Hari Pertama Kerja

Seorang pria tampan, tanpa sengaja menabrak tubuh Linda. Pria tampan dengan sweater berwarna abu-abu, terus berlari dengan kecepatan yang tinggi. Entah apa yang membuatnya berlari begitu cepat. Sehingga tidak ada kata maaf yang diucapkan olehnya pada Linda.

Linda terus berjalan menuju tempat kerja. Tinggal beberapa meter lagi, Linda akan segera sampai di tempat kerja barunya. Lela mengatakan jika Linda sudah resmi di terima di restoran. Tidak harus mengikuti proses wawancara kerja. Bos di restoran itu, terlihat percaya dengan segala bualan yang dikatakan oleh Lela akan Linda. Sehingga Linda bisa dengan mudah masuk ke restoran. Tidak mengikuti proses rekrutmen seperti karyawan lainnya.

Linda langsung di tarik masuk oleh Lela ke hadapan bosnya. Di mana Lela siap memperkenalkan Linda pada sosok bosnya. Lela pun terlihat begitu yakin, jika bosnya akan menerima Linda sebagai karyawan baru di restoran.

"Selamat pagi Pak. Ini teman saya yang ingin di rekomendasikan. Dia seorang yang cekatan dan cerdas. Dia juga punya pengalaman kerja yang mumpuni sebagai seorang pelayan. Intinya Bapak tidak akan menyesal jika merekrut dia sebagai karyawan baru di restoran ini," ucap Lela dengan sedikit bualan.

Linda sedikit melirik ke arah Lela. Dia kurang yakin akan dirinya sendiri, tetapi Lela mengatakan banyak hal yang sama sekali tidak di miliki oleh Linda. Pengalaman yang di ceritakan oleh Lela akan Linda, sama sekali tidak benar. Apalagi kemampuan Linda yang masih terbatas. Sehingga Linda merasa apa yang diucapkan oleh Lela jauh dari kenyataan yang sebenarnya. Tetapi mungkin itu adalah cara Lela untuk membuat bosnya percaya. Kini tugas dari Linda, tentu saja membuktikan akan ucapan dari Lela akan dirinya benar. Seorang pelayan restoran yang punya kapasitas yang baik. Juga memiliki kemampuan lainnya.

"Jika saya lihat dari penampilan teman kamu ini. Sepertinya tidak ada yang meragukan sedikitpun. Dia seorang yang terlihat kompeten seperti yang kamu katakan. Saya tidak ragu untuk menerima dia sebagai bagian dari tim di restoran ini," ucap bos Lela.

"Apakah itu artinya Linda sudah bisa bekerja hari ini Pak?" tanya Lela penuh semangat.

"Tentu saja, dia bisa bekerja hari ini juga," jawab bos Lela.

Lela pun langsung mengucapkan selamat pada Linda yang sudah bisa bekerja di hari ini. Tentu saja Lela senang, kini memiliki teman satu kampung di tempat kerjanya. Lela tidak akan merasa kesepian saat ingin bercerita. Dengan ada Linda, Lela bisa mencurahkan keluh kesahnya pada Linda. Mengingat keduanya begitu dekat dari sekolah.

Linda tidak lupa mengucapkan terima kasih pada bos Lela yang sudah menerima dia bekerja di restoran tersebut. Linda merasa tidak percaya, jika dirinya sudah bekerja di restoran mewah. Benar-benar nikmat yang tidak akan pernah bisa Linda lupakan.

"Saya pun senang, kamu bisa bergabung di restoran ini. Saya harap, kamu akan bisa mengikuti jejak dari Lela. Di mana dia beberapa kali menjadi pegawai terbaik dengan semua kontribusi yang sudah di berikan pada restoran ini. Kamu bisa mencontoh etos kerja dari Lela," pinta bosnya.

"Baik Pak. Saya akan belajar banyak dari Lela. Apalagi dia teman saya. Sudah pasti saya akan banyak bertanya pada Lela," ucap Linda penuh kepercayaan.

Lela segera mengajak Linda ke ruang ganti pakaian. Di mana Linda akan segera mengganti pakaian kerjanya seperti yang Lela pakai. Linda pun sudah tidak sabar untuk segera mengenakan seragam kerja yang sudah di berikan pada dirinya.

