Kesabaran Calvin Membangkitkan Amara Stella

Begitu pria itu masuk, dia melihat Calvin berlutut sambil menyeka lantai dengan teliti agar tidak meninggalkan debu sedikitpun.

Sudut bibir pria itu berkedut, "Pak Calvin, apakah anda tidak ingin pulang saja bersamaku? Tanpa anda, keadaan disana makin kacau."

Calvin terus menyeka lantai tanpa mempedulikan keberadaan pria itu, sesaat kemudian dia pun berkata, "Richie, aku sudah menjelaskannya ketika memutuskan untuk pensiun, kalau aku sudah tidak ingin terlibat lagi dalam dunia gelap seperti itu."

"Sekarang aku sudah punya kehidupanku sendiri, sebaiknya kamu segera pergi!"

Richie hanya tersenyum pahit sambil menyalakan cerutunya. Aroma cerutu yang kaya dan sempurna itu dengan cepat menyebar ke udara.

Saat melihat Calvin sedang membersihkan lantai, dia hanya bisa menghela nafas karena menyesal, "Anda dijuluki dewa pembantai yang ditakuti didunia dan memiliki setengah dari aset dunia."

"Mengapa anda membiarkan diri anda melakukan tugas-tugas rumahan yang biasanya dilakukan oleh kaum wanita!" kata Richie.

"Keluarga Valentino baik padaku, dan aku hanya ingin membalas kebaikan mereka. Aku tidak suka berhutang terhadap orang lain." jawab Calvin.

Richie menyilangkan tangan didadanya sambil bersandar di pintu lalu berkata, "Apa anda sungguh tidak peduli dengan hal-hal yang terjadi diluar negri? Semuanya bermasalah dan berantakan setelah kepergian anda!"

"Bukan kah masih ada kamu dan yang lainnya? Bukankah Aku sudah menyuruhmu untuk memberitahu semua pasukan kita untuk tetap seperti biasanya?" jawab Calvin tanpa menoleh kearah Richie.

"Tapi kalau bukan anda yang memimpin, banyak pasukan asing yang bersiap untuk menyerang. Hanya kepulangan anda yang bisa menepis mereka."

Richie menggelengkan kepalanya dan menghembuskan nafasnya dengan pasrah. Lalu berbalik dan pergi. Sambil berlalu Richie berkata, "Anda sungguh kejam! Sekarang setelah anda menikah, anda tidak peduli apa pun yang terjadi pada kami. Ya, cukup itu saja yang bisa saya katakan, ingatlah untuk tetap berhubungan baik dengan orang-orang kita saat anda punya waktu luang, kalau begitu, saya pamit!"

Tepat saat Richie melangkah keluar dari pintu, dia kemudian berhenti, seolah-olah mengingat akan sesuatu. Richie berbalik badan menghadap Calvin, tatapan matanya tertuju pada kemeja kotor dan bernoda yang dikenakan Calvin.

Dia pun berkata dengan senyum penuh arti, "Kemeja buatan tanganmu menjadi sangat kotor, jika perancang mengetahui seperti apa baju itu sekarang, dia mungkin akan sangat marah!"

Calvin menunduk dan melihat dirinya lalu berkata, "Bukankah baju ini dibuat memang untuk dipakai? Apakah kemejaku lebih penting untuk dilihat daripada lantai yang bersih?"

Richie tersenyum pahit lalu melangkah pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Richie pun merenung, Dengan kemeja yang didapatkan dari pelelangan, lantai yang bersih bukanlah tandingannya.

Namun kukira, Calvin menganggap kemeja itu berarti. Lagi pula, dia memiliki lemari yang penuh dengan barang-barang modifikasi serupa dan buatan tangan persis seperti itu.

Richie menyalakan mobilnya dan melesat pergi meninggalkan rumah besar itu.

Calvin baru saja menyingkirkan baju buatan tangannya dan membuangnya sembarangan ketika teleponnya berdering. Dia kemudian mengambil ponsel lalu melihat panggilan dari nomor asing.

Setelah menekan tombol jawab, dari seberang telpon berkata, "Dewa pembantai yang terhormat, kami mohon anda untuk secara pribadi memastikan keselamatan para Jendral kami selama perjalanan diplomatik mereka."

