Internship

"Pergi Besok? Gak mungkin tugas mendadak, kan?" Zaky memandang Shannon dengan tatapan menyelidik. Ekspresi kaget tidak bisa disembunyikan. Usai kesibukannya memulai internship atau magang sejak dua pekan kemarin, baru sekarang bisa bertemu langsung dengan Shannon di Danau Zürich. Tentunya, komunikasi intens setiap hari tetap terjalin meski di waktu random.

"Sudah dari dua minggu kemarin dapat email dari kantor pusat. Aku nunggu ketemu langsung sama kamu buat ceritanya." Shannon merasa bersalah mendapat tatapan berbalut kecewa. Bahkan wajah tampan yang sedari tadi ceria itu berubah muram.

"Berapa lama?"

"Dua bulan."

Zaky mengembuskan napas panjang. Pandangan beralih diluruskan ke depan menatap riak air Danau Zürich. Musim panas belum berakhir. Pengunjung Danau Zürich di akhir pekan ini sangat ramai.

"Ke Washington untuk waktu dua bulan dan berangkatnya besok? Oh, come on, Sha. Kenapa ga discuss dulu. Kita tiap hari komunikasi tapi kamu sembunyikan itu." Zaky berdiri dan meraup wajahnya dengan kasar. Marah? Tentu saja. Namun sebisa mungkin ia tekan.

"Babe, hanya dua bulan. Aku akan kembali." Shannon menyentuh lengan Zaky dengan rasa semakin tak nyaman. Baru kali ini melihat Zaky dalam mode seperti itu. Salahkah dirinya memutuskan sepihak menerima tawaran internship di kantor pusat. Ini kesempatan pengembangan karir baginya yang merupakan lulusan ilmu komunikasi.

"Dalam rangka apa?" Zaky masih diliputi penasaran. Membiarkan tangan Shannon menggelayut di lengannya. Ekspresi kecewa sekaligus tatapan menyelidiknya mampu membuat Shannon gelagapan.

"Ada...ada tawaran internship. Dan bos aku yang recommend buat ambil peluang. Disana kerja sambil belajar. Hanya lima orang perwakilan dari lima negara. Dari perwakilan Swiss ya nama aku yang diajukan."

"Dan kamu terima?"

Shannon mengangguk.

"Tanpa discuss sama aku?"

"Babe, hanya dua bulan. I'll come back."

Zaky memejamkan mata lalu mengatur napas demi bisa meredakan kekesalan dan merendahkan nada bicara. "Sha, aku gak akan menghalangimu dalam berkarir. Tapi apa kamu lupa tujuan kesini kan pengen dekat sama aku. Harusnya cukup kerja disini aja. Jangan lupa juga kita punya relationship goals. Setelah wisuda kita akan lamaran."

"Apa aku cancel aja internship ini?" Shannon baru menyadari kesalahannya dalam membuat keputusan. Tidak berpikir panjang. Hanya berpikir pengembangan karir. Melupakan masa depan yang sudah dirancang. Satu hal yang disembunyikan dari Zaky, bahwa magang ini adalah seleksi untuk bisa masuk menjadi bagian dari karyawan di kantor pusat. Sebuah pencapaian bergengsi.

"Emang bisa? Nggak kan." Zaky bergeser melangkah mendekati air danau. Otomatis pegangan Shannon terlepas dari lengannya. Kedua tangannya dimasukkan ke dalam saku sambil menatap perahu yang bersiap melaju membawa wisatawan.

Shannon melangkah menghampiri. Berdiri tepat di samping kiri. Menatap wajah Zaky yang masam. "Babe, so sorry....really sorry. Setelah internship ini, aku akan turuti apa maumu."

Zaky menghadapkan badan ke arah Shannon. Berucap dengan nada rendah. "Sha, bukan harus turuti apa mauku. Kita biasakan discuss, Sha. Biasanya juga begitu kan. Aku bahkan udah minta pendapat kamu tentang negara pilihan berkarir setelah lulus agar kamu bisa ikut aku. Kita tetap bersama. No LDR."

