Bab 7 Resepsi Pernikahan

DUAGH!

Tendangan keras Elvira mengenai kursi roda dan berhasil membuat Sheva terguling mencium tanah. Sheva memegang perutnya yang sakit. Sheva memekik, meringis kesakitan. Kepalanya kembali berdarah. Arkan mengangkat Sheva dan mendorongnya di kursi roda menuju ruang UGD, "Elvira! Kali ini kamu aku bebaskan!"

"Arkan, aku akan merebutmu kembali!" teriak Elvira.

"Dokter Selvi, tolong Sheva Dok." Kebetulan Arkan melihat Dokter Selvi di ruang UGD.

Sheva segera diperiksa, luka di kepalanya dibersihkan, diberi obat dan diberikan perban. Beruntung tidak terjadi apa-apa pada kandungan Sheva. Sheva kembali beristirahat ke kamarnya.

"Hmm, maaf aku seharusnya memanggil Bang Arkan, Kak Arkan, Mas Arkan atau ....?" tanya Sheva.

"Suamiku." Jawab Arkan.

"Ap--- apa?" Sheva tersipu.

"Panggil aku suamiku di saat kita sedang berduaan." Jawab Arkan.

"Hmm ... sua ... miku, hmmm siapa Elvira?" dengan berhati-hati Sheva bertanya.

Arkan menarik kursi plastik yang ada di ruangan itu dan duduk di samping hospital bed. Arkan menarik nafas dalam-dalam.

"Sayang, tolong dengarkan ceritaku. Elvira dan aku dulu bertunangan. Tapi sudah beberapa kali Elvira selalu membatalkan pernikahan. Karena Elvira lebih mementingkan pekerjaannya. Elvira belum siap berumah tangga dan misalkan kami menikah juga, Elvira tidak mau mempunyai anak."

"Dan mengapa Kak Arkan memutuskan pertunangan kalian? Mengapa memilihku. Perbedaan kami bagaikan bumi dan langit Kak." Sheva menunduk.

"Aku yang memilihmu. Aku tidak akan pernah salah. Kamu harus percaya sama aku." Jawab Arkan.

TOK! TOK!

"Mama." Arkan berdiri menyambut kedatangan mamanya.

"Menantu Mama sudah sadar?" Hilla menghampiri Sheva.

"Hallo." Sheva mencium punggung tangan mertuanya.

"Sayang, panggil Mama saja ya. Maaf Mama baru datang. Benarkah di sini ada Cucu Mama?" tunjuk Hilla ke perut Sheva.

"Hmmm, iya." Jawab Sheva.

"ARKAN!"

Semua yang ada di ruangan terkejut. Tiba-tiba Papanya Arkan berteriak memanggil Arkan.

"Pa! Ada apa!" Mama Hilla emosi.

"Arkan, apa yang dilakukan Elvira kepada menantu Papa?" tanya Papa penuh emosi.

"Elvira datang untuk meminta Arkan kembali kepadanya. Arkan memberitahu Elvira bahwa kami telah menikah. Elvira naik darah dan mengamuk. Sheva terluka karena Elvira." Jawab Arkan.

"Sheva, kamu tidak apa Nak?" Papa Adlan mendekat.

"Hmmm, iya." Sheva mengangguk.

"Sayang, kamu jangan takut. Papa sangat mengkhawatirkanmu," kata Mama Hilla.

"Arkan kapan kalian akan melaksanakan resepsi pernikahan?" tanya Papa Adlan.

"Arkan perlu bantuan Papa."

Arkan dan Papa Adlan merencanakan resepsi pernikahan, mereka membahasnya di balkon kamar Sheva dirawat. Mama Hilla mencoba mengakrabkan diri dengan menantu yang dipilih Arkan untuknya.

Mama Arkan bercerita kepada Sheva. Sebelumnya Mama Hilla dan Papa Adlan tidak pernah setuju Arkan menjalin cinta dengan Elvira. Elvira anak seorang pengusaha terkenal di kota mereka. Elvira cantik dan pintar. Karena kepintarannya Elvira di usia muda sudah menjadi wakil CEO di perusahaan keluarganya.

Yang tidak disukai Mama Hilla dan Papa Adlan, sifat Elvira yang sombong menganggap orang lain selalu di bawahnya, Elvira minim tata krama, tidak menghormati mereka berdua. Karena keluarga mereka jauh lebih kaya dari keluarga Arkan.

Mama Hilla selalu mengingatkan Arkan tentang Elvira. Elvira hanya ingin bermain-main dengan Arkan. Tapi kala itu mata hati Arkan buta, hanya Elvira cinta matinya. Papa Adlan sudah berkali-kali memergoki Elvira berkencan dengan berbagai pria di setiap acara di luar kota. Elvira bahkan tidak perduli jika Papa Adlan mengadu kepada Arkan. Karena menurutnya, Arkan tidak akan percaya dan akan tetap mempertahankannya.

Dan hari itu, Arkan akan melaksanakan pernikahan yang entah keberapa kalinya. Lagi-lagi Elvira menghilang dan pihak keluarga Elvira meminta maaf untuk kesekian kalinya dan mereka akan mengganti semua kerugian acara pernikahan yang batal.

Arkan sakit hati, kecewa, Arkan pun memutuskan untuk mengakhiri hubungan dengan Elvira.

Sheva merasa lega, rupanya bukan dia yang menyebabkan putusnya pertunangan Arkan dan Elvira. Sheva juga mendapatkan restu dari orang tua Arkan.

Setelah beberapa kali gagal menikah dengan Elvira, Arkan putus asa. Arkan menumpahkan isi hatinya kepada sahabatnya. Pada malam harinya Arkan mendapatkan kado pernikahan dari sahabatnya. Sebuah kalung yang ada alat pelacak di dalamnya. Sengaja dia buatkan khusus untuk Arkan agar Arkan dengan mudah mencari keberadaan istrinya suatu hari nanti. Dan kalung itu sekarang dipakai Sheva.

Setelah kejadian malam panas Arkan dan Sheva, keesokan paginya setelah mendengar cerita Ahsan, Arkan dengan seluruh keberanian datang ke rumah orang tuanya. Arkan menceritakan semuanya. Arkan yang berasal dari keluarga yang menjunjung tinggi tata krama tentu saja perbuatannya dianggap sangat memalukan keluarga. Papa Adlan dan Mama Hilla sangat marah, kecewa, putra mereka bisa melakukan hal seperti itu di luar nikah. Tapi Arkan akan bertanggung jawab atas semua perbuatannya. Arkan meminta restu untuk menikahi wanita yang telah ditidurinya, Arkan akan bertanggung jawab penuh terhadapnya.

Melihat kesungguhan dari Arkan, Papa dan Mama akhirnya memberikan restunya. Arkan juga menceritakan asal usul Sheva yang dia dapatkan dari keterangan Ahsan. Papa bangga karena Arkan berani mengakui perbuatannya dan mau mempertanggung jawabkannya. Dan mereka juga bersyukur akhirnya Arkan dan Elvira berpisah walaupun dengan jalan yang tidak diharapkan mereka.

Satu minggu kemudian.

Sheva memandangi dirinya dari dalam kaca cermin. Dibalik gaun pengantin empire putih dengan sedikit riasan, Sheva terlihat anggun dan cantik. Tidak henti-hentinya Sheva mengagumi dirinya sendiri. Jika seperti ini Sheva lebih percaya diri karena Sheva merasa tidak kalah cantik dengan Elvira mantan suaminya.

Arkan tertegun sesaat. Sheva benar-benar sangat cantik. Wanita yang memiliki tinggi 165 cm ini memiliki aura yang begitu bersinar. Hari ini Sheva di mata Arkan begitu sempurna. Arkan memakai tuxedo senada dengan Sheva. Bagi Sheva, suaminya hari ini sangat tampan. Mereka berdua duduk di pelaminan mewah. Acara dilaksanakan di sebuah hotel besar di kota mereka. Tamu yang datang dari keluarga, sahabat dan juga relasi bisnis keluarga Arkan.

Elvira tamu tak diundang berbaur dengan tamu undangan. Semua orang memandang kearahnya. Tunangan yang sering kabur di acara pernikahan. Semua orang mengetahui itu.

"Aku pikir, Arkan akan menikah dengan orang kalangan atas, tidak sepadan." Elvira meneliti Sheva dengan terang-terangan dengan pandangan mencemooh.

"Mantan tunangan yang tersakiti." Bisik tamu undangan.

"Sekarang baru menyesal, dulu diajak kawin kabur." Bisik tamu yang lain.

"Untung Arkan mendapatkan pengganti. Minim etika." Bisikan yang terdengar dari tamu yang lain.

"Apa kamu bilang! Apa kalian tahu, dia, wanita itu menyerahkan tubuhnya untuk mendapatkan Arkan!" teriak Elvira.

Beberapa orang berpakaian hitam masuk untuk menyeret Elvira keluar dari pesta.

"Kalian semua ingin buktinya! Silakan cek ponsel kalian masing-masing!" teriakan Elvira mampu membuat orang tercengang.

Satu persatu notifikasi ponsel berbunyi, semua tamu undangan memeriksa ponsel mereka.

"APA!"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!