Rencana Pembunuhan

Ketika melihat ekspresi bingung diwajah cantik Stella, Arnold mencoba menjilatnya dan berkata, "Jika anda memiliki permintaan lain, saya akan mencoba yang terbaik untuk memenuhinya. Setelah anda merasa cukup puas, anda bisa menyampaikan informasi ini kepada pria itu!"

Stella menatap kosong pada senyum canggung Arnold, saat ini, dia merasa bahwa semua ini tampak begitu nyata.

"Tidak apa-apa, saya tidak membutuhkan semua itu, saya hanya berharap Kamu tidak melakukan trik apapun nanti." jawab Stella sambil menyilangkan tangannya dan menatap keluar lewat jendela kaca yang berada didinding ruangan rapat itu.

"Tentu saja tidak!" jawab Arnold singkat.

"Ditambah lagi, kamu berbicara tentang seorang pria, siapa dia?" Stella menatapnya dengan tatapan menyelidiki.

Arnold terkejut sebelum menjawab, "Kamu tidak mengenalnya? Dialah yang meminta saya untuk datang meminta maaf kepada anda. dan jika anda tidak memaafkan saya, maka saya dan perusahaan saya mungkin hanya tinggal nama. Dia juga yang membawa anda pulang semalam!"

"Dia?"

Ekspresi wajah Stella terlihat aneh, ketika dia memikirkan Calvin adalah orang yang membawanya pulang. Sifat Calvin yang kekanak-kanakan dan lucu langsung muncul dipikirannya.

Karena itu, Stella menggelengkan kepalanya dan menghilangkan pikiran itu, "Tidak mungkin dia orangnya, aku tidak bisa menghubungkan antara cara bodoh Calvin dengan pria keren yang dibicarakan Arnold!" pikirnya dalam hati.

Stella menghilangkan pikiran itu begitu dia memikirkan Calvin si pria konyol itu.

Baginya, kesan terhadap Calvin adalah seorang pemalas dan bermulut manis.

Dia adalah seorang yang mendengarkan semua keluhannya dan meninggalkan martabatnya hanya untuk mendapatkan empat ribu dollar. Bagaimana mungkin dia adalah seorang yang penting yang disebutkan oleh Arnold?

Calvin bahkan tidak akan berani menatap Arnold jika dia tahu identitas Arnold! pikir Stella dalam hatinya.

Memikirkan Calvin membuat Stella merasa jijik. Kecuali kambing bisa terbang, dia tidak akan percaya jika Calvin adalah orang yang membantunya.

Dalam hatinya, Calvin adalah orang yang paling tidak memenuhi syarat untuk membantunya.

"Apakah kamu melihat wajah pria itu dengan jelas?" tanya Stella.

Arnold tampak muram dan menggerutu dalam hati, bagaimana dia bisa mengingat tampangnya? Semalam dia saja sangat ketakutan, sampai tidak bisa berpikir. apa lagi mengingat tampangnya. dengan tatapannya saja membuat bulu kuduknya merinding.

Dia tidak mengingat apapun tentang Calvin.

"Nona Stella, saya tidak bisa mengingat penampilannya, tapi dia memiliki aura yang sangat kuat dan mendominasi!" kata Arnold.

Ok ...

Stella menyerah untuk tidak menanyainya lebih lanjut. Dengan menyebut AURA KUAT DAN MENDOMINASI sangat jauh dan sama sekali tidak ada hubungannya dengan Calvin.

Tidak mungkin dia adalah pria yang dimaksud, pikirnya dalam hati.

Setelah Arnold pergi, Stella menyilangkan tangan didepan dadanya, sambil melihat sekilas ke pusat kawasan bisnis kota Astana melalui dinding kaca dikantornya.

Rasa bingung tampak jelas Dimata indah Stella sambil merenung dalam hati, 'siapa yang membantuku?' lagian siapa dikota Astana ini yang bisa membuat Arnold bisa berubah drastis seperti hari ini? Sepertinya, saya tidak mengenal siapapun yang memiliki kemampuan seperti itu.

Menara Valentines corporation terletak dipusat bisnis kota Astana. Melihat berbagai kafe tingkat atas adalah pemandangan yang normal.

Tiba-tiba sebuah taksi berhenti dipinggir jalan, dan seorang pemuda dengan penampilan acak-acakan melangka keluar dari dalamnya. Pemuda itu tidak lain adalah Calvin. sambil berjalan keluar dengan sebatang rokok di mulutnya. Dia tampak seperti preman lokal.

Dia mengamati sekeliling dan tatapannya tertuju pada beberapa wanita yang mengenakan rok mini.

Sudut mulutnya terangkat dan menyeringai saat dia mengamati sambil mengepul asap rokok berbentuk cincin asap.

Meskipun tatapan matanya tidak terlepas dari kaki jenjang pada wanita, namun tatapannya acu tak acu dan sangat jelas tidak ada hasrat sedikitpun dimatanya.

Bahkan dia bisa menghafal lokasi kamera pengintai serta posisi potensial untuk penembak jitu.

Setelah kembali menghembus kepulan asap lagi, dia tiba-tiba berjalan memasuki sebuah kafe.

Terdengar musik santai meyambut kedatangannya, dia kemudian memperhatikan orang yang lewat disekitar menara Valentines corporation dengan tatapan yang tak terduga.

Bibirnya melengking keatas saat dia memandang lingkungan sekitar. Semuanya tampak normal, namun ketenangan itu tampak tidak wajar, dan rasa kesejukan itu membuat orang merinding.

Seorang petugas kebersihan dengan masker wajah sedang menundukkan kepalanya sambil menyapu lantai. Dan beberapa pria lainnya sedang duduk dibangku panjang dipinggiran jalan sambil membaca koran.

Tetapi sesekali tatapan mereka tertuju pada pintu masuk menara Valentines corporation. Sebuah mobil berwana hitam dengan kaca reflektif sedang diparkir dipinggir jalan, tidak ada yang bisa melihat aktivitas didalamnya.

Ini adalah aksi pembunuhan. pembunuhan yang telah direncanakan dengan cermat. Dan orang-orang ini adalah pembunuh yang menyamar.

Informasi dari Richie sangat akurat, dia mengatakan jika seseorang telah menargetkan Stella , dan orang itu lebih misterius dari Arnold.

Dia ingin Stella mati, dan Arnold hanyalah sebuah pion, dalam pembunuhan yang direncanakan dengan cermat ini targetnya adalah istri Calvin, CEO perusahaan Valentines corporation yaitu Stella Valentino.

Niat membunuhnya terpancar dari tatapan matanya yang gelap dan sangat dalam.

Menarik!

Sepertinya seseorang ingin Mati, karena menarget istriku! Gumam Calvin dalam hati dengan ekspresi yang semakin dingin.

Orang yang merencanakan pembunuhan ini bertekad untuk menghabisi Stella.

Calvin sendiri tidak mungkin membiarkan itu terjadi dan hanya berdiam diri tanpa melakukan sesuatu.

Dia ingin orang-orang ini merasakan konsekuensi atas tindakan mereka sendiri.

Calvin berjalan keluar dari kafe itu, para pembunuh yang sensitif menatapnya dengan sedikit gugup.

Calvin kembali membakar rokoknya, dan setelah pertimbangan yang matang, dia perlahan berjalan menuju gerbang menara Valentines corporation sembari mengawasi para pembunuh itu.

diparkiran bawah tanah menara Valentines corporation, Stella berjalan menuju Maybach bersama sekretarisnya, Vivian.

Saat ini sudah waktunya makan siang, dan mereka sedang mendiskusikan apa yang harus dimakan siang ini.

Dari kejauhan Stella melihat sesosok orang yang dikenalinya berjalan mendekati mereka.

Dia tertegun sejenak, kemudian dia menatap Calvin yang terus berjalan kearah mereka dan berhenti dihadapannya.

"Mengapa kamu ada disini?" Stella bertanya dengan suara dingin. Vivian yang berdiri disamping Stella mengedipkan matanya yang bulat dengan tatapan bingung.

Jarang sekali dia melihat Stella menatap orang dengan tatapan dingin seperti ini.

Saat melihat Calvin, kemarahan langsung melonjak didalam hatinya. Dia Sudah memperingatkan Calvin sebelumnya, agar tidak meninggalkan rumah tanpa seizinnya. Dan yang lebih penting lagi, dia tidak ingin Calvin menemuinya dalam kondisi apapun.

Calvin menyeringai, karena dia tidak terganggu sedikitpun dengan penghinaan yang dilakukan Stella pada dirinya. Calvin hanya berkata, "Nona Stella, dirumah tidak ada makanan, maukah kamu berbaik hati mentraktirku makan?"

Vivian tercengang, dia mendengar kata 'Rumah' dalam sekejap dia jadi tertarik serta dia ingin tahu tentang hubungan Stella dengan pria dihadapannya ini.

"Kamu ..."

Stella menatapnya dengan tatapan dingin sambil menggertakkan giginya. Kata-kata hinaan untuk Calvin tertahan ditengoknya.

Stella tidak punya waktu untuk bicara omong kosong dengannya.

Dia kemudian mengambil dompetnya dan mengeluarkan setumpuk uang dan melemparkannya kearah Calvin.

"Ambil uang ini Dan kamu tidak perlu mengembalikannya, dan saya tidak ingin melihatmu di perusahaan saya. Enyah kamu dari sini!!!"

"Aku mengerti. Terima kasih nona Stella." walaupun dalam hati, Calvin sedikit sedih, dia hanya menghela nafas panjang. Namun ketika dia melihat Maybach milik Stella dia pun berkata, "Nona Stella, anda telah bekerja sepanjang pagi, izinkan saya mengantikan anda untuk menyetir."

"Cepatlah kalau begitu!" Stella tidak mau membuang waktu dan terganggu olehnya. Dia mendengus dan masuk kedalam mobil dan duduk dikursi belakang bersama Vivian.

Calvin duduk dikursi pengemudi dan perlahan-lahan mengemudikan Maybach itu pun keluar dari parkiran.

******

Terpopuler

Comments

Drs. Mardelis Mardelis

Drs. Mardelis Mardelis

makasih calvin

2024-05-13

0

Cahaya Sidrap

Cahaya Sidrap

lanjut thor

2024-04-27

0

Sak. Lim

Sak. Lim

idioooooot klaw ga ada mc smlm lo uda di perkosa org di dpan lo smlm jgn naaaaaif gobloooook sok tahu

