Maksa

Ale terus menimbang Keira sambil memberikan susu dalam botol yang telah Suster Yuli siapkan dan seperti sebelumnya Keira mampu menghabiskan susunya dengan sekejap. Ale duduk di pinggir tempat tidur kemudian mendudukkan Keira di pangkuannya. Bima sudah akan menegurnya namun Oma Winda mengenalnya dan memintanya untuk diam.

Setelah Keira bertahak barulah Ale membaringkan Keira di tempat tidur. Ale mengusap lembut kepala Keira dan tangan kanannya mengusap lembut punggung Keira. Sungguh adegan yang sangat mengharukan bagi Oma Winda.

"Bobo ya sayang. Keira harus banyak istirahat dan minum susu supaya cepet sembuh. Nanti bisa main lagi. Kakak temani Keira bobo ya." Ucap Ale.

Keira hanya mengerjap-ngerjapkan matanya kemudian perlahan Keira tertidur. Suster Yuli pun hanya tersenyum melihatnya. Suster Yuli bangga pada Ale yang mampu mengendalikan Keira dengan baik hanya dengan ucapan. Saat matanya bersitatap dengan Ale Suster Yuli pun memberi isyarat ucapan terima kasih dari mulutnya dan Keira pun hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"Oma, Opa Ale pamit ya." Pamit Ale setelah menegakkan badannya dan menghampiri Opa Faris dan Oma Winda.

"Loh, kenapa buru-buru?" Tanya Oma Winda.

"Kebetulan Ibu di rawat di sini juga Oma. Jadi Ale mau ke rumah sebentar." Ucap Lae beralasan.

"Eh, sakit apa Ibu nya nak?" Oma Winda.

"Tidak apa-apa Oma hanya kelelahan saja tekanan darahnya naik." Jawab Ale seperti yang di ucapkan Pak Rahmat padanya saat di telfon.

"Terima kasih Ale. O ya, perkenalkan ini Putra Opa Daddy nya Keira nak." Ucap Opa Faris memperkenalkan Bima pada Ale.

"Alexa."

"Bima."

Ucap mereka sambil berjabat tangan.

"Maaf saya fikir anda bukan Daddy Keira. Maaf saya tidak meminta ijin anda tadi." Ucap Ale merasa tak enak.

"Hm.. ya." Bima.

"Astaga! Apa dia marah ya? Lu bodoh sih Le kenapa ga nanya dulu tadi sama Oma Winda siapa laki-laki ini." Rutuk Ale dalam hatinya.

"Kalo begitu Ale pamit dulu Opa, Oma, Pak Bima, Suster Yuli. Mari semuanya." Pamit Ale.

Oma Winda mengantarkan Ale hingga ke depan pintu perawatan. Saat Ale keluar bersamaan dengan seorang dokter perempuan dan seorang suster yang akan masuk ke dalam ruang perawatan Keira. Oma Winda pun mempersilahkannya masuk. Ale hanya menyapa dengan senyuman saja.

"Hati-hati di jalan ya nak." Oma Winda.

"Iya Oma. Ale pamit. Oma jaga kesehatan ya." Pamit Ale mencium punggung tangan Oma Winda sekali lagi kemudian mencium pipi kanan dan kiri Oma Winda.

Setelah Ale pergi Oma Winda kembali bergabung masuk. Terlihat Keira tengah di periksa oleh Dokter tadi. Bima terus mengawasi dari ujung tempat tidur. Setelah selesai dokter tersebut dengan ramah menjelaskan keadaan Keira.

"Alhamdulillah suhu tubuh adik Keira sudah menurun. Jika terus seperti ini besok setelah hasil lab nya keluar dan hasilnya baik maka adik Keira boleh pulang. Terus pertahankan asupan susu nya ya Oma." Dokter anak.

"Terima kasih Dokter." Jawab Oma Winda.

"Sama-sama. Mari semuanya saya pamit..." Dokter Anak.

Sepeninggalnya dokter tadi Oma Winda meminta suster Yuli untuk makan siang terlebih dahulu karena sudah memasuki jam makan siang bahkan sudah sedikit terlewatkan. Oma Winda pun meminta suster untuk membelikannya makan siang juga untuk Opa Faris, Bima dan dirinya.

"Tapi jangan terburu-buru. Kamu tenang saja makan nya." Pesan Oma Winda.

"Keira butuh Ibu Bim." Ucap Opa Faris setelah suster Yuli keluar dari ruangan Keira.

