Dan mereka pun makan bersama...Zaki,Tya,Anin dan Karin.
Sementara ibu masih belum mau keluar kamar.
🌹🌹🌹
Tya sebenarnya sedih dan kecewa dengan sikap ibu.Karna dalam keadaan seperti sekarang ini,sebuah keluarga seharusnya kompak dan saling menguatkan.Bukan bertengkar dan saling memojokkan.
"Ada yang ingin mas bicarakan denganmu..."kata Zaki."Kita ngobrol diteras depan yuk"lanjutnya.Zaki melangkah kedepan diikuti oleh Tya.Mereka lalu duduk di kursi teras,sementara adik-adik Tya kembali belajar di kamar.
"Alhamdulillah KKN mas sudah selesai.Dan sepertinya mas akan mulai disibukkan dengan tugas akhir mas"Tya diam dan masih fokus dengan ucapan Zaki.
"Mas ada rencana pindah tempat tinggal.Kamu ingat temen mas yang namanya Ari kan?"tanya Zaki...Tya mengangguk pelan,matanya masih tertuju pada Zaki seolah minta kejelasan maksud dan arah pembicaraannya.
"Ayahnya Ari punya perumahan yang kosong,dan untuk menyelesaikan tugas akhir,kami butuh tempat yang tenang.Untuk itu mas dan Ari akan pindah,menempati perumahan itu"ucap Zaki...
"Daerah mana???"Tya mulai angkat bicara.
"Perumahan Wirosaban,tak jauh dari Rumah Sakit Umum Daerah Jogja "Zaki menerangkan.
"Kenapa harus pindah...jarak tempat kita akan semakin jauh...Kita pasti akan semakin jarang bertemu..."Tya menunduk,jelas terlihat kekecewaan disana.
Zaki tersenyum,dia tau Tya memang sedang terpuruk,Tya pasti selalu ingin Zaki ada didekatnya.
"Hei...kita masih tinggal dikota yang sama...kenapa kamu bilang seolah kita akan tinggal dilain pulau"Zaki memegang dagu Tya yang menunduk dari tadi.Sesaat mata mereka bertemu tapi Tya langsung mengalihkan pandangannya.
"Mas masih akan sering kesini,dan jika mas tak bisa kesini,kau kan bisa datang kesana.Disana hanya ada mas dan Ari,kami benar-benar tinggal berdua karna kami ingin fokus pada tuhas akhir kami"Zaki mencoba menenangkan kegundahan hati Tya.Tya masih diam,Tya menarik napas panjang lalu...
"Ya sudah kalo memang mas sudah memutuskan begitu,Tya hanya takut saja jika kita berjauhan" Entah apa yang sedang bergejolak dihati Tya saat ini,tapi yang pasti ada rasa gundah yang mencoba dia tahan dihatinya.
"Jangan berpikir macam-macam,mas hany ingin cepat lulus dan wisuda.Itu artinya mas akan cepat kerja dan cepat menikahimu" Zaki mulai bisa membaca jalan pikiran Tya.Zaki meraih tangan Tya untuk kembali menenangkan hati Tya.
"Maasss..."
"Tya juga mau ngomong sesuatu..."Tya kembali menarik napas panjang,seolah dia mencoba mengumpulkan keberaniannya.
"Apa...???Bicaralah,biar mas mendengarkan"Tangan Zaki masih terus menggenggam tangan Tya.
"Tya mo cari kerja...Gimana menurut mas???"tanya Tya.
"Kalo memang itu yang terbaik,lakukanlah...Mas akan mendukungmu...Sudah ada gambaran mau kerja dimana???"tanya Zaki.
"Emmm...kalo...misal Tya jadi pramuniaga,mas malu nggak???"Tya mencoba memberanikan diri menanyakan kemungkinan pekerjaan yang bisa dia lakukan.
"Kenapa harus malu,selama pekerjaan itu halal dan kamu nyaman,mas akan dukung"Zaki tersenyum sambil membelai rambut Tya pelan.
"Bagaimana dengan ayah,bunda dan mbak Nia,jika mereka tau...Apa mereka juga tidak akan malu???"tanya Tya lagi.Tya khawatir karna bagaimanapun juga,Tya sudah terikat dengan keluarga Zaki.
"Memangnya kenapa dengan mereka???Mereka tak sepicik itu Tya,mereka justru bangga dengan rasa tanggungjawabmu pada keluargamu saat ini.Bahkan jika kau mau,kau bisa kerja sambil kuliah,ayah sudah bilang ke mas,beliau akan membiayainya"terang Zaki panjang lebar.Tya tersenyum lega,setidaknya apa yang ditakutkan ibu tidak akan terjadi.Tya bersyukur memiliki Zaki dan keluarganya.
"Trimakasih mas...sampaikan juga trimakasih Tya pada ayah.Tapi maap,selama kita belum menikah,Tya ingin berjuang sendiri untuk keluarga Tya.Tya hanya butuh dukungan mas saja...Sekali lagi trimakasih ya mas,ih jadi tambah sayang dech..."ucap Tya dengan seyum manis dan mata berbinar-binar.
"Eiiit...sudah pinter ngegombal nich calon istri mas ini..."Zaki tersenyum sambil menyubit gemas hidung mancung Tya.
"Ih,sakit tau..." Tya mengelus-elus hidung mancungnya,dan mereka pun tertawa bersama...
Malam sudah semakin larut,Zaki pamit pulang.Tya mengantar Zaki sampai mobilnya.
"Sudah...masuk sana,diluar mulai dingin,sampaikan salamku buat ibu.Besok aku mulai pindahan,kalo kamu bisa bantu,besok aku jemput"ucap Zaki
"Besok pagi Tya langsung kesana aja,soalnya Tya mo masukin lamaran kerja dulu"jawab Tya.
"Oke,ati-ati ya kalo mau jalan masukin lamaran,maap mas ngga bisa anter"
"Iyaaa..."
"Sudah...buru pulang terus istirahat,besok kan bakal sibuk..."Tya mendorong Zaki masuk ke mobilnya.
"Hmmm...ngusir nich..."Zaki pura-pura cemberut merajuk ke tunangannya.Tya tertawa melihatnya..
"Idih manja...ngga inget umur...hadeh...hati-hati dijalan ya maaasss..."kata Tya sambil melongokkan kepalanya kedalam mobil Zaki...
"Iyaaa...cepet masuk,kamu juga harus istirahat..love you..."Zaki mengacak rambut Tya sambil terseyum.Tya pun tersenyum bahagia.
"Love you too..." Mobil Zaki pun mulai melaju meninggalkan rumah Tya.
Malam semakin larut,Anin dan Karin sudah terlelap.Tya pun mulai merebahkan badannya disamping adik-adiknya.
Hatinya kini terasa lega...matanya pun mulai terpejam...terlelap dalam mimpi...
.
.
.
.
.
.
.
Lanjut...
Like dan komennya ditunggu yaaa...
Maap kalo ada banyak typo dalam penulisan.
Trimakasih...🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments