Ch 18

***

Setelah mengetahui identitas Sammy ia pun memejamkan matanya karna ia sudah sangat lelah dan mengantuk.

Mereka pun keluar dari kamar Lana. Leon mengajak Sammy untuk mengobrol sebentar di balkon kamarnya.

Mereka telah sampai di balkon kamar Leon. Sudah sedari awal Sammy ingin mengatakan kata kasar tapi ia menahannya.

  "Yon gue mau bilang kalau bokap loe itu gila,brengsek, psikopat,pengecut,biadab dia itu gak pantes menyandang status sebagai manusia" ucap Sammy meluapkan emosinya.

Sammy tak takut Leon akan marah padanya karna ia mengatai ayah dari sahabatnya sendiri.

  "Loe bener Sam bokap gue bukan manusia. Mana ada manusia yang perlakuin anaknya kaya gitu" tutur Leon.

  "Gue kasian sama adek loe pasti dia tertekan banget" ucap Sammy.

  "Gue juga niatnya bawa dia pindah dari neraka ini, gue mau ajak dia buat tinggal di apartemen gue aja" jelas Leon.

  "Iya mending loe bawa dia minggat dari rumah yang udah kaya neraka buat dia, loe liat sendiri tdi pas gue obatin dia diem aja kaya gak ngerasain apa apa" ucap Sammy.

Sammy yang sedikit banyak nya tau persoalan dalam keluarga Leon, karna Sammy adalah sahabat Leon sedari masa kuliah. Sammy merasa kasihan terhadap Lana di perlakukan seperti itu.

  "Gue nginep ya takut nanti adek lo butuh medis lagi" ucap Sammy.

  "Oke" jawab Leon.

Leon mengantar Sammy untuk menempati kamar tamu yang berada di samping kamarnya.

***

Di kamar Lana.

  "Dasar uler gara gara dia gue jadi gini. Loe tunggu tanggal maen nya" Lana tersenyum Smirk.

Lana pun memejamkan matanya untuk menuju alam mimpi.

Keesokan harinya semuanya berjalan seperti biasa malah seperti tak terjadi apa apa hanya saja skrng di meja makan hanya ada Papa Alex mamah Ratih dan Hana.

Nino masih setia menunggu di depan kamar adiknya.

Nino Melihat bi Asih berjalan menaiki tangga dengan nampan berisi makanan di tangannya setelah di depan intu kamar Lana bin Asih menatap Nino.

  "Den Nino lagi apa di depan kamar non Lana?" Tanya bi Asih.

  "Nino nungguin Lana bangun bi" jawab Nino.

Bi Asih yang tahu bahwa Nino sedang menunggu Lana pun segera mengetuk pintu kamar Lana.

Tok ..

Tok ..

  "Non udah bangun blum ini bi Asih bawain sarapan" ucap bi Asih.

Dari dalam kamar Lana masi memejamkan mata dan bergelut dengan selimut yang menutupi tubuh mungilnya. Lana terbangun karna suara ketukan di pintu.

  "Iya bi bentar" jawab Lana.

Lana langsung bergegas menuju pintu kamarnya dan membuka agar bi Asih dapat meletak kan sarapannya. Saat membuka pintu yang Lana lihat bukan hanya bi Asih melainkan ada juga Nino yang berdiri di depan pintu kamarnya.

Nino yang mendengar pintu di buka menatap seorang gadis yang muncul dari balik pintu, ia kasihan melihat begitu banyak luka robek di tangan dan kaki sang adik. Mata Nino dan Lana bertatapan sekejap dengan Lana, Nino kembali menunduk kan kepala.

  "Ini sarapan nya non" ucap bi Asih

  " ia bi makasih " ucap Lana mengambil nampan berisi makanan. Tapi karna tangnya terluka ia kesusahan.

Nino yang melihat adiknya kesusahan langsung menyambar nampan berisi sarapan sang adiknya dari tangan bi Asih.

  "Sini biar aku yang bantuin" ucap Nino.

Bi Asih hanya mengangguk dan pamit untuk mengerjakan pekerjaannya fi bawah.

  "Ya udah kalau gitu bibi pamit ya non" ucap bi Asih.

  "Iya bi makasih" jawa Lana.

  "Sama sama non, den mari" ucap bi Asih meninggalkan kamar Lana.

Setelah bi Asih meninggalkan kamar Lana hanya ada Nino san Lana.

  "Sini biar gue aja yang bawa" ucap Lana pada kakaknya Nino kembaran Niko.

  "Nggk usah dek biar kakak aja yang bawa masuk" ucap Nino melengos melewati Lana untuk meletak kan sarapan Lana di dalam kamar.

  "Dek kak Nino minta maaf ya selama ini kak Nino cuman diem aja gak pernah bela adek"ucap Nino menundukkan kepal nya.

Lana yang mendengar permintaan maaf dari kakaknya senang satu persatu kakaknya mulai sadar. Memang benar selama ini Nino hanya diem saja seperti Leon.

