Ji Eun 16: Masuk Istana

Ji Eun yang sedang membereskan barang bawaannya, tiba-tiba merasa telinganya sungguh gatal. " Siapa yang sedang membicarakan aku?" ucapnya lirih. Tapi kemudian dia menggeleng cepat, karena dia yakin tidak akan ada yang memikirkannya.

Kediaman Perdana Menteri juga adem ayem, tidak ada seorang pun yang mencari berarti mereka tidak sadar bahwa Ji Eun sudah lama tidak kelihatan.

" Haaah, Kang Ji Eun, aku sungguh sangat kasian dengan mu. Aku jadi ragu kalau kamu itu anak kandung mereka?"

Ji Eun bergumam, ia sungguh tidak habis pikir dengan perlakuan semua orang terhadap pemilik tubuh asli. Kang Ji Eun lahir seperti tidak diharapkan. Saat seperti ini Ji Eun merasa nasibnya lebih baik dari pemilik tubuh asli. Sedari kecil Ji Eun sudah tidak tahu siapa orang tuanya. Ibarat kata, dia lahir di jalan.Tapi itu jelas lebih baik, dari pada memiliki orang tua tapi seakan-akan tidak punya.

" Ya ya ya, biarkan saja itu semua. AKu berjanji padamu Kang Ji Eun, bahwa aku akan membalas orang-orang yang sudah menyakitimu. Siapapun itu, mereka akan mendapatkan ganjaran yang setimpal. Yuhuuuu, istana i'm coming!!!"

Ji Eun mengangkat kedua tangannya ke udara. Semangatnya membara, dia sudah tidak sabar intrik apa yang akan muncul di sana.Ini akan jadi pengalaman yang hebat, jika biasanya Ji Eun akan langsung menghabisi musuhnya, kini dia harus menggunakan otak yang cerdas dalam mengahadapi mereka. Tentu ini bukanlah hal yang mudah, tapi Ji Eun merasa sangat tertantang.

Malam ini Ji Eun akan tidur lebih awal. Besok pagi-pagi sekali dia sudah harus menuju ke ibu kota. Meskipun tempatnya tidak jauh dari istana, tapi lumayan membutuhkan waktu sekitar 2 jam untuk sampai ke sana.

" Seharunya hari ini aku sudah berangkat, dan mencari penginapan. jadi besok akan lebih mudah untuk pergi ke istana," gerutu Ji Eun. Tapi paling tidak dia merasa tenang. Pasalnya pria menyebalkan itu tidak akan datang. Ya, itu adalah julukan Ji Eun pribadi untuk Putra Mahkota Han So. Dia menyebutnya begitu karena Han So beberapa kali datang ke tempatnya saat malam.

Setelah malam itu, Han So beberapa kali datang. Dan setiap datang Ji Eun harus merelakan tempat tidurnya. Beruntung dari kemarin pria itu tidak muncul. Begitu pun dengan malam ini, tidak ada tanda-tanda bahwa Han So akan datang.

" Dia mungkin sedang sibuk untuk acara besok. Aish, untuk apa aku memikirkannya. Yang harus aku pikirkan adalah bagaimana aku besok berharap dengan para gadis itu."

Ji En menarik kain yang ia fungsikan sebagai selimut. Udara malam musim semi lumayan dingin. Dan tempat yang ia huni jelas tidak layak untuk menghadapi musim dingin. Beruntung sebentar lagi dia akan tinggal di istana. Meskipun begitu, Ji Eun juga tidak akan menetap di istana. Dia juga tidak berharap menang dalam sayembara ini karena tujuan utamanya hanya ingin membalas kedua kakak pemilik tubuh asli.

Malam bergulir, waktu berlalu dan pagi pun menjelang. Suasana istana terlihat begitu ramai. Halaman istana putri lebih sibuk, karena semua gadis yang masuk ke istana akan diarahkan ke istana putri.

" Areum, apakah semua persiapan sudah selesai? Sebentar lagi para nona itu akan datang," ucap Ratu Gyeo Wool.

" Sudah Ibunda, semua sudah sesuai dengan yang diarahkan oleh Ibunda," jawab Areum dengan sopan. Meskipun dia selalu berada bersama sang paman, namun etiket sebagai seorang putri raja dikuasai oleh Areum dengan angat baik. Dia sungguh anggun sebagai salah satu-satu nya putri Kerajaan Mae.

Di depan gerbang istana, rupanya para gadis sudah berdatangan. Mereka menunggu pintu di buka. Para nona itu datang bersama dengan masing-masing satu pelayan. Pun dengan Ji Hye dan Ji Ah. Hana, putri dari Mentri Choi Gu Hwa juga datang bersama dengan pelayannya. Dari situ terlihat jelas, mana yang nona bangsawan mana yang nona dari rakyat jelata. Nona dari rakyat jelata tidak membawa pelayan, jadi perbedaan tersebut sangat jelas.

" Aah Choi Hana, ternyata kamu ikut juga ya?" sapa Ji Ah, dia berjalan menuju ke arah Hana berdiri.

" Salam Eonie, ia saya juga ikut andil. Semoga kita bisa bersaing dengan baik," sahut Hana sambil membungkukkan tubuhnya. Usia Hana dibawah Jo Ah. Tahun ini Ji Ah berusia 21 tahun, Ji Hye 20 tahun, sedangkan Hana 17 tahun. Dan sebenarnya Hana dan Ji Eun seumuran.

" Heh, jangan harap kamu bisa melebihi kemampuanku," imbuh Ji Ah dengan rasa percaya diri. Hana hanya menghembuskan nafasnya pelan, dia tahu bahwa sejak dari awal pun para putri dari keluarga Perdana Mentri Kang tidak menyukainya. Semua itu berawal dari kedua ayah mereka yang terlihat begitu agresif dalam pencalonan putri masing-masing sebagai kandidat. Jika Ji Ah sangat berambisi, maka tidak dengan Hana. Gadis itu sebenarnya sama sekali tidak ingin menjadi putri mahkota.

" Semua Nona, silakan memasuki istana."

Duk! Duk! Duk!

Sebuah genderang ditabuh sebanyak 3kali, itu merupakan sebuah tanda bahwa dari masuk saja sayembara sudah dimulai. Ini merupakan salah satu aturan dari ratu, mereka tidak akan memberi tahu secara lisan, tapi dengan masuknya kaki mereka ke dalam istana maka kompetisi sudah dilakukan. Dan, semua itu hanya akan diketahui oleh orang-orang yang memiliki pikiran cerdas.

" Aaah, jadi sudah dimulai ya. Sungguh cara yang cerdas," gumam Ji Eun. Ya, dia sudah hadir di sana dari tadi, dan dia juga melihat apa yang kakak nya lakukan. Tapi Ji Eun tidak ada niatan untuk menyapa kedua kakaknya itu.

" Selamat datang para nona di istana, semua yang ikut di sayembara ini akan mendapat perlakuan yang sama. Dari mana pun asal kalian semua akan diperlakukan sama. Satu hal lagi, setelah masuk ke dalam istana maka apa yang kalian bawa akan ditinggalkan, termasuk pelayan. Pihak istana akan menyediakan satu dayang untuk setiap nona, selain itu semua kebutuhan nona akan diberikan oleh istana. Jadi, silakan meminta pelayan kalian untuk kembali bersama barang-barang yang kalian bawa. Bagi yang tidak punya pelayan, barang kalian bisa dititipkan kepada petugas yang ada di sebelah kanan kalian."

Doeengggg

Semua orang nona bangsawan yang mendengar hal tersebut tentu sangat terkejut. Terlebih Ji Ah dan Ji Hye, mereka sudah bekerja keras untuk menyiapkan pakaian terbaik mereka, tapi siapa sangka itu semua hanya akan sia-sia.

Sesaat, halaman istana putri menjadi sedikit ramai. Mereka saling berbicara satu sama lain. Ada yang mengeluh pastinya, tapi tidak dengan gadis yang berasal dari rakyat jelata dan juga Ji Eun pastinya, mereka jelas tidak masalah dengan hal tersebut.

" Woaaah, Ibunda memang terbaik," ucap baek. Ternyata para pangeran melihat peristiwa tersebut. Jika Yoon mengangguk-anggukkan kepalanya, Han So hanya diam saja dan menatap lurus ke arah para nona.

" Hyung, apa sudah ada yang menarik perhatian?" goda Yoon.

" Cih, semua hanya gadis yang gila kedudukan. Aku tidak menyukainya dan tidak akan tertarik dengan mereka," tukas Han So cepat.

Yoon hanya cemberut mendengar jawaban ketus sang kakak pertama.

" Jangan begitu Hyung, nanti beneran ada yang disukai lho. Dan Hyung akan mengejarnya karena dianya tidak mua," ledek Baek.

" Tidak, tidak akan pernah terjadi yang begitu!" tegas Han So. Dia mengatakan hal tersebut dengan pandangan mata yang tajam ke arah Baek. Han So pun berlalu, dia meninggalkan kedua adiknya itu. Baginya melihat kedatangan para gadis itu adalah kegiatan yang membuang waktu.

TBC

Terpopuler

Comments

Îen

Îen

udh bolak balik kesini tp blm up2 jg k ias nya☹☹☹☹

2024-02-27

1

Miss Typo

Miss Typo

dan apa yg di katakan Baek pasti bener, saat Han So menyukai salah satu dari mereka, tp yg disukai mlh gak suka Han So, dan itu Ji Eun 😁

