Bram menikah

Tisa yang akan berangkat kerja melewati rumah nya Ratna, Betapa marah nya gadis ini ketika melihat sang Abang ipar sedang duduk memangku gadis lain. Padahal jelas di rumah ia belum bercerai dengan Nilam, Malah menuduh Nilam punya kekasih gelap.

"Bangsaat!"

Tanah lumpur yang Tisa lempar kan tepat mengenai kepala nya Ratna, Membuat gadis itu terpekik kaget. Mana lumpur nya juga sangat bau.

"Heh, Miskin! Kau cari masalah dengan ku ya." Bentak Ratna sangat marah.

"Biar pun aku orang miskin, Tapi aku tidak pernah menjadi murahan dengan merebut suami orang!" Bentak Tisa tak kalah garang.

"Kakak mu yang merebut dia, Dasar kalian orang miskin." Cemoh Ratna.

Hilang kesabaran nya Tisa karena mulut orang kaya yang sangat keterlaluan ini, Di jambak nya rambut Ratna dan membanting ketanah.

Buaaak.

"Rasakan itu pelakor." Geram Tisa terengah engah.

Bram yang melihat Ratna di sakiti pun langsung turun tangan, Tidak terima gadis pujaan nya kesakitan memegangi pinggang. Tisa di dorong nya sangat kasar hingga jatuh kerumput.

"Kamu tidak Apa Apa, Sayang?" Bram membantu Ratna bangun.

"Sayang?" Tisa bergumam sendiri dengan panggilan yang keluar dari mulut Bram.

"Sakit sekali pinggang ku, Bagai nanti kalau kamu minta lagi Mas." Ratna berkata sambil melirik Tisa.

Bram menatap Tisa dengan perasaan yang sangat kesal, Tisa sendiri pun tak menyangka bila Abang ipar nya sebejat ini.

"Kau menuduh Kak Nilam selingkuh! Namun nyata kau lah yang melakukan nya." Tisa tidak kuat menahan air mata.

"Nilam?"

Seperti orang bodoh yang sangat over, Bram melongo karena mendengar nama yang barusan Tisa sebut kan. Ratna yang sadar akan hal itu pun, Langsung mengajak Bram masuk kedalam rumah lagi.

"Malang sekali nasib mu, Kak." Tisa mengusap air mata nya.

Cinta Nilam yang amat besar tapi malah di balas seperti ini oleh Bram, Bodoh nya lagi. Nilam masih terus berharap Bram akan datang menjemput diri nya pulang dan hidup bersama.

"Bangsat."

Tisa mengumpat sambil menghapus air mata nya, Mood nya sudah tidak bagus mau pergi kerja. Namun jika libur, Maka gaji nya akan di potong. Di hari libur saja ia tetap bekerja, Gadis ini gigih mencari uang karena ia punya impian untuk jadi orang kaya dan bisa mengangkat derajat orang tua nya.

Sedang kesal nya hati ini, Mendadak Tisa malah berpapasan dengan Aldi yang gaya nya seperti preman tak laku. Senyum terus berkembang di bibir nya.

"Berapa mereka membayar mu, Sialan." Tisa langsung menuduh Aldi.

"Bicara apa sih kamu, Tis? Pengen kena cium ya." Aldi malah meledek Tisa.

Buuk.

Tas kerja Tisa menghantam kepala Aldi, Tentu saja pria ini kaget mendapat amukan gadis ini. Masih bingung dengan apa yang sudah terjadi, Karena tiba tiba saja mendapat kan amarah.

"Kamu kenapa? Lagi PMS." Aldi mengusap kepala nya yang kena pukulan.

"PMS Bapak mu! Kau orang yang kurang ajar, Kau penyebab Kakak ku menderita." Teriak Tisa.

Aldi jadi paham kalau gadis ini sedang membahas masalah Nilam, Tersungging senyum mengejek di bibir nya.

"Itu nama nya karma, Dia dulu meninggal kan aku hanya demi pria kaya." Sinis Aldi.

"Kau di tinggal karena terus mencuri, Sialan! Bukan salah Kak Nilam jika sampai meninggal kan mu." Bentak Tisa.