Shannon mengangguk. "Jadi sekarang aku harus apa? Aku menyesal udah bikin keputusan sendiri."

"Profesional. Sudah pasti tiket dan akomodasi udah disiapin perusahaan, kan?"

Shannon mengangguk lesu.

"Besok take off jam berapa?"

"Jam sembilan."

"Jam pagi aku gak bisa anter ke bandara. Kamu tahu aku lagi magang. Maaf gak bisa anter, Sha."

"It's oke, Babe. Aku mengerti. Aku berangkat sendiri gak papa. Maafin aku ya." Shannon menatap Zaky dengan sorot mata penuh penyesalan.

Zaky menghela napas lalu mengangguk. "Aku maafin. Ayo aku antar pulang."

Sepanjang menaiki trem dan berjalan kaki menuju apartemen Shannon, Zaky memilih diam. Malas untuk berbicara. Hanya menanggapi singkat ucapan Shannon yang mengingatkan jangan telat makan, jangan lupa istirahat, jaga stamina saat tugas lapangan. Menjawabnya dengan satu kata, 'iya'.

Pun saat di apartemen hanya duduk sebentar. Zaky melihat satu koper besar sudah berdiri di samping pintu. Setelah itu berucap pamit pulang.

"Babe, ini kunci apartemen kamu pegang ya. Aku juga bawa kok. Kamu bebas tinggal disini mulai besok. Atau kapan-kapan kalau pengen istirahat disini tinggal masuk aja." Shannon menyerahkan access card ke tangan Zaky.

"Gak perlu, Sha. Aku cukup tinggal di asrama aja." Zaky mengulurkan lagi kartu berwarna biru itu.

"Zaky, di kamarmu itu penuh kertas, maket, dan alat-alat apa tuh aku lupa nama-namanya. Ada kalanya otak stuck inspirasi, boring, dan suntuk. Butuh self healing. Kamu bisa menyepi dulu disini, tidur tenang dengan suasana berbeda dengan asrama. Lihat badanmu sekarang kurusan sejak mulai internship. Please, mau ya?" Shannon merayu dengan tatapan memohon. Tangan menangkup telapak tangan Zaky yang tersimpan access card.

"Oke deh. Aku pasti kabarin kamu kalau mau tidur disini." Zaky mengalah. Apa yang dijelaskan Shannon memang benar. Adakalanya otak jenuh dengan terus-menerus diporsir berpikir. Segera memasukkan kartu ke dalam waist bag nya.

Shannon tersenyum lebar. "Nggak bilang dulu juga gak apa-apa. I've faith in you, Babe."

***

Semester ini memang disibukkan dengan praktik kerja di lapangan yang harus ditempuh enam bulan lamanya sebelum nantinya di semester empat menempuh bimbingan, tesis, dan berakhir mendapat gelar master. Zaky menjalaninya dengan semangat yang sama. Masa depan yang sudah dirancang menjadi salah satu mood booster dalam melalui internship ini.

Pukul sebelas lebih, Zaky baru bisa cek ponsel. Ada pesan dari Shannon jika sudah take off. Ia membalas dengan ucapan doa dan emoji hati. Selang semenit kemudian masuk pesan dari Kia yang mengabarkan besok akan wisuda. Perbedaan waktu yang menunjukkan di Bandung saat ini sore hari. Senyumnya merekah. Kabar dari Kia menjadi pelipur kecewanya terhadap kepergian Shannon.

Sebenarnya, kabar tanggal wisuda Kia sudah didapat lebih dulu dari Daffa tiga hari yang lalu. Sengaja diam hanya untuk menguji apakah Kia akan memberitahukannya secara pribadi. Dan pesan barusan yang masuk menjawab harapannya mendapatkan kabar. Ia balas dengan ucapan selamat. Tidak bisa membalas panjang sebab sedang bekerja lapangan bersama rekan lainnya.

