Dybala mampu menghindar dari putaran mengerikan Arroyo. Joao menepuk tangannya tiga kali, memberikan isyarat pada Dybala dan Arroyo. Tanpa sepatah kata pun, keduanya mengerti apa yang harus dilakukan untuk sandiwara yang selanjutnya.
"Kau itu kenapa menepuk tangan seperti itu?" ucap seorang penjaga.
"Bukan urusanmu sialan, kenapa penjaga di penjara ini bertingkah laku seperti ibu-ibu pasar."
"Jaga mulutmu!"
"Ada apa ini, hanya seperti itu saja kalian marah." ketus Coentrao, maju melindungi Joao meski dengan tangan yang dibelenggu.
Sepertinya Coentrao dan rekan satu kamar tahanan yang lain belum mengetahui rencana Joao. Dia memiliki sifat tidak mudah percaya, bahkan dengan saudaranya sendiri. Adu mulut yang sengit dengan para penjaga tidak dapat dihindari lagi.
Woosh!
Para penonton di sangkar listrik merasa kesal karena Dybala hanya menghindar saja dari serangan aura angin Arroyo. Dia belum melakukan penyerangan, hanya mengelak dan menangkis.
Ting!
"Kalian mau lihat lagi tangkisanku!" seru Dybala secara memuakan mencoba memberikan semangat.
Pssht!
Salah seorang penjaga melempar batu. "Hoy sialan, aku ini memegang kau. Bertarunglah yang benar anak kecil!"
"Kurang ajar, bertaruh dengan namaku tapi aku tidak memakan uang haram itu ..." batin Dybala. Pemuda itu bersiap untuk mengakhiri pertarungan. Arroyo juga ingin membuat semua orang yang di sana percaya sehingga mengeluarkan teknik terkuatnya.
Teknik Taufan: Angin Kebinasaan!
Boom!
Tenaga angin dahsyat layaknya sebuah ledakan keluar dari kedua telapak tangan. Serangan aura itu terasa sampai seisi arena. Mereka terdiam, mengira bahwa pertarungan telah berakhir dengan tersengatnya si anak kecil sampai mati.
"Apa kau menyerah Pak Tua," ucap Dybala tersenyum. Dia membidiknya agak ke atas, sehingga dapat menghindar.
"Anak yang mengerikan, bahkan meskipun aura yang dia punya lebih lemah dari kebanyakan orang. An-- bukan, Dybala memiliki tatapan yang jarang dimiliki orang lain." gumam Arroyo.
"Boo, malah berbicara. Memangnya kami tidak lihat apa tadi!? cepat bunuh orang tua itu. Dia sudah menyerah kepadamu cepatlah."
"Auramu sudah hampir habis ya nak Dybala?"
"Benar, aku adalah pemenangnya bahkan kalau kita bertarung sekali lagi." Dybala memperhatikan salah satu bagian sangkar burung terbuka, penjaga yang tadi mengeluarkan teknik itu hendak membunuh Arroyo dengan kapaknya.
Srat!
Tiba-tiba muncul tanah tajam berukuran besar yang menembus perutnya. Penjaga itu dengan tatapan marahnya melihat Joao yang menertawakan dirinya, itu adalah hal terakhir yang dilihatnya.
Belum sempat orang-orang di dalam arena bereaksi, Arroyo telah memberikan auranya pada Dybala.
—
Sementara para tahanan lain yang sedang melakukan pekerja menambang, dikejutkan oleh beberapa penjaga yang berlarian meninggalkan tempat. Iaquinta dan Stefano sudah dapat menebak kalau ada percobaan untuk melarikan diri dari penjara.
Selama setengah tahun di penjara ini sudah terjadi hal yang sama selama 4 kali. Para penjaga yang masih tersisa, menutupi tempat pertambangan dengan aura gabungan untuk membantuk penghalang.
"Hey Pak Tua, sepertinya kali ini berbeda." sahut Iaquinta menghentikan pekerjaannya.
"Apa bedanya dari kemarin dasar bodoh, aku tahu kau masih menggebu-gebu tapi tangan ini ...," balas Stefano, mengingatkannya.
"Hey pemalas! teruskan pekerjaan," para penjaga mulai memberi pukulan kepada mereka satu persatu.
"Kita coba menggali di ujung sana tidak lama setelah ini. Ikuti saja aku," balas Iaquinta menunjuk ke arah terowongan gelap di depannya. Dia kembali melanjutkan pekerjaannya.
"Bagus tapi nanti ketahuan. Kita tidak bisa menggali dengan cepat tanpa aura."
"Aku mungkin telah menemukan titik buta tempat ini Pak Tua."
"Bagaimana dengan borgol ini?"
"Pandai besi di Federasi Gaelik ada banyak. Kita tidak bisa ajak orang lain, mereka mungkin membocorkan ucapan kita pada penjaga."
Iaquinta banyak belajar dari Joao. Dia adalah seorang laki-laki yang tidak mudah untuk mempercayai seseorang, bahkan kalau itu adalah saudara kandungnya sendiri. Stefano menggeleng-gelengkan kepala terhadap sikap keras kepala, tetapi dia menyetujui rencana.
Keduanya tidak bisa melakukan penambangan pada malam hari, sebab penjaga akan melakukan patroli di terowongan tambang setiap pagi. Iaquinta mendapati bahwa jalur terbaru selalu mengeluarkan tetesan air.
—>
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments