bab 4

Mendengar ucapan sang Daddy, entah kenapa Anaira merasakan perasaan yang tidak enak

" Semoga tidak ada apa apa" ucap Anaira dalam hatinya

Di meja makan, mereka semua makan tanpa ada suara satu orang pun, yang terdengar hanyalah suara dentingan sendok. setelah makan Mama Ratih mengeluarkan suaranya

" Masakanmu emang tidak ada tandingannya Na, selalu saja sangat enak" puji mama Ratih

" Benar Tante, masakan mama kalah jauh sama masakan Tante " ucap Cintya dengan jujurnya.

" Syukurlah kalau kalian menyukainya " sahut mommy Alana dengan tersenyum lembut.

Kemudian Mommy Alana membereskan peralatan makan dan di bantu oleh Anaira yang selalu membantu Mommynya begitu juga dengan Alvin, walaupun dia laki laki, dia dan Alvian selalu membantu Mommynya memasak dan pekerjaan lainnya, dan kemudian semuanya berkumpul di ruang keluarga.

" Baiklah, tanpa ingin berbasa-basi, Daddy Akan menyampaikan tujuan pertemuan kita malam ini, Anaira, Raffa, Daddy pan papa mu sudah menjodohkan kalian berdua dari bayi" ucap Daddy Alvaro saat mereka semua sudah berkumpul di ruang keluarga

" Apa?" kompak Anaira dan Raffa

" Nai ga mau dad, Nai gak mau dijodohin, Nai bisa mencari pasangan untuk Nai sendiri" jawab Anaira.

Anaira bahkan di tidak tertarik dengan wajah tampan Raffa, karena baginya yang paling penting baginya bukanlah ketampanan, akan tetapi sifatnya.

" Ga bisa Nai, ini udah kesepakatan Daddy sama om Raihan, bahkan kalian akan menikah seminggu lagi " Daddy Alvaro tidak setuju dengan keinginan anaknya

"Apakah itu tidak terlalu cepat om?" tanya Raffa,

kalau sekedar untuk perjodohan dia tidak terlalu keberatan, Karena bisa saja suatu saat nanti kalau mereka tidak cocok, mereka bisa memutus kan pertunangannya, kalau sudah menikah, susah untuk berpisah

" Tidak bang, semakin cepat semakin baik" jawab Papa Raihan

" Tapi pa, kami masih sekolah " ucap Raffa yang tidak ingin menikah muda

" Iya om, Nai masih ingin menikmati masa masa indah saat SMA, belum mau di kekang" sambung Anaira

Anaira sangat berharap kalau pernikahan mereka berdua di batalkan, karena jujur saja, dia masih ingin bebas.

" Kalian masih bisa melanjut kan sekolah, walau pun sudah menikah, bukan kah sekolah itu milik Daddymu Nai ?" jawab papa Raihan,

Iya tetap kekeuh untuk menikahkan anaknya dengan putri dari sahabatnya.

" Iya sayang, walau pun sudah menikah, kalian masih bisa melanjutkan sekolah, pernikahan tidak akan mengekang kebebasan kalian " sambung Mama Ratih, Dia sudah jatuh cinta sama calon menantunya saat pertama kali melihatnya.

" Kalian mau kan sayang, " tanya mama Ratih dengan lembut, Dia sangat berharap kalau anaknya mau menikah secepatnya.

 Raffa yang tidak tega menolak keinginan kedua orang tuanya akhirnya menyetujuinya

 " Baik ma, Abang setuju" jawab Raffa, yang tidak ingin kedua orang tuanya kecewa

" kalau juga setuju kan sayang?" tanya mommy Alana kepada putri kesayangannya

 " Iya mom, Nai setuju" jawab Anaira yang tidak bisa menolak, Karena Raffa sudah menyetujuinya, jadi dia pun terpaksa harus menyetujuinya

" Alhamdulillah kalau kalian berdua sudah setuju, pernikahan kalian akan di adakan seminggu lagi" ujar Daddy Alvaro dengan senyumannya

Daddy Alvaro sangat bersemangat untuk segera menikahkan putrinya dengan putra dari sahabatnya tersebut.

" Tapi Nai tidak ingin ada yang tau tentang pernikahan ini Dad, " ucap Anaira yang langsung di setujui oleh Raffa

" Iya Om, pernikahan ini yang hadir hanya keluarga besar saja" ucap Raffa yang setuju dengan pendapat Anaira

Keduanya masih terlalu muda, jadi kalau ada orang yang mengetahui pernikahan keduanya, takutnya mereka akan berpikir kalau keduanya menikah karena telah melakukan kesalahan yang fatal.

" Ok, kami tidak akan mengundang rekan bisnis, cuma mengundang keluarga besar saja " jawab Daddy Alvaro

Keesokan harinya, di SMA Cakrawala...

