Sang Dalang

Terlihat jelas dari mimik wajahnya, merlyn sangat ketakutan.

Meski gemetar, merlyn memaksakan diri untuk tetap tenang lalu berkata, "Maksud kamu Trojan itu? aku mengingatnya sekarang, tahun lalu memang ada virus bernama Trojan diluar negri. Namun aku belum perna melihat di negara kita sebelumnya. Jadi bagaimana aku bisa menanamkan virus Trojan ke komputer milik Nona Stella?"

"Nona merlyn, dokumen di diska lepas yang kamu berikan pada Nona Stella itu mengandung virus Trojan!" sambil mengatakan itu, Calvin menunjukan barang elektronik kecil ditangannya sebelum melanjutkan, "Selain itu, aku juga menemukan perangkat penyadap yang kamu letakan dirumah besar nona Stella, jadi kapan kamu harus berhenti berpura-pura?"

Merlyn seketika berdiri membeku ditempat, dengan ekspresi ketakutan dan sedikit bingung, apa yang harus dilakukan.

Calvin kemudian menyeringai dan mengeluarkan kepulan asap rokok yang keluar perlahan dari mulutnya.

"Kamu pintar, karena Trojan tidak pernah muncul dinegara ini, kamu bisa mengunakan alasan ini agar orang tidak bisa mencurigai kamu, selain itu, Vivian jauh lebih dekat dengan Nona Stella dari pada kamu, jadi, kalau yang kamu lakukan ini terungkap, orang-orang akan lebih mencurigai Vivian dari pada kamu.

Dengan kecerdasanmu, sangat sia-sia kamu bekerja hanya sebagai manager di departemen keamanan jaringan.

"Bagaimana kamu mengetahuinya?" ekspresi wajah merlyn berubah karena kata-kata Calvin membuatnya heran

"Bagaimana aku bisa tahu fakta yang tidak begitu penting disaat seperti ini. Yang membuatku heran adalah kamu bisa membuat rencana yang begitu sempurna, kalau orang lain yang tahu fakta ini, kamu bisa lolos dengan selamat. Sayang sekali kamu bertemu denganku." Calvin menatapnya dengan tenang.

Merlyn tidak akan pernah tahu bahwa Calvin adalah programmer yang menciptakan Trojan.

Saat itu, Calvin menulis virus itu sebagai peringatan kepada sepuluh agen keamanan jaringan terbesar yang menolak untuk membayar hutang besar yang mereka miliki padanya.

"Tidak ..."

"Kamu bicara ngelantur! Aku belum pernah melakukannya?" merlyn terkejut dan melangkah mundur, tak bisa terima kenyataan. Dia telah mengerahkan begitu banyak usaha dalam rencananya, meneliti dan meriset semua detail yang membuatnya sempurna, namun masih dapat dipecahkan oleh Calvin dengan mudah.

Calvin melanjutkan, "Baru-baru ini seseorang telah mengirim tiga juta dollar ke akun ayahmu. Namun dengan kemampuanmu, kamu bahkan tidak akan perna bisa mendapatkan uang sebanyak itu selain memasang Trojan ke komputer milik Nona Stella, apa lagi yang kamu lakukan untuk perusahaan Turner's Group?"

Merlyn bungkam dan dia hanya bisa bergidik ketakutan saat ini. Dia tidak pernah menyangka, jika Calvin juga mengetahui rekening ayahnya.

"Kenapa kamu melakukan ini?" sambil bertanya tatapan mata Calvin berubah menjadi tajam, yang mengejutkannya adalah, Calvin mengulurkan tangannya memegang bahu merlyn lalu mendorongnya Kedinding dalam sekejap keduanya sangat dekat.

"Apa yang akan kamu lakukan?" wajah merlyn seketika pucat pasi, dia mengigit bibir bawahnya karena gugup, dan berteriak dengan suara yang gemetar.

"Kamu harus bertanya kepada dirimu sendiri. Aku yakin kamu tahu kalau kamu akan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup untuk hal yang kamu lakukan ini, bahkan di negeri asing kamu mungkin langsung dieksekusi." suara Calvin yang dalam, bergema di telinganya.

"Tolong lepaskan aku, kamu dapat mengambil kembali tiga juta Dollar itu. Selama kamu melepaskan aku, aku akan melakukan apapun yang kamu inginkan." keputusasaan memenuhi mata merlyn

"Melepaskanmu?" Calvin menyeringai dengan nada menghina sebelum berpikir, "Bagaimana kamu bisa mengharapkan aku untuk melepaskanmu begitu saja setelah masalah yang kamu lakukan kepada Stella?"

"Aku mohon lepaskan aku, perusahaan Turner's Group memaksaku untuk melakukannya. Kalau aku tidak mengikuti perintah mereka, kehidupan saudaraku dalam bahaya."

