Ji Eun 19: Apakah Ibu Punya yang Ditargetkan?

Pemandangan yang sangat menyenangkan terlihat di halaman istana putri. Tempat itu sekarang sudah seperti dapur umum. Perlu diketahui bahwa mereka bukanlah memasak, melainkan meracik dan memilih makanan untuk dihidangkan.

Dua golongan seperti tengah kebingungan. Jika golongan orang biasa bingung memilih makanan seperti apa yang disukai oleh ratu dan putri, maka golongan bangsawan bingung bagaimana cara menyajikannya. Tapi ada beberapa dari nona bangsawan yang terlihat lincah dalam melakukan pekerjaan tersebut, mereka pasti terbiasa melakukan hal mandiri meskipun seorang bangsawan. Dan salah satunya adalah Choi Hana.

Ya, Hana terlihat begitu terampil. Dia juga sangat anggun dalam bergerak. Hal tersebut dimanfaatkan oleh nona bangsawan yang lain untuk menirunya, tak terkecuali Ji Ah dan Ji Hye. Tapi bukan Jo Ah kalau tidak berkata buruk.

" Cih, sok sekali. Aku yakin dia memang terbiasa melakukan pekerjaan pelayan. Lihat saja dia sangat cekatan. Bahkan tidak perlu berpikir saat melakukannya,"cibir Ji Ah. Dalam hatinya saat ini, Ji Ah sangat kesal karena telah kalah satu langkah dari Hana.

" Anda benar Nona Ji Ah, pasti dia memang terbiasa melakukannya sehingga sudah tidak tampak canggung. Waaah lihat dia bahkan sudah selesai. Dan satu nona lagi juga sudah selesai. Eeeeiih, siapa nona itu? Dari mana nona itu berasal?" ucap salah seorang gadis bangsawan.

Sebenarnya orang yang dibicarakan itu adalah Ji Eun, tapi Ji Ah yang sedang fokus dengan apa yang tengah ia kerjakan membuatnya tidak mengindahkan kata-kata tersebut. Dalam pikirannya saat ini hanya bagaimana bisa segera selesai agar tidak gugur.

" Waktu sudah habis, silakan hidangkan makanan yang sudah diracik ke aula perjamuan!"

sekitar 30 menit, ternyata waktu yang diberikan hanya sebanyak itu. Merek yang belum selesai sangat terkejut mendengar seruan dari Kasim Nan. Jelas sekali mereka tidak menyangka bahwa waktu akan bergulir secepat itu dengan tidak terasa.

Di dalam aula perjamuan Ratu Gyeo Wool dan Putri Areum sekarang sedang menilai siapa saja yang lolos dan gugur. Sedangkan di luar, para peserta tampak sedang menunggu dengan harap-harap cemas, kecuali dua orang yakni Ji Eun dan Hana. Wajah keduanya begitu santai dan bisa dibilang tidak berekspresi.

" Hai nona, perkenalkan saya Choi Hana, Anda berasal dari keluarga mana? Sepertinya saya belum pernah melihat Nona di kegiatan kelas atas?"

Hana ternyata memulai percakapan terlebih dulu. Ia tertarik kepada Ji Eun karena merasa Ji Eun tidak berambisi dalam sayembara ini.

" Aaah halo Nona Choi, nama saya Ji Eun. Saya bukan dari kalangan atas, saya hanya gadis biasa kok. Senang berkenalan dnegan Anda." Ji Eun menjawab dengan senyuman, ia bahkan membungkuk untuk mengucapkan salam kepada Hana. Sesaat Hana terpukau dengan gerak-gerik Ji Eun. Ia melihat Ji Eun dnegan seksama, dan sebuah kesimpulan yang diambil Hana bahwa tidak mungkin Ji Eun berasal dari rakyat biasa.

Awalnya Ji Eun enggan menanggapi Hana, dia merasa tidak perlu berteman dengan siapapun di tempat itu. Namun, ketika melihat wajah Hana yang manis dan ramah serta lembut, ia pun menjadi akrab.

Waaah, dia sungguh sangat cantik dan menggemaskan. Aura female lead begitu kuat, hahaha apakah ini adalah tokoh utama perempuan? kurasa dia sangat cocok berdampingan dengan pria itu, batin Ji Eun.

Ia tidak bisa mengalihkan pandangannya terhadap Hana. Gadis itu memang baik. Sebagai pembunuh bayaran, dia punya insting yang kuat terhadap lawan bicaranya. Dan Ji Eun merasa bahwa Hana sungguh gadis yang baik dan tulus tanpa memiliki intrik.

Tap! Tap! Tap!

" Bu, apa ini! mengapa banyak sekali makanan di jaengban (nampan)? ada yang rapi, dan banyak juga yang berantakan?"

