Ji Eun 12: Tamu Tak Diundang

Kediaman Perdana Mentri Kang saat ini tengah disibukkan dengan kedua putri mereka. Kang Ji Ah dan Kang Ji Hye, kedua gadis itu tengah sibuk mempersiapkan pakaian dan juga perhiasan yang akan mereka bawa ke istana. Padahal waktu keberangkatan ke istana masih 2 minggu lagi, namun apa yang mereka lakukan sekarang sudah seperti akan berangkat esok hari saja.

" Bu, semua baju di sini sudah tidak bagus. Aku harus membeli yang baru, jika tidak maka aku hanya akan jadi bahan cemoohan para nona yang lain," ucap Ji Ah. Dia agaknya merasa tidak puas dengan pakaian yang ada di lemarinya.

Jika menilik lebih lanjut lagi, padahal pakaian yang saat ini sudah dikeluarkan dari lemari dan berserakan di lantai kamar itu masih tergolong baru. Usia baju-baju tersebut pun masih dalam hitungan minggu.

" Apa yang kamu katakan benar Ji Ah, sebagai putri perdana mentri kamu harus memperlihatkan wibawa dan keanggunan mu. Baiklah besok kita akan membeli baju yang bagus," tukas So Jung. Rupanya ibu Ji Ah tersebut mendukung keinginan putrinya untuk membeli baju baru. Ji Ah tentu saja tersenyum senang, ini pasti akan jadi hal yang memuaskan karena ia akan tampil menjadi wanita paling cantik di istana nanti. Setidaknya itulah isi kepala Ji Ah.

Brak!

" Jika Eonie mendapatkan pakaian baru maka aku juga harus!" teriak Ji Hye sambil membuka paksa pintu kamar milik Ji Ah.

Eskpresi wajah Ji Ah langsung kesal. Dia tentu malas harus berhadapan dengan Ji Hye, terlebih secara terang-terangan adiknya itu menunjukkan aura persaingan. Ji Ah berdecak, ia tentu tidak ingin adiknya itu tampil secantik dirinya.

" Cih, ikut-ikutan," gumam Ji Ah.

" Oh tentu, aku jelas harus ikut. Yang membawa nama Perdana Mentri kan bukan hanya Eonie, tapi aku juga. Ingat ya, kita sama-sama putri di kediaman ini," sahut Ji Hye, dia tidak mau kalah juga. Selama ini Ji Ah selalu mendapatkan apa yang dia inginkan karena digadang sebagai calon putri mahkota terkuat, dan Ji Hye tidak suka itu.

So Jung menghela nafasnya dengan kasar. Selalu, jika keduanya bertemu pasti hanya akan berakhir dengan keributan. " Sudah, diam. Jika ayah kalian mendengar, dia akan murka," seru So Jung.

Ya, bagaimanapun dia takut jika suaminya itu marah. Dia pasti akan kesulitan jika Perdana Metri murka, terlebih saat ini So Jung lihat suaminya itu sedang banyak hal yang dipikirkan.

Tapi sungguh ironi sekali, yang terlintas dipikiran So Jung kali ini hanyalah suami dan kedua putrinya, ia melupakan satu hal penting lainnya. Ji Eun, putri bungsunya itu tidak ia hiraukan. Padahal ia terakhir bertemu Ji Eun sudah beberapa hari yang lalu. Mungkin kalau Ji Eun mati, dia bahkan tidak akan ingat memiliki putri yang ketiga.

Saat ini So Jung benar-benar sedang berusaha mempersiapkan kedua putri nya untuk masuk istana. Ia tidak sedikitpun teringat oleh Ji Eun. Meskipun demikian, itu tidak jadi masalah bagi Ji Eun. Gadis yang tidak pernah dianggap ada di kediaman itu tidak lagi peduli akan hal tersebut. Lagi pula Kang Ji Eun yang asli memanglah sudah tidak ada.

Gadis terebut saat ini malah sedang menikmati makan malam sederhana nya di 'rumah' yang disebut kandang oleh Putra Mahkota Han So. Ya, Ji Eun pulang dari barak tadi menyempatkan diri untuk membeli beberapa bahan makanan, dan saat ini dia sedang menyantapnya sambil menikmati langit malam yang indah.

