Bab 20. Rencana Pulang

Bab 20. Rencana Pulang

POV Lastri

Matahari tidak begitu terang bersinar karena di tutupi awan mendung hari ini. Begitu juga dengan hatiku yang baru saja mendapat kabar dari Mbak Yuli yang membuat hatiku bimbang, dan sedih.

"Las, Mbak dengar dari si Dewi, katanya seminggu yang lalu, Hendra membawa seorang wanita ke rumah Bu Ida."

"Seorang wanita? Siapa Mbak?" Tanyaku bingung.

"Mbak tidak tahu Las. Dewi juga tidak bisa mendengar karena mereka berbicara dengan tenang di dalam rumah. Tapi kata Dewi, saat keluar dari rumah ibunya, Hendra dan wanita itu tampak senang. Bahkan si wanita sempat menggandeng lengan Hendra."

Deg, hatiku tiba-tiba merasa tidak nyaman dan gelisah. Ada rasa sakit mendengar kalimat terakhir yang di ucapkan oleh Mbak Yuli. Mas Hendra dengan seorang wanita? Siapa dia? Apa hubungannya dengan suamiku?

"Tapi Mas Hendra tidak ada bilang apa-apa padaku Mbak."

"Masa sih Las?! Apa jangan-jangan sengaja agar kamu tidak tahu?! Kalau begitu jangan-jangan...."

"Jangan-jangan apa Mbak?"

Mendadak hatiku begitu cemas memikirkan mendengar kalimat yang menggantung yang di ucapkan oleh Mbak Yuli. Aku begitu jadi penasaran karenanya.

"Anu Las, itu..."

Ada apa dengan Mbak Yuli? Ucapannya yang terdengar ragu-ragu disana membuat aku semakin khawatir.

"Ada apa Mbak, katakan saja." Desak ku.

"Itu..., tapi kamu jangan marah dulu ya Las. Mbak juga tidak tahu yang sebenarnya. Cuma waktu itu, Mbak pernah melihat Pak Hendra menjemput seorang perempuan pakai mobil. Mbak lupa di daerah mana."

Deg,

Apa yang baru saja di katakan Mbak Yuli membuat aku terkejut dengan perasaan yang semakin tidak nyaman dan berdebar-debar. Mas Hendra menjemput wanita? Apakah ini wanita yang sama? Dan dengan mobil? Jadi apa benar mobil yang sempat aku curigai itu benar-benar punya Mas Hendra? Aku harus segera mencari tahu.

"Terima kasih untuk informasi yang sudah Mbak katakan. Sepertinya aku harus bertanya langsung pada Mas Hendra."

"Bener Las, tanyakan saja langsung. Eh Las, sudah dulu ya. Mas Pur sudah pulang."

"Iya Mbak. Sekali lagi terima kasih atas kabarnya."

"Sama-sama Las. Mbak tutup ya, Assalamualaikum..."

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh..."

Aku tersandar pada dudukku, terpekur mengingat apa yang baru saja aku dengar dari Mbak Yuli. Apakah Mas Hendra benar-benar sudah selingkuh?

Banyak pertanyaan bergejolak dalam hati dan pikiranku dan semua itu membuat hatiku panas dengan rasa sakit hati yang menjalar ke seluruh tubuh.

Selagi waktu liburan ini masih ada, sebaiknya aku manfaatkan untuk mencari tahu ke tempat kerja Mas Hendra saja. Siapa tahu teman kerjanya ada yang tahu siapa wanita itu. Jika aku bertanya pada keluarga Mas Hendra, sudah pasti mereka menutupi kebusukan Mas Hendra.

"Assalamualaikum..."

"Ibu...!"

Teriakan Diah membuyarkan lamunan ku. Ku lihat anak ku itu setengah berlari mendatangiku setelah turun dari motor Fahri.

"Waalaikumsalam, loh Diah jalan-jalan lagi sama Om Fahri? Jangan setiap hari loh Nak. Om Fahri kan sibuk harus kerja. Nanti malah ngerepotin." Kataku menasehati anakku.

"Diah suka jalan-jalan sama Om, Bu. Om baik, Om sayang sama Iyah." Jawab anakku menyebut dirinya.