"Papi bilang apa sih. Sudahlah jangan bahas itu." Bima.

"Kamu ga liat bagaimana Keira merespon saat Alexa mengurusnya tadi." Oma Winda.

"Itu hanya kebetulan Mi." Bima.

"Tidak ada kebetulan yang datang dua kali Bim." Oma Winda.

"Sudahlah Mi. Keira punya Mami, ada suster Yuli juga yang merawatnya." Bima.

"Bim, tidak semua perempuan seperti mantan istri mu. Coba buka hati kembali walau mungkin ini terlalu cepat." Opa Faris.

"Mami mau Ale jadi Mommy nya Keira. Dan Mommy hanya ingin Keira tau jika hanya Ale lah Mommy dia bukan yang lain." Oma Winda.

"Ya ngga bisa gitu dong Mi. Ayu tetap Mommy nya Keira." Bima.

"Ngga. Mami ga mau Keira tau jika Ayu adalah Mommy dia. Cukup Keira tau jika Ale adalah Mommy dia." Oma Winda.

"Mi, tapi kan.."

"Ga ada tapi Bim. Jejak digital tak akan hilang. Dan Mami ga mau Keira tau ibunya telah meninggal bersama laki-laki lain yang bukan ayahnya." Oma Winda.

"Tapi Mi, tetap saja Bima pasti akan terlibat dengan kematian itu karena Bima masih suami sah Ayu Mi." Bima.

"Itu bisa kita jelaskan nanti katakan saja jika memang benar dia istrimu akan tetapi Keira tetap lahir dari Ale." Oma Winda keukeuh.

"Tapi, Mi."

"Tapi apa lagi sih kamu Bim." Kesal Oma Winda.

"Alexa itu bukan siapa-siapa Bima. Bahkan Bima pun baru melihatnya sekarang Mi. Jangan macem-macem deh Mi." Bima.

"Kalo begitu kamu nikahin aja Alexa selesai perkara." Opa Faris.

"Papi benar. Udah nanti minta sama orang tuanya segera." Oma Winda.

"Mi, Pi. Bima ga suka dia Mi. Lagian dia masih muda Mi." Bima.

"Kau benar. Usianya masih se usia Dinda tapi dia begitu dewasa. Mami suka dia." Oma Winda.

"Apa se usia Dinda Mi? Astaga! Mamiiii bagaimana mungkin Bima menikah dengan wanita yang pantas sebagai keponakan Mi." Protes Bima.

"Loh, kenapa ngga? Kamu dan Dinda hanya terpaut lima tahun saja Bim." Oma Winda.

"Papi akan bilang pada Kakak mu Sarah untuk menyiapkan lamaran mu untuk Ale. Papi juga akan minta Sarah bicarakan ini dengan orang tua Ale." Opa Faris.

"Papi,,, jangan memanasi Mami dong." Kesal Bima.

"Hei, kamu lihat dua hari kamu bujuk Keira menyusu tak berhasil sama sekali bahkan Keira menolak di gendong olehmu. Tapi lihat Ale dengan mudahnya dia memberikan susu pada Keira." Opa Faris.

"Ngga bisa Pi Mi. Bima ga menyukai Alexa." Bima.

"Lambat laun kamu akan menyukainya Bim." Oma Winda.

"Atau jangan-jangan kamu sudah memiliki kekasih yang lain Bim?" Opa Faris.

"Tidak. Tidak ada wanita manapun." Jawab Bima dengan tegas.

"Kalo begitu nikahi Ale." Opa Faris.

"Papi, dia memang menyukai Keira tapi belum tentu juga dia menerima Bima sebagai suaminya dia Pi Mi. Mungkin sana dia sudah memiliki kekasih." Elak Bima.

"Papi yakin Ale anak yang baik. Dia akan menerima mu sebagai suaminya. Dan anak mu sebagai anaknya." Opa Faris.

"Oma juga jamin jika Ale tak memiliki kekasih satu pun dan jikalau ada orang yang mengaku kekasihnya Ale itu hanya mimpi mereka saja karena Ale tidak suka berpacaran." Oma Winda.

"Ish... Kalian yakin banget." Jawab Bima Kesal.

🌹🌹🌹

Terpopuler

Comments

Rita Riau

Rita Riau

aq support Alexa dgn Bima,,, dgn demikian Alexa ga ada lagi yg mencibir Alexa setidaknya Oma Winda sayang sama Alexa ga seperti ibu nya,,

2024-03-26

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!