Dan esok harinya saat jam istirahat, Zaky menatap akun media sosial Kia dengan mata berbinar. Slide pertama adalah foto wisuda Kia dengan diapit oleh orangtua. Slide kedua adalah foto wisuda Kia dengan diapit Daffa dan Reva. Slide ketiga adalah foto sertifikat Cumlaude. Pandangannya berhenti di slide terakhir dimana Kia yang berpenampilan cantik dan anggun berfoto sendiri mengenakan selendang Cumlaude. Ciri khas wajah cantik dengan ekspresi polos itu berpose tersenyum manis. Membuat Zaky tertular mengulas senyum simpul. Senyum manis andalannya.

"Wow, gorgeous! Your girl?" Chris yang berkebangsaan Inggris sengaja mengintip ponsel yang dipegang Zaky. Sedari tadi mengamati teman makannya itu senyum-senyum sendiri.

Zaky tersenyum sambil menggeleng. "My younger sister." Segera menutup ponselnya yang belum sempat memberi komentar. Nanti saja saat Chris tidak ada di dekatnya. Chris adalah teman sekelas yang selalu rajin menawarkan wine setiap kali kegiatan belajar sampai ke level stres. Tentu saja ia tolak dengan tegas.

Internship arsitekur sudah berjalan 10 pekan. Seharusnya Shannon sudah kembali ke Swiss. Namun baru saja Zaky selesai video call dengan Shannon yang mengabarkan jadwal pulang masih lima hari lagi. Setelah melewati masa pertemuan mengecewakan di Danau Zürich itu, ia bisa bersikap bijaksana. Bisa menerima keputusan Shannon. Toh dirinya pun belum selesai kuliah.

Memang benar. Apartemen Shannon menjadi tempat yang nyaman untuk self healing. Setiap akhir pekan selama dua bulan ini Zaky tidur disana dan tak lupa selalu meminta izin dulu meski Shannon selalu mengomel tak perlu minta izin.

Termasuk hari ini. Saat Zaky merasakan badannya kurang fit usai kerja lembur dua hari berturut-turut, ia memutuskan pergi ke apartemen usai pulang keeja sore. Ditambah asrama malam ini pasti berisik sebab akan ada yang merayakan ulang tahun. Akan ada pesta kecil-kecilan.

Mungkinkah karena masuk peralihan musim panas ke musim gugur menjadi salah satu faktor yang membuat daya tahan tubuhnya menurun, selain kelelahan.

Kali ini Zaky datang ke apartemen tanpa bilang pada pemiliknya. Segera membungkus tubuhnya yang menggigil dengan selimut hangat yang berada di kamar Shannon. Butuh istirahat tanpa ada yang mengganggu. Ponselnya sengaja dalam mode silent.

Entah berapa lama Zaky tertidur dalam posisi miring dan sedikit meringkuk. Badan yang terbungkus selimut menjadi hangat. Lebih teras hangat dirasakan di punggungnya. Perlahan membuka mata dan mengumpulkan nyawa yang masih berserak. Saat hendak menggeliat merasa ada beban berat di belakangnya. Dan ada satu tangan melingkari perutnya.

Zaky melebarkan mata dengan kaget. Namun dari pantulan cermin yang memanjang di tembok di hadapannya. Yang memantulkan keseluruhan ranjang, dapat terlihat dengan jelas siapa sosok yang memeluknya dari belakang itu meski lampu temaram. Apalagi kini saat nyawa sudah terkumpul, bisa mencium aroma parfum yang dikenalnya.

"Sha." Zaky memanggil dengan suara serak. Tenggorokan terasa kering dan sedikit sakit saat menelan ludah. Tak ada sahutan membuatnya menggeser badan dengan perlahan dan beralih terlentang sambil merentangkan kedua tangan. Kini terasa tulang-tulangnya linu.

"Babe." Shannon memanggil dengan nada manja dan serak. Matanya hanya terbuka sedikit sebab masih merasa mengantuk. Tubuhnya beringsut mendekat dan memeluk Zaky.

"Sha, jangan begini!" Zaky berusaha mendorong bahu Shannon yang berada di dadanya. Jantungnya mendadak bertalu kencang.

"Sebentar saja. I miss you. Really miss you, Babe." Shannon mengeratkan pelukannya. Dada yang saling melekat tanpa sekat sehingga bisa saling merasakan debaran jantung yang bertalu kencang.

