Tiba-tiba...
"Tyaaa...Tyandra Safira Anissa..."terdengar suara memanggil namanya...
Tya yang dipanggil pun segera menoleh,dilihatnya Bu Rahmi guru BK tampak berjalan tergesa-gesa menghampirinya.
"Iya bu...Ada apa ya..."Tya berdiri menghadap Bu Rahmi.
"Ada kakakmu datang menjemput,katanya kamu disuruh pulang sekarang...ada hal penting katanya"jelas Bu Rahmi.
"Kakak???"Tya mengernyitkan dahi seperti binging..."Apa Bu Rahmi ngga tau ya kalo aku anak sulung"bathin Tya.
"Iya...namanya Zaki...cepat temui sana,kok malah bengong lho..."titah Bu Rahmi.
"Cie-cie...kakak ni yeee..."ledek teman-temannya.
"Itu mah bukan kakak Bu...tapi calon imam..hahaha..."celetuk Tami yang diikuti ketawa teman-teman yang lain.
Sejenak Bu Rahmi diam mencoba mencerna kata-kata dan ledekan teman-teman Tya.
Lalu beliau menggelengkan kepalanya,seolah tengah mengusir pikiran yang membuatnya berprasangka...
"Sudah-sudah...cepet samperin sana,kasian dah lama nunggu..katanya penting lagi..."
Tya mengangguk dan segera berjalan setengah berlari menuju lobbi sekolah.Sementara disudut lain terlihat Yoga mengepalkan tangan karna terbakar api cemburu mendengar ledekan teman-teman Tya...
"Cih,calon imam..."gumamnya.
"Ayo kita cabut..."
Andri yang masih asik dengan makanannya,tak mendengarkan ajakan Yoga.Karna kesal tak ditanggapi lalu Yoga menarik tangan Andri yang masih sibuk dengan aktipitasnya.
Andri terkejut sambil masih mengunyah dia berujar..."Iya...tapi tunggu dulu,aku belum selesai niii..."
"Cabut sekarang atau kau bayar sendiri makanan dan minumanmu itu"Yoga melotot menakutkan ke arah Andri.
"Oke...oke..."hanya itu yang bisa dikatakan.Dia segera berdiri tapi sebelum beranjak dari mejanya dia masih sempat menyeruput es tehnya.Dia tau sahabatnya sedang galau,karna rencananya berjalan tidak sesuai keinginannya.
Sementara itu...
"Mas...ada apa???"tanya Tya setelah berhadapan dengan Zaki tunangannya.Zaki masih diam lalu dia menuntun Tya duduk disofa yang ada dilobbi sekolah,membuat Tya semakin bertanya-tanya.
"Ada apa...???"tanya Tya lagi,matanya tajam menatap Zaki yang masih diam seolah minta penjelasan.
"Duduklah dulu..."didudukannya Tya disampingnya...Sejenak terlihat Zaki menarik napas pelan...
"Bapak masuk rumah sakit terkena serangan jantung..."Zaki diam sesaat"Dokter sudah berusaha semaksimal mungkin tapi..."Zaki kembali terdiam lalu Zaki menarik napas pelan,tangannya menarik dan menggenggam erat tangan Tya seolah ingin menyalurkan kekuatan padanya...
"Tapi apa...???"tanya Tya,Zaki masih diam..
"Jawab mas...tapi bapak kenapa???"
"Kamu harus kuat dan harus sabar ya...yang ikhlas..."ucap Zaki.
"Karna bapak tidak bisa diselamatkan..."
Duar...seperti petir disiang bolong...tubuh Tya seketika lemas tak bertenaga mendengar kabar itu.Air matanya keluar tak bisa terbendung lagi,tapi tak terdengar isakan disana.Tubuhnya bergetar hebat dalam pelukan Zaki...
"Tadi pagi,kami masih berjamaah subuh bersama sekluarga,sarapan bersama dan bapak sempat meminta kami sekluarga mendo'akanku agar hasil kelulusanku nanti memuaskan.Bahkan bapak masih mencium pucuk kepalaku lamaa sesaat setelah aku mencium tangannya untuk berpamitan berangkat kesekolah."Pikiran Tya menerawang ke kejadian tadi pagi.Tak ada yang ganjil,semua terasa baik-baik saja...
"Kita pulang sekarang ya..."lembut Zaki menyadarkan Tya dan melepaskan pelukannya.Dibelainya rambut gadisnya itu pelan,menatapnya lembut seolah meyakinkan bahwa semua akan baik-baik saja,karna aku selalu ada disini.
Tya mengangguk pelan.
"Tunggu sebentar,aku pamit sama guru piket dulu yaaa"Zaki langsung meninggalkan Tya.Sebentar kemudian Zaki memapah Tya menuju mobilnya dan segera melajukan mobilnya kerumah Tya.
Yoga masih mematung tak jauh dari lobbi sekolah.Dia melihat dengan jelas semua obrolan dan adegan yang terjadi disana,antara Tya sang pujaan hati dengan Zaki tunangan Tya.
Sebenarnya dia ingin sekali berlari dan memeluk tubuh Tya yang terlihat rapuh saat itu.Tapi dia cukup sadar diri bahwa itu tak mungkin dilakukannya.
"Kau tidak apa-apa?"tanya Andri,dia tau apa yang sedang dirasakan sahabatnya.Cemburu pasti,kecewa iya...Tapi diapun tak bisa berbuat apa-apa.
"Akh,iya...aku mau pulang terus takziah kerumah Tya...Kau mau ikut?"Yoga melangkah menuju mobilnya...
"Tentu saja aku ikut,aku takut kau tak bisa mengendalikan dirimu jika melihat Tya bersama tunangannya disana"ucap Andri mensejajarkan langkahnya menuju mobil Yoga.
Ya,semenjak orangtuanya meninggal dalam sebuah kecelakaan setahun yang lalu,Andri memang tidak lagi tinggal dirumah dinas papanya,tapi dia tinggal dirumah Yoga atas permintaan orangtua Yoga.Bahkan saat ini,biaya sekolahnya pun juga ditanggung orangtua Yoga.Andri anak tunggal dan dikota ini dia tak punya saudara.
Saudaranya di Bandung minta dia pulang ke kota kelahirannya itu,tapi dia terlanjur nyaman di kota pelajar ini.
Yoga segera melajukan mobilnya setelah Andri masuk kedalam mobilnya...
.
.
.
.
.
.
.
Lanjut...
Jangan lupa like dan komennya ya...Trimakasih...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Mamak Milenial
nexs
2020-10-11
1