2024-02-23

0

marie_shitie💤💤

marie_shitie💤💤

yakin,awas ya kesemsem m ji eun

2024-02-23

0

lihat semua
Episodes
1 Ji Eun 01: Isekai
2 Ji Eun 02: Rencana Raja
3 Ji Eun 03: Serangan
4 Ji Eun 04: Hadiah Dari Raja
5 Ji Eun 05: Kekacauan Akan Dimulai
6 Ji Eun 06: Bertemu
7 Ji Eun 07: Obsesi Kakak Beradik
8 Ji Eun 08: MInta Bantuan
9 Ji Eun 09: Mendaftar
10 Ji Eun 10: Hukuman
11 Ji Eun 11: Mendapat Izin
12 Ji Eun 12: Tamu Tak Diundang
13 Ji Eun 13: Han So Tidak Mengerti
14 Ji Eun 14: Carilah Gadis Yang Kau Suka, Lalu Menangkan Dia!
15 Ji Eun 15: Mencari Ji Kang a.k.a Ji Eun
16 Ji Eun 16: Masuk Istana
17 Ji Eun 17: Apa Itu?
18 Ji Eun 18: Babak Pertama Sayembara
19 Ji Eun 19: Apakah Ibu Punya yang Ditargetkan?
20 Ji Eun 20: Tidak Terima
21 Ji Eun 21: Rencana dan Protes
22 Ji Eun 22: Alasan Ji Eun Dibenci
23 Ji Eun 23: Tidak Terpesona
24 Ji Eun 24: Benda Mencurigakan
25 Ji Eun 25: Bahaya Yang Mulia!
26 Ji Eun 26: Kegelisahan Ji Eun
27 Ji Eun 27: Semua Berterimakasih
28 Ji Eun 28: Rencana Lain
29 Ji Eun 29: Tertidur Sejenak
30 Ji Eun 30: Aku Harus Pergi
31 Ji Eun 31: Iblis Mimpi Buruk
32 Ji Eun 32: Gadis Yang Menarik
33 Ji Eun 33: Kekuatan Suci?
34 Ji Eun 34: Masalah di Kamp Militer
35 Ji Eun 35: Ironi Kehidupan
36 Ji Eun 36: Curiga
37 Ji Eun 37: Mengancam Menggunakan Keluarga?
38 Ji Eun 38: Apakah Sudah Menetapkan Putri Mahkota?
39 Ji Eun 39: Menyelinap Keluar
40 Ji Eun 40: Rahasiakan, Jangan Sampai Keluar!
41 Ji Eun 41: Siapa Kamu?
42 Ji Eun 42: Kau Tidak Pantas Dipanggil Ibu!
43 Ji Eun 43: Han So Datang!
44 Ji Eun 44: Ji Eun Tidak Sadar
45 Ji Eun 45: Minum Obat
46 Ji Eun 46: Harus Apa Sekarang?
47 Ji Eun 47: Tidak Sadar Juga
48 Ji Eun 48: Tidak Punya Hati
49 Ji Eun 49: Aku Yakin Ji Eun Berbeda
50 Ji Eun 50: Pemanggilan Keluarga Kang dan Fakta Terkuak
51 Ji Eun 51: Alasan Ji Eun Pergi
52 Ji Eun 52: Pengejaran Terhadap 2 Orang
53 Ji Eun 53: Han So Tidak Mencari Ku Kan?
54 Ji Eun 54: Eksekusi
55 Ji Eun 55: Bukan Kang Tapi Lee
56 Ji Eun 56: Iblis Pemakan Jantung?
57 Ji Eun 57: Rencana Han So
58 Ji Eun 58: Ketemu!
59 JI Eun 59: Rencana Ji Eun
60 Ji Eun 60: Aksi Ro Naa
61 Ji Eun 61: Sebuah Mimpi
62 Ji Eun 62: Pengosongan Penginapan
63 Ji Eun 63: Dia Gagal
64 Ji Eun 64: Bukan Berasal Dari Dunia Yang Sama
65 Ji Eun 65: Tinggal Sementara
66 Ji Eun 66: Ingin Kau Ada Di Sisi Ku
67 Ji Eun 67: Kena Kalian!
68 Jo Eun 68: Bertamu Ratu
69 Ji Eun 69: Tindakan Tegas
70 Ji Eun 70: Aku Menyukaimu
71 Ji Eun 71: Apa Ini?
72 Ji Eun 72: Dua Kemungkinan
73 Ji Eun 73: Tidak Salah Mencoba
74 Ji Eun 74: Ambruk Bersama
75 Ji Eun 75: Penyempurnaan Kekuatan
76 Ji Eun 76: Benar-benar Pulang
77 Ji Eun 77: Mari Selesaikan
78 Ji Eun 78: Izin Menghadapi Iblis
79 Ji Eun 79: Rencana Ji Eun
80 Ji Eun 80: Kamu Tetaplah Ji Eun
81 Ji Eun 81: Tidak Sabar Memakanmu
82 Ji Run 82: Sesi Pertama Versus
83 Ji Eun 83: Memancing Emosi
84 Ji Eun 84: Kami Minta Maaf
85 Ji Eun 85: Semakin Cepat Semakin Baik
86 Ji Eun 86: Terimakasih Mau Menjadi Rumah Ku