  "Iya kak aku kasih kesempatan kakak buat berubah" ucap Lana

  "Makasih ya dek. Ya udah sekarang kamu cepetan makan terus istirahat lagi ya kakak juga ke bawah dlu mau sarapan" jelas Nino

Nino pun meninggalkan kamar Lana untuk menuju meja makan karna pasti keluarganya sudah menunggunya.

Saat nino sedang menuruni tangga ternyata benar di meja makan sudah ada kedua orang tuanya dan Hana Nino pun mempercepat langkahnya.

  "Dari mana saja kamu baru turun sekarang?" Tanya Alex dengan nada mengintimidasi.

  "Dari kamar Lana pah, abis nengok dia" jawab Nino.

Alex,Ratih dan Hana kaget bahwa Nino menjenguk Lana karna selama ini dia hanya diam saja.

  "Untuk apa kau menjenguk anak sialan itu?" Tanya Alex.

Nino yang mendengar papahnya memanggil adiknya dengan sebutan anak sialan merasakan sakit dalam hatinya.

  "Pah yang kau sebut dengan anak sialan itu anak kandung papah sendiri" jawab Nino.

  "Dan asal papah tau selama ini kita sudah keterlaluan pada Lana, papah dan mamah hanya memperhatikan Hana" jelas Nino.

  "Tapi memang dia anak sialan, dia sampai tega membuat kakaknya sendiri terbaring tak berdaya di rumah sakit" ucap Alex dengan suara tinggi.

  "Tapi kak Niko juga bersalah dalam hal ini dia mengatai adik kandungnya sendiri dengan sebutan jalang" jawab Nino.

Saat Lana akan mengisi air minum di lantai bawah ia terhenti oleh suara pertengkaran keluarganya, lebih tepatnya pertengkaran papah dan kakaknya.

Lana hanya menyaksikan dari lantai atas tanpa berniat untuk melerai.

Leon pun yang sudah bangun mendengar suara keributan pun mulai mencari sumber suara tersebut. Saat ia membuka pintu kamar ia berjalan ke arah tangga dan melihat adiknya yang sedang tertawa melihat ke arah lantai bawah, leon pun menghampirinya.

  "Kamu kenapa ketawa gitu?" Tanya Leon.

  "Itu papah sama Kak Nino lagi berantem karna aku kak" jawab Lana

Leon pun melihat ke arah yang sedang Lana lihat ternyata suara keributan yang ia dengar berasal dari papah dan adiknya.

  "Kamu gak mau lerai gitu?" tanya Leon.

  "Nggk kak biarin aja aku mau liat bagaimana kak Nino belain aku soalnya dia tadi dateng minta maaf karna dulu cuman bisa diem aja kalau aku di marahin gak bantuin meski dia tau aku gak salah kaya kakak dulu" jelas Lana.

Leon yang mendengar ucapan Lana seperti tersindir karena pasalnya memang dulu dia acuh terhadap Lana.

  "Maafin kakak ya dek, kan sekarang kakak udah sadar" rajuk Leon memegang tangan adiknya.

  "Iya kak udah aku maafin, udah ah aku mau ke kamar lagi mau istirahat bye kak" ucap Lana.

Leon hanya melihat punggung adiknya memasuki kamarnya iya pun berbalik menuju kamar tamu.

Sebenarnya Lana masuk ke dalam kamar bukan karna akan istirahat tapi karna ada panggilan telpon, handphone Lana bergetar terus menerus di dalam saku celananya.

Sampai di dalam kamar Lana merogoh sakunya dan mengambil telpon yang sedari tadi terus bergetar.

  "Ya ada apa Kak?" Tanya Lana pada zahira.

Ya yang menelpon adalah zahira asisten pribadinya.

  "Ini nona ada beberapa berkas kerjasama yang harus segera nona tanda tangani" ucap zahira.

  "Oke aku akan ke kantor, pukul 10 nanti jemput aku kak" ucap Lana.

  "Baik nona" jawab zahira.

Setelah mendengar jawaban zahira Lana langsung memutuskan panggilan telponnya.

Terpopuler

Comments

my_grile🌹

my_grile🌹

gampang banget di maafin nya kekuarga nys jangan di maafin dong kesalah yang mereka buat masa 1 kali maaf langsung baikan gak sebanding sama rasa sakit yang di terima lana

2024-04-29

2

Jeni Safitri

Jeni Safitri

Kalau sy mah malas maafin saudara kayak mrk, putus hubungan tidak ada tali darah setetespun