Terpopuler

Comments

🙌@i_k#0eR!yaH🌷

🙌@i_k#0eR!yaH🌷

mungkinkah ini awal kesadaran zaky akn perasaan yg sebenarnya sama kia??

2024-08-12

0

💜⃞⃟𝓛 ⏤͟͟͞R𝐙⃝🦜༄༅⃟𝐐ƙׁׅуα

💜⃞⃟𝓛 ⏤͟͟͞R𝐙⃝🦜༄༅⃟𝐐ƙׁׅуα

inilah bedanya shanon dan kia,shanon lebih dominan hidup di luar negeri,sehingga lebih bebas,sedang kia lebih ke kuat pondasi agamanya dan menjunjung adat ketimuran

2024-07-29

1

💜⃞⃟𝓛 ⏤͟͟͞R𝐙⃝🦜༄༅⃟𝐐ƙׁׅуα

💜⃞⃟𝓛 ⏤͟͟͞R𝐙⃝🦜༄༅⃟𝐐ƙׁׅуα

younger sister? are u sure zaky?

2024-07-29

0

lihat semua
Episodes
1 Kisah Kita Baru Dimulai
2 Farewell
3 Bertemu Shannon
4 Senja di Pantai Mertasari
5 Silaturahmi
6 Beri Waktu
7 Senja Bersama Ibu
8 Kisah Hari Ini
9 Selayang Pandang
10 Sehari Sebelum Berangkat
11 Tiba di Jakarta
12 Aku Bisa Apa
13 Jatuh Cinta dan Patah Hati Itu Fitrah
14 Menata Masa Depan
15 Musim Berganti
16 Wahai Hati
17 Selesai Tugas
18 Jatuh Cinta, Bangun Cinta Lain
19 Internship
20 Merelakan Takdir
21 Hallo, Jakarta
22 Pelarian?
23 Waktu Merubah Segalanya
24 Aku Ingin Pulang
25 Rasanya Menjadi Adik Kakak
26 Apartemen
27 Mari Berkenalan
28 Terlambat Menyadari
29 Cinta Datang Terlambat
30 Hati yang Mencelos
31 Menatap Masa Depan
32 Mengikis Diterbangkan Sayap Waktu
33 Lebih Aman Jauh Daripada Dekat
34 Menunggu Besok
35 Bukan Kebetulan
36 Hanya Mudah Secara Lisan
37 Aku Pamit
38 Sambutan Horor
39 Ada yang Aneh
40 Kecamuk Pertanyaan
41 Kapan Siap Nikah
42 Ghibah
43 Bakal Ada Special Guest
44 Welcome Special Guest
45 Mesin Waktu
46 Kau Datang dan Pergi
47 Niatnya Ingin Memberi Kejutan
48 Dua Hari, Dua Fakta
49 Siapa Dia?
50 Satu Persatu Tabir
51 Minta Diantar Aa
52 Cerita Teh Kokom
53 Menangislah
54 Langkah Selanjutnya
55 Kepo, Boleh?
56 Cerita Plot Twist
57 Sebuah Rencana
58 Bahagia Itu Kita Yang Ciptakan
59 Hikmah Patah Hati
60 Informasi Penting
61 Masih Ada Waktu
62 Perayaan Patah Hati
63 Perayaan Patah Hati (2)
64 Perayaan Patah Hati (3)
65 Tanya Jawab
66 Lebih Berharga Dari Benda Pusaka
67 Apa Kabar Diary?
68 Zaky di Tengah Sukacita
69 Zaskia Diary
70 Terkuak
71 Rencana Berubah
72 Sesakmu Dulu, Sesakku Kini
73 Tamu Malam Minggu
