Melawan Ibu Mertua

“Nona ....” Dea menatap Kirea dengan bingung. Dia cukup terkejut ketika tiba-tiba, Kirea menyuruhnya datang kemudian menyuruhnya untuk membuatkan surat wasiat.

“Kau sudah menjadi pengacaraku selama bertahun-tahun, jadi lakukan tugasmu seperti biasa jangan bertanya apapun dan siapkan saja apa yang aku minta.”

Kirea langsung mengerti dengan pemikiran pengacaranya, mungkin hanya pengacaranya yang tahu tentang apa yang menimpa dirinya.

“kau sudah dibayar untuk menjaga rahasia tentang aku dan perusahaanku jadi jangan katakan apapun pada siapapun.” Kirea langsung memberikan ultimatum karena dia tidak mau penyakitnya terdengar oleh kedua orang tuanya.

“Ba-Baik, nona.” Dea menjawab dengan ragu.

***

Kirea keluar dari perusahaan, dan sebelum masuk ke dalam mobil. Kirea kembali berbalik untuk melihat perusahaannya yang sudah dia bangun.

Mata Kirea kembali mengembun ketika melihat perusahaan yang sudah 12 tahun dia bangun, dan sekarang dia sudah melepaskan semua tanggung jawabnya. Dia sudah menyerahkan semua pada kepercayaannya 100%.

“Terimakasih sudah berdiri bersamaku selama 12 tahun ini.” Kirea bergumam lirih, wanita itu pun langsung masuk ke dalam mobil. Kemudian Dia memutuskan untuk jemput Tania di rumah mertuanya karena semalam Vania dijemput oleh oleh adik iparnya.

****

Setelah berada di depan pintu rumah Ibu mertuanya, Kirea langsung menekan bel karena walaupun dia berstatuskan sebagai menantu tapi dia tidak pernah sembarangan masuk ke dalam rumah Ibu mertuanya, berbeda, ketika ibu mertuanya datang ke rumahnya yang selalu datang semaunya dan selalu berbuat sesuka hati di rumahnya.

Hingga beberapa saat berlalu, pintu terbuka nyata yang membuka pintu adalah Nadine adik iparnya..

“Aku ingin menjemput Vania," ucap Kirea.

“Masuklah, Kirea sedang bermain bersama Aluna.” tubuh Kirea diam mematung ketika mendengar itu. Rasa sesak langsung menghantamnya ketika mendengar putrinya bermain dengan mantan kekasih suaminya.

Setelah Nadine masuk Kirea pun juga masuk, dan pemandangan di depannya begitu menyayat di mana Aluna sedang menyuapi Vania. Rasanya Kirea ingin menarik dengan putrinya, dia tidak mau memperkeruh keadaan.

”Vania!” Kirea langsung memanggil putrinya hingga Vania tersadar.

“Mommy!” Vania dengan cepat bangkit dari duduknya, dan dia langsung menghampiri Kirea.

“Halo Nona Aluna.” Kirea langsung menyapa Aluna, sedangkan Aluna hanya tersenyum padahal biasanya dia tidak pernah menjawab sapaan Kirea, tapi karena sedang berada di depan Vania Dia terpaksa tersenyum pada istri mantan kekasihnya.

“Ayo kita pulang," ajak Kirea, hingga Vania mengangguk karena memang sedari tadi dia ingin pulang ke rumah.

“Kau tidak lihat, Vania sedang makan!” tiba-tiba terdengar suara Elsi yang berbicara dengan sangat ketus.

Kirea tersenyum. “Mommy, Vania putriku. Jadi tolong jangan bertingkah seolah bahwa Mommy ataupun keluarga Mommy berhak tentang Vania. Untuk ke depannya semua yang berhubungan dengan Vania harus melalui izinku." Kali ini Kirea memberanikan diri untuk berbicara tegas pada ibu mertuanya.

Tentu saja Elsi terkejut dengan ucapan Kirea, Karena untuk pertama kalinya Kirea membalas ucapannya. “Kau berani .....”

“Apa Mommy juga berani jika menghadapi kedua orang tuaku? Selama Ini aku diam dan tidak mengadukan apapun karena tidak ingin ada keributan. Tapi tolong untuk kali ini hargai Aku sebelum aku bertindak lebih jauh."

Hanya ini yang bisa Kirea lakukan, untuk melindungi haknya sebagai ibu dari Vania di detik-detik terakhir hidupnya. Walaupun ibu mertuanya membencinya, tapi jika di depan kedua orang tuanya Ibu mertuanya akan selalu berpura-pura baik. Tentu saja karena mereka tahu bahwa keluarganya bukan orang sembarangan.

Cuplikan waktu Kirea Bahagia.

“Sayang, kenapa kau tidak menyiapkan bekal?"

“Ka-Kau ingin bekal dariku?" Tanya Kirea, dia bertanya karena takut dianggap berlebihan.

“Kita sudah menikah, Kau istriku. Kau harus menyiapkan bekal untukku dengan penuh cinta.” wajah Kirea langsung memerah ketika suaminya mengatakan itu. Sungguh, dia tidak menyangka akan ada di titik ini, kehidupan nya sangat berbeda ketika menikah dengan ....

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***