"Tidak apa-apa toh Las, aku senang membawa Diah dan Nunik jalan-jalan."

"Loh, tapi mana Nuniknya, Fahri?"

Aku memang menyebut teman ku dengan memanggil namanya karena kami seumuran dan hanya beda beberapa bulan saja.

Fahri adalah teman sekampung, satu sekolah waktu SD dan SMP. Setelah SMA, dia pindah ke kota, tinggal dengan Mbak Ayu nya disana dan menimba ilmu sampai ke jenjang yang lebih tinggi, sehingga bisa menjadi Kepala Desa saat ini. Kami bertemu lagi setelah Fahri kembali ke Desa dan mencalonkan diri menjadi Kepala Desa di kampung ini.

"Nunik sudah ku antar pulang duluan, setelah itu baru Diah. Biar saja, mereka sedang akrab bermain. Besok Nunik sudah harus pulang karena masa liburannya sudah selesai."

"Jadi besok Mbak Ayu pulang ke kota?"

"Iya Lastri. Ngomong-ngomong, kamu tidak mempersilahkan aku duduk Las?"

"Astagfirullahaladzim..., maaf Fahri aku sampai lupa. Ayo silahkan duduk. Sebentar aku buatkan minum.

"Tidak usah repot Las. Aku sebentar saja, habis mengantarkan Diah." Kata Fahri sambil duduk di kursi teras tidak jauh dari aku duduk.

"Tidak repot kok, sebentar saja."

Aku pun beranjak berdiri.

"Eh, ada Nak Fahri. Loh kok malah di tinggal Las?" Tanya ibuku yang tiba-tiba keluar dari dalam rumah.

"Tidak ditinggal kok Bu, cuma mau buatin minum."

"Oalah, Ibu kira mau di tinggal."

Fahri terkekeh. Aku pun menggelengkan kepala sambil tersenyum.

"Ibu mau minum? Sekalian Lastri buatkan."

"Ibu teh hangat aja. Udaranya agak dingin ya, mungkin karena mendung."

"Iya Bu." Jawab Fahri merespon ucapan Ibuku.

"Tinggal sebentar ya, Fahri?"

Fahri mengangguk merespon ucapanku.

Begitu minuman siap, aku segera membawa keluar beserta camilan yang kebetulan masih ada dalam toples.

Ku lihat Diah tampak asik bergelayut manja dengan Fahri. Dan Fahri pun tidak terlihat risih karenanya. Malah sesekali ia tersenyum dan terlihat mengusap lembut pucuk kepala Diah.

Entah obrolan apa yang sedang di bicarakan Ibu dan Fahri. Sampai-sampai kedua orang itu tampak terkekeh geli.

"Ngobrol apa sih, sampai senang gitu?" Tanya ku sambil meletakkan dua cangkir minuman ke hadapan Fahri dan Ibu juga toples kue di tengah-tengah.

"Ibu cerita sedikit ingat masa kecil kamu yang dulu jatuh di selokan sawah. Baju seragam mu habis kotor sampai-sampai kamu tidak sadar ada kodok yang masuk dalam saku baju mu. Begitu dia melompat keluar, kamu mu pun melompat ketakutan."

Kembali Ibu dan Fahri terkekeh geli menertawakan kejadian waktu aku kecil dulu. Kalau di ingat-ingat memang lucu. Tetapi saat ini di ceritakan pada Fahri, membuat aku malu dan merasa panas di wajah ini.

"Jadi Mbak Ayu pasti pulang besok ya Fahri?" Tanya ku menyambung obrolan sebelumnya.

"Iya, Mbak Ayu dan Nunik, berdua saja pakai mobilnya."

"Loh, Mas Dama tidak ikut pulang kampung?"

"Tidak Lastri. Mas Dama tahun depan baru pulang. Sekarang sedang di tugaskan di Papua." Jawab Fahri.

"Oh...."

Aku hanya bisa ber-oh saja karena baru tahu ternyata Mas Dama di tugaskan di Papua. Pasti berat hati Mbak Ayu melepas Mas Dama kesana. Apalagi di Papua sering terjadi konflik disana. Namun karena tugas negara, Mas Dama dan Mbak Ayu pun tentunya tidak bisa memilih. Hanya bisa berdoa, semuanya baik-baik saja dan selalu dalam lindungan-Nya.

