Ji Eun 17: Apa Itu?

Tepat 100 orang gadis yang masuk ke dalam istana. Dan masing-mading mendapatkan dayang, hari ini tidak ada hal yang mereka lakukan. Setelah datang ke istana, mereka diminta untuk istirahat, dan kegiatan atau kompetisi pertama akan dilakukan besok.

Tidak ada yang tahu jenis kompetisi yang akan dilakukan. Semua menunggu instruksi yanga kan disampaikan secara mendadak. Hal ini dilakukan untuk menghindari kecurangan. Mengembalikan pelayan juga merupakan salah satu untuk menghindari hal tersebut.

" Haaah, sungguh tempat yang nyaman," gumam Ji Eun lirih. Dia melihat sekeliling istana saat masuk tadi. Dan semuanya hampir mirip dengan apa yang ia lihat di televisi.

Tok! Tok! Tok!

" Nona, ini saya Hongja. Saya datang membawakan pakaian nona yang akan dikenakan untuk nanti malam."

" Aah ya, silakan masuk."

Seorang dayang dengan pakaian berwarna merah muda pada bagian atasnya dan navy di bagian bawahnya itu masuk dengan sopan. Ia lalu meletakkan beberapa baju di atas meja yang ada di pojok kamar.

" Kalau begitu saya permisi Nona."

" Tunggu, duduklah di sini. Aku ingin bicara dengan mu. Apakah kamu ada pekerjaan lain?"

" Tidak Nona, saya memang ditugaskan untuk melayani Anda. Jadi itu adalah tugas utama saya."

Ji Eun tersenyum, ia bisa melihat bahwa gadis yang ada di depannya ini adalah gadis yang baik. Dan usianya juga masih muda.

" Berapa umurmu Hongja?"

" Saya 16 tahun Nona."

" Aaah kamu hanya terpaut usia 1 tahun dengan ku. Oh iya, istana ... bagaimana dengan istana?"

Ji Eun mencari informasi melalui pembicaraannya dengan dayang yang bernama Hongja. Terlihat anak itu ramah dan banyak berbicara. Ji Eun senang, setidaknya memang cara istana ini memperlakukan orang tidaklah diskriminasi. Semua gadis yang masuk di istana tidak dibeda-bedakan. Ji Eun merasa begitu nyaman, dan sedikit banyak dia mendapatkan banyak hal melalui Hongja.

Malam mulai mengantikan siang, suasana istana menjadi sepi. Tidak ada lalu lalang dayang ataupun pegawai istana. Ini adalah kesempatan bagi Ji Eun untuk menyelinap keluar. Mengapa? Karena dia haru memeriksa para gadis itu dengan seksama, terlebih kedua kakaknya. Ya, tujuan utamanya masuk istana adalah Ji Ah dan Ji Hye, maka dari itu dia harus mencari titik untuk memupuskan harapan kedua 'saudarinya' tersebut.

Tap! Tap! Tap!

Ji Eun membuat suara seminimal mungkin. Ia berjalan mengendap untuk menghindari para prajurit penjaga yang sedang berpatroli. Tempat tinggalnya dengan Ji Ah dan Ji Hye, berbeda gedung. Jadi, Ji Eun harus melewati sebuah taman untuk sampai ke gedung sebrang.

" Fiuuuuh, aman. Sekarang, tinggal mencari kamar di kamar mana Ji Ah dan Ji Hye tinggal."

Semua kamar sudah gelap, Ji Eun sedikit kesulitan saat mengintip satu per satu kamar melalui celah jendela. Dan, setelah mencari beberapa saat akhirnya ia mendapatkan keberadaan Ji Ah dan Ji Hye. Teryata Ji Ah belum tidur, terlihat dia sedang bicara terhadap seseorang.

" Bagaimana dia bisa mengundang seseorang di tengah malam begini, di dalam istana lagi," gumam Ji Eun lirih. Ia tidak ingin tahu lebih lanjut apa yang dibicarakan Ji Ah dengan orang lain itu, Ia memilih untuk segera pergi dari tempat itu.

" Kita harus segera menjalankan rencananya. Itu akan semakin membuat peserta sedikit."

" Tapi, bagaimana cara kita akan memasukkan benda itu ke istana. Pengawalan istana sangat ketat, lagi pula para pelayan sudah dipulangkan."

Percakapan Ji Ah bersama orang lain itu akhirnya menarik perhatian ji eun. Ia pun tidak jadi meninggalkan tempat itu dan mencuri dengar lebih banyak lagi. Sekitar 15 menit berlalu, orang itu meninggalkan kamar Ji Ah. Ji Eun melihat orang tersebut pergi meninggalkan gedung yang ditinggali Ji Ah dan menuju gedung yang sama dengan tempat tinggalnya.

" Aaaah, ternyata dia juga merupakan salah satu peserta sayembara. Apakah mereka berdua bekerja sama, apa keuntungan yang ditawarkan Ji Ah sehingga seorang pesaing bisa menjadi rekan? Dan apa maksudnya dengan 'barang' itu?"

Ji eun kini merasa mendapatkan misi lain. Ia harus tahu apa yang akan Ji Ah lakukan bersama sekutunya itu. Ada sedikit rasa kekhawatiran dalam diri Ji Eun mengenai Ji Ah yang bisa saja melukai para gadis tidak bersalah itu. mengingat, dia bahkan tega merencanakan pembunuhan terhadap adiknya, maka menyingkirkan para gadis itu tentu dia tidak akan berpikir dua kali.

Ji Eun akan mencari tahu esok, dia memutuskan kembali ke kamar melalui jendela agar tidak ada yang mengetahui pergerakannya.

Di tempat lain, saat ini Han So tengah menemui sang ibu. Tampak sekali wajah kesal dari raja Hyeon karena putra pertamanya itu tidak kunjung pergi dari kamar istrinya.

" Heh bocah, sampai kapan kau akan berad di sini," geram Hyeon. Ia bahkan sudah mendaratkan sebuah pukulan pada kepala sang putra.

" Issh, masih banyak yang ingin aku bicarakan kepada Ibu mengenai sayembara. Bu, aku tidak perlu kan muncul di awal-awal. Aku yakin mereka sudah paham dengan wajahku, jadi sangat tidak berguna untuk ku menunjukkan wajah."

" Halaah, bilang saja kau malas. Bagaiman akan mendapatkan wanita yang kau sukai jika kau tidak melihatnya."

Hyeon memotong ucapan putranya dengan begitu cepat. Ia tahu mengapa Han So berkata demikian, putranya itu memang sangat enggan berurusan dengan hal begitu.

Sang Raja membuang nafasnya kasar, padahal sebelumnya dia sudah berkata untuk Han So mencari gadis yang disukai, tapi sepertinya anaknya itu belum benar-benar mengerti apa yang ia ucapkan.

" Sudah, kalian berdua jangan membuatku pusing. So, kembali ke kamar mu. Tunggu saja perintah Ibu, dan Anda Yang Mulia, mau sampai kapan Anda akan di sini?" Ratu Gyeo Wool berkata tegas terhadap anak dan suaminya. Jika Han So langsung meninggalkan kamar, tidak dengan Raja Hyeon. Pria itu masih tetap berada di kamar, bahkan saat ini sudah berada di belakang sang ratu dan memeluknya dengan erat.

" Istriku, kamu sungguh tega mengusirku? Aku sangat merindukanmu. Beberapa waktu ini kamu sungguh sibuk menyiapkan sayembara. Kau melupakan suamimu ini," rajuk Hyeon.

" Eeeeh, siapa yang memulai. Anda kan yang mencetuskan ide itu Yang Mulia."

" Hahaha baiklah, maafkan aku istriku. Jangan marah, mari kita tidur."

Hyeon menciumi wajah Gyeo Wool, rasa cinta yang hadir lebih dari dari 20 tahun itu masih terjaga hingga sekarang. Meskipun banyak pertentangan yang datang karena Hyeon sama sekali tidak mengambil selir, tapi Hyeon tidaklah pernah goyah. Dan hingga usia mereka mencapai angka setengah abad lebih, Hyeon tetap setia dengan satu istri yakni Ratu Lee Gyeo Wool.

" Aku harap putra kita mendapatkan gadis yang disukai dan menyukainya," harap," Gyeo Wool.

" Ya, aku juga berharap begitu. Meski itu tidak akan mudah. Kau paham betul bagaimana perangai putra pertama kita itu," sahut Hyeon.

TBC

Terpopuler

Comments

Nanik Kusno

Nanik Kusno

Semoga Ji Eun bisa menggagalkan rencana licik Ji Ah...

2024-12-08

0

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

jiah mau berbuat curang hisss..

