Kelahiran putri pertamanya disambut dengan penuh rasa syukur oleh Logan.
Karena istrinya selalu pergi bekerja, Logan pun menjadi orang yang membesarkannya sendirian.
Setiap tumbuh kembang putrinya tidak ada yang luput dari matanya.
Bisa dibilang, putrinya adalah satu-satunya harta yang Logan miliki. Itu sebabnya ia sangat menjaga dan merawatnya dengan baik.
'Yah, dia adalah permata kecilku. Aku bersyukur karena dia melahirkannya untukku. Tanpa putriku, mungkin aku sudah tidak tahu lagi untuk apa aku tetap hidup.'
Di saat Logan tengah bahagia membesarkan putrinya, salah seorang teman masa kecil lain yang dimilikinya, yang selalu berhubungan buruk dengan istrinya, tiba-tiba memberitahunya bahwa itu bukanlah anak kandungnya.
-- "Apa yang kau katakan?! Apa kau ingin menghancurkan rumah tangga kami?!"
-- "Dengarkan aku Logan! Penyihir itu telah menipumu selama ini! Apa kamu tidak pernah menyadarinya?!"
-- "Kurang ajar kau! Setelah memfitnah putriku sebagai anak haram, sekarang kau mulai berkata buruk soal istriku?!"
Semua penjelasan dari teman masa kecilnya ditepis oleh Logan.
-- "Kamu telah dibodohi olehnya Logan! Camkan kata-kataku ini!"
Merasa kesal karena semua penjelasannya tidak ada yang masuk ke telinga Logan, teman masa kecilnya pun pergi meninggalkannya.
'Seharusnya aku mendengarkannya pada waktu itu.'
Logan merasa menyesal karena telah mengabaikan satu-satunya orang yang benar-benar peduli padanya.
Namun, tuduhan tak berdasar teman masa kecilnya itu membuat Logan cukup terganggu. Dia pun pada akhirnya meminta istrinya untuk melakukan tes DNA terhadap anak mereka.
Ditemani ke rumah sakit, mereka pun melakukan tes DNA seperti yang diminta Logan.
Ketika hasilnya keluar, di sana tertulis dengan jelas bahwa putri Logan adalah putri kandungnya.
-- "Sudah kuduga, kaulah yang menipuku, dasar kurang ajar!"
Hasil itu membuat tuduhan dari teman masa kecilnya terpatahkan yang membuat Logan semakin mempercayai istrinya dan semakin menutup telinga terhadap teman masa kecilnya.
'Pada saat itu, aku menceritakan segalanya tentang dia kepada istriku.'
'Kupikir itu adalah keputusan yang benar untuk jujur kepadanya. Namun ternyata aku salah. Itu justru menjadi bumerang bagiku.'
Semenjak Logan menceritakan soal teman masa kecilnya yang kerap melaporkan hal-hal negatif istrinya kepada istrinya langsung, pada saat itu juga teman masa kecilnya mulai jarang menemuinya.
'Aku tidak tahu apa yang terjadi setelahnya, tetapi aku curiga bahwa ia telah melakukan hal yang buruk padanya.'
Di atas ranjang tidurnya, Logan mencurigai bahwa istrinya telah melakukan sesuatu pada teman masa kecilnya itu.
Saat ini, Logan merasa bersalah terhadap teman masa kecilnya itu. Tetapi, tidak ada yang bisa ia lakukan sekarang untuk menebusnya.
Setelah lama tidak muncul, akhirnya teman masa kecilnya kembali menemuinya.
-- "Aku akan memberitahumu ini. Aku tidak peduli apakah kau mempercayainya atau tidak, tapi istrimu itu hanya berpura-pura baik padamu."
-- "Kau lagi! Bisakah kau tidak datang hanya untuk mengganggu rumah tanggaku?! Setiap kali kau menemuiku, kau selalu mengatakan hal-hal buruk tentangnya! Memangnya apa yang akan kau dapatkan setelah memberitahuku semua ini, huh?!"
-- "Kamu!"
-- "Apa?!"
Melihat bahwa kata-katanya tidak didengar oleh Logan, teman masa kecilnya pun meninggalkan rumahnya sambil berlari.
'Andai saja aku mendengar perkataannya saat itu dan memintanya menjelaskannya secara detail, mungkin aku akan menyadarinya lebih cepat.'
'Sayangnya, aku terlalu naif waktu itu.'
Namun, meski telinga Logan sangat tebal dan selalu menolak kebenaran, teman masa kecilnya itu tidak menyerah dan selalu menemuinya untuk melaporkan hal-hal buruk yang terjadi di belakang Logan.
-- "Istrimu mendekatimu karena perintah dari orang tuanya."
-- "Mertuamu merebut saham dan jabatanmu dari perusahaanmu sendiri."
-- "Mobil sport favoritmu sebenarnya tidak pernah dijual. Mobil itu saat ini dipakai oleh adik iparmu."
-- "Apartemen yang dulu kamu tempati, tidak pernah dijual dan saat ini istrimu lah yang menggunakannya saat ia tidak pulang ke rumahmu."
-- "Aku tidak tahu bagaimana mereka melakukannya, tetapi villa yang dulu orang tuamu punya, saat ini dibalik nama oleh mertuamu sendiri."
-- "Berdasarkan hal-hal yang telah mereka lakukan, aku yakin jika semua ini telah mereka rencanakan semenjak orang tuamu meninggal dan setelah mereka mengetahui kalau kamu telah kehilangan ingatanmu sendiri."
Secara berkala, teman masa kecilnya selalu memberi tahu Logan soal fakta-fakta terbaru yang ia temukan saat ia diam-diam memata-matai keluarga istrinya.
Namun, respons Logan terhadap informasi yang dibawanya selalu keras.
'Aku menyesal karena aku sekeras kepala itu setiap kali ia memberitahukan kebenarannya padaku. Andai saja jika aku mendengarkannya sekali saja, aku pasti akan... akan...'
'Aku tidak tahu apa yang bisa aku lakukan meski aku mengetahui semua kebenaran itu.'
'Aku lemah, cacat dan tak berdaya.'
'Tanpa istriku, mungkin aku tidak akan bisa hidup dan membesarkan anakku.'
'Aku pasti akan berakhir sebagai gelandangan tanpanya.'
'Itulah bukti betapa tidak bergunanya diriku ini.'
'Bahkan ketika seseorang berusaha keras membongkar kebenaran untukku, aku malah bersikap keras dan tidak pernah mau mendengarkannya.'
Ketika Logan mengingat betapa batunya dia saat teman masa kecilnya berulang kali mencoba menyadarkannya, ia merasa menyesal dan bersalah karena telah salah menilainya dan melukai perasaannya ketika ia berusaha keras untuk membantunya.
Logan tidak pernah mempercayai perkataan teman masa kecilnya hingga pada akhirnya ia melihatnya dengan mata kepalanya sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Sang M
dasar bodoh keparat.mati kau sama penciptamu...di cerita ini
2024-03-07
1