Merlyn akhirnya memberitahu alasan mengapa dirinya menyerang Stella dan perusahaan Valentines corporation pada saat terdesak. Suaranya terdengar serak, namun entah bagaimana terdengar seksi.

"Aku bersedia melakukan apa saja asalkan kamu bersedia melepaskan aku?"

Saat mengatakan itu, merlyn perlahan melepaskan mantelnya dan memperlihatkan lekukan tubuh yang seksi dibalik bungkusan kemeja putih yang dia kenakan. Dia terlihat seksi dengan rambut acak-acakan yang tersampir di bahunya.

Jelas sekali merlyn ingin menawarkan tubuhnya pada Calvin.

Calvin tersenyum penuh arti, alih-alih menolaknya, Calvin malah membuka kancing bajunya satu persatu memperlihatkan belahan dada merlyn langsung terekspos. pada saat bersamaan aroma wangi tubuh yang memikat, menyebar diudara.

Tubuh merlyn bergetar hebat, sambil menggertakkan giginya dengan pasrah. Dia pikir Calvin tidak akan tergoda. merlyn menutup matanya dan membiarkan Calvin melakukan apapun yang dia ingin lakukan padanya.

Namun, tanpa dia menyadarinya, Calvin hanya memandang pemandangan yang mengiurkan dihadapannya dengan tatapan tidak peduli. Tidak ada sedikitpun keraguan pada matanya yang tajam itu.

Lagi pula, sangat banyak wanita yang menawarkan dirinya pada dewa pembantai yang ditakuti negara-negara barat itu.

Tiba-tiba saja merlyn merasakan pakaian dalam rendahnya terbuka.

Ketika dia membuka matanya untuk memastikan apakah Calvin yang membuka dan memegangnya bukannya melanjutkan aksinya dia Malah perlahan bertanya, "Siapa dalang dibalik semua ini!"

Merlyn tidak ingin larut dalam ketakutan ini dan menjawabnya dengan suara yang gemetar, "Turner's Group yang memintaku untuk mengawasi Stella. Mereka bahkan memintaku memasang perangkat penyadap pada nona Stella, tapi aku tidak punya kesempatan untuk melakukannya."

"Apa yang sedang mereka inginkan?" Calvin mengintrogasi lebih lanjut.

"Arnold dari perusahan Turner's Group sudah lama menyukainya, dia berencana mengundangnya makan siang besok, dan memintaku mencari kesempatan untuk membius nona Stella!" merlyn kemudian menyerahkan sebotol pil kepada Calvin.

Suara dingin Calvin perlahan menggema ditelinga Stella, "Sudah cukup, mulai sekarang aku tidak ingin melihatmu diprusahaan Valentines corporation lagi, kalau tidak, kamu akan tau sendiri akibatnya!"

Setelah mengakhiri kata-kata peringatannya itu, dia berbalik dan pergi. Saat merlyn kembali tersadar, Calvin sudah tidak terlihat lagi.

Merlyn jadi penasaran, bagaimana Calvin bisa mengendalikan diri dan tidak menidurinya?

Meski demikian, merlyn dengan panik mengenakan kembali pakaiannya, merapikan kembali rambutnya yang berantakan dan menghapus sisa air mata diwajahnya.

Setelah merapikan diri, dia langsung bergegas keluar dari dalam kantornya dengan tubuh yang sedikit gemetar.

Sementara itu Calvin diam-diam sepanjang waktu, mengawasi kepergian merlyn dari balik jendela kaca digedung perkantoran yang megah itu.

Ketika sosok merlyn menghilang dari pandangannya, Calvin melirik pakaian dalam yang bertali hitam ditangannya.

Dia masih bisa mencium aroma memikat dari tubuh merlyn pada pakaian itu.

Sesaat kemudian dia merobek pakaian itu dan mengeluarkan perangkat elektronik kecil. Ternyata itu adalah perangkat penyadap.

Disisi lain, wajah merlyn tampak pucat, dia juga tidak menyadari ternyata dirinya juga disadap.

pagi keesokan harinya, matahari pagi bersinar memancarkan sinarnya lewat jendela kaca kamar Stella, namun saat membuka matanya, dalam sekejap dia bisa merasakan ada sesuatu yang tidak beres.

Saat itu, Calvin memasuki kamar itu sambil tersenyum menyanjungi Stella, "Nona Stella kamu sudah bangun?"

"Bukankah aku tidur disofa kemarin? Lantas kenapa aku bisa berada disini sekarang?" tatapan mata Stella sangat tajam sambil bertanya pada Calvin.

"Aku Takut kamu akan masuk angin, jadi aku membawamu kekamar, tapi jangan khawatir, aku sama sekali tidak menyentuhmu!" sambil mengatakan itu, Calvin tidak lupa untuk mengambil kesempatan untuk mengagumi betapa cantiknya orang dihadapannya ini.

**********

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***