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Ji Eun 01: Isekai
2
Ji Eun 02: Rencana Raja
3
Ji Eun 03: Serangan
4
Ji Eun 04: Hadiah Dari Raja
5
Ji Eun 05: Kekacauan Akan Dimulai
6
Ji Eun 06: Bertemu
7
Ji Eun 07: Obsesi Kakak Beradik
8
Ji Eun 08: MInta Bantuan
9
Ji Eun 09: Mendaftar
10
Ji Eun 10: Hukuman
11
Ji Eun 11: Mendapat Izin
12
Ji Eun 12: Tamu Tak Diundang
13
Ji Eun 13: Han So Tidak Mengerti
14
Ji Eun 14: Carilah Gadis Yang Kau Suka, Lalu Menangkan Dia!
15
Ji Eun 15: Mencari Ji Kang a.k.a Ji Eun
16
Ji Eun 16: Masuk Istana
17
Ji Eun 17: Apa Itu?
18
Ji Eun 18: Babak Pertama Sayembara
19
Ji Eun 19: Apakah Ibu Punya yang Ditargetkan?
20
Ji Eun 20: Tidak Terima
21
Ji Eun 21: Rencana dan Protes
22
Ji Eun 22: Alasan Ji Eun Dibenci
23
Ji Eun 23: Tidak Terpesona
24
Ji Eun 24: Benda Mencurigakan
25
Ji Eun 25: Bahaya Yang Mulia!
26
Ji Eun 26: Kegelisahan Ji Eun
27
Ji Eun 27: Semua Berterimakasih
28
Ji Eun 28: Rencana Lain
29
Ji Eun 29: Tertidur Sejenak
30
Ji Eun 30: Aku Harus Pergi
31
Ji Eun 31: Iblis Mimpi Buruk
32
Ji Eun 32: Gadis Yang Menarik
33
Ji Eun 33: Kekuatan Suci?
34
Ji Eun 34: Masalah di Kamp Militer
35
Ji Eun 35: Ironi Kehidupan
36
Ji Eun 36: Curiga
37
Ji Eun 37: Mengancam Menggunakan Keluarga?
38
Ji Eun 38: Apakah Sudah Menetapkan Putri Mahkota?
39
Ji Eun 39: Menyelinap Keluar
40
Ji Eun 40: Rahasiakan, Jangan Sampai Keluar!
41
Ji Eun 41: Siapa Kamu?
42
Ji Eun 42: Kau Tidak Pantas Dipanggil Ibu!
43
Ji Eun 43: Han So Datang!
44
Ji Eun 44: Ji Eun Tidak Sadar
45
Ji Eun 45: Minum Obat
46
Ji Eun 46: Harus Apa Sekarang?
47
Ji Eun 47: Tidak Sadar Juga
48
Ji Eun 48: Tidak Punya Hati
49
Ji Eun 49: Aku Yakin Ji Eun Berbeda
50
Ji Eun 50: Pemanggilan Keluarga Kang dan Fakta Terkuak
51
Ji Eun 51: Alasan Ji Eun Pergi
52
Ji Eun 52: Pengejaran Terhadap 2 Orang
53
Ji Eun 53: Han So Tidak Mencari Ku Kan?
54
Ji Eun 54: Eksekusi
55
Ji Eun 55: Bukan Kang Tapi Lee
56
Ji Eun 56: Iblis Pemakan Jantung?
57
Ji Eun 57: Rencana Han So
58
Ji Eun 58: Ketemu!
59
JI Eun 59: Rencana Ji Eun
60
Ji Eun 60: Aksi Ro Naa
61
Ji Eun 61: Sebuah Mimpi
62
Ji Eun 62: Pengosongan Penginapan
63
Ji Eun 63: Dia Gagal
64
Ji Eun 64: Bukan Berasal Dari Dunia Yang Sama
65
Ji Eun 65: Tinggal Sementara
66
Ji Eun 66: Ingin Kau Ada Di Sisi Ku
67
Ji Eun 67: Kena Kalian!
68
Jo Eun 68: Bertamu Ratu
69
Ji Eun 69: Tindakan Tegas
70
Ji Eun 70: Aku Menyukaimu
71
Ji Eun 71: Apa Ini?
72
Ji Eun 72: Dua Kemungkinan
73
Ji Eun 73: Tidak Salah Mencoba
74
Ji Eun 74: Ambruk Bersama
75
Ji Eun 75: Penyempurnaan Kekuatan
76
Ji Eun 76: Benar-benar Pulang
77
Ji Eun 77: Mari Selesaikan
78
Ji Eun 78: Izin Menghadapi Iblis
79
Ji Eun 79: Rencana Ji Eun
80
Ji Eun 80: Kamu Tetaplah Ji Eun
81
Ji Eun 81: Tidak Sabar Memakanmu
82
Ji Run 82: Sesi Pertama Versus
83
Ji Eun 83: Memancing Emosi
84
Ji Eun 84: Kami Minta Maaf
85
Ji Eun 85: Semakin Cepat Semakin Baik
86
Ji Eun 86: Terimakasih Mau Menjadi Rumah Ku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!