Bab.19

Kegegeran warga kampung semakin menjadi ketika Eni di temukan dalam kondisi yang sudah tidak bernafas lagi, Suami nya yang memang sudah pulang dari kota karena mendengar kabar bahwa istri nya hilang. Kini tertunduk lesu tak berdaya sangking lemas nya melihat keadaan Eni.

Perut wanita ini gerowak besar seperti di tembus oleh sesuatu, Organ dalam nya juga sudah tidak ada lagi. Mereka menahan nafas sangking ngeri nya dengan kondisi wanita yang hilang beberapa hari ini.

"Menurut ku ini bukan lah perbuatan nya kuntilanak, Malah bisa jadi perbuatan nya Bu Kiki." Ujar Joko menutup hidung nya.

"Iya, Wanita itu kan penganut ilmu hitam! Tubuh tinggal tulang itu karena banyak nya susuk." Sahut Wandi.

"Kita harus menemukan sosok Bu Kiki, Bu Warti bilang kalau malam itu mereka memang di kejar dengan Bu Kiki." Ucap Pak RT.

Akhir nya para warga setuju untuk menemukan Bu Kiki yang menghilang, Mereka takut jika salah satu sanak saudara nya menjadi korban juga seperti Eni.

Romo yang mendengar hal itu pun mendadak cemas, Ia harus menemukan istri lebih dulu dan menyembunyikan nya. Bisa gawat bila warga yang berhasil menemukan Bu Kiki, Entah apa yang akan mereka lakukan.

"Mulai malam ini kita tidak boleh takut lagi bila ada yang menggedor pintu atau seng rumah, Mari kita tangkap saja dia." Wandi memberi kan semangat kepada para warga.

"Bagai mana jika dia malah menyakiti kami, Bang?" Tanya Arsa.

"Para pria tidak boleh tidur, Kita akan berjaga sampai pagi. Sehingga kita bisa mendengar bila ada jeritan." Sahut Wandi.

Akhir nya mereka pun bersiap untuk nanti malam, Orang yang hadir di acara pemakaman Eni hanya sedikit. Karena mereka sedang sibuk menyiap kan segala sesuatu nya untuk malam nanti.

"Semoga almarhum di terima di sisi Allah dan di lapang kan kubur nya, Tolong maaf kan atas kesalahan yang telah almarhum lakukan semasa hidup nya." Habib Amir menyampai kan mewakili Ibu dan suami nya Eni.

"Saya tidak akan bisa memaaf kan nya." Cetus Tisa yang ikut kepemakaman.

Bu Neneng mendelik kesal karena gadis ini malah menyahut demikian, Ia mendatangi Tisa yang berdiri bersidekap dada.

"Pantas saja ya Kakak mu jadi kuntilanak, Ternyata kalian semua memang keluarga busuk." Maki Bu Neneng.

"Pantas saja ya anak mu mati nya begitu, Ternyata semasa hidup nya suka mencela orang dan Ibu nya juga sama." Balas Tisa.

"Dasar gadis binal! Aku sumpahi kau tidak laku kawin." Bu Neneng mengutuk Tisa.

"Yang mau kawin juga siapa? Memang nya aku gatal kayak anak mu itu." Cibir Tisa.

Arumi yang tersinggung pun ikut mendelik kesal, Namun ia tidak berani mendebat ucapan Tisa. Karena ia pasti akan kalah jika sampai terlibat perkelahian.

"Atas dasar apa kau mengatai anak ku gatal?!" Geram Bu Neneng.

"Maulana itu menyukai Kakak ku, Tapi anak mu inu terus mengejar nya! Apa itu bukan gatal nama nya?" Sinis Tisa.

Ustad Fikri menarik Tisa agar menjauh dari rombongan pemakaman ini, Tisa yang di pegang pun menyentak tangan nya karena kesal.

"Kita bukan muhrim, Kenapa ustad menyentuh ku." Kesal Tisa.

"Saya melapisi nya dengan sorban, Sama sekali tidak bersentuhan." Ustad Fikri membela diri.

Tisa menghentak kan kaki nya kesal dan malas berdebat dengan pria alim ini, Ia pun pergi meninggal kan area kuburan sambil membawa perasaan yang sangat dongkol.

