Ji Eun 14: Carilah Gadis Yang Kau Suka, Lalu Menangkan Dia!

Semua gadis yang sudah mendaftar akan dipanggil oleh pihak istana. Itu adalah keputusan mutlak dari Ratu Gyeo Wool. Awalnya Han So tidak setuju, ia berusaha untuk menyeleksinya sesuai usia dan juga latar belakang keluarga. Han So ingin mengeluarkan gadis yang keluarganya memiliki reputasi kurang bagus. Juga yang memiliki indikasi mengenai keluarga pemberontak akan ia singkirkan, tapi ibunya menolak keras.

" Tidak, semua harus diundang ke istana. nanti seleksi alam yang akan membuat mereka keluar dengan sendirinya," tegas Ratu Gyeo Wool.

Tatapan bingung tertampak pada raja Hyeon dan keempat anaknya. Mereka saat ini memang sedang mengadakan pertemuan pribadi sebagai 'keluarga' bukan sebagai keluarga kerajaan. Posisi yang ada saat ini bukanlah raja, ratu, pangeran dan putri, melainkan hanya ayah, ibu dengan keempat anaknya.

" Yeobo*, maksudmu bagaimana?" tanya Hyeon kepada sang istri. Sorot mata keempat anak mereka pun menegaskan bahwa mereka memiliki pertanyaan yang sama.

" Haaah, suamiku, kamu sendiri kan yang meminta aku untuk mengurus sayembara ini, maka dari itu semua harus sesuai pengaturan ku. Aku tidak akan menerima protes ataupun masukan tidak masuk akan dari pejabat istana. Ingat, sayembara ini sudah diserahkan kepadaku jadi, aku lah penentunya."

Penjelasan Gyeo Wool ditanggapi dengan anggukan kepala oleh semua yang hadir di sana. Ternyata saat seperti ini tahta tertinggi dipegang oleh sang ibu. Hyeon pun tidak lagi bisa berkutik.

" Bu, lalu apa saja yang akan menjadi tes bagi mereka? bukankah nanti dia akan jadi ratu selanjutnya, berarti dia harus pintar juga?" tanya Yoon. pangeran ketiga itu lebih dulu angkat bicara. Yang memiliki hajat, yakni putra mahkota hanya diam sambil memainkan rambut milik Areum.

" Nah Areum, untuk sementara kamu tidak boleh bersama Paman Jae Hwan, kamu harus membantu ibu nanti. Jadi untuk tes nya ibu akan ... ."

Areum mengangguk patuh, sebagai adik dia juga ingin kakak pertamanya mendapatkan istri yang sesuai. Sesuai dalam hal ini adalah sang calon istri bisa membersamai Han So dalam mengurus kerajaan seperti sang ibu.

" Oh ya Bu, apakah ibu juga akan memasukkan ilmu beladiri dalam tes di sayembara ini?" tanya Baek, dia baru ingat akan hal itu.

" Harus, aku ingin dia jadi seperti Ibu, yang bisa mengangkat pedang, menggunakan panah dan tombak. Tapi jika semua itu tidak sanggup dikuasi, paling tidak dia bisa melindungi dirinya sendiri, dan tidak mudah di teror. Menjadi seorang putri mahkota dan selanjutnya menjadi ratu adalah hal yang sangat riskan terhadap ancaman bahaya," sahut Han So cepat. Dia memang menginginkan pendampingnya nanti memiliki kemampuan seperti sang ibu.

" Nah, yang bersangkutan sudah memutuskan. Jadi mari masukkan itu dalam sayembara."

Gyeo Wool tersenyum, setidaknya putra pertamanya itu sedikit antusias ditengah rasa tidak pedulinya. Pada akhirnya pertemuan malam itu terus berlanjut. Mereka bicara banyak hal dan juga saling bercanda. Bahkan mereka memilih untuk tidur bersama malam itu.

Sungguh hal yang tidak pernah terjadi dalam kasus keluarga kerajaan kebanyakan. Namun, seperti itulah keluarga kerajaan yang dikepalai oleh Raja Hyeon. Raja yang begitu mencintai istri dan juga anak-anaknya. Dia juga tidak pernah memaksa anak-anaknya dalam menjalankan suatu hal kecuali keinginannya yang satu itu, yakni pernikahan Han So.

Tap! Tap! Tap!

Han So bangkit dari posisi tidurnya, ia membenarkan selimut adik-adiknya dan kemudian berjalan menyelinap keluar. Sebuah hembusan nafas berat keluar dari mulut dan hidung Han So. Agaknya pemilihan calon putri mahkota ini memang sangat membebaninya.

" Apa yang kamu pikirkan?"

" Ayah!"

Han So terkejut saat melihat raja Hyeon yang sudah berdiri di sampingnya. Ia sama sekali tidak bisa merasakan kedatangan sang ayah.

" Insting dan kepekaan mu harus ditingkatkan lagi. Aku datang pun kau bahkan tidak menyadarinya, bagaimana jika aku ini musuh. Kau pasti sudah mati di tanganku."

Han So menunduk dalam, apa yang dikatakan oleh Hyeon itu memang benar adanya. Satu-satunya yang ia tidak bisa menyadari kehadiran seseorang yakni adalah saat sang ayah datang. Entahlah, ia tidak pernah bisa tahu akan hal itu. Satu hal yang Han So bisa simpulkan, bahwa kemampuan tenaga dalam dirinya masih sangat jauh dibawah Hyeon.

" Sekarang jawab, apa yang kau pikirkan? Apa tentang para gadis itu yang bahkan kamu belum melihatnya?"

" Apa lagi Ayah, karena keinginan Ayah yang terburu-buru itu membuatku begitu pusing. Yah, aku hanya menjalin kehidupan berumah tangga dengan wanita yang aku cintai. Seperti ibu dan ayah. Aku tidak mau menikah hanya karena kepentingan politik."

Hyeon tertawa keras saat mendengar ucapan putra pertamanya itu. Ia jadi teringat masa lampau, dimana dia menikah dengan ratunya juga karena politik. ( Naah, yang pengen tahu cerita Raja Hyeon dan ratu Gyeo Wool silakan baca di sebelah ya, judul: THE UNLOVED QUEEN REVENGE)

" Haaah, kamu kan sudah dengar cerita tentang kami. Ayah dan juga Ibu mu ini dulu menikah juga karena politik. Tidak ada cinta diawal, tapi kami mulai memupuknya. Nah, kamu juga besok begitu lah. Coba lihat, adakah wanita yang menarik, jika sudah ketemu yang cocok maka buatlah dia jadi putri mahkota," papar Hyeon.

Han So mengerutkan alisnya, ia tentu tahu bahwa tujuan sayembara ini adalah putri mahkota yang akan jadi istrinya. Tapi kata-kata sang ayah baru saja seperti menyiratkan suatu yang lain.

" Apa maksud Ayah adalah pemenang bukanlah tujuan? Maksudku, kalau aku suka, maka aku bisa membuat gadis itu menang, begitu?" Han So menebak apa yang Hyeon ucapkan, walaupun dia belum sepenuhnya mengerti.

" Yaa, kau pikir saja lah sendiri. Sudahlah, aku mau menyusul istriku dulu. Haish, kalian berempat suka sekali mengganggu waktu ku dengan istriku."

Mulut Han So hanya bisa menganga mendengar ucapan Hyeon. Kini dia paham, sebenarnya maksud dari sayembara ini adalah agar dirinya bisa menemukan gadis yang cocok sesuai kemauannya. Dan setelah itu, dengan berbagai cara gadis itu pasti akan menang.

Rupanya semua itu ada maksud tersembunyi. Bukan licik tapi cerdas, jika tidak ada sayembara ini maka para pejabat akan mengirimkan putri mereka, dan mau tidak mau Hyeon harus memilih satu diantaranya. Dan dengan sayembara ini para pejabat hanya bisa pasrah jika putrinya tidak terpilih.

" Ayah memang cerdas, sudah lewat beberapa hari aku baru bisa memahami maksud dari ayah. Baiklah, mari kita lihat, dari sekian banyak gadis itu apakah ada yang menarik perhatianku? kita lihat saja nanti."

Han So tersenyum tipis, dengan sangat lirih dia mengucapkan kata terimakasih kepada sang Ayah. hyeon yang masih belum jauh ternyata masih bisa mendengarnya. Pria paruh baya itu mengangkat tangannya dan melambaikannya tanpa membalikan badannya.

TBC

Terpopuler

Comments

kodo itu indah

kodo itu indah

👍👍👍

2025-03-27

1

Nanik Kusno

Nanik Kusno

Raja gitu loh .... pemikirannya sudah jauuuuh ke depan....👍👍👍👍👍👍👍👍

2024-12-08

1

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

he...he...he...benar2 cerdas....raja..

