Bab.2

Babak belur, Aldi. Karena Bram menghajar nya secara membabi buta, Ia sangat marah ketika pria ini mengakui hubungan nya dengan Nilam. Bahkan Aldi juga mengaku bahwa ini juga adalah anak nya.

"Untuk apa kau menghajar ku, Anak itu tetap lah anak ku." Seringai Aldi.

"Cukup Mas! Aku tidak pernah berhubungan dengan mu." Bentak Nilam.

"Kenapa kau menyangkal nya sekarang, Nilam. Itu jelas adalah anak kita." Aldi menatap Nilam yang menangis.

Hancur rasa nya perasaan Bram sekarang, Pria ini menarik Nilam pergi dari sana. Tidak peduli pada Nilam yang masih berusaha menjelas kan apa yang sudah terjadi.

"Kenapa kamu keluar kan semua baju ku Mas?" Nilam kaget dengan tindakan Bram.

"Pulang lah, Nilam. Aku tidak kuasa jika masih satu rumah dengan mu." Bram menyuruh istri nya pergi.

"Kamu ngusir aku Mas? Kenapa kamu tidak percaya padaku, Ini anak mu mas." Pekik Nilam.

Bram mengantuk kan kepala nya, Sesungguh nya pria ini pun tidak ingin mengusir istri nya. Namun hati nya sakit mengingat bahwa, Nilam punya hubungan dengan Aldi hingga hamil.

Cinta Bram besar untuk istri nya, Namun ia masih mudah percaya kepada sang istri. Bram paling tak tahan jika melihat Ibu nya menangis.

"Aku mohon, Mas. Dengar kan aku dulu, Aku tidak punya hubungan dengan Aldi." Nilam mendekati suami nya.

"Lalu ini apa, Lam? Bukti nya sudah ada di sini." Bram berkata pelan.

"Ini fitnah mereka, Mas! Harus berapa kali aku katakan, Ibu kamu ndak suka sama aku! Ibu mau menjodoh kan kamu sama Ratna." Teriak Nilam.

"Sudah lah, Nilam! Kenapa kamu malah membahas masalah itu." Bram mencengkeram bahu istri nya.

Nilam meringis kesakitan karena cengkeraman Bram sangat kasar, Bram sadar dan segera melepas kan nya. Ia langsung memasukan semua baju kedalam koper.

"Menjelang kamu lahiran, Sebaik nya kamu tinggal saja di rumah Emak." Bram berkata dingin.

"Kamu ingin kita cerai?" Nilam bertanya memastikan.

"Apa kamu tidak sadar, Nilam? Cinta aku sama kamu sangat lah besar, Tak peduli walau pun orang tua ku menentang dan mengatakan bahwa kamu adalah gadis tidak baik. Namun aku tetap bersama kamu, Coba bayang kan perasaan ku sekarang. Setelah kamu menghianati ku seperti ini." Bram berkata pelan.

"Berapa kali harus ku bilang, Mas! Aku tidak punya hubungan dengan, Aldi." Nilam mencoba memeluk Bram.

Namun Bram menghindari pelukan istri nya, Tampak jelas kalau pria ini memang menjaga jarak dengan Nilam. Bayangan sang istri bersama pria lain, Malah semakin membuat nya sakit.

"Udah! Tidak usah kamu tangisi wanita jalang ini." Bu Rita masuk kedalam kamar.

"Kau! Katakan dari mana kau dapat foto itu, Ratna. Kenapa kau memfitnah ku, Hanya karena kau ingin menjadi istri nya Mas Bram." Nilam menyerang Ratna.

Plaaak.

Bu Rita menampar Nilam yang akan menjambak rambut Ratna, Wanita gemuk ini sangat benci dengan Nilam. Gara gara Nilam, Ia tidak bisa lagi mengatur uang yang Bram dapat kan.

"Ibu! Jangan main kasar." Bram masih membela istri nya.

"Tidak usah kamu bela terus, Bram! Wanita tidak tau diri." Geram Bu Rita.

"Keluar lah dulu, Bu. Aku akan menyelesai kan masalah ku dengan Nilam." Pinta Bram.

"Pokok nya kamu harus usir dia! Ibu tidak mau kalau rumah ini di pakai zinah terus." Kesal Bu Rita.

"Ibu benar, Mas. Jangan membiar kan pasangan zinah." Timpal Ratna.