2024-03-03

0

lihat semua
Episodes
1 Suami Dijadikan Pembantu.
2 Kesabaran Calvin Membangkitkan Amara Stella
3 Mengatasi Masalah Stella Secara Diam-Diam
4 Sang Dalang
5 Undangan Makan Malam
6 Runtuhnya Turner's Group
7 Kompensasi Dari Arnold
8 Rencana Pembunuhan
9 Calvin Dasar Pengecut!
10 Organisasi Harimau Pemburu
11 Potong Lenganmu
12 Berkunjung Ke Rumah Mertua
13 Tamu Undangan Marco
14 Dipermalukan Saat Perjamuan
15 Berdebat Tentang Anggur
16 Jangan Menganggap Dirimu Tahu Segalannya
17 Rencana Pemusnahan Organisasi Harimau Pemburu
18 Dia Pacar Pertamaku Di SMA
19 Kekhawatiran Stella
20 Rencana Licik Addie Ginza
21 Siapa Yang Mengizinkanmu Datang
22 Stella Di sekap Dan Calvin Diserang
23 Gagalnya Rencana Addie Ginza
24 Teka Teki Pria Misterius dan Kecurigaan Stella
25 Akibat Dari Mengabaikan Peringatan Calvin
26 Hasil Penyelidikan Cassie
27 Rachel Patterson
28 Berdebat Tentang Steak
29 Calvin Ditangkap
30 Rekayasa Kasus
31 Ketakutan Ketua Matthew
32 Menyewa Puluhan Pengawal
33 Stella Mendadak Sakit
34 Upaya Addie Ginza 1
35 Upaya Addie Ginza 2
36 Upaya Addie Ginza 3
37 Pengerebekan
38 Menepuk Air Terpercik Muka Sendiri
39 Ditangkap
40 Ini Peringatan Untukmu, Darinya
41 Blessed Capital runtuh
42 Mengorek Informasi
43 Kecantikan Pembawa Masalah
44 Kembali Ditangkap
45 Siapa Dia Sebenarnya
46 Javiar mets
47 Dipecat
48 Addie Ginza mendapat dukungan
49 Berkumpulnya Anak Orang Kaya
50 Calvin Yang Memalukan
51 Ditampar dan Menanpar
52 Haruskah Kita Menikah?
53 Menolak
54 Gagal Meyakinkan Stella
55 Apa Anda Sedang Mengancamku?
56 Menghadiri Pelelangan
57 Pertarungan Sengit
58 Penawaran Tertinggi
59 Dari Mana Kamu Mendapatkan Uang
60 Keributan
61 Suami Simbolik
62 Ancaman Cedric Neils
63 Pembantaian Di Hotel
64 Brian Kingsley Mencoba Kabur
65 Perintah Dari Dewa Pembantai
66 Apa Kamu Tahu Siapa Aku?
67 Sean Kalah Lagi
68 Keteguhan Stella
69 Kedatangan Albert Valentino
70 Bolehkah Saya Memeriksanya
71 Resep Itu Tidak Lengkap
72 Menghisap Jari
73 Mempertanyakan Identitas Calvin
74 Undangan Dari Brendly Knight
75 Perdebatan Sengit
76 Mempermalukan Sean dan Keluarganya
77 Anda Adalah Pria Misterius Itu?
78 Krisis
79 Keahlian Mengemudi Calvin
80 Bantuan Misterius
81 Stella Cemburu
82 Sean Gagal Lagi Dan Lagi
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Suami Dijadikan Pembantu.
2
Kesabaran Calvin Membangkitkan Amara Stella
3
Mengatasi Masalah Stella Secara Diam-Diam
4
Sang Dalang
5
Undangan Makan Malam
6
Runtuhnya Turner's Group
7
Kompensasi Dari Arnold
8
Rencana Pembunuhan
9
Calvin Dasar Pengecut!
10
Organisasi Harimau Pemburu
11
Potong Lenganmu
12
Berkunjung Ke Rumah Mertua
13
Tamu Undangan Marco
14
Dipermalukan Saat Perjamuan
15
Berdebat Tentang Anggur
16
Jangan Menganggap Dirimu Tahu Segalannya
17
Rencana Pemusnahan Organisasi Harimau Pemburu
18
Dia Pacar Pertamaku Di SMA
19
Kekhawatiran Stella
20
Rencana Licik Addie Ginza
21
Siapa Yang Mengizinkanmu Datang
22
Stella Di sekap Dan Calvin Diserang
23
Gagalnya Rencana Addie Ginza
24
Teka Teki Pria Misterius dan Kecurigaan Stella
25
Akibat Dari Mengabaikan Peringatan Calvin
26
Hasil Penyelidikan Cassie
27
Rachel Patterson
28
Berdebat Tentang Steak
29
Calvin Ditangkap
30
Rekayasa Kasus
31
Ketakutan Ketua Matthew
32
Menyewa Puluhan Pengawal
33
Stella Mendadak Sakit
34
Upaya Addie Ginza 1
35
Upaya Addie Ginza 2
36
Upaya Addie Ginza 3
37
Pengerebekan
38
Menepuk Air Terpercik Muka Sendiri
39
Ditangkap
40
Ini Peringatan Untukmu, Darinya
41
Blessed Capital runtuh
42
Mengorek Informasi
43
Kecantikan Pembawa Masalah
44
Kembali Ditangkap
45
Siapa Dia Sebenarnya
46
Javiar mets
47
Dipecat
48
Addie Ginza mendapat dukungan
49
Berkumpulnya Anak Orang Kaya
50
Calvin Yang Memalukan
51
Ditampar dan Menanpar
52
Haruskah Kita Menikah?
53
Menolak
54
Gagal Meyakinkan Stella
55
Apa Anda Sedang Mengancamku?
56
Menghadiri Pelelangan
57
Pertarungan Sengit
58
Penawaran Tertinggi
59
Dari Mana Kamu Mendapatkan Uang
60
Keributan
61
Suami Simbolik
62
Ancaman Cedric Neils
63
Pembantaian Di Hotel
64
Brian Kingsley Mencoba Kabur
65
Perintah Dari Dewa Pembantai
66
Apa Kamu Tahu Siapa Aku?
67
Sean Kalah Lagi
68
Keteguhan Stella
69
Kedatangan Albert Valentino
70
Bolehkah Saya Memeriksanya
71
Resep Itu Tidak Lengkap
72
Menghisap Jari
73
Mempertanyakan Identitas Calvin
74
Undangan Dari Brendly Knight
75
Perdebatan Sengit
76
Mempermalukan Sean dan Keluarganya
77
Anda Adalah Pria Misterius Itu?
78
Krisis
79
Keahlian Mengemudi Calvin
80
Bantuan Misterius
81
Stella Cemburu
82
Sean Gagal Lagi Dan Lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!