74 Malam Minggu Akhir Juli
75 Quality Time
76 Kenalan Dulu
77 Bandara Cinta
78 Ada Apa?
79 Curhat Shannon
80 Curhat Dua Wanita
81 Jantung Berdebar
82 Silang Cerita
83 Diskusi Keluarga
84 Menjemputmu
85 Malam Canda
86 Rencana Kita
87 Seharian Denganmu
88 Selamat Jalan Kekasih
89 Pertemuan Tak Disangka
90 Dua Masa Lalu Dalam Sepekan
91 Semua Ada Waktunya
92 Menjelang Sabtu
93 I Love You, Cantik
94 Pertemuan Keluarga
95 Nasihat Bapak
96 Hari Demi Hari
97 Permohonan
98 Akad Nikah
99 Merayu Allah Lewat Doa
100 Dua Kemungkinan
101 101. Ratap dan Harap
102 102. Mediasi
103 103. Malam Terakhir Bersama
104 104. Beri Waktu
105 105. Pergi Untuk Kembali
106 106. Kunanti Kabarmu
107 107. Perjalanan Hari
108 108. Hidup Baru
109 109. Pengobat Rindu
110 110. Menghitung Hari Pertemuan
111 111. Menggoda
112 112. Menyambutmu
113 113. Memang Pengantin Baru
114 114. Welcome Back
115 115. Hari Bahagia Tiba
116 116. Di Luar Ekspektasi
117 117. Perkara Mantan
118 118. Ini Ujian Hati
119 Bawa Santai
120 120. Usai Sudah Ujian Hati
121 121. Banyak yang Harus Dibahas
122 122. Diskusi Panas
123 123. Jaga Diri Ya
124 124. Kabar
125 125. Sidang?
126 126. Hasil Sidang
127 127. Keputusan Kita
128 128. Opsi Pengobatan
129 129. Tamu Oh Tamu
130 130. Atur Waktu
131 131. Rencanakan
132 132. Meniti Tangga Rencana
133 133. Rumah Mertua
134 134. Bertemu Desainer Sundari
135 135. Ganti Wacana
136 136. Obat Malarindu
137 137. Waktunya Minum Obat
138 138. Sambutan di Jakarta
139 139. Family Man
140 140. Teman Perjalanan
141 141. Sibuk Persiapan
142 142. Fitting
143 143. Tiba Waktu Yang Ditunggu
144 144. Pulang
145 145. Pelukan Hangat
146 146. Semua Kumpul
147 147. Resepsi Zakia
148 148. Resepsi Zakia (2)
149 149. Cinta Terakhir
150 150. Malam Mingguan
151 151. Penasaran Kopi
152 152. Pamit
153 153. Perjalanan Baru
154 154. Jepang Impian
155 155. Rejeki Tahun Baru
156 156. Bandung Bercerita
157 157. Surprise Kecil
158 158. Ayah
159 159. Cerita Kecewa
160 160. Jangan Mendekat!
161 161. Jawaban Serba Salah
162 162. Setelah Tiga Hari
Episodes