"Keluar!"

Bram membentak Ratna yang ia rasa terlalu ikut campur, Dua orang ini keluar dari dalam kamar pasangan ini. Nilam mengusap air mata nya, Ia memasukan sendiri baju nya kedalam koper.

Mau menjelas kan pun tidak bakal Bram dengar kan, Karena fitnah dua orang itu sangat lah jahat. Bram juga tampak nya percaya dengan ucapan Bu Ratna, Lagi pula siapa yang tidak akan percaya jika melihat bukti foto senyata itu. Nilam mengambil jaket dan bersiap pulang kerumah orang tua nya.

...****************...

Mak Lela sedang menyapu halaman rumah nya yang sangat sederhana, Mereka memang orang tidak punya. Karena Pak Mansyur hanya lah petani biasa, Mereka juga sering dapat bantuan dari desa.

Sebuah mobil yang sangat ia kenal memasuki pekarangan rumah, Sebenar nya jarak rumah ini dengan rumah Bram hanya sedikit. Namun orang kaya tetap menggunakan kendaraan nya.

"Assalamualaikum, Mak." Bram menyalami tangan orang tua ini.

"Walaikum sallam, Loh kok nangis?" Mak Lela kaget melihat Nilam yang menangis.

Terlebih tangan Nilam juga menarik koper besar, Kedatangan mereka memicu tetangga. Mereka melihat sambil senyum senyum, Mak Lela langsung mengajak masuk kedalam rumah.

"Kenapa kamu kok nangis, Nduk?" Tanya Mak Lela pelan.

"Nilam capek, Mak. Mau istirahat dulu, Capek jadi pembantu di rumah orang." Nilam menuju bekas kamar nya.

Bram menunduk karena benar benar di landa kebimbangan, Bingung apa kah keputusan nya memulang kan Nilam adalah tindakan yang benar.

"Ada apa sebenar nya, Bram?" Mak Lela bertanya kepada menantu nya.

"Mak tanya saja sama Nilam ya, Aku takut salah mau menjelas kan." Sahut Bram.

Mak Lela menghelai nafas panjang karena seperti nya ini adalah masalah yang berat, Bram pergi setelah berpamitan kepada mertua nya. Tak lupa menaruh uang di atas meja, Sekitar lima juta ia tinggal kan.

Meski agak ragu mau masuk kedalam kamar nya, Nilam. Namun akhir nya, Mak Lela pun masuk kedalam sana. Nilam sedang berbaring menyamping, Sudah bisa di pastikan bahwa ia sedang menangis.

"Seng kuat yo nduk, Hidup memang banyak ujian nya." Nasihat Emak.

"Aku diam selama ini walau di perlakukan seperti pembantu, Mak. Kenapa sekarang malah mereka memfitnah ku." Isak Nilam bangun dari tidur nya.

"Apa yang Ibu mertua mu lakukan, Nak?" Emak bertanya sambil mengusap rambut Nilam.

"Mereka berkata bahwa ini anak nya Mas Aldi, Mereka memfitnah ku." Isak Nilam.

"Keterlaluan orang kaya ini." Emak naik darah seketika.

Putri nya di pulang kan oleh sang suami, Itu pertanda bahwa Bram memang sudah tidak percaya lagi dengan istri nya. Tak lupa uang yang tadi Bram tinggal kan, Emak bawa dan segera menuju rumah orang kaya itu.

Nilam terus berteriak agar Emak nya kembali, Namun Emak sungguh tidak peduli. Adik Nilam yang mengejar nya, Takut jika mereka malah menyakiti Mak lela..

"Waah kehebohan ini, Itu Emak nya Nilam datang." Inem langsung girang karena mendapat tontonan.

"Apa bener ya kalau Nilam selingkuh sama Aldi?" Eni bertanya penasaran.

"Ndak tau juga, Padahal Bram lebih dari segala nya." Sahut Inem.

Emak berteriak keras menyuruh Bu Rita keluar dari rumah nya, Lagi pula orang tua mana yang rela jika putri nya di perlakukan seburuk ini.

Terpopuler

Comments

Amelia

Amelia

rupanya mertua nya dendam cari kesempatan 😕😕

2024-05-02

0

Ciayyy

Ciayyy

ini nih akar nya/Smug/

2024-05-03

0

Ciayyy

Ciayyy

aduh"/Drowsy/

2024-05-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!