2024-07-16

3

lihat semua
Episodes
1 Ji Eun 01: Isekai
2 Ji Eun 02: Rencana Raja
3 Ji Eun 03: Serangan
4 Ji Eun 04: Hadiah Dari Raja
5 Ji Eun 05: Kekacauan Akan Dimulai
6 Ji Eun 06: Bertemu
7 Ji Eun 07: Obsesi Kakak Beradik
8 Ji Eun 08: MInta Bantuan
9 Ji Eun 09: Mendaftar
10 Ji Eun 10: Hukuman
11 Ji Eun 11: Mendapat Izin
12 Ji Eun 12: Tamu Tak Diundang
13 Ji Eun 13: Han So Tidak Mengerti
14 Ji Eun 14: Carilah Gadis Yang Kau Suka, Lalu Menangkan Dia!
15 Ji Eun 15: Mencari Ji Kang a.k.a Ji Eun
16 Ji Eun 16: Masuk Istana
17 Ji Eun 17: Apa Itu?
18 Ji Eun 18: Babak Pertama Sayembara
19 Ji Eun 19: Apakah Ibu Punya yang Ditargetkan?
20 Ji Eun 20: Tidak Terima
21 Ji Eun 21: Rencana dan Protes
22 Ji Eun 22: Alasan Ji Eun Dibenci
23 Ji Eun 23: Tidak Terpesona
24 Ji Eun 24: Benda Mencurigakan
25 Ji Eun 25: Bahaya Yang Mulia!
26 Ji Eun 26: Kegelisahan Ji Eun
27 Ji Eun 27: Semua Berterimakasih
28 Ji Eun 28: Rencana Lain
29 Ji Eun 29: Tertidur Sejenak
30 Ji Eun 30: Aku Harus Pergi
31 Ji Eun 31: Iblis Mimpi Buruk
32 Ji Eun 32: Gadis Yang Menarik
33 Ji Eun 33: Kekuatan Suci?
34 Ji Eun 34: Masalah di Kamp Militer
35 Ji Eun 35: Ironi Kehidupan
36 Ji Eun 36: Curiga
37 Ji Eun 37: Mengancam Menggunakan Keluarga?
38 Ji Eun 38: Apakah Sudah Menetapkan Putri Mahkota?
39 Ji Eun 39: Menyelinap Keluar
40 Ji Eun 40: Rahasiakan, Jangan Sampai Keluar!
41 Ji Eun 41: Siapa Kamu?
42 Ji Eun 42: Kau Tidak Pantas Dipanggil Ibu!
43 Ji Eun 43: Han So Datang!
44 Ji Eun 44: Ji Eun Tidak Sadar
45 Ji Eun 45: Minum Obat
46 Ji Eun 46: Harus Apa Sekarang?
47 Ji Eun 47: Tidak Sadar Juga
48 Ji Eun 48: Tidak Punya Hati
49 Ji Eun 49: Aku Yakin Ji Eun Berbeda
50 Ji Eun 50: Pemanggilan Keluarga Kang dan Fakta Terkuak
51 Ji Eun 51: Alasan Ji Eun Pergi
52 Ji Eun 52: Pengejaran Terhadap 2 Orang
53 Ji Eun 53: Han So Tidak Mencari Ku Kan?
54 Ji Eun 54: Eksekusi
55 Ji Eun 55: Bukan Kang Tapi Lee
56 Ji Eun 56: Iblis Pemakan Jantung?
57 Ji Eun 57: Rencana Han So
58 Ji Eun 58: Ketemu!
59 JI Eun 59: Rencana Ji Eun
60 Ji Eun 60: Aksi Ro Naa
61 Ji Eun 61: Sebuah Mimpi
62 Ji Eun 62: Pengosongan Penginapan
63 Ji Eun 63: Dia Gagal
64 Ji Eun 64: Bukan Berasal Dari Dunia Yang Sama
65 Ji Eun 65: Tinggal Sementara
66 Ji Eun 66: Ingin Kau Ada Di Sisi Ku
67 Ji Eun 67: Kena Kalian!
68 Jo Eun 68: Bertamu Ratu
69 Ji Eun 69: Tindakan Tegas
70 Ji Eun 70: Aku Menyukaimu
71 Ji Eun 71: Apa Ini?
72 Ji Eun 72: Dua Kemungkinan
73 Ji Eun 73: Tidak Salah Mencoba
74 Ji Eun 74: Ambruk Bersama
75 Ji Eun 75: Penyempurnaan Kekuatan
76 Ji Eun 76: Benar-benar Pulang
77 Ji Eun 77: Mari Selesaikan
78 Ji Eun 78: Izin Menghadapi Iblis
79 Ji Eun 79: Rencana Ji Eun
80 Ji Eun 80: Kamu Tetaplah Ji Eun
81 Ji Eun 81: Tidak Sabar Memakanmu
82 Ji Run 82: Sesi Pertama Versus
83 Ji Eun 83: Memancing Emosi
84 Ji Eun 84: Kami Minta Maaf
85 Ji Eun 85: Semakin Cepat Semakin Baik
86 Ji Eun 86: Terimakasih Mau Menjadi Rumah Ku