Updated 162 Episodes

1
Kisah Kita Baru Dimulai
2
Farewell
3
Bertemu Shannon
4
Senja di Pantai Mertasari
5
Silaturahmi
6
Beri Waktu
7
Senja Bersama Ibu
8
Kisah Hari Ini
9
Selayang Pandang
10
Sehari Sebelum Berangkat
11
Tiba di Jakarta
12
Aku Bisa Apa
13
Jatuh Cinta dan Patah Hati Itu Fitrah
14
Menata Masa Depan
15
Musim Berganti
16
Wahai Hati
17
Selesai Tugas
18
Jatuh Cinta, Bangun Cinta Lain
19
Internship
20
Merelakan Takdir
21
Hallo, Jakarta
22
Pelarian?
23
Waktu Merubah Segalanya
24
Aku Ingin Pulang
25
Rasanya Menjadi Adik Kakak
26
Apartemen
27
Mari Berkenalan
28
Terlambat Menyadari
29
Cinta Datang Terlambat
30
Hati yang Mencelos
31
Menatap Masa Depan
32
Mengikis Diterbangkan Sayap Waktu
33
Lebih Aman Jauh Daripada Dekat
34
Menunggu Besok
35
Bukan Kebetulan
36
Hanya Mudah Secara Lisan
37
Aku Pamit
38
Sambutan Horor
39
Ada yang Aneh
40
Kecamuk Pertanyaan
41
Kapan Siap Nikah
42
Ghibah
43
Bakal Ada Special Guest
44
Welcome Special Guest
45
Mesin Waktu
46
Kau Datang dan Pergi
47
Niatnya Ingin Memberi Kejutan
48
Dua Hari, Dua Fakta
49
Siapa Dia?
50
Satu Persatu Tabir
51
Minta Diantar Aa
52
Cerita Teh Kokom
53
Menangislah
54
Langkah Selanjutnya
55
Kepo, Boleh?
56
Cerita Plot Twist
57
Sebuah Rencana
58
Bahagia Itu Kita Yang Ciptakan
59
Hikmah Patah Hati
60
Informasi Penting
61
Masih Ada Waktu
62
Perayaan Patah Hati
63
Perayaan Patah Hati (2)
64
Perayaan Patah Hati (3)
65
Tanya Jawab
66
Lebih Berharga Dari Benda Pusaka
67
Apa Kabar Diary?
68
Zaky di Tengah Sukacita
69
Zaskia Diary
70
Terkuak
71
Rencana Berubah
72
Sesakmu Dulu, Sesakku Kini
73
Tamu Malam Minggu
74
Malam Minggu Akhir Juli
75
Quality Time
76
Kenalan Dulu
77
Bandara Cinta
78
Ada Apa?
79
Curhat Shannon
80
Curhat Dua Wanita
81
Jantung Berdebar
82
Silang Cerita
83
Diskusi Keluarga
84
Menjemputmu
85
Malam Canda
86
Rencana Kita
87
Seharian Denganmu
88
Selamat Jalan Kekasih
89
Pertemuan Tak Disangka
90
Dua Masa Lalu Dalam Sepekan
91
Semua Ada Waktunya
92
Menjelang Sabtu
93
I Love You, Cantik
94
Pertemuan Keluarga
95
Nasihat Bapak
96
Hari Demi Hari
97
Permohonan
98
Akad Nikah
99
Merayu Allah Lewat Doa
100
Dua Kemungkinan
101
101. Ratap dan Harap
102
102. Mediasi
103
103. Malam Terakhir Bersama
104
104. Beri Waktu
105
105. Pergi Untuk Kembali
106
106. Kunanti Kabarmu
107
107. Perjalanan Hari
108
108. Hidup Baru
109
109. Pengobat Rindu
110
110. Menghitung Hari Pertemuan
111
111. Menggoda
112
112. Menyambutmu
113
113. Memang Pengantin Baru
114
114. Welcome Back
115
115. Hari Bahagia Tiba
116
116. Di Luar Ekspektasi
117
117. Perkara Mantan
118
118. Ini Ujian Hati
119
Bawa Santai
120
120. Usai Sudah Ujian Hati
121
121. Banyak yang Harus Dibahas
122
122. Diskusi Panas
123
123. Jaga Diri Ya
124
124. Kabar
125
125. Sidang?
126
126. Hasil Sidang
127
127. Keputusan Kita
128
128. Opsi Pengobatan
129
129. Tamu Oh Tamu
130
130. Atur Waktu
131
131. Rencanakan
132
132. Meniti Tangga Rencana
133
133. Rumah Mertua
134
134. Bertemu Desainer Sundari
135
135. Ganti Wacana
136
136. Obat Malarindu
137
137. Waktunya Minum Obat
138
138. Sambutan di Jakarta
139
139. Family Man
140
140. Teman Perjalanan
141
141. Sibuk Persiapan
142
142. Fitting
143
143. Tiba Waktu Yang Ditunggu
144
144. Pulang
145
145. Pelukan Hangat
146
146. Semua Kumpul
147
147. Resepsi Zakia
148
148. Resepsi Zakia (2)
149
149. Cinta Terakhir
150
150. Malam Mingguan
151
151. Penasaran Kopi
152
152. Pamit
153
153. Perjalanan Baru
154
154. Jepang Impian
155
155. Rejeki Tahun Baru
156
156. Bandung Bercerita
157
157. Surprise Kecil
158
158. Ayah
159
159. Cerita Kecewa
160
160. Jangan Mendekat!
161
161. Jawaban Serba Salah
162
162. Setelah Tiga Hari

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!