"Sebagai imbalannya kami akan memberi anda remunerasi yang tinggi."

Calvin tidak menunggu orang itu selesai bicara dan langsung menutup panggilan telpon itu. Dia mencibir, panglima perang yang tidak penting itu, berani memintaku untuk melindungi mereka. Aku bahkan Tidak mengenal mereka.

Dia langsung memblokir nomor tersebut dan memasukan kembali ponselnya kedalam sakunya. Dia kemudian melanjutkan untuk membersikan lantai.

Dikantor yang sepi diluar negri, seorang pria berdiri memegang telepon dengan senyum masam, "Pak dia memblokir nomor kami lagi ...

Tidak heran seluruh dunia mengenal betapa buruknya temperamennya.

Wakil perdana Mentri itu tidak terpengaruh, "Jangan berhenti berharap, jika kita berhasil membujuknya dan melindungi Jendral kita, tidak akan ada lagi kebutuhan untuk pengawal lainnya. Dengan kemampuannya, satu orang saja sudah cukup."

"Baik pak!" jawab pria itu dengan anggukan hormat dan tidak berani menolak.

...

Waktu menunjukan jam tujuh malam, saat Calvin selesai membersihkan rumah besar itu

Dibawah langit yang gelap, Sebuah mobil Mercedes-Benz S-class merah menyusuri sepanjang jalan dengan cepat, lalu mobil itu berhenti didepan rumah besar tersebut.

Calvin bergegas keluar ketika mendengar suara mobil itu

Saat membuka pintu, kaki ramping seorang wanita dengan sepatu hak tinggi berwarna merah dan kemudian seorang wanita muda dan cantik keluar dari mobil tersebut.

Wanita itu begitu mempesona dan wajahnya begitu cerah sehingga benda-benda yang ada disekitar terlihat kusam dibandingkan dengan dirinya.

Bahkan jika ada ratu kecantikan atau model berdiri didepannya, kecantikan wanita itu akan tetap menonjol diantara mereka.

"Nona Stella, kamu sudah pulang?" sapa Calvin dengan hangat.

Stella mengabaikannya, bahkan tidak meliriknya, dia kemudian berjalan melewatinya dan langsung menuju rumah besar itu.

Jelas saja dia masih marah pada Calvin, begitu Stella duduk disofa Calvin bergegas membawahkan segelas air.

"Kamu pasti lelah setelah seharian bekerja, ini ... Minumlah segelas air!" kata Calvin sambil tersenyum dan meletakan segelas air diatas meja.

Stella mengangkat kepalanya dan melirik kearah Calvin, begitu melihat Calvin dengan sikapnya yang tunduk Stella semakin memandang rendah dirinya.

Stella kemudian berpikir dalam hati, aku harus mengakui kalau dia sudah bekerja sangat baik dalam beberapa bulan terakhir.

Aku tidak dapat menemukan sedikit pun kesalahan bahkan jika aku ingin mencari-cari kesalahannya, sama sekali tidak menemukan cela sedikitpun.

Aku sudah memintanya untuk membersihkan lantai sambil berlutut membersihkan toilet dan masih banyak pekerjaan lainnya.

Calvin tidak boleh merokok dan dia harus memastikan setiap masakan yang dia masak harus higienis dan cita rasa harus sesuai dengan seleranya.

Aku sudah membuat begitu banyak permintaan yang tidak masuk akal, namun Calvin tidak pernah gagal mengerjakan semuanya.

Bahkan setelah Calvin berjanji untuk tidak merokok lagi, dia benar-benar menepati janjinya.

Calvin juga tidak pernah meminum seteguk anggur pun. Stella seringkali sengaja pulang kerja lebih awal untuk memergoki dia melakukan itu, bahkan tidak pernah ditemukan bau asap rokok.

Rumah besar ini membentang seribu meter persegi, jadi Stella menyuruhnya membersihkan lantai rumah itu dengan cara berlutut.

Setiap Stella pulang, rumah dalam keadaan rapi dan bersih.

Stella belum pernah menemukan pembantu rumah tangga yang melakukan pekerjaan seperti yang Calvin lakukan.

Intinya, Calvin tidak perna memberikan kesempatan kepada Stella untuk menunjukan kesalahannya.

