Bab.16

Ratna yang sedang santai sambil bermain ponsel nya tiba tiba saja merasa merinding, Suasana sangat berbeda dan ia juga mulai tidak nyaman. Bisa di rasakan bahwa ini bukan lah kehadiran jin yang biasa bersama nya.

"Seperti nya ada tamu." Lirih Ratna menatap kesana kemari.

Deng, Deng.

Atap yang terbuat dari seng itu mengeluar kan suara yang sangat kuat, Seperti sedang di pukuli oleh seseorang. Ratna terjingkat dan berlari menuju halaman untuk melihat siapa yang sudah melakukan nya.

Sosok berpakaian putih berlumuran darah sedang berdiri di sana sambil tangan nya menggendong bayi, Mendelik wanita ini karena sadar siapa yang datang menemui nya malam ini.

"Nilam...

Ratna bergegas masuk dan mengambil keris nya dari bawah kasur, Wanita yang memang sangat paham dengan dunia ilmu dan perdukunan ini. Tanpa rasa takut untuk melawan hantu Nilam.

"Jangan mencoba menakuti kau sialan, Aku yang mengambil nyawa mu ketika kau masih hidup! Jangan berlagak kau sangat tangguh." Teriak Ratna.

"Ihihihi....

Kuntilanak terbang kesana kemari sambil terus tertawa kencang, Memang tidak berani mendekat karena keris yang Ratna miliki bersemayam jin yang sangat kuat. Nilam pasti kalah jika sampai adu bentrok dengan jin tersebut.

Belum lagi jin yang sudah seperti suami Ratna, Tentu nya ia akan melindungi wanita ini karena mereka memiliki ikatan batin yang kuat dan terhubung satu sama lain nya.

"Dia milik ku...Mas Bram adalah suami ku."

Suara Nilam seperti berbisik di telinga nya Ratna, Padahal kuntilanak itu masih terbang di atas sana. Namun suara nya sangat dekat bagai kan di sebelah nya Ratna.

"Jangan ganggu aku! Mas Bram itu milik ku, Kau tidak punya hak lagi." Bentak Ratna.

"Miliku..Selama nya dia akan menjadi milik ku."

Ratna duduk di tengah halaman untuk merapal kan ajian yang sudah ia kuasai, Keris tersebut bergetar dan memancar kan cahaya berwarna merah seperti bara api yang sangat panas membara.

Nilam terlebih dahulu menghilang sebelum Ratna menyerang nya, Saat ini sudah cukup untuk menampak kan diri dulu. Karena Nilam pasti akan datang lagi untuk mengambil suami nya yang Ratna rebut.

Bukan main marah nya Ratna karena merasa tertantang dengan ulah nya Nilam, Baru saja akan mendapat ketenangan karena sudah berhasil memiliki Bram seutuh nya.

Kini malah terganggu dengan hadir nya Nilam, Ratna khawatir jika istri tua Bram itu akan datang menemui suami nya. Bram pasti akan kembali teringat dengan sosok nya Nilam, Mendengar nama saja sudah membuat pria itu goyah.

"Tidak! Bram hanya akan jadi milik ku selama nya, Kau hanya setan gentayangan yang tidak di terima bumi." Geram Ratna.

Seeer, Jleep.

Busur panah menancap di bahu nya Ratna sehingga membuat wanita ini terpekik kesakitan, Tidak terlihat siapa yang sudah mencelakai nya. Darah mulai mengucur dari luka nya tersebut, Anak panah yang terbuat dari bambu runcing.

"Aarrkkhhh!"

Ratna menggerang sendiri karena anak panah itu ia cabut, Perih dan juga panas. Rasa nya bercampur aduk menjadi satu di bahu mulus nya.

"Siapa yang berani mencari masalah dengan ku! Pergi kau lihat sana." Ratna menyuruh jin peliharaan nya.

Jin yang berbentuk pendek buntet itu bergegas pergi untuk melihat siapa yang mencelakai majikan nya, Hingga ia menemukan sosok yang sedang tertawa puas.

Tisa sangat girang karena sudah bisa melukai Ratna walau hanya sedikit saja, Ia tidak tahu bahwa sedang di dekati oleh sosok menyeram kan dengan wajah berbentuk kodok yang bibir nya menggantung sampai dada.