Mendengar Mbak Ayu hanya pulang dengan Nunik saja, timbul ide ku untuk ikut serta Mbak Ayu untuk pulang ke kota. Berharap aku bisa mencari tahu tentang Mas Hendra dari teman-teman kerjanya. Lagi pula, aku dan Mbak Ayu punya rencana untuk membuka usaha bersama. Usaha rumah makan yang akan kami kelola bersama. Sepertinya ini saat yang tempat untuk mencari lokasi tempat usaha kami. Dan selesai urusan itu, aku bisa menjalankan rencanaku untuk bertanya tentang Mas Hendra. Diah pun pasti tidak apa-apa aku tinggal beberapa hari disini.

"Mmm...Fahri. Kira-kira, apa boleh aku ikut serta ke kota? Rencananya aku ingin mengajak Mbak Ayu mencari lokasi untuk usaha bersama kami disana." Tanyaku.

Fahri terkekeh, dan itu membuatku bingung.

"Kenapa malah tertawa?"

"Kamu sehati sama Mbak Ayu. Justru aku kesini juga ingin menyampaikan pesan Mbak Ayu. Mbak Ayu mengajak mu besok ke kota bersama dia, dan Nunik. Kamu di ajak menginap di rumahnya biar mudah kalian pergi mencari lokasi. Pulang kesini nanti kamu bisa bareng aku. Karena lusa, aku ada perlu ke kota di pagi hari. Dan siangnya aku sudah kembali lagi kesini."

Aku menghela napas lega. Rencana ku ternyata bisa berjalan dengan lancar.

"Kalau begitu, jam berapa aku mesti siap-siap?" Tanyaku antusias.

"Mbak Ayu berangkat jam 8 pagi. Kamu perkiraan saja waktunya. Nanti Mbak Ayu jemput kamu disini."

"Baik Fahri. Ibu tidak apa-apa kan Diah Lastri titip ke Ibu beberapa hari?"

"Kamu ini ngomong apa sih Las? Kayak dengan orang lain saja. Ibu dan Bapak mu dengan senang hati merawat Diah disini. Kamu tenang saja, dan selesaikan urusanmu."

Aku tersenyum. Alhamdulillah, sampai saat ini semua dimudahkan oleh Allah. Malam nanti aku akan mencoba menghubungi Mbak Yuli lagi. Untuk bertemu janji setelah urusanku selesai dengan Mbak Ayu.

Setidaknya aku memiliki seseorang tempat ku bertahan nanti jika aku menemukan sesuatu yang buruk dari Mas Hendra. Lagi pula, Mbak Yuli juga sudah terlanjur tahu masalah rumah tangga ku.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

🔮S⃟M༽༽༽༽༼.BLUEPINKL123💟🌸✅

🔮S⃟M༽༽༽༽༼.BLUEPINKL123💟🌸✅

Lastri ayo lah /Grimace/

2024-04-03

0

A͜͡ⁿᵘ 🅣︎🅗︎🅐︎ 🇵🇸

A͜͡ⁿᵘ 🅣︎🅗︎🅐︎ 🇵🇸

Allhamdulilah pikiran Lastri udah kebuka.. semoga cepet ketahuan deh itu si Hendra

2024-03-27

1

𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢᴀʟ 📴

𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢᴀʟ 📴

bpk kandung nya boro² bisa di tempelin Bergelayut manja², seorang anak juga juga butuh famor Bpk juga tapi diah tidak pernah di sayang dan di manja sama bpk nya

