Setelah menyelesaikan meeting tadi dan menjalani pertemua dengan salah satu kliennya di sebuah restoran, kini tiba saatnya Vania danLisa pulang.
Namun terlebih dahulu Vania mengantar Lisa pulang ke rumahnya, karna tadi Lisa semobil dengan Vania saat keluar bersama menjalani pertemuan.
"Enak banget deh jadi sekertaris begini, pulang dianterin bos," seru Lisa bercanda saat sudah sampai di depan rumahnya.
"Iyalah, kurang baik apa coba gue, udah gue anterin pulang, lo juga gue gaji," ucap Vania tertawa.
"Makanya, gue nggak bisa berpaling dari lo, betah banget dah gue kerja sama lo, berasa jadi tuan putri gue," candanya.
"Elah, bilang aja lo nggak ada yang mau ngasi kerjaan ke lo selain gue," balas Vania.
"Enak aja lo, gini-gini gue juga pinter yak, tanpa gue yak lo itu nggak bakal bisa menangin setiap tender yang lo incer," ucap Lisa berbangga diri seraya menaik turunkan alisnya mengoda sang bos yang tak lain sahabatnya sendiri.
"PD banget lo, kita menang itu karna kerja keras tim, bukan cuma lo doang," elak Vania.
"Lo emang nggak pernah ngehargain gue,” ucap Lisa memasang wajah sedihnya bermaksud menggoda Vania.
"Nggak usah akting lo Lis, sok-sok'an terdzholimi kagak ngaruh di gue," Vania tertawa melihat ekspresi sahabatnya yang sedang berpura-pura bersedih yang disambut gelak tawa oleh Lisa.
"Nggak usah ya lo ledekin gue, buruan pulang sono," seru Lisa tertawa seraya turun dari mobil.
"Nggak mau pulang gue, kan gue mau nginep dirumah lo," jawab Vania.
"Nggak, nggak, gue nggak nerima lo nginep disini, pulang lo temuin tuh calon lo, kali ini lo nggak boleh kecewain nyokap lo lagi,” ucap Lisa seraya berjalan ke sisi samping kemudi mobil agar berdekatan dengan Vania.
"Lis...., Gue belum siap.!" Vania menatap nanar sang sahabat.
"Van..., Kali ini aja lo turutin kemauan nyokap lo, lagian hanya makan malam kan? Belum tunangan, lo masih ada waktu buat mikir nerima perjodohan itu atau nggak.!" jelas Lisa.
"Lo harus temuin dia dulu dan lo liat dia cocok nggak sama lo, kalo emang baik kenapa nggak lo terima, ini saatnya lo lanjutkan hidup lo,” sambungnya, Vania hanya diam berpikir.
Memang benar, sudah sejak lama ia mengecewakan sang ibu, sudah terlalu sering dia menolak perjodohan yang direncanakan sang ibu.
"Apa ini saatnya dirinya membuka hati untuk orang baru," pikirnya.
5 tahun berlalu hidup dalam bayang-bayang cinta yang tak pernah jelas, menanti seseorang yang tak pernah ada kabarnya, haaa ntah apa yang dia harapkan.
"Pulang Van, ini saatnya lo mulai hidup baru lo tanpa bayangan si cowok itu lagi," ucap Lisa yang membuat Vania tersadar dari lamunannya, ia menatap sang sahabat terpancar jelas sorot mata yang memohon pada dirinya.
"Iya gue pulang," jawab Vania dengan nada malas, namun disambut senyuman oleh Lisa.
"Gue yakin ini yang terbaik buat lo, gue sayang sama lo gue mau liat lo bahagia Van," ucap Lisa, seraya mengulurkan tangannya menyentuh pundak sang sahabat melalui kaca mobil yang terbuka. Vania tersenyum senang.
"Thanks ya, lo selalu ada buat gue dalam keadaan apapun," Vania menyentuh tangan Lisa yang ada dipundaknya.
"Itu gunanya sahabat Van," ucap Lisa tulus mengusap kepala sang sahabat lalu menjauhkan tangannya.
"Yaudah gue pulang ya.!" ucap Vania bersiap menyalakan mesin mobilnya.
"Iya, good luck ya buat entar malam.!" jawab Lisa yg mendapat acungan jempol dari Vania sesaat sebelum melajukan mobilnya pulang.
***
Hay guys balik lagi sama novel aku yang amburadul 😂 jangan bosan² ya baca novel dari aku🤗
Dan jangan lupa like & coment serta vote ya biar aku semangat nulis nya**...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments
D'illah @NS
terharu dgn persahabatan Vania dan Lisa,,,
ayo dong Van,,,mgkin dia jodoh yg author ciptakan untukmu,,,
2020-08-20
0
GreenLee
boleh nambah jodoh lagi ngak?😅😅🤣🤣🤣
2020-08-16
0
Sept September
siang kakakkkk Aku datang yaaaaa bawa jempollll untukmu 💕
2020-08-16
0