Baru akan masuk ke dalam ruang ganti karyawan. Linda kembali bertemu dengan pria yang menabraknya di jalan. Linda ingat betul sweater abu-abu yang dipakai oleh pria tersebut. Linda pun langsung menegur pria yang telah membuatnya hampir jatuh tersebut.

"Kamu pria tadi yang menabrak, bukan?" tanya Linda menunjuk dengan jari telunjuknya.

Pria dingin bernama Farhan itu terdiam dengan pertanyaan dari Linda. Ia sama sekali tidak melakukan apa yang dituduhkan Linda padanya. Farhan pun langsung masuk ke dalam ruang ganti karyawan. Dia akan segera mengganti pakaiannya dengan seragam kerja.

"Kamu kenal bang Farhan?" tanya Lela dengan wajah terkejut.

"Farhan. Siapa dia?" tanya balik Linda dengan wajah bingung.

"Cowok yang barusan masuk adalah Bang Farhan. Dia terkenal sebagai sosok pria dingin yang mempesona. Sayangnya dia sudah punya istri dan anak. Kayaknya sekarang anaknya sudah tiga deh," jelas Lela.

"Aku sama sekali tidak mengenal pria tadi. Hanya saja, dia tadi menabrakku di jalan. Aku pikir dia ingat. Sepertinya dia tidak ingat sama sekali. Makanya dia terlihat bingung saat aku tanya seperti itu," ucap Linda dengan wajah datar.

Tidak berselang lama, Farhan pun keluar dari dalam ruang ganti karyawan. Dia terlihat begitu mempesona dengan seragam chef yang di kenakan. Seragam chef berwarna putih, nampak cocok dengan topi koki yang di pakai. Farhan terlihat begitu tampan dengan seragam tersebut. Linda yang baru pertama kali melihat Farhan dengan seragam tersebut. Sama sekali tidak bisa menyembunyikan rasa kagumnya akan ketampanan dari Farhan. Apalagi sikap dingin dari Farhan yang terlihat begitu mempesona, semakin menambah kesan baik yang ada dalam diri Farhan di mata Linda.

Linda yang seperti tanpa kontrol melihat ketampanan dari wajah Farhan. Coba di ingatkan oleh Lela. Lela mengingatkan akan Linda yang sudah memiliki seorang pacar. Begitu juga dengan Farhan yang sudah beristri dan memiliki anak. Sehingga Linda harus sadar diri akan hal itu.

Linda mencoba berkelit, sekalipun dia merasakan ada sedikit getaran saat melihat wajah tampan dari Farhan. Dia hanya mengagumi sosok Farhan, tanpa pernah berpikir untuk memiliki Farhan. Itu saja yang di rasakan oleh Linda. Tidak lebih ataupun kurang.

Linda segera masuk ke dalam ruang ganti untuk memulai pekerjaannya di hari ini. Linda sudah tidak sabar untuk bekerja. Merapikan piring kecil di atas meja. Juga sendok dan garpu yang akan digunakan oleh setiap tamu.

Tidak hanya memakai seragam saja, Linda juga mulai berdandan secantik mungkin. Sehingga dia bisa terlihat semakin mempesona di hadapan para tamu yang akan makan di restoran. Linda memang di kenal sebagai seorang yang piawai dalam merias wajah. Tidak heran, dengan alat make up yang sederhana. Tetapi riasan wajah dari Linda bisa begitu terlihat mempesona. Itu

yang coba di implementasikan oleh Linda. Dengan memiliki penampilan yang sempurna. Sudah pasti setiap tamu yang datang ke restoran, akan merasakan kegembiraan dengan apa yang di lakukan oleh Linda. Sudah menjadi kewajiban bagi seorang Linda yang berpenampilan menarik serta memiliki riasan wajah yang sempurna. Riasan yang akan membuatnya semakin terlihat menawan.