Melihat cara Calvin menatapnya dengan sikap menunduk, kemarahan dan kekesalan Stella meningkat.

"Kamu pandai melakukan hal-hal yang aku perintahkan, kan? Bagus, mari kita lihat seberapa jauh kamu masih bisa tetap melakukan ini!" Stella menggerutu dalam hati.

Hatinya bergejolak karena benci, sebuah ide pun muncul dibenaknya.

Sambil menyilangkan tangan didadanya, dia bersandar disofa, lalu melepaskan sepatu haknya, kemudian dia berkata dengan dingin, "Kemarilah dan pijat aku." Ini adalah kontak fisik pertama dengan Stella selama tiga bulan terakhir.

Dia tidak pernah berpikir Stella akan bertindak sejauh itu. Dia benar-benar merendahkan Calvin. Tepat pada saat itu, ponsel Stella tiba-tiba berdering.

Sesaat setelah menerima telepon, dia mengerutkan alisnya yang halus, "Enak saja! Katakan padanya, aku mati sekalipun, aku tidak membiarkannya berhasil, katakan padanya untu pergi!" Stella berteriak dengan marah.

Kemudian dia menutup panggilan telepon itu dan melemparkan ponselnya kesamping. Wajah cantiknya menunjukan ekspresi dingin

**********

Terpopuler

Comments

Drs. Mardelis Mardelis

Drs. Mardelis Mardelis

Stella, ada waktunya

2024-05-13

0

Cahaya Sidrap

Cahaya Sidrap

next thor

2024-04-27

0

Linar Asri

Linar Asri

jdi kangen novel sebelah y....MENANTU HEBAT SEPERTI DEWA_alex dn erika...