Mendengar ucapan Tisa barusan, Aldi malah terbahak dan berjalan pergi sambil melambai kan tangan. Bukan kesal nya Tisa karena terus bertemu dengan para orang biadab.

...****************...

Mungkin hari ini adalah hari yang paling menyakit kan bagi, Nilam. Bram menikahi Ratna secara agama, Hancur hati wanita ini karena harus merela kan suami nya menikah lagi.

Nilam berangkat menuju rumah mertua nya karena tidak terima, Dengan air mata yang banjir karena kesedihan nya akibat Bram berkhianat.

"Mas Bram"

Teriakan melengking dari Nilam membuat semua orang kaget, Terutam Bram yang malah terpaku melihat istri nya datang dengan perut membuncit besar. Daster warna merah yang ia belikan untuk istri tercinta kala itu.

"Istri nya datang, Kasihan juga lihat si Nilam." Bisik Sari.

"Kasihan apa nya, Kan dia duluan yang selingkuh sama Aldi." Cetus Inem.

"Bahkan itu anak kata nya bukan benih Bram, Bisa jadi kan anak nya Aldi." Timpal Eni.

Bu Rita datang berkacak pinggang dan menatap berang kepada menantu nya yang tengah hamil besar, Tidak ada perasaan iba sedikit pun dari nya.

"Kau masih tidak punya malu ya? Dasar wanita tukang selingkuh, Kurang apa anak ku selama ini kepada mu." Bu Rita mendelik kesal.

"Jangan memfitnah ku terus, Bu. Ini kan yang memang Ibu mau, Tolong kasihani cucu mu." Hiba Nilam pedih.

"Itu bukan cucu ku, Enak saja kau mengatakan anak haram mu itu cucu ku." Sinis Bu Rita.

Ratna memberi kode kepada para anak buah nya agar membawa Nilam pergi, Karena Bram terus saja gamang dan menatap Nilam yang sedang menangis sambil memegangi perut.

"Mas Bram! Kenapa kamu menikah lagi, Aku istri kamu mas." Pekik Nilam ketika anak buah nya Ratna menyeret nya pergi.

"Kasihan aku." Sari ikut menangis.

"Halah! Wanita gatal gitu kok kamu tangisi." Cibir Inem.

"Kita ini sesama wanita Mbak, Bayang kan jika kamu ada di posisi nya Nilam." Cetus Sari.

"Kalau aku jadi, Nilam. Aku tidak akan neko neko, Cukup diam dan menerima uang di rumah dari suami." Ujar Eni.

"Ya kan itu kalau di kasih uang, Masih ada Bu Rita yang campur tangan sebagai mertua! Kalian kan tidak tahu apa yang sudah Nilam alami di rumah itu." Sari membela Nilam.

Tapi Inem dan Eni sama sekali tidak mendengar kan nya lagi, Dua wanita ini pada dasar nya iri dengan kehidupan Nilam yang mereka anggap enak karena mendapat kan suami dari keluarg kaya.

Tidak tahu apa saja yang sudah Nilam alami, Mereka tetap mengukur kebahagian Nilam tidak ada dua nya. Oleh sebab itu, Mereka menghujat karena Nilam malah selingkuh.

"Lepas kan aku, Mas Bram." Nilam menjerit jerit karena ingin bicara pada suami nya.

Hancur rasa nya hidup Nilam karena sumber bahagia nya runtuh, Walau Bram sama sekali sudah tidak mempercayai nya lagi. Namun cinta nya sama sekali tidak luntur untuk suami nya.

"Ya Allah, Kenapa kau memberi kan aku cobaan seberat ini." Nilam menangis sendirian.

Sambil memegangi perut nya yang membuncit besar, Nilam berjalan pulang dan menghapus air mata nya. Sudah tidak ada harapan untuk bisa kembali pada Bram, Namun Nilam masih berharap bahwa suami nya datang untuk menjemput.

Terpopuler

Comments

A B U

A B U

.next.

2024-04-01

1

Zuhril Witanto

Zuhril Witanto

astaghfirullah

2024-03-17

0

Maz Andy'ne Yulixah

Maz Andy'ne Yulixah

Pengen ngeruwes lambene wong2 seng suka gosip karo Bu Rita kuwi😠😠

2024-03-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!