Permohonan

“Apa belanja dengan nenek menyenangkan?" Tanya Kirea ketika membantu Vania mengganti pakaian tidur.

“Biasa saja, Mommy." Vania menjawab lesu. Dan tentu saja Kirea menyadari perubahan wajah putrinya.

“Kenapa kau tampak sedih.” tanya Kirea..

“Mommy, aku rasa selama ini kita tidak pernah berlibur bersama, selama ini kita tidak pernah melakukan aktivitas bersama. Apa kita memang tidak bisa melakukan itu bersama Daddy?” raut wajah sedih sangat terlihat dari wajah Vania.

Mata Kirea mengembun ketika mendengar itu dari putrinya, dia mengingat setelah Vania lahir sampai sekarang usia Vania 6 tahun, Vania belum pernah merasakan bagaimana pergi dengannya dan juga pergi dengan Sammy secara bersama-sama.

“Bagaimana jika hari minggu nanti, Kita pergi bertiga. mommy akan meminta Daddy untuk berangkat bersama kita ke taman hiburan." Pada akhirnya, Kirea memutuskan untuk menurunkan egonya, dia akan berbicara baik-baik pada suaminya berharap Sammy mau mengabulkan keinginan Vania, dan Kirea berpikir, mungkin inilah hadiah terakhir yang bisa dia berikan pada putrinya.

“Benarkah," jawab Vania, raut wajah gadis kecil itu tampak berbinar. Hingga akhirnya Kirea juga ikut tersenyum, dia tidak tahu bagaimana pendapat Sammy nanti tapi dia berharap Sammy mau mengabulkan keinginan Vania.

***

Kirea terus melihat ke arah jam, wanita cantik itu berharap Sammy segera tiba. Dia tahu hari ini Sammy akan pulang, karena besok adalah jadwal Sammy libur.

Satu jam kemudian, kirea yang sedang melamun di sofa langsung menoleh ke arah pintu ketika pintu terbuka dan muncul sosok Sammy yang baru saja pulang. Seperti biasa, Sammy tidak melihat ke arah Kirea, lelaki itu langsung berjalan ke arah kamar mandi untuk menyegarkan dirinya. Sedangkan Kirea memutuskan untuk berbicara setelah Sammy mandi.

***

“Sammy!” panggil Kirea ketika Sammy keluar dari kamar mandi dan sepertinya lelaki itu akan keluar dari kamar untuk pergi ke kamar Vania.

Ketika kirea memanggilnya, Sammy menghentikan langkahnya tapi dia sama sekali tidak berniat untuk menoleh, hingga KIrea langsung menghampiri lelaki itu.

"Sammy, bisa kita bicara," ucap Kirea, sungguh jantungnya berdetak dua kali lebih cepat, dia takut Sammy tidak mau mengabulkan permintaannya.

"Bicara saja." Sammy menjawab dingin, bahkan lelaki itu sama sekali tidak menoleh ke arah istrinya.

"Vania ingin pergi bersama kita ke taman hiburan, sekali saja Sammy kita pergi bersama, karena aku tidak tau kapan lagi bisa mengabulkan keinginan Vania." Kirea berbicara dengan memohon, hingga Sammy berdecak sinis.

"Jika aku tidak mau, kau akan melapor pada keluargamu?" Sammy berbicara sinis, dia seperti sedang mengolok-olok KIra, karena Kirea selalu mengancam akan mengadu.

"Aku minta maaf atas ucapanku kemarin, tapi Sammy tolong kabulkan keinginan Vania, sekali saja.''kirea berbicara dengan nada memohon. wanita cantik itu sekarang tidak perduli lagi dengan harga dirinya, yang terpenting Sammy mau mengabulkan keinginan Vania.

"Sammy!'' panggil kIrea lagi ketika Sammy tidak kunjung menjawab ucapannya.

Ketika Kirea memanggil namanya lagi, Sammy memutuskan untuk pergi tanpa menjawab ucapan Kirea barusan, karena dia sungguh malas meladeni keinginan Kirea, tentu saja karena sampai kapanpun dia tidak mau pergi dengan wanita itu.

Kirea hanya menatap Sammy menatap punggung Sammy dengan tatapan nanar, dia sudah menduga bahwa Sammy akan bersikap seperti ini.

“Tidak, aku tidak boleh menyerah, ini semua demi Vania.”

ini nyeseknya cuman bebedapa bab lagi kok gengs, inget ya kisah ini beda sama kisah Naina.

besok up lagi 4-5 bab setelah like tembus 1000 sama komen 100 ya

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***