2024-03-13

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Anak Sakit
2 Bab 2. Tukang Ngadu
3 Bab 3. Tukang Cuci
4 Bab 4. Status
5 Bab 5. Berkurang Lagi
6 Bab 6. Pembantu
7 Bab 7. Kompor
8 Bab 8. Boneka 1
9 Bab 9. Boneka 2
10 Bab 10. Makanan
11 Bab 11. Bertemu Wanita Lain
12 Bab 12. Selalu Salah
13 Bab 13. Mendapat Kabar
14 Bab 14. Bujuk Rayu Wawan
15 Bab 15. Surat
16 Bab 16. Pulang Kampung
17 Bab 17. Pura-pura Sakit
18 Bab 18. Mendadak Kaya
19 Bab 19. Rencana Menikah Lagi
20 Bab 20. Rencana Pulang
21 Bab 21. Perjalanan
22 Bab 22. Mencari Hendra
23 Bab 23. Pembohong
24 Bab 24. Tinggal Bersama
25 Bab 25. Pembalas Di Mulai
26 Bab 26. Tidak Mau Menurut Lagi
27 Bab 27. Nilam Jatuh
28 Bab 28. Nilam Keguguran
29 Bab 29. Sepupu Jauh
30 Bab 30. Ngambek
31 Bab 31. Seatap Dengan Madu
32 Bab 32. Melihat Properti
33 Bab 33. Perawatan Diri
34 Bab 34. Berkelit
35 Bab 35. Kembali Ke Rumah
36 Bab 36. Gertakan Sambal Lastri
37 Bab 37. Bertengkar
38 Bab 38. Rahasia
39 Bab 39. Murka
40 Bab 40. Jatuh Talak
41 Bab 41. Ratu Baru
42 Bab 42. Tamu Di Pagi Hari
43 Bab 43. Konsultasi Pengacara
44 Bab 44. Jalan - Jalan
45 Bab 45. Surat Gugatan
46 Bab 46. Sidang Mediasi
47 Bab 47. Nguber Lastri
48 Bab 48. Debat Sidang
49 Bab 49. Ribut
50 Bab 50. Hidup Hemat
51 Bab 51. Membeli Tanah Baru
52 Bab 52. Gelut Mulut
53 Bab 53. Wawan Dan Nilam
54 Bab 54. Bu Ida Jatuh Sakit
55 Bab 55. Bagi Tugas
56 Bab 56. Terbongkar
57 Bab 57. Antara Tatik Dan Nilam
58 Bab 58. Praha Rumah Tangga
59 Bab 59. Menjenguk Mantan Mertua
60 Bab 60. Pertemuan
61 Bab 61. Keinginan Indri Gagal
62 Bab 62. Laporan
63 Bab 63. Ketar Ketir
64 Bab 64. Pendekatan
65 Bab 65. Calon Keluarga Kecil
66 Bab 66. Dua Duka
67 Bab 67. Pulang Ke Desa
68 Bab 68. Sama-sama Susah
69 Bab 69. Menjadi Mahasiswa
70 Bab 70. Teman Baru
71 Bab 71. Di Curigai
72 Bab 72. Di Suruh Nikah Paksa
73 Bab 73. Di Pinang Juragan Tanah
74 Bab 74. Kedatangan Fahri
75 Bab 75. Fahri DiTabrak
76 Bab 76. Sah Jadi Nyonya Tersayang
77 Bab 77. Info Tentang Lastri
78 Bab 78. Di Serang Para Isteri
79 Bab 79. Aku Tidak Mencintaimu Lagi
80 Bab 80. Mengejar Lastri
81 Bab 81. Diah Menolak
82 Bab 82. Jawaban
83 Bab 83. Berita Lamaran
84 Bab 84. Bertemu Indri
85 Bab 85. Teguhkan Hati
86 Bab 86. Panik
87 Bab 87. Masuk Bui
88 Bab 88. Bertunangan
89 Bab 89. Di Bawa Hendra
90 Bab 90. Tidak Semudah Itu
91 Bab 91. Kaum Patah Hati
92 Bab 92. Menikah
93 Bab 93. Kembali Ke Kampus
94 Bab 94. Nilam Di Hajar Para Isteri
95 Bab 95. Menyambung Silahturahmi Yang Terputus
96 Bab 96. Kurang Adonan
97 Bab 97..Kabar Bahagia
98 Bab 98. Suami Siaga
99 Bab 99. Bagi Warisan
100 Bab 100. Jual Rumah
101 Bab 101. Tamu Tak Diundang
102 Bab 102. Menolak Rujuk