Episodes
1 Jatuh Tempo
2 Ajakan Kerja
3 Mencari Kontrakan
4 Hari Pertama Kerja
5 Kerinduan Deni
6 Penolakan
7 Telat
8 Tetangga Baru
9 Berpapasan
10 Keberuntungan Egi
11 Istirahat Bersama
12 Pulang Kerja Yang Sempurna
13 Adil
14 Saran Dari Farhan
15 Menolak, Tapi Menerima
16 Kesempatan Baik
17 Pertengkaran
18 Malam Yang Sempurna
19 Makan Malam
20 Restoran
21 Restoran Part II
22 Ribut
23 Curhat
24 Ajakan
25 Lobi Deni
26 Heboh
27 Biasa Saja
28 Penjelasan Deni
29 Dijauhi
30 Menjauh
31 Curhat Pada Egi
32 Dijegat Robi
33 Cari Gara-gara
34 Pertolongan Farhan
35 Terkesan
36 Pertama Kali Dengan Farhan
37 Canggung
38 Rindu Yang Terbalaskan
39 Cemburu
40 Perubahan Bianca
41 Makin Mesra
42 Mencair
43 Kali Kedua
44 Curiga
45 Kepo
46 Mulut Pedas Fikri
47 Tawaran
48 Mimpi Aneh Deni
49 Keliling Kota
50 Pembalasan
51 Kepastian
52 Traktir
53 Bianca Khawatir
54 Makan Malam Romantis
55 Bianca Mencari Tahu
56 Hubungan Tanpa Status
57 Kecewa
58 Didesak
59 Diamuk
60 Minta Maaf
61 Bekas Kecupan Egi
62 Kembali Curhat
63 Curiga
64 Keseriusan Egi
65 Kepikiran
66 Malu
67 Menyatakan Cinta
68 Kedua Kalinya
69 Pertanyaan
70 Permintaan Menikah
71 Ribut
72 Obrolan Serius
73 Hampir Saja
74 Bianca Mencaritahu
75 Deni Cemburu
76 Farhan Menjauh
77 Tertuduh
78 Ribut Kembali
79 Bahan Gosip
80 Paham
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Jatuh Tempo
2
Ajakan Kerja
3
Mencari Kontrakan
4
Hari Pertama Kerja
5
Kerinduan Deni
6
Penolakan
7
Telat
8
Tetangga Baru
9
Berpapasan
10
Keberuntungan Egi
11
Istirahat Bersama
12
Pulang Kerja Yang Sempurna
13
Adil
14
Saran Dari Farhan
15
Menolak, Tapi Menerima
16
Kesempatan Baik
17
Pertengkaran
18
Malam Yang Sempurna
19
Makan Malam
20
Restoran
21
Restoran Part II
22
Ribut
23
Curhat
24
Ajakan
25
Lobi Deni
26
Heboh
27
Biasa Saja
28
Penjelasan Deni
29
Dijauhi
30
Menjauh
31
Curhat Pada Egi
32
Dijegat Robi
33
Cari Gara-gara
34
Pertolongan Farhan
35
Terkesan
36
Pertama Kali Dengan Farhan
37
Canggung
38
Rindu Yang Terbalaskan
39
Cemburu
40
Perubahan Bianca
41
Makin Mesra
42
Mencair
43
Kali Kedua
44
Curiga
45
Kepo
46
Mulut Pedas Fikri
47
Tawaran
48
Mimpi Aneh Deni
49
Keliling Kota
50
Pembalasan
51
Kepastian
52
Traktir
53
Bianca Khawatir
54
Makan Malam Romantis
55
Bianca Mencari Tahu
56
Hubungan Tanpa Status
57
Kecewa
58
Didesak
59
Diamuk
60
Minta Maaf
61
Bekas Kecupan Egi
62
Kembali Curhat
63
Curiga
64
Keseriusan Egi
65
Kepikiran
66
Malu
67
Menyatakan Cinta
68
Kedua Kalinya
69
Pertanyaan
70
Permintaan Menikah
71
Ribut
72
Obrolan Serius
73
Hampir Saja
74
Bianca Mencaritahu
75
Deni Cemburu
76
Farhan Menjauh
77
Tertuduh
78
Ribut Kembali
79
Bahan Gosip
80
Paham

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!