Seperti biasa, Anaira pergi ke sekolah berdua dengan Abangnya yang semalam pulang agak telat, setelah para tamu pulang

" Lo kenapa cemberut gitu Nai ?" tanya Alexa saat melihat wajah Anaira yang cemberut tidak seperti biasanya

" Gue gak papa" jawab Anaira masih dengan wajah cemberutnya

Dan para sahabatnya tidak ingin bertanya lebih lanjut, mereka akan menunggu Anaira untuk bercerita dengan sendirinya, Karena selama ini tidak ada rahasia di antara mereka

kring kring

" Yuk ke kelas, sudah bel" ajak Anaira, dan yang lainnya langsung mengikutinya ke kelas

Dan di kelas Anaira cuma diam, tanpa berceloteh sedikitpun, kembali membuat para sahabatnya saling bertanya tanya, kemudian mereka semua langsung melihat ke arah Alvian, yang di bales gelengan kepala, pertanda pemuda itu tidak mengetahuinya

 Pelajaran terus berlanjut hingga terdengar suara bel pertanda istirahat, dan Anaira beserta para sahabatnya sekarang sedang berada di kantin sedang menikmati soto kesukaan mereka, dan kemudian Anaira berkata dengan suara seraknya.

" Minggu depan gue nika.h" ucap Anaira dengan wajah sedihnya

" APA?" mereka semua sangat terkejut dengan perkataan Anaira , bahkan Alvian tak kalah terkejut

" Lo gak lagi becanda kan dek?" tanya Alvian sambil menatap wajah cantik adiknya untuk mencari kebenaran.

" Emang wajah gue mirip orang bercanda bang?" tanya Anaira kesal terhadap Abangnya

"Ya ngga sih, tapi kenapa gue gak tau kalau lo mau nikah?" tanya Alvian, pasalnya dia tidak tau kalau adik tersayangnya mau menikah seminggu lagi.

" Karena semalem Lo ga pulang waktu mereka datang bang" jawab Anaira,

Dia masih tidak bisa menerima sama perjodohannya dengan pemuda dingin yang dia tau bernama Raffa, walaupun saat ini dia tidak mempunyai seorang pacar, namun dia juga mempunyai kriteria cowok yang disukainya.

" Orangnya ganteng gak?" tanya Alexa heboh

" kenapa kalau ganteng? Lo mau gantiin Anaira nikah?" tanya Alex.

Alexa sangat geram terhadap kembaran nya, di otak nya hanya ada cowok ganteng, padahal saat ini, sahabat mereka sedang sedih karena akan segera menikah dengan pria pilihan kedua orang tuanya.

" Ya nggak kali, walau pun gue pecinta cowok ganteng, tapi gue masih sadar kok, gak akan gue embat juga jodoh sahabat gue" ketus Alexa, ya dia tidak akan segila itu untuk mengkhianati sahabatnya

" Siapa yang tau, kan di otak Lo hanya di isi dengan cowok ganteng" sambung Zayn

" Kah, kok kenapa jadi bahas gue, kan tadi Anaira yang cerita mau nikah " tanya Alexa yang ingin tau masalah sahabatnya.

" Ya kan Lo yang mulai juga tadi" jawab Alex, entah kenapa dua anak kembar ini sering kali saling mengejek, beda dengan Alexi, walau pun mereka bertiga kembar, tapi sifat Alexi sangat berbeda dari mereka

" Emangnya kenapa Lo harus nikah Nai? Lo gak hamil di luar nikah kan? Tanya Alexi

Yang sedari tadi dia hanya diam saat dua kembarannya saling mengejek, Dia tidak ingin kalau ternyata sahabatnya itu hamil di luar nikah, makanya akan di nikahkan Minggu depan.

" Gimana mau hamil di luar nikah, pacar saja gak punya" ketus Anaira,

Enak aja di bilang hamil di luar nikah, selama ini dia hanya dekat dengan para anggota inti Geng Black Lion saja, dan tentunya mereka tidak akan mungkin menyakitinya.

" Jadi kenapa juga Lo mau nikah?" tanya Sakha yang penasaran juga dengan keadaan sahabat sekaligus adik kesayangannya.

" Gue sama dia udah dijodohin semasa kami masih bayi " jawab Anaira yang di bales dengan gelak tawa oleh para sahabatnya.

phiphahaha

" Sekarang dunia udah bukan lagi zaman Siti Nurbaya Nai, gak ada lagi yang namanya perjodohan" ucap Zayn di sela tawanya

Anaira hanya memandang sinis para sahabat yang sudah menertawakannya, padahal dia sangatlah sedih saat ini.

" Gue ga tega buat kecewain orang tua gue" jawab Anaira sendu.

"Ikhlasin aja dek, mungkin ini yang terbaik buat Lo, dan semoga saja cowok itu bisa menjaga dan membahagiakan Lo" ucap Alvian, sambil mengusap lembut rambut panjang adiknya, dia tidak tega melihat wajah sedih adiknya, namun dia yakin keputusan kedua orang tuanya, pasti yang terbaik untuk adiknya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***