Bersyukur uang sisa dari penjualan rumah mewah mereka masih cukup untuk hidup mereka selama beberapa bulan kedepan,juga untuk membeli sebuah motor bekas sebagai alat transportasi serta sebuah rumah kecil di pinggir kota Yogyakarta.Rumah yang jauh dari kata mewah itu terdiri dari 2 kamar tidur,1 kamar mandi,1 ruang tamu dan ruang keluarga yang berhubungan langsung dengan ruang makan dan dapur.Luas rumah itupun mungkin tak lebih dari seperempat rumah Tua yang dulu.
🌹🌹🌹
Tya dan adik-adiknya yang dibantu sahabat-sahabat Tya membereskan barang-barang yang dibawa dari rumah lama.Tak banyak karna tidak mungkin membawa semua barang dirumah lama ke rumah baru mereka yang kecil.Untuk itu sebagian besar barang-barang diputuskan untuk dijual.
Sementara itu ibunda Tya hanya duduk termenung sambil memperhatikan setiap sudut rumah itu.
"Ya Alloh,tak kusangka hidupku akan berubah seperti ini"gumamnya.Matanya berkaca-kaca menahan air mata yang hampir menetes.
Tya yang sesekali memandang ibunya,merasa iba.Ibu terlihat begitu rapuh menghadapi semua kenyataan ini.Ya tentu saja,ibu yang dari lahir tidak pernah hidup kekurangan,kini diusianya yang menjelang senja,beliau justru harus menerima kenyataan hidup yang berbanding terbalik dengan dunianya selama ini.
"Alhamdulillah...akhirnya selesai juga..."suara Tya memecah keheningan siang itu...Mereka lalu duduk dilantai karna kelelahan.
Tiba-tiba...
"Assalamu'alaikum..."
"Wa'alaikumsalam..."jawab mereka bersamaan.Semua orang mengalihkan pandangan mereka ke pintu,tampak Zaki datang dengan menenteng nasi box.
"Asiikkk...kita makan...Ih mas tau aja,kita dah laper"kata Anindra Saskia Anissa,adik Tya sambil berdiri menyambut kedatangan Zaki.Zaki menyerahkan nasi box yang dibawanya sambil mengulas senyum manisnya.
"Adek apaan sih,bukannya dipersilahkan masuk,malah sibuk sama oleh-olehnya..."Tya memperingatkan adiknya
"Masuk mas..."lanjutnya.
"Maap ya...mas nggak bisa bantu-bantu"ucap Zaki sambil menghampiri Tya.
"Nggak pa-pa...Tenang aja,ini ada anak buah ku yang bantuin kok"Tya melirik sahabat-sahabatnya.Mereka yang disebut anak buah pun melotot ke arah Tya dan seketika Tya pun tertawa melihat ekspresi sahabat-sahabatnya.
"Eh udah masuk waktu dzuhur nich,kita sholat dulu aja gimana.Soalnya kalo makan dulu,tar perut kenyang terus males dech"ucap Tya.
Dan akhirnya mereka pun melakukan sholat berjamaah dengan diimami oleh Zaki.
Selesai sholat...jangan tanya,tanpa malu-malu mereka langsung menyerbu nasi box yang dibawa Zaki tadi.
Hanya Tya yang sepertinya enggan menikmati makan siangnya.
"Kenapa nggak makan?Ibu mana?"tanya Zaki.
"Belum lapar,Tya masih kenyang.Ibu habis sholat tadi terus tidur dikamar"kata Tya sambil berjalan keruang tamu,menjauh dari yang lain.Zaki mengekor dibelakangnya sambil membawa nasi box untuk Tya.
"Duduklah"titahnya.Zaki mulai membuka nasi box itu,mengambil sendok dan menyuapkan ke mulut Tya.
"Buka mulutmu...hati boleh sedih,pikiran boleh kacau,tapi makan itu harus,nanti bisa sakit kamu..."kata Zaki yang mulai memasukkan sendok ke mulut Tya.Tya pun menurut saja karna memang dari pagi dia belum makan.Sesekali dia tampak termenung sambil memperhatikan kendaraan yang lalu lalang di jalan raya.
"Jangan kebanyakan melamun,kita bicarakan langkah berikutnya nanti,sekarang habiskan dulu makanmu.Lihat teman-temanmu menunggumu"ucap Zaki,tangannya masih sibuk menyuapi Tya sampai habis.
"Katanya masih kenyang,tapi semuanya sudah ludes..."Zaki tersenyum sambil memberikan botol air mineral dan Tya pun menerima botol itu sambil tersenyum malu...
🌹🌹🌹
Karna semua sudah beres dan hari pun sudah sore,maka Tami,Yuli dan Indri pun pamit pulang.
Tak lama,setelah sholat ashar berjamaah,Zaki pun pamit...Saat ini Zaki masih menjalani KKN nya di daerah Bantul,untuk itu dia tidak bisa ijin lama-lama.Tya pun maklum akan hal itu,Tya lalu mengantar Zaki sampai pintu depan.
"Aku pergi dulu ya...sampaikan salamku pada ibu.Jangan banyak melamun..."Zaki tersenyum manis lalu mencium pucuk kepala Tya sambil mengusapnya lembut.Tya mengangguk patuh...
"Hati-hati dijalan...Kabari kalo dah sampai ya..." Zaki mengacungkan jempolnya dan segera melajukan mobilnya menuju tempat KKN.
Sepeninggal Zaki dan sahabat-sahabatnya Tya menghampiri kamar ibu,dilihatnya ibu masih tertidur pulas.Tya menghampiri ibu karna ibu belum sholat ashar.
"Bu...sudah pukul 4 sore,ibu belum sholat ashar kan???"lembut Tya menggerakkan paha ibunya.Ibu menggeliat tersenyum dan mengangguk.
Waktu menunjukkan pukul 5 sore,sambil menunggu waktu maghrib,Tya dan keluarganya duduk-duduk diruang keluarga...
.
.
.
.
.
.
.
Lanjut...
Jangan lupa like dan komennya ya...Makasih...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Adel
mampir di karyaku ya thor...
2020-12-15
1