"Aku akan membalas kelakuan mu kepada Kakak ku." Tekad Tisa yang sangat dendam kepada Ratna dan Bram.

Geerrrr.

Mahluk berwajah kodok itu menggeram di belakang nya gadis ini, Tisa mematung karena tengkuk nya terasa dingin. Sudah pasti ada sesuatu di belakang nya sekarang.

Tisa mencoba membaca ayat kursi dan berlari sekuat tenaga meninggal kan tempat ini, Setidak nya ia bisa menemukan tempat terang dan melihat sosok yang sedang mengejar nya ini.

Tapi sial nya, Tisa tidak sadar bahwa jalanan yang harus ia lewati adalah kebun pisang yang amat rimbun. Kaki nya sudah di belit oleh sesuatu hingga membuat nya jatuh telungkup.

Braaak, Sreeekk.

"Aarrkkhh tolong aku...

Gadis ini di seret hingga wajah nya yang beradu dengan aspal itu mengeluar kan darah segar, Tisa berusaha meronta agar bisa lepas dari cengkeraman.

"Ya Allah setan apa ini?" Batin Tisa setelah melihat jin peliharaan nya Ratna.

Bibir nya yang menggantung dan mata nya juga menyembul keluar, Bentuk nya sangat pendek dan gemuk gempal. Perut nya buncit dan di penuhi seperti sisik ular.

"Hohoho...Kau cantik sekali gadis, Namun lebih cantik majikan ku." Tawa jin kodok.

Braaakk.

Tisa kembali terpental karena jin itu melempar kan nya hingga menabrak pohon pisang, Rasa tubuh nya sangat sakit hingga susah untuk bernafas.

Belum sempat Tisa mengambil nafas nya, Kaki yang memang berbentuk kodok itu menginjak kepala nya. Tisa memekik keras karena kepala nya seakan mau pecah.

"Kak Nilam tolong aku." Pekik Tisa sangat kesakitan.

Angin bertiup sangat kencang sehingga daun pisang itu bergoyang kesana kemari, Jin kodok menatap segala penjuru dengan mata nya yang menyembul menyeram kan itu.

Dess.

Lidah kuntilanak yang bisa menjulur puluhan meter itu menghantam punggung nya Jin kodok, Namun yang muncul duluan malah Pak Malik. Kuntilanak Nilam tak berani menampak kan wujud nya.

"Pergi lah, Sebelum kau ku binasa kan." Ancam Pak Malik.

"Kau pikir aku takut kepada mu, Seperti nya kepala mu sangat enak untuk di kunyah." Seringai jin kodok.

Pak Malik bukan lah orang sembarangan yang buta dengan hal ghaib, Oleh sebab itu pula ia bisa membangkit kan putri nya yang mati karena di santet dengan madu nya.

Ketika Jin kodok merentang kan tangan ingin meremas kepala nya, Pak Malik mengeluar kan Trisula kecil yang bermata tiga. Dengan senjata itu ia menangkis tangan jin kodok.

Jleel.

Trisula menghujam tangan jin kodok sehingga membuat tangan itu menghitam dan terbakar, Jin kodok meraung kesakitan sambil memegangi tangan.

"Ambil energi nya, Nak." Titah Pak Malik.

Kuntilanak terbang turun mendekati jin kodok yang masih berguling guling, Nilam memegang erat kepala jin kodok dan menghirup semua energi nya.

Kini kuntilanak Nilam sudah semakin kuat dan beringas, Dendam nya bertambah kuat kepada orang yang sudah menyakiti nya hingga mati dengan cara yang amat menyedih kan. Awal nya Nilam hanya gentayangan biasa dan kekuatan nya masih rendah, Namun sekarang sudah membaik karena mendapat kan energi nya jin kodok.

Terpopuler

Comments

Zuhril Witanto

Zuhril Witanto

serem

2024-04-29

0

A B U

A B U

.next,

2024-04-02

1

Julia Juliawati

Julia Juliawati

aq jg mgkn klo di posisi pak malik akn melakukan gitu. gmn sakitnya anaknya lg hamil di fitnah di santet smpe bayinya pun meninggal. bkn g percaya akn karma tp lama dtgnya karma apa lg klo othornya g bikin Ratna mampus

2024-03-31

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!