Ch 19

Lana langsung menekan satu nomor yang terdapat dalam telponnya.

Tut ..

Suara dering tanda panggilan terhubung berbunyi. Setelah menunggu agak lama panggilan Lana di angkat oleh orang di sebrang sana.

"Bang ko Lama banget angkatnya" ucap Lana.

"Maaf abang baru selesai mandi princess" ucap orang di sebrang sana.

"Bang balik sini kapan?" Ucap Lana.

"Kalau kau meminta abang kembali saat ini juga abang akan segera terbang kesana princess" goda pria tersebut

"Kalau begitu aku tunggu nanti malam bang di markas dengan yang lain" ucap Lana langsung mematikan telpon.

Di menyimpan kembali telpon dan langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur dia akan berbaring terlebih dahulu sebelum berangkat ke perusahaan.

Di sisi lain.

leon telah mengetuk beberapa kali pintu kamar tamu tapi tak ada reaksi dari dalam.

Tok ..

"Dih ni orang molor apa mati si" gumam Leon.

Leon pun mengambil kunci cadangan di lemari yang berada dekat pintu kamar tamu. Leon pun mulai membuka pintu kamar yang sedang di tempati Sammy.

Leon melihat Sammy yang tertidur sambil memeluk guling. Leon memiliki ide jail untuk membangunkan Sammy sanga playboy. Ia mulai mendekat ke arah tempat tidur Sammy.

"Gila itu ada cewek seksi banget Sam buah melon sama semangkanya montok banget" ucap Leon.

Mendengar hal itu otomatis Sammy langsung terbangun sambil mengerjap ngerjap kan matanya untuk menyesuaikan matanya dengan sinar yang telah memasuki kamarnya.

"Mana yon cewek seksinya?" Tanya Sammy yang masih setengah sadar.

"Urusan cewek seksi aja cepet loe" jawab Leon.

Mendengar jawaban dari Leon ternyata ia di bohongi dia pun kesal pada sahabatnya itu.

"Dasar bangke" ucap Sammy melempar bantal ke muka Leon.

***

Di sebrang sana seorang pemuda yang menerima telpon dari adiknya tak percaya bahwa sang adik akan menunggu dirinya dan yang lain nanti malam di markas, ia pun segera menelpon yang lainnya.

Tut ..

Tut ...

"Princess nunggu kita malem ini di markas" ucap Darendra.

Ya yang di telpon oleh Lana adalah abang angkatnya Darendra Zahir Ransom

Lana memiliki 4 Abang angkat yang sangat menyayangi Lana seperti adik kandung mereka sendiri.

Abang angkat Lana :

• Darendra Zahir Ransom

• Erland Gavin Anderson

• David Milard Cedric

• Liam Zayn Abraham

"Kita harus berangkat sekarang agar bisa ke markas nanti malam" ucap Liam.

"Pake jet pribadi aja biar cepet" usul David.

"Oke, ketemu nanti malem di markas" ucap Erland.

"Siap" ucap Darendra,David dan Liam serentak.

Panggilan grup pun terputus, darendra mulai mengemasi barang yang perlu saja. Dia akan ke pusat perbelanjaan lebih dahulu untuk membelikan oleh oleh untuk princess nya.

Tak berbeda dengan darendra yang lain pun sama menyiapkan oleh oleh untuk adiknya tercinta.

Lana telah siap dengan pakaian rapih, lana memakai kaos putih polos jas lengan panjang berwarna hitam dan celana kerja hitam, Lana menggerai rambut panjangnya dan mengcurly bagian bawah rambutnya. Itu menampilkan sosok Lana yang berwibawa dan tegas.

Setelah semua siap lana menyambar tas tangannya dan segera bergegas ke luar karna waktu sudah menunjukan pukul 10.

Saat keluar dari kamar ternyata di depan pintu sudah ada Kakaknya dan Sammy.

"Mau kemana dek?" Tanya Leon.

"Mau keluar dulu kak ada urusan" jawab Lana.

"Kamu kan belum sembuh banget, ini baru juga Sammy mau periksa kondisi kamu" jelas Leon.

"Udah kak Lana gak papa kakak gak usah khawatir, aku jalan dulu ya udah di tungguin di depan bye" ucap Lana meninggalkan Leon dan Sammy.

Leon yang melihat adiknya pergi merasa khawatir apalagi kondisinya masih keadaan terluka.

"Udah yon tenang aja gue sebagai dokter liat adek loe bener gpp kaya udah biasa gitu dapet luka kaya gitu" jelas Sammy yang melihat Lana seperti tak terjadi apa apa pada tubuhnya.

Lana telah sampai di gerbang depan mansion Mahendra, di sana sebuah mobil keluaran terbaru berwarna putih terparkir rapi menunggu sang pemilik. Lana pun membuka pintu belakang pengemudi.

"Kak udah lama nunggu" tanya Lana.

"Nggk non baru 5 menit" jawab Zahira.

"Maaf ya kak tadinya ketemu kak Leon di depan kamar jadi ya gitu" ucap Lana malas menjelaskan lebih detail.

Zahira mengerti dan segera melajukan mobilnya menuju LS Corp setelah cukup lama akhirnya mereka sampai di lobi perusahaan. Semua karyawan melihat zahira keluar dari mobil dan membuka kan pintu penumpang. Setelah pintu terbuka keluar seorang gadis cantik yang memiliki pesonanya sendiri.

Semua karyawan yang mengetahui siapa yang keluar dari kursi penumpang langsung menunduk kan kepala sebagai tanda hormat.

Lana berjalan dengan anggun dan penuh percaya diri kedalam perusahaannya sendiri, yang berhasil dia bangun dari nol. Sempat jatuh bangun tapi Lana tetap berusaha, hingga saat ini LS Corp menjadi perusahaan terbesar No 1 di Negara M.

Sampai di ruangannya Lana mendudukkan diri di kursi kebesarannya. Karna selama ini dia tak pernah ke perusahaan jika keadaan tak darurat.

Toktok ...

Suara pintu ruangannya di ketuk oleh seseorang dari luar.

"Masuk" ucap Lana dari dalam.

Setelah mendengar jawaban dari dalam zahira membuka pintu ruang kerja CEO LS Corp. Zahira mendekat ke arah meja untuk memberikan berkas yang harus di tanda tangani oleh Lana.

"Ini berkas kerja sama dengan beberapa perusahaan besar di negara M nona" ucap zahira menyerahkan berkas tersebut.

Lana mulai membuka satu persatu berkas memang benar perusahaan besar di negara M berbondong bondong mengajukan kerja sama dengan perusahaannya termasuk perusahaan yang di miliki oleh Alex Mahendra.