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Bab 1. Anak Sakit
2
Bab 2. Tukang Ngadu
3
Bab 3. Tukang Cuci
4
Bab 4. Status
5
Bab 5. Berkurang Lagi
6
Bab 6. Pembantu
7
Bab 7. Kompor
8
Bab 8. Boneka 1
9
Bab 9. Boneka 2
10
Bab 10. Makanan
11
Bab 11. Bertemu Wanita Lain
12
Bab 12. Selalu Salah
13
Bab 13. Mendapat Kabar
14
Bab 14. Bujuk Rayu Wawan
15
Bab 15. Surat
16
Bab 16. Pulang Kampung
17
Bab 17. Pura-pura Sakit
18
Bab 18. Mendadak Kaya
19
Bab 19. Rencana Menikah Lagi
20
Bab 20. Rencana Pulang
21
Bab 21. Perjalanan
22
Bab 22. Mencari Hendra
23
Bab 23. Pembohong
24
Bab 24. Tinggal Bersama
25
Bab 25. Pembalas Di Mulai
26
Bab 26. Tidak Mau Menurut Lagi
27
Bab 27. Nilam Jatuh
28
Bab 28. Nilam Keguguran
29
Bab 29. Sepupu Jauh
30
Bab 30. Ngambek
31
Bab 31. Seatap Dengan Madu
32
Bab 32. Melihat Properti
33
Bab 33. Perawatan Diri
34
Bab 34. Berkelit
35
Bab 35. Kembali Ke Rumah
36
Bab 36. Gertakan Sambal Lastri
37
Bab 37. Bertengkar
38
Bab 38. Rahasia
39
Bab 39. Murka
40
Bab 40. Jatuh Talak
41
Bab 41. Ratu Baru
42
Bab 42. Tamu Di Pagi Hari
43
Bab 43. Konsultasi Pengacara
44
Bab 44. Jalan - Jalan
45
Bab 45. Surat Gugatan
46
Bab 46. Sidang Mediasi
47
Bab 47. Nguber Lastri
48
Bab 48. Debat Sidang
49
Bab 49. Ribut
50
Bab 50. Hidup Hemat
51
Bab 51. Membeli Tanah Baru
52
Bab 52. Gelut Mulut
53
Bab 53. Wawan Dan Nilam
54
Bab 54. Bu Ida Jatuh Sakit
55
Bab 55. Bagi Tugas
56
Bab 56. Terbongkar
57
Bab 57. Antara Tatik Dan Nilam
58
Bab 58. Praha Rumah Tangga
59
Bab 59. Menjenguk Mantan Mertua
60
Bab 60. Pertemuan
61
Bab 61. Keinginan Indri Gagal
62
Bab 62. Laporan
63
Bab 63. Ketar Ketir
64
Bab 64. Pendekatan
65
Bab 65. Calon Keluarga Kecil
66
Bab 66. Dua Duka
67
Bab 67. Pulang Ke Desa
68
Bab 68. Sama-sama Susah
69
Bab 69. Menjadi Mahasiswa
70
Bab 70. Teman Baru
71
Bab 71. Di Curigai
72
Bab 72. Di Suruh Nikah Paksa
73
Bab 73. Di Pinang Juragan Tanah
74
Bab 74. Kedatangan Fahri
75
Bab 75. Fahri DiTabrak
76
Bab 76. Sah Jadi Nyonya Tersayang
77
Bab 77. Info Tentang Lastri
78
Bab 78. Di Serang Para Isteri
79
Bab 79. Aku Tidak Mencintaimu Lagi
80
Bab 80. Mengejar Lastri
81
Bab 81. Diah Menolak
82
Bab 82. Jawaban
83
Bab 83. Berita Lamaran
84
Bab 84. Bertemu Indri
85
Bab 85. Teguhkan Hati
86
Bab 86. Panik
87
Bab 87. Masuk Bui
88
Bab 88. Bertunangan
89
Bab 89. Di Bawa Hendra
90
Bab 90. Tidak Semudah Itu
91
Bab 91. Kaum Patah Hati
92
Bab 92. Menikah
93
Bab 93. Kembali Ke Kampus
94
Bab 94. Nilam Di Hajar Para Isteri
95
Bab 95. Menyambung Silahturahmi Yang Terputus
96
Bab 96. Kurang Adonan
97
Bab 97..Kabar Bahagia
98
Bab 98. Suami Siaga
99
Bab 99. Bagi Warisan
100
Bab 100. Jual Rumah
101
Bab 101. Tamu Tak Diundang
102
Bab 102. Menolak Rujuk

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!