Ustad Fikri menatap langkah Tisa yang semakin menjauh, Terbersit senyum di wajah nya karena mengingat wajah gadis yang cemberut karena kesal tadi.

"Tundukan pandangan mu." Habib Amir menepuk pundak anak nya.

"Abi."

"Jika memang ada rasa, Abi akan melamar Tisa untuk mu." Ujar Habib Amir.

"Benarkah? Namun dia tidak akan mau." Jawab Ustad Fikri sangsi duluan.

Tisa memang tidak akan menerima begitu saja pinangan seorang pria, Kini anak anak nya Pak Malik sudah malas berhubungan dengan pria.

...****************...

Romo gelisah karena terus kepikiran istri nya yang sudah di incar warga, Ia tidak mau jika para warga akan mencelakai Bu Kiki. Berharap kalau malam ini istri nya akan datang kerumah.

"Romo tidak usah terlalu mikirin Ibu lah, Dia juga udah penyakitan dan buat susah saja." Ratna berkata tanpa hati.

"Dia itu Ibu mu, Ratna!" Sergah Romo tidak suka dengan ucapan putri nya.

"Lalu kenapa kalau dia Ibu ku? Ndak ada guna nya juga, Biar lah para warga kalau mau menangkap nya." Ujar Ratna.

Kini Romo baru menyadari bahwa ia telah salah mendidik putri nya, Ratna tumbuh menjadi seorang wanita yang tidak punya hati walau pun terhadap keluarga nya.

"Dia adalah wanita yang melahir kan mu, Ratna. Karena dia melahir kan mu dan dia merasa tidak cantik lagi, Maka dari itu Ibu mu sampai rela memasang susuk." Romo berkata pedih.

"Dia begitu karena sangat takut kehilangan, Romo! Dia begitu karena kau juga, Ratna." Bentak Romo sangat marah.

Namun Ratna sama sekali tidak bergeming, Dia tetap santai bersidekap dada dengan pandangan nya mengarah keluar. Tidak ada sesikit pun rasa peduli untuk Ibu nya.

"Apa kau juga akan begitu jika Romo yang berada di posisi Ibu?" Romo bertanya lirih.

"Romo bacot sekali sih, Kalau memang butuh wanita tuh tinggal nikah lagi sana! Atau cari wanita penghibur." Sergah Ratna tidak punya hati.

"Tega nya mulut mu itu, Ratna!"

Plaaak.

Ratna kaget karena Romo nya sampai menjatuh kan tangan, Seumur hidup baru ini ia di sakiti oleh Romo nya. Mata Ratna merah karena sangking emosi nya.

"Demi wanita tua bangka itu, Romo tega menampar ku?!" Pekik Ratna histeris.

"Maaf kan Romo, Nak." Romo sangat menyesal karena sudah menjatuh kan tangan.

Merajuk karena perbuatan Romo nya, Ratna berlari keluar rumah entah pergi kemana. Romo mengusap wajah nya kasar karena sangat menyesal.

"Duh gusti, Aku harus gimana sekarang." Keluh Romo berdiri di luar rumah.

Ratna yang berlari pergi, Kini sudah ada di tepi sungai dan menangis di sana. hati nya sangat terluka dan marah kepada Romo nya.

"Awas saja kau sialan, Aku akan membunuh mu jika kau datang sekarang." Ratna mengancam Ibu nya yang entah di mana.

Lebih baik ia saja yang membunuh Ibu nya dan membuang mayat nya jauh, Dari pada Romo selalu sibuk dan cemas memikir kan Ibu nya yang hanya menjadi beban saja.

"Kau muncul lah sekarang, Akan ku cincang tubuh mu." Geram Ratna.

Seorang anak yang sangat tega kepada Ibu nya, Karena sang Ibu sudah penyakitan dan penyakit nya bukan hal biasa.

Terpopuler

Comments

Zuhril Witanto

Zuhril Witanto

wanita gila

2024-04-29

0

A B U

A B U

next,

2024-04-02

1

Emn Sc

Emn Sc

ingetnjg k Gusti...klo LG nyantet apa Romo jg inget .

2024-03-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!