2024-07-16

2

Miss Typo

Miss Typo

Han So nanti kalau dah ketemu pawangnya pasti jinak 😁

semangat semangat thor 💪💪

2024-02-23

3

lihat semua
Episodes
1 Ji Eun 01: Isekai
2 Ji Eun 02: Rencana Raja
3 Ji Eun 03: Serangan
4 Ji Eun 04: Hadiah Dari Raja
5 Ji Eun 05: Kekacauan Akan Dimulai
6 Ji Eun 06: Bertemu
7 Ji Eun 07: Obsesi Kakak Beradik
8 Ji Eun 08: MInta Bantuan
9 Ji Eun 09: Mendaftar
10 Ji Eun 10: Hukuman
11 Ji Eun 11: Mendapat Izin
12 Ji Eun 12: Tamu Tak Diundang
13 Ji Eun 13: Han So Tidak Mengerti
14 Ji Eun 14: Carilah Gadis Yang Kau Suka, Lalu Menangkan Dia!
15 Ji Eun 15: Mencari Ji Kang a.k.a Ji Eun
16 Ji Eun 16: Masuk Istana
17 Ji Eun 17: Apa Itu?
18 Ji Eun 18: Babak Pertama Sayembara
19 Ji Eun 19: Apakah Ibu Punya yang Ditargetkan?
20 Ji Eun 20: Tidak Terima
21 Ji Eun 21: Rencana dan Protes
22 Ji Eun 22: Alasan Ji Eun Dibenci
23 Ji Eun 23: Tidak Terpesona
24 Ji Eun 24: Benda Mencurigakan
25 Ji Eun 25: Bahaya Yang Mulia!
26 Ji Eun 26: Kegelisahan Ji Eun
27 Ji Eun 27: Semua Berterimakasih
28 Ji Eun 28: Rencana Lain
29 Ji Eun 29: Tertidur Sejenak
30 Ji Eun 30: Aku Harus Pergi
31 Ji Eun 31: Iblis Mimpi Buruk
32 Ji Eun 32: Gadis Yang Menarik
33 Ji Eun 33: Kekuatan Suci?
34 Ji Eun 34: Masalah di Kamp Militer
35 Ji Eun 35: Ironi Kehidupan
36 Ji Eun 36: Curiga
37 Ji Eun 37: Mengancam Menggunakan Keluarga?
38 Ji Eun 38: Apakah Sudah Menetapkan Putri Mahkota?
39 Ji Eun 39: Menyelinap Keluar
40 Ji Eun 40: Rahasiakan, Jangan Sampai Keluar!
41 Ji Eun 41: Siapa Kamu?
42 Ji Eun 42: Kau Tidak Pantas Dipanggil Ibu!
43 Ji Eun 43: Han So Datang!
44 Ji Eun 44: Ji Eun Tidak Sadar
45 Ji Eun 45: Minum Obat
46 Ji Eun 46: Harus Apa Sekarang?
47 Ji Eun 47: Tidak Sadar Juga
48 Ji Eun 48: Tidak Punya Hati
49 Ji Eun 49: Aku Yakin Ji Eun Berbeda
50 Ji Eun 50: Pemanggilan Keluarga Kang dan Fakta Terkuak
51 Ji Eun 51: Alasan Ji Eun Pergi
52 Ji Eun 52: Pengejaran Terhadap 2 Orang
53 Ji Eun 53: Han So Tidak Mencari Ku Kan?
54 Ji Eun 54: Eksekusi
55 Ji Eun 55: Bukan Kang Tapi Lee
56 Ji Eun 56: Iblis Pemakan Jantung?
57 Ji Eun 57: Rencana Han So
58 Ji Eun 58: Ketemu!
59 JI Eun 59: Rencana Ji Eun
60 Ji Eun 60: Aksi Ro Naa
61 Ji Eun 61: Sebuah Mimpi
62 Ji Eun 62: Pengosongan Penginapan
63 Ji Eun 63: Dia Gagal
64 Ji Eun 64: Bukan Berasal Dari Dunia Yang Sama
65 Ji Eun 65: Tinggal Sementara
66 Ji Eun 66: Ingin Kau Ada Di Sisi Ku
67 Ji Eun 67: Kena Kalian!
68 Jo Eun 68: Bertamu Ratu
69 Ji Eun 69: Tindakan Tegas
70 Ji Eun 70: Aku Menyukaimu
71 Ji Eun 71: Apa Ini?
72 Ji Eun 72: Dua Kemungkinan
73 Ji Eun 73: Tidak Salah Mencoba
74 Ji Eun 74: Ambruk Bersama
75 Ji Eun 75: Penyempurnaan Kekuatan
76 Ji Eun 76: Benar-benar Pulang
77 Ji Eun 77: Mari Selesaikan
78 Ji Eun 78: Izin Menghadapi Iblis
79 Ji Eun 79: Rencana Ji Eun
80 Ji Eun 80: Kamu Tetaplah Ji Eun
81 Ji Eun 81: Tidak Sabar Memakanmu
82 Ji Run 82: Sesi Pertama Versus
83 Ji Eun 83: Memancing Emosi
84 Ji Eun 84: Kami Minta Maaf
85 Ji Eun 85: Semakin Cepat Semakin Baik