Ratu Gyeo Wool langsung menoleh ke sumber suara. Ia tersenyum ketika melihat sang putra yang berjalan ke arahnya, rupanya Han So masuk melalui pintu samping, dimana para peserta sayembara tidak akan bisa melihatnya.

" Aaah, inilah tes pertama Oppa, mereka diminta menyajikan makanan. Naah karena Oppa di sini, ayo sekalian bantu menilai."

" Huuh, merepotkan."

Han So membuang nafasnya, Areum cemberut, sedangkan Ratu Gyeo Wool hanya terkekeh geli. Ia tahu bahwa putra pertamanya itu akan bicara seperti itu. Tapi dia senang pasalnya Han So memenuhi permintaan Areum. Meskipun terlihat acuh tapi Han So memang lebih sayang kepada Areum ketimbang kedua adik lelakinya. Dan sebenarnya Areum memang kesayangan para kakaknya.

" Itu ... lalu itu, dan itu. Aah iya itu."

Han So menunjuk beberapa nomor yang menurutnya sajian hidangan yang baim, seorang kasim mengikuti Han So dan mencacat nomor yang Han So tunjuk.

" Aaah, ini menarik. Dia sepertinya tahu persis selera ibu," Kata Han So sedikit lebih keras. Ratu lalu mendekat, dan dia melemparkan senyuman. Jaengban yang ditunjuk Han So, tentu dia tahu siapa pemiliknya.

" Sudah Ibu duga, gadis itu memang menarik. Baiklah sudah diputuskan, siapa yang gugur dan siapa yang bisa melanjutkan ke babak selanjutnya. Semua hasil disatukan dan Kasim Nan, bersiap untuk pengumuman."

Kasim Nan langsung bersiap, dia menerima kertas-kertas hasil penilaian dari ratu, putri dan putra mahkota. Ia langsung pergi ke luar. Sedangkan Han So, dia saat ini sedang mengerutkan keningnya karena masih penasaran dengan ucapan sang ibu tentang gadis yang dibilang menarik.

" Bu, tunggu! Apakah ada seseorang yang begitu menarik perhatian ibu, mengapa sepertinya ibu sudah menargetkan seseorang?" tanya Han So. Dia sedikit khawatir sebenarnya akan hal tersebut. Karena jika sang ibu benar memiliki kandidat kuat, maka pasti ia akan mengejarnya sampai akhir.

" Ho ho ho, apakah kamu begitu penasaran? Jika iya, keluarlah nanti akan ibu tunjukkan," ledek Ratu Gyeo Wool. Ia suka melihat ekspresi wajah putranya yang penasaran.

" Terimakasih ibunda sudah repot-repot, maafkan ananda yang masih banyak pekerjaan. Hormat kepada Ibunda Ratu semoga Ibunda selalu sehat dan bahagia. Ananda mohon pamit."

Ratu Gyeo Wool kontan tertawa saat mendengar ucapan Han So yang mendadak sangat resmi. Ia tahu putranya itu sedang berkata sarkas yang menandakan dia sangat enggan melihat para peserta sayembara.

" Waah Oppa langsung kabur Ibu," ucap Areum. Dia juga tak kalah gelinya melihat tingkah sang kakak pertama.

" Ha ha ha, biarkan saja. Nanti juga dia akan datang dengan sendirinya datang untuk melihat. Kita kan masih punya banyak acara yang menarik, bukan begitu sayang?"

" Ya, Ibu benar."

Ibu dan anak itu saling melempar senyum. Bukan senyum sembarang senyum, tapi senyuman keduanya itu sungguh memiliki arti yang mendalam. Areum bahkan sangat tidak sabar untuk sayembara babak kedua yang akan dilakukan lusa.

TBC

Terpopuler

Comments

Nanik Kusno

Nanik Kusno

Eh....Ji Eun.... tokoh utama wanitanya kamu.....ngapain tunjuk ke Hana.... meskipun dia baik, lembut dan anggun....tapi keluarganya yang resek....

2024-12-08

0

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

choi hana emang baik dan lembut tapi sayang ayahnya terlalu ber ambisi..

2024-07-16

3

S Property

S Property

keluarga dayang choi mmg terkutuk dari dulu .... sellau jahat dan perfect

2024-07-08

1

lihat semua
Episodes
1 Ji Eun 01: Isekai
2 Ji Eun 02: Rencana Raja
3 Ji Eun 03: Serangan
4 Ji Eun 04: Hadiah Dari Raja
5 Ji Eun 05: Kekacauan Akan Dimulai
6 Ji Eun 06: Bertemu
7 Ji Eun 07: Obsesi Kakak Beradik
8 Ji Eun 08: MInta Bantuan
9 Ji Eun 09: Mendaftar
10 Ji Eun 10: Hukuman
11 Ji Eun 11: Mendapat Izin
12 Ji Eun 12: Tamu Tak Diundang
13 Ji Eun 13: Han So Tidak Mengerti
14 Ji Eun 14: Carilah Gadis Yang Kau Suka, Lalu Menangkan Dia!
15 Ji Eun 15: Mencari Ji Kang a.k.a Ji Eun
16 Ji Eun 16: Masuk Istana
17 Ji Eun 17: Apa Itu?
18 Ji Eun 18: Babak Pertama Sayembara
19 Ji Eun 19: Apakah Ibu Punya yang Ditargetkan?
20 Ji Eun 20: Tidak Terima
21 Ji Eun 21: Rencana dan Protes
22 Ji Eun 22: Alasan Ji Eun Dibenci
23 Ji Eun 23: Tidak Terpesona
24 Ji Eun 24: Benda Mencurigakan
25 Ji Eun 25: Bahaya Yang Mulia!
26 Ji Eun 26: Kegelisahan Ji Eun
27 Ji Eun 27: Semua Berterimakasih
28 Ji Eun 28: Rencana Lain
29 Ji Eun 29: Tertidur Sejenak
30 Ji Eun 30: Aku Harus Pergi
31 Ji Eun 31: Iblis Mimpi Buruk
32 Ji Eun 32: Gadis Yang Menarik
33 Ji Eun 33: Kekuatan Suci?
34 Ji Eun 34: Masalah di Kamp Militer
35 Ji Eun 35: Ironi Kehidupan
36 Ji Eun 36: Curiga
37 Ji Eun 37: Mengancam Menggunakan Keluarga?
38 Ji Eun 38: Apakah Sudah Menetapkan Putri Mahkota?
39 Ji Eun 39: Menyelinap Keluar
40 Ji Eun 40: Rahasiakan, Jangan Sampai Keluar!
41 Ji Eun 41: Siapa Kamu?
42 Ji Eun 42: Kau Tidak Pantas Dipanggil Ibu!
43 Ji Eun 43: Han So Datang!
44 Ji Eun 44: Ji Eun Tidak Sadar
45 Ji Eun 45: Minum Obat
46 Ji Eun 46: Harus Apa Sekarang?
47 Ji Eun 47: Tidak Sadar Juga
48 Ji Eun 48: Tidak Punya Hati
49 Ji Eun 49: Aku Yakin Ji Eun Berbeda
50 Ji Eun 50: Pemanggilan Keluarga Kang dan Fakta Terkuak
51 Ji Eun 51: Alasan Ji Eun Pergi
52 Ji Eun 52: Pengejaran Terhadap 2 Orang
53 Ji Eun 53: Han So Tidak Mencari Ku Kan?
54 Ji Eun 54: Eksekusi
55 Ji Eun 55: Bukan Kang Tapi Lee
56 Ji Eun 56: Iblis Pemakan Jantung?
57 Ji Eun 57: Rencana Han So
58 Ji Eun 58: Ketemu!
59 JI Eun 59: Rencana Ji Eun
60 Ji Eun 60: Aksi Ro Naa
61 Ji Eun 61: Sebuah Mimpi
62 Ji Eun 62: Pengosongan Penginapan
63 Ji Eun 63: Dia Gagal
64 Ji Eun 64: Bukan Berasal Dari Dunia Yang Sama
65 Ji Eun 65: Tinggal Sementara
66 Ji Eun 66: Ingin Kau Ada Di Sisi Ku
67 Ji Eun 67: Kena Kalian!
68 Jo Eun 68: Bertamu Ratu
69 Ji Eun 69: Tindakan Tegas
70 Ji Eun 70: Aku Menyukaimu
71 Ji Eun 71: Apa Ini?
72 Ji Eun 72: Dua Kemungkinan
73 Ji Eun 73: Tidak Salah Mencoba
74 Ji Eun 74: Ambruk Bersama
75 Ji Eun 75: Penyempurnaan Kekuatan
76 Ji Eun 76: Benar-benar Pulang
77 Ji Eun 77: Mari Selesaikan
78 Ji Eun 78: Izin Menghadapi Iblis
79 Ji Eun 79: Rencana Ji Eun
80 Ji Eun 80: Kamu Tetaplah Ji Eun
81 Ji Eun 81: Tidak Sabar Memakanmu
82 Ji Run 82: Sesi Pertama Versus
83 Ji Eun 83: Memancing Emosi
84 Ji Eun 84: Kami Minta Maaf
85 Ji Eun 85: Semakin Cepat Semakin Baik
86 Ji Eun 86: Terimakasih Mau Menjadi Rumah Ku
