Setelah berhasil mengantarkan pesanannya, Karin pun segera kembali ke kafe tempatnya bekerja.
Terlihat perempuan itu tengah berdiri mematung di depan lift, menunggu lift itu terbuka agar bisa membawanya kembali ke lantai dasar.
Ting
Lift itu pun terbuka. Tampak sosok laki-laki yang berdiri dengan tidak sempurna akibat alkohol sepertinya. Wajahnya tampak aneh, keningnya penuh peluh.
Laki-laki itu menatap Karin lekat, membuat Karin yang dipandangnya merasa aneh, setengah ketakutan.
Hingga laki-laki itu menyeretnya tanpa permisi. Membuat karin sontak terkejut. Ketakutan itu tak lagi dapat dielak. Perempuan itu ketakutan.
Susah payah ia berusaha memberontak melepaskan diri darinya. Namun usahanya tampak sia-sia, tenaganya tak cukup mampu melawannya.
Hingga laki-laki itu berhasil menyeretnya ke sebuah ruangan. Karin tak dapat berbuat apa-apa. Bulir itu akhirnya luruh saat laki-laki itu berhasil memaksakan kehendaknya.
Flashback off
Di dalam sebuah kamar hotel, laki-laki itu mulai tersadar dari tidurnya dengan kepala yang terasa berat, sisa alkohol yang semalam ia tenggak.
Mata tajam itu menyapu seluruh ruangan yang tampak berantakan.
Dahinya mengernyit.
Perlahan memori itu pun berputar dikepalanya. Sedikit demi sedikit kejadian semalam mulai ia setel ulang dalam otaknya.
Flashback on
Marcel Emilio Abrison, seorang CEO perusahaan terbesar Abrison Group tengah menikmati minumannya di sebuah bar tanpa didampingi asisten atau bahkan bodyguard nya.
Marcel termasuk laki-laki yang kuat minum, ia tidak akan ditumbangkan hanya dengan beberapa botol alkohol.
Marcel meminum minumannya seperti biasa tanpa mencurigai apapun.
Namun, setelah segelas alkohol itu berhasil ditenggaknya, entah kenapa ia merasakan aneh dengan tubuhnya, tubuhnya tiba-tiba mulai merasa panas dan sesak.
Pikiran buruk itupun menghampirinya. Sepertinya ada yang berniat menjebaknya. Membuat ia segera melepaskan diri dari bar itu, berniat pulang ke mansion pribadinya.
Setengah perjalanan sudah terlewati, namun semakin lama tubuhnya tak bisa ia ajak kompromi. memaksanya untuk menepikan mobilnya ke sebuah hotel terdekat.
Kamar hotel VIP telah terisi penuh dengan orang-orang yang ingin menghabiskan malam mereka, memaksanya untuk memesan kamar reguler karena tak sanggup lagi untuk sekedar berdebat.
Selesai chek in ia pun segera melangkahkan kakinya menuju lift, berniat sesegera mungkin masuk ke kamarnya dan mengguyur tubuhnya yang mulai sangat panas dengan air dingin.
Niat hati ingin segera keluar dari lift, matanya tak sengaja menangkap sosok wanita di depannya. Ia berusaha menahan rasa inginnya, namun akal sehatnya seolah tak dapat berfungsi dengan semestinya. Hingga akhirnya tangan itu menyeret gadis itu dengan tak sopannya. Memaksakan kehendaknya tanpa perduli tangisan yang perlahan menggema.
Flashback off
Dengusan itu terdengar mengggema saat memori itu tersusun utuh dengan semestinya. Membuat laki-laki itu mengusap rambut frustasi.
" Ahhh, sial... "
Laki-laki itu akhirnya memungut celananya yang tergeletak di lantai, mencari ponselnya kemudian menelpon Reihan, asisten pribadinya.
" Segera ke hotel X, bawakan pakaian untukku " titah Marcel.
" Baik tuan " Jawab Reihan.
Laki-laki itu kemudian menelusuri ranjang itu, menyingkap selimut yang masih tergeletak di atas ranjang. Matanya membelalak ketika mendapati noda merah di atas sprei berwarna putih itu.
" Ah, sial. " laki-laki itu bertambah frustasi. Apa yang harus ia lakukan pada gadis tak berdosa itu.
Tok tok tok....
Suara ketukan pintu itu menggema, membuat Marcel segera membuka pintu kamarnya.
" Ini pakaian untuk anda tuan " ucap Reihan, sembari menyodorkan satu set pakaian kantor untuk sang atasan.
Sedangkan Marcell hanya menggeram. "Hmmm." Laki-laki itu berbalik hendak meninggalkan asistennya. namun langkah itu terhenti. laki-laki itu kembali berbalik menatap tajam asistennya.
" Han... " Pangginya.
" iya, tuan... '' Jawab Reihan.
" Selidiki wanita yang menemaniku semalam " Titah Marcel.
" Hah.... " Seketika membuat Reihan membuka mulutnya lebar-lebar, tak menyangka tuannya yang dingin telah menghabiskan malam bersama seorang wanita.
" Apa kau tuli, huh... " Ulang Marcel dengan nada kesal.
" B-baik tuan... " Dengan gugup, Reihan menjawabnya.
" Dan selidiki siapa orang yang telah menjebakku, aku tak akan mengampuninya "
Hi readers....
Selalu dukung author dengan boom like dan vote nya yah, jangan lupa juga untuk masukkan ke list favorite kalian
Dukungan readers sangat berarti untuk author 🤗
Happy Reading 💞
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Ida Lailamajenun
nih nanti anak yg dibuang yg dicari jika harta dah ludes dihajar istri kedua
2023-06-07
0
Ida Lailamajenun
selalu jadi korban obat lucnut nih 😂😂
2023-06-07
0
Reza Indra
Miriisss.. 😥😥😥 sedih bnget fg nasib Karin..
2022-12-30
0