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Ji Eun 01: Isekai
2
Ji Eun 02: Rencana Raja
3
Ji Eun 03: Serangan
4
Ji Eun 04: Hadiah Dari Raja
5
Ji Eun 05: Kekacauan Akan Dimulai
6
Ji Eun 06: Bertemu
7
Ji Eun 07: Obsesi Kakak Beradik
8
Ji Eun 08: MInta Bantuan
9
Ji Eun 09: Mendaftar
10
Ji Eun 10: Hukuman
11
Ji Eun 11: Mendapat Izin
12
Ji Eun 12: Tamu Tak Diundang
13
Ji Eun 13: Han So Tidak Mengerti
14
Ji Eun 14: Carilah Gadis Yang Kau Suka, Lalu Menangkan Dia!
15
Ji Eun 15: Mencari Ji Kang a.k.a Ji Eun
16
Ji Eun 16: Masuk Istana
17
Ji Eun 17: Apa Itu?
18
Ji Eun 18: Babak Pertama Sayembara
19
Ji Eun 19: Apakah Ibu Punya yang Ditargetkan?
20
Ji Eun 20: Tidak Terima
21
Ji Eun 21: Rencana dan Protes
22
Ji Eun 22: Alasan Ji Eun Dibenci
23
Ji Eun 23: Tidak Terpesona
24
Ji Eun 24: Benda Mencurigakan
25
Ji Eun 25: Bahaya Yang Mulia!
26
Ji Eun 26: Kegelisahan Ji Eun
27
Ji Eun 27: Semua Berterimakasih
28
Ji Eun 28: Rencana Lain
29
Ji Eun 29: Tertidur Sejenak
30
Ji Eun 30: Aku Harus Pergi
31
Ji Eun 31: Iblis Mimpi Buruk
32
Ji Eun 32: Gadis Yang Menarik
33
Ji Eun 33: Kekuatan Suci?
34
Ji Eun 34: Masalah di Kamp Militer
35
Ji Eun 35: Ironi Kehidupan
36
Ji Eun 36: Curiga
37
Ji Eun 37: Mengancam Menggunakan Keluarga?
38
Ji Eun 38: Apakah Sudah Menetapkan Putri Mahkota?
39
Ji Eun 39: Menyelinap Keluar
40
Ji Eun 40: Rahasiakan, Jangan Sampai Keluar!
41
Ji Eun 41: Siapa Kamu?
42
Ji Eun 42: Kau Tidak Pantas Dipanggil Ibu!
43
Ji Eun 43: Han So Datang!
44
Ji Eun 44: Ji Eun Tidak Sadar
45
Ji Eun 45: Minum Obat
46
Ji Eun 46: Harus Apa Sekarang?
47
Ji Eun 47: Tidak Sadar Juga
48
Ji Eun 48: Tidak Punya Hati
49
Ji Eun 49: Aku Yakin Ji Eun Berbeda
50
Ji Eun 50: Pemanggilan Keluarga Kang dan Fakta Terkuak
51
Ji Eun 51: Alasan Ji Eun Pergi
52
Ji Eun 52: Pengejaran Terhadap 2 Orang
53
Ji Eun 53: Han So Tidak Mencari Ku Kan?
54
Ji Eun 54: Eksekusi
55
Ji Eun 55: Bukan Kang Tapi Lee
56
Ji Eun 56: Iblis Pemakan Jantung?
57
Ji Eun 57: Rencana Han So
58
Ji Eun 58: Ketemu!
59
JI Eun 59: Rencana Ji Eun
60
Ji Eun 60: Aksi Ro Naa
61
Ji Eun 61: Sebuah Mimpi
62
Ji Eun 62: Pengosongan Penginapan
63
Ji Eun 63: Dia Gagal
64
Ji Eun 64: Bukan Berasal Dari Dunia Yang Sama
65
Ji Eun 65: Tinggal Sementara
66
Ji Eun 66: Ingin Kau Ada Di Sisi Ku
67
Ji Eun 67: Kena Kalian!
68
Jo Eun 68: Bertamu Ratu
69
Ji Eun 69: Tindakan Tegas
70
Ji Eun 70: Aku Menyukaimu
71
Ji Eun 71: Apa Ini?
72
Ji Eun 72: Dua Kemungkinan
73
Ji Eun 73: Tidak Salah Mencoba
74
Ji Eun 74: Ambruk Bersama
75
Ji Eun 75: Penyempurnaan Kekuatan
76
Ji Eun 76: Benar-benar Pulang
77
Ji Eun 77: Mari Selesaikan
78
Ji Eun 78: Izin Menghadapi Iblis
79
Ji Eun 79: Rencana Ji Eun
80
Ji Eun 80: Kamu Tetaplah Ji Eun
81
Ji Eun 81: Tidak Sabar Memakanmu
82
Ji Run 82: Sesi Pertama Versus
83
Ji Eun 83: Memancing Emosi
84
Ji Eun 84: Kami Minta Maaf
85
Ji Eun 85: Semakin Cepat Semakin Baik
86
Ji Eun 86: Terimakasih Mau Menjadi Rumah Ku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!