86 Ji Eun 86: Terimakasih Mau Menjadi Rumah Ku
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Ji Eun 01: Isekai
2
Ji Eun 02: Rencana Raja
3
Ji Eun 03: Serangan
4
Ji Eun 04: Hadiah Dari Raja
5
Ji Eun 05: Kekacauan Akan Dimulai
6
Ji Eun 06: Bertemu
7
Ji Eun 07: Obsesi Kakak Beradik
8
Ji Eun 08: MInta Bantuan
9
Ji Eun 09: Mendaftar
10
Ji Eun 10: Hukuman
11
Ji Eun 11: Mendapat Izin
12
Ji Eun 12: Tamu Tak Diundang
13
Ji Eun 13: Han So Tidak Mengerti
14
Ji Eun 14: Carilah Gadis Yang Kau Suka, Lalu Menangkan Dia!
15
Ji Eun 15: Mencari Ji Kang a.k.a Ji Eun
16
Ji Eun 16: Masuk Istana
17
Ji Eun 17: Apa Itu?
18
Ji Eun 18: Babak Pertama Sayembara
19
Ji Eun 19: Apakah Ibu Punya yang Ditargetkan?
20
Ji Eun 20: Tidak Terima
21
Ji Eun 21: Rencana dan Protes
22
Ji Eun 22: Alasan Ji Eun Dibenci
23
Ji Eun 23: Tidak Terpesona
24
Ji Eun 24: Benda Mencurigakan
25
Ji Eun 25: Bahaya Yang Mulia!
26
Ji Eun 26: Kegelisahan Ji Eun
27
Ji Eun 27: Semua Berterimakasih
28
Ji Eun 28: Rencana Lain
29
Ji Eun 29: Tertidur Sejenak
30
Ji Eun 30: Aku Harus Pergi
31
Ji Eun 31: Iblis Mimpi Buruk
32
Ji Eun 32: Gadis Yang Menarik
33
Ji Eun 33: Kekuatan Suci?
34
Ji Eun 34: Masalah di Kamp Militer
35
Ji Eun 35: Ironi Kehidupan
36
Ji Eun 36: Curiga
37
Ji Eun 37: Mengancam Menggunakan Keluarga?
38
Ji Eun 38: Apakah Sudah Menetapkan Putri Mahkota?
39
Ji Eun 39: Menyelinap Keluar
40
Ji Eun 40: Rahasiakan, Jangan Sampai Keluar!
41
Ji Eun 41: Siapa Kamu?
42
Ji Eun 42: Kau Tidak Pantas Dipanggil Ibu!
43
Ji Eun 43: Han So Datang!
44
Ji Eun 44: Ji Eun Tidak Sadar
45
Ji Eun 45: Minum Obat
46
Ji Eun 46: Harus Apa Sekarang?
47
Ji Eun 47: Tidak Sadar Juga
48
Ji Eun 48: Tidak Punya Hati
49
Ji Eun 49: Aku Yakin Ji Eun Berbeda
50
Ji Eun 50: Pemanggilan Keluarga Kang dan Fakta Terkuak
51
Ji Eun 51: Alasan Ji Eun Pergi
52
Ji Eun 52: Pengejaran Terhadap 2 Orang
53
Ji Eun 53: Han So Tidak Mencari Ku Kan?
54
Ji Eun 54: Eksekusi
55
Ji Eun 55: Bukan Kang Tapi Lee
56
Ji Eun 56: Iblis Pemakan Jantung?
57
Ji Eun 57: Rencana Han So
58
Ji Eun 58: Ketemu!
59
JI Eun 59: Rencana Ji Eun
60
Ji Eun 60: Aksi Ro Naa
61
Ji Eun 61: Sebuah Mimpi
62
Ji Eun 62: Pengosongan Penginapan
63
Ji Eun 63: Dia Gagal
64
Ji Eun 64: Bukan Berasal Dari Dunia Yang Sama
65
Ji Eun 65: Tinggal Sementara
66
Ji Eun 66: Ingin Kau Ada Di Sisi Ku
67
Ji Eun 67: Kena Kalian!
68
Jo Eun 68: Bertamu Ratu
69
Ji Eun 69: Tindakan Tegas
70
Ji Eun 70: Aku Menyukaimu
71
Ji Eun 71: Apa Ini?
72
Ji Eun 72: Dua Kemungkinan
73
Ji Eun 73: Tidak Salah Mencoba
74
Ji Eun 74: Ambruk Bersama
75
Ji Eun 75: Penyempurnaan Kekuatan
76
Ji Eun 76: Benar-benar Pulang
77
Ji Eun 77: Mari Selesaikan
78
Ji Eun 78: Izin Menghadapi Iblis
79
Ji Eun 79: Rencana Ji Eun
80
Ji Eun 80: Kamu Tetaplah Ji Eun
81
Ji Eun 81: Tidak Sabar Memakanmu
82
Ji Run 82: Sesi Pertama Versus
83
Ji Eun 83: Memancing Emosi
84
Ji Eun 84: Kami Minta Maaf
85
Ji Eun 85: Semakin Cepat Semakin Baik
86
Ji Eun 86: Terimakasih Mau Menjadi Rumah Ku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!