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Ji Eun 01: Isekai
2
Ji Eun 02: Rencana Raja
3
Ji Eun 03: Serangan
4
Ji Eun 04: Hadiah Dari Raja
5
Ji Eun 05: Kekacauan Akan Dimulai
6
Ji Eun 06: Bertemu
7
Ji Eun 07: Obsesi Kakak Beradik
8
Ji Eun 08: MInta Bantuan
9
Ji Eun 09: Mendaftar
10
Ji Eun 10: Hukuman
11
Ji Eun 11: Mendapat Izin
12
Ji Eun 12: Tamu Tak Diundang
13
Ji Eun 13: Han So Tidak Mengerti
14
Ji Eun 14: Carilah Gadis Yang Kau Suka, Lalu Menangkan Dia!
15
Ji Eun 15: Mencari Ji Kang a.k.a Ji Eun
16
Ji Eun 16: Masuk Istana
17
Ji Eun 17: Apa Itu?
18
Ji Eun 18: Babak Pertama Sayembara
19
Ji Eun 19: Apakah Ibu Punya yang Ditargetkan?
20
Ji Eun 20: Tidak Terima
21
Ji Eun 21: Rencana dan Protes
22
Ji Eun 22: Alasan Ji Eun Dibenci
23
Ji Eun 23: Tidak Terpesona
24
Ji Eun 24: Benda Mencurigakan
25
Ji Eun 25: Bahaya Yang Mulia!
26
Ji Eun 26: Kegelisahan Ji Eun
27
Ji Eun 27: Semua Berterimakasih
28
Ji Eun 28: Rencana Lain
29
Ji Eun 29: Tertidur Sejenak
30
Ji Eun 30: Aku Harus Pergi
31
Ji Eun 31: Iblis Mimpi Buruk
32
Ji Eun 32: Gadis Yang Menarik
33
Ji Eun 33: Kekuatan Suci?
34
Ji Eun 34: Masalah di Kamp Militer
35
Ji Eun 35: Ironi Kehidupan
36
Ji Eun 36: Curiga
37
Ji Eun 37: Mengancam Menggunakan Keluarga?
38
Ji Eun 38: Apakah Sudah Menetapkan Putri Mahkota?
39
Ji Eun 39: Menyelinap Keluar
40
Ji Eun 40: Rahasiakan, Jangan Sampai Keluar!
41
Ji Eun 41: Siapa Kamu?
42
Ji Eun 42: Kau Tidak Pantas Dipanggil Ibu!
43
Ji Eun 43: Han So Datang!
44
Ji Eun 44: Ji Eun Tidak Sadar
45
Ji Eun 45: Minum Obat
46
Ji Eun 46: Harus Apa Sekarang?
47
Ji Eun 47: Tidak Sadar Juga
48
Ji Eun 48: Tidak Punya Hati
49
Ji Eun 49: Aku Yakin Ji Eun Berbeda
50
Ji Eun 50: Pemanggilan Keluarga Kang dan Fakta Terkuak
51
Ji Eun 51: Alasan Ji Eun Pergi
52
Ji Eun 52: Pengejaran Terhadap 2 Orang
53
Ji Eun 53: Han So Tidak Mencari Ku Kan?
54
Ji Eun 54: Eksekusi
55
Ji Eun 55: Bukan Kang Tapi Lee
56
Ji Eun 56: Iblis Pemakan Jantung?
57
Ji Eun 57: Rencana Han So
58
Ji Eun 58: Ketemu!
59
JI Eun 59: Rencana Ji Eun
60
Ji Eun 60: Aksi Ro Naa
61
Ji Eun 61: Sebuah Mimpi
62
Ji Eun 62: Pengosongan Penginapan
63
Ji Eun 63: Dia Gagal
64
Ji Eun 64: Bukan Berasal Dari Dunia Yang Sama
65
Ji Eun 65: Tinggal Sementara
66
Ji Eun 66: Ingin Kau Ada Di Sisi Ku
67
Ji Eun 67: Kena Kalian!
68
Jo Eun 68: Bertamu Ratu
69
Ji Eun 69: Tindakan Tegas
70
Ji Eun 70: Aku Menyukaimu
71
Ji Eun 71: Apa Ini?
72
Ji Eun 72: Dua Kemungkinan
73
Ji Eun 73: Tidak Salah Mencoba
74
Ji Eun 74: Ambruk Bersama
75
Ji Eun 75: Penyempurnaan Kekuatan
76
Ji Eun 76: Benar-benar Pulang
77
Ji Eun 77: Mari Selesaikan
78
Ji Eun 78: Izin Menghadapi Iblis
79
Ji Eun 79: Rencana Ji Eun
80
Ji Eun 80: Kamu Tetaplah Ji Eun
81
Ji Eun 81: Tidak Sabar Memakanmu
82
Ji Run 82: Sesi Pertama Versus
83
Ji Eun 83: Memancing Emosi
84
Ji Eun 84: Kami Minta Maaf
85
Ji Eun 85: Semakin Cepat Semakin Baik
86
Ji Eun 86: Terimakasih Mau Menjadi Rumah Ku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!