" Beuuuuh, ini sungguh hidup yang menyenangkan. Hmmm, bagaimana kabar Si Jin ya? ( Si Jin muncul di chapter depan ya, dia adalah salah satu pekerja di rumah Ji Eun) Aish, mengapa memikirkan orang lain. Saat ini lebih baik kau memikirkan dirimu sendiri Ji Eun. Besok sudah mulai harus menyiapkan hal yang akan dibawa ke istana."

Kebetulan besok adalah hari libur Ji Eun, jadi dia akan pergi ke pusat kota untuk membeli beberapa pakaian yang akan ia gunakan saat memasuki istana.

Ada satu hal yang menarik, Ji Eun mendaftarkan dirinya dengan nama Ji Eun tanpa menggunakan nama Kang di depan namanya. Meskipun begitu ia yakin kedua kakaknya pasti akan tahu nanti. Ji Eun memang sengaja dia ingin memberi kejutan kepada Ji Ah. Orang yang sangat ingin melihat Ji Eun celaka itu akan ia beri kejutan yang menyenangkan. Dan Ji Eun sudah memutuskan untuk tidak kembali ke rumah sampai ia masuk istana nanti.

" Hmmm, kira-kira bagaimana reaksi kakak pertama ku itu ya? Aku yakin dia akan sangat ' bahagia' ketika melihatku. Euuugh, aku sungguh tidak sabar melihat ekspresi wajahnya. Ya ya ya, pertempuran sebenarnya akan dimulai. Meskipun sebenarnya aku sangat malas harus bersaing dengan para wanita itu. Adu mulut, adu intrik, haisssh aku lebih suka adu jotos."

Ji Eun terus bergumam sendiri sambil membereskan wadah makannya. Ia berharap Kang Ji Eun akan muncul seperti kemarin malam. Tapi, sepertinya hak tersebut tidaklah terjadi. Dia sudah mengoceh sendiri dari tadi tapi tidak ada tanda-tanda Kang Ji Eun akan datang.

" Hoaaaam, sebaiknya aku tidur besok aku harus pergi lebih pagi."

Sraak

Sraaak

Baru saja Ji Eun merebahkan tubuhnya, ia harus bangkit lagi ketika mendengar ada sesuatu di sekitar rumahnya itu. Ji Eun terdiam, secara perlahan ia mengambil pedangnya yang selalu ia letakkan di sampingnya.

Sraaak

Kleeek kleeek

Ji Eun menahan napas saat melihat pintu rumahnya bergerak. Instingnya muncul, ia yakin yang mendekat itu adalah manusia dan bukannya hewan seperti perkiraannya sebelumnya.

Ia pun turun dari dipan sederhana miliknya dan berjalan perlahan menuju ke arah pintu. Posisi pedang tepat berada di depan tubuhnya, siap untuk menebas orang yang akan muncul.

" Siapa yang datang, orang dikediaman jelas tidak tahu aku di sini. Apakah itu adalah orang yang sedang nyasar atau bandit yang ingin mampir," batin Ji Eun. Dia kini berada di samping pintu. Jika orang itu memang akan masuk maka Ji Eun akan langsung menebasnya dengan pedang.

Kleek klek

Ngeeek

" Hiaaaat!"

TBC

Terpopuler

Comments

kodo itu indah

kodo itu indah

ibu yang.............🥴

2025-02-07

1

Nanik Kusno

Nanik Kusno

Sopo maneeehhh kui ...???

2024-12-08

1

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

hayuuu...siapa yg datang...putra mahkota kah

2024-07-16

4

lihat semua
Episodes
1 Ji Eun 01: Isekai
2 Ji Eun 02: Rencana Raja
3 Ji Eun 03: Serangan
4 Ji Eun 04: Hadiah Dari Raja
5 Ji Eun 05: Kekacauan Akan Dimulai
6 Ji Eun 06: Bertemu
7 Ji Eun 07: Obsesi Kakak Beradik
8 Ji Eun 08: MInta Bantuan
9 Ji Eun 09: Mendaftar
10 Ji Eun 10: Hukuman
11 Ji Eun 11: Mendapat Izin
12 Ji Eun 12: Tamu Tak Diundang
13 Ji Eun 13: Han So Tidak Mengerti
14 Ji Eun 14: Carilah Gadis Yang Kau Suka, Lalu Menangkan Dia!
15 Ji Eun 15: Mencari Ji Kang a.k.a Ji Eun
16 Ji Eun 16: Masuk Istana
17 Ji Eun 17: Apa Itu?
18 Ji Eun 18: Babak Pertama Sayembara
19 Ji Eun 19: Apakah Ibu Punya yang Ditargetkan?
20 Ji Eun 20: Tidak Terima
21 Ji Eun 21: Rencana dan Protes
22 Ji Eun 22: Alasan Ji Eun Dibenci
23 Ji Eun 23: Tidak Terpesona
24 Ji Eun 24: Benda Mencurigakan
25 Ji Eun 25: Bahaya Yang Mulia!
26 Ji Eun 26: Kegelisahan Ji Eun
27 Ji Eun 27: Semua Berterimakasih
28 Ji Eun 28: Rencana Lain
29 Ji Eun 29: Tertidur Sejenak
30 Ji Eun 30: Aku Harus Pergi
31 Ji Eun 31: Iblis Mimpi Buruk
32 Ji Eun 32: Gadis Yang Menarik
33 Ji Eun 33: Kekuatan Suci?
34 Ji Eun 34: Masalah di Kamp Militer
35 Ji Eun 35: Ironi Kehidupan
36 Ji Eun 36: Curiga
37 Ji Eun 37: Mengancam Menggunakan Keluarga?
38 Ji Eun 38: Apakah Sudah Menetapkan Putri Mahkota?
39 Ji Eun 39: Menyelinap Keluar
40 Ji Eun 40: Rahasiakan, Jangan Sampai Keluar!
41 Ji Eun 41: Siapa Kamu?
42 Ji Eun 42: Kau Tidak Pantas Dipanggil Ibu!
43 Ji Eun 43: Han So Datang!
44 Ji Eun 44: Ji Eun Tidak Sadar
45 Ji Eun 45: Minum Obat
46 Ji Eun 46: Harus Apa Sekarang?
47 Ji Eun 47: Tidak Sadar Juga
48 Ji Eun 48: Tidak Punya Hati
49 Ji Eun 49: Aku Yakin Ji Eun Berbeda
50 Ji Eun 50: Pemanggilan Keluarga Kang dan Fakta Terkuak
51 Ji Eun 51: Alasan Ji Eun Pergi
52 Ji Eun 52: Pengejaran Terhadap 2 Orang
53 Ji Eun 53: Han So Tidak Mencari Ku Kan?
54 Ji Eun 54: Eksekusi
55 Ji Eun 55: Bukan Kang Tapi Lee
56 Ji Eun 56: Iblis Pemakan Jantung?
57 Ji Eun 57: Rencana Han So
58 Ji Eun 58: Ketemu!
59 JI Eun 59: Rencana Ji Eun
60 Ji Eun 60: Aksi Ro Naa
61 Ji Eun 61: Sebuah Mimpi
62 Ji Eun 62: Pengosongan Penginapan
63 Ji Eun 63: Dia Gagal
64 Ji Eun 64: Bukan Berasal Dari Dunia Yang Sama
65 Ji Eun 65: Tinggal Sementara
66 Ji Eun 66: Ingin Kau Ada Di Sisi Ku
67 Ji Eun 67: Kena Kalian!
68 Jo Eun 68: Bertamu Ratu
69 Ji Eun 69: Tindakan Tegas
70 Ji Eun 70: Aku Menyukaimu
71 Ji Eun 71: Apa Ini?
72 Ji Eun 72: Dua Kemungkinan
73 Ji Eun 73: Tidak Salah Mencoba
74 Ji Eun 74: Ambruk Bersama
75 Ji Eun 75: Penyempurnaan Kekuatan
76 Ji Eun 76: Benar-benar Pulang
77 Ji Eun 77: Mari Selesaikan
78 Ji Eun 78: Izin Menghadapi Iblis
79 Ji Eun 79: Rencana Ji Eun
80 Ji Eun 80: Kamu Tetaplah Ji Eun
81 Ji Eun 81: Tidak Sabar Memakanmu
82 Ji Run 82: Sesi Pertama Versus
83 Ji Eun 83: Memancing Emosi
84 Ji Eun 84: Kami Minta Maaf
85 Ji Eun 85: Semakin Cepat Semakin Baik
86 Ji Eun 86: Terimakasih Mau Menjadi Rumah Ku
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Ji Eun 01: Isekai
2
Ji Eun 02: Rencana Raja
3
Ji Eun 03: Serangan
4
Ji Eun 04: Hadiah Dari Raja
5
Ji Eun 05: Kekacauan Akan