2024-03-21

0

lihat semua
Episodes
1 Suami Dijadikan Pembantu.
2 Kesabaran Calvin Membangkitkan Amara Stella
3 Mengatasi Masalah Stella Secara Diam-Diam
4 Sang Dalang
5 Undangan Makan Malam
6 Runtuhnya Turner's Group
7 Kompensasi Dari Arnold
8 Rencana Pembunuhan
9 Calvin Dasar Pengecut!
10 Organisasi Harimau Pemburu
11 Potong Lenganmu
12 Berkunjung Ke Rumah Mertua
13 Tamu Undangan Marco
14 Dipermalukan Saat Perjamuan
15 Berdebat Tentang Anggur
16 Jangan Menganggap Dirimu Tahu Segalannya
17 Rencana Pemusnahan Organisasi Harimau Pemburu
18 Dia Pacar Pertamaku Di SMA
19 Kekhawatiran Stella
20 Rencana Licik Addie Ginza
21 Siapa Yang Mengizinkanmu Datang
22 Stella Di sekap Dan Calvin Diserang
23 Gagalnya Rencana Addie Ginza
24 Teka Teki Pria Misterius dan Kecurigaan Stella
25 Akibat Dari Mengabaikan Peringatan Calvin
26 Hasil Penyelidikan Cassie
27 Rachel Patterson
28 Berdebat Tentang Steak
29 Calvin Ditangkap
30 Rekayasa Kasus
31 Ketakutan Ketua Matthew
32 Menyewa Puluhan Pengawal
33 Stella Mendadak Sakit
34 Upaya Addie Ginza 1
35 Upaya Addie Ginza 2
36 Upaya Addie Ginza 3
37 Pengerebekan
38 Menepuk Air Terpercik Muka Sendiri
39 Ditangkap
40 Ini Peringatan Untukmu, Darinya
41 Blessed Capital runtuh
42 Mengorek Informasi
43 Kecantikan Pembawa Masalah
44 Kembali Ditangkap
45 Siapa Dia Sebenarnya
46 Javiar mets
47 Dipecat
48 Addie Ginza mendapat dukungan
49 Berkumpulnya Anak Orang Kaya
50 Calvin Yang Memalukan
51 Ditampar dan Menanpar
52 Haruskah Kita Menikah?
53 Menolak
54 Gagal Meyakinkan Stella
55 Apa Anda Sedang Mengancamku?
56 Menghadiri Pelelangan
57 Pertarungan Sengit
58 Penawaran Tertinggi
59 Dari Mana Kamu Mendapatkan Uang
60 Keributan
61 Suami Simbolik
62 Ancaman Cedric Neils
63 Pembantaian Di Hotel
64 Brian Kingsley Mencoba Kabur
65 Perintah Dari Dewa Pembantai
66 Apa Kamu Tahu Siapa Aku?
67 Sean Kalah Lagi
68 Keteguhan Stella
69 Kedatangan Albert Valentino
70 Bolehkah Saya Memeriksanya
71 Resep Itu Tidak Lengkap
72 Menghisap Jari
73 Mempertanyakan Identitas Calvin
74 Undangan Dari Brendly Knight
75 Perdebatan Sengit
76 Mempermalukan Sean dan Keluarganya
77 Anda Adalah Pria Misterius Itu?
78 Krisis
79 Keahlian Mengemudi Calvin
80 Bantuan Misterius
81 Stella Cemburu
82 Sean Gagal Lagi Dan Lagi
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Suami Dijadikan Pembantu.
2
Kesabaran Calvin Membangkitkan Amara Stella
3
Mengatasi Masalah Stella Secara Diam-Diam
4
Sang Dalang
5
Undangan Makan Malam
6
Runtuhnya Turner's Group
7
Kompensasi Dari Arnold
8
Rencana Pembunuhan
9
Calvin Dasar Pengecut!
10
Organisasi Harimau Pemburu
11
Potong Lenganmu
12
Berkunjung Ke Rumah Mertua
13
Tamu Undangan Marco
14
Dipermalukan Saat Perjamuan
15
Berdebat Tentang Anggur
16
Jangan Menganggap Dirimu Tahu Segalannya
17
Rencana Pemusnahan Organisasi Harimau Pemburu
18
Dia Pacar Pertamaku Di SMA
19
Kekhawatiran Stella
20
Rencana Licik Addie Ginza
21
Siapa Yang Mengizinkanmu Datang
22
Stella Di sekap Dan Calvin Diserang
23
Gagalnya Rencana Addie Ginza
24
Teka Teki Pria Misterius dan Kecurigaan Stella
25
Akibat Dari Mengabaikan Peringatan Calvin
26
Hasil Penyelidikan Cassie
27
Rachel Patterson
28
Berdebat Tentang Steak
29
Calvin Ditangkap
30
Rekayasa Kasus
31
Ketakutan Ketua Matthew
32
Menyewa Puluhan Pengawal
33
Stella Mendadak Sakit
34
Upaya Addie Ginza 1
35
Upaya Addie Ginza 2
36
Upaya Addie Ginza 3
37
Pengerebekan
38
Menepuk Air Terpercik Muka Sendiri
39
Ditangkap
40
Ini Peringatan Untukmu, Darinya
41
Blessed Capital runtuh
42
Mengorek Informasi
43
Kecantikan Pembawa Masalah
44
Kembali Ditangkap
45
Siapa Dia Sebenarnya
46
Javiar mets
47
Dipecat
48
Addie Ginza mendapat dukungan
49
Berkumpulnya Anak Orang Kaya
50
Calvin Yang Memalukan
51
Ditampar dan Menanpar
52
Haruskah Kita Menikah?
53
Menolak
54
Gagal Meyakinkan Stella
55
Apa Anda Sedang Mengancamku?
56
Menghadiri Pelelangan
57
Pertarungan Sengit
58
Penawaran Tertinggi
59
Dari Mana Kamu Mendapatkan Uang
60
Keributan
61
Suami Simbolik
62
Ancaman Cedric Neils
63
Pembantaian Di Hotel
64
Brian Kingsley Mencoba Kabur
65
Perintah Dari Dewa Pembantai
66
Apa Kamu Tahu Siapa Aku?
67
Sean Kalah Lagi
68
Keteguhan Stella
69
Kedatangan Albert Valentino
70
Bolehkah Saya Memeriksanya
71
Resep Itu Tidak Lengkap
72
Menghisap Jari
73
Mempertanyakan Identitas Calvin
74
Undangan Dari Brendly Knight
75
Perdebatan Sengit
76
Mempermalukan Sean dan Keluarganya
77
Anda Adalah Pria Misterius Itu?
78
Krisis
79
Keahlian Mengemudi Calvin
80
Bantuan Misterius
81
Stella Cemburu
82
Sean Gagal Lagi Dan Lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!