2024-05-04

0

Helen Nirawan

Helen Nirawan

kan bener di.maafin ,kesel isshh

2024-04-22

0

lihat semua
Episodes
1 Ch 1
2 Ch 2
3 Ch 3
4 Ch 4
5 Ch 5
6 Ch 6
7 Ch 7
8 Ch 8
9 Ch 9
10 Ch 10
11 Ch 11
12 Ch 12
13 Ch 13
14 Ch 14
15 Ch 15
16 Ch 16
17 Ch 17
18 Ch 18
19 Ch 19
20 Ch 20
21 Ch 21
22 Ch 22
23 Ch 23
24 Ch 24
25 Ch 25
26 Ch 26
27 Ch 27
28 Ch 28
29 Pengumuman Update.
30 Ch 29
31 Ch 30
32 Ch 31
33 Ch 32
34 Ch 33
35 Ch 34
36 Ch 35
37 Ch 36
38 Ch 37
39 Ch 38
40 Ch 39
41 Ch 40
42 Ch 41
43 Ch 42
44 Ch 43
45 Ch 44
46 Ch 45
47 Ch 46
48 Ch 47
49 Ch 48
50 Ch 49
51 Ch 50
52 Ch 51
53 permohonan maaf
54 Ch 52
55 Ch 53
56 Ch 54
57 Ch 55
58 Ch 56
59 Ch 57
60 Ch 58
61 Ch 59
62 CH 60
63 Ch 61
64 Ch 62
65 Ch 63
66 Ch 64
67 Ch 65
68 Ch 66
69 Ch 67
70 Ch 68
71 Ch 69
72 Ch 70
73 Ch 71
74 Ch 72
75 Ch 73
76 Ch 74
77 Ch 75
78 Ch 76
79 Ch 77
80 Ch 78
81 Ch 79
82 Ch 80
83 Ch 81
84 Ch 82
85 Ch 83
86 Ch 84
87 Ch 85
88 Ch 86
89 Ch 87
90 Ch 88
91 Ch 89
92 Ch 90
93 Ch 91
94 Ch 92
95 Ch 93
96 Ch 94
97 Ch 95
98 Chh 96
99 Ch 97
100 Ch 98
101 Ch 99
102 Ch 100
103 Ch 101
104 Ch 102
105 Ch 103
106 Ch 104
107 Permohonan maaf
108 Ch 105
109 Ch 106
110 Ch 107
111 Ch 108
112 Ch 109
113 Ch 110
114 Ch 111
115 Ch 112
116 Pengumuman
117 Ch 113
118 Ch 114
119 pemberitahuan
120 Ch 115
121 Ch 116
122 Ch 117
123 Ch 118
124 Ch 119
125 Ch 120
126 Ch 121
127 Ch 122
128 pemberitahuan author
129 Ch 123
130 Ch 124
131 Ch 125
132 Ch 126
133 Ch 127
134 Ch 128
135 Ch 129
136 Ch 130
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Ch 1
2
Ch 2
3
Ch 3
4
Ch 4
5
Ch 5
6
Ch 6
7
Ch 7
8
Ch 8
9
Ch 9
10
Ch 10
11
Ch 11
12
Ch 12
13
Ch 13
14
Ch 14
15
Ch 15
16
Ch 16
17
Ch 17
18
Ch 18
19
Ch 19
20
Ch 20
21
Ch 21
22
Ch 22
23
Ch 23
24
Ch 24
25
Ch 25
26
Ch 26
27
Ch 27
28
Ch 28
29
Pengumuman Update.
30
Ch 29
31
Ch 30
32
Ch 31
33
Ch 32
34
Ch 33
35
Ch 34
36
Ch 35
37
Ch 36
38
Ch 37
39
Ch 38
40
Ch 39
41
Ch 40
42
Ch 41
43
Ch 42
44
Ch 43
45
Ch 44
46
Ch 45
47
Ch 46
48
Ch 47
49
Ch 48
50
Ch 49
51
Ch 50
52
Ch 51
53
permohonan maaf
54
Ch 52
55
Ch 53
56
Ch 54
57
Ch 55
58
Ch 56
59
Ch 57
60
Ch 58
61
Ch 59
62
CH 60
63
Ch 61
64
Ch 62
65
Ch 63
66
Ch 64
67
Ch 65
68
Ch 66
69
Ch 67
70
Ch 68
71
Ch 69
72
Ch 70
73
Ch 71
74
Ch 72
75
Ch 73
76
Ch 74
77
Ch 75
78
Ch 76
79
Ch 77
80
Ch 78
81
Ch 79
82
Ch 80
83
Ch 81
84
Ch 82
85
Ch 83
86
Ch 84
87
Ch 85
88
Ch 86
89
Ch 87
90
Ch 88
91
Ch 89
92
Ch 90
93
Ch 91
94
Ch 92
95
Ch 93
96
Ch 94
97
Ch 95
98
Chh 96
99
Ch 97
100
Ch 98
101
Ch 99
102
Ch 100
103
Ch 101
104
Ch 102
105
Ch 103
106
Ch 104
107
Permohonan maaf
108
Ch 105
109
Ch 106
110
Ch 107
111
Ch 108
112
Ch 109
113
Ch 110
114
Ch 111
115
Ch 112
116
Pengumuman
117
Ch 113
118
Ch 114
119
pemberitahuan
120
Ch 115
121
Ch 116
122
Ch 117
123
Ch 118
124
Ch 119
125
Ch 120
126
Ch 121
127
Ch 122
128
pemberitahuan author
129
Ch 123
130
Ch 124
131
Ch 125
132
Ch 126
133
Ch 127
134
Ch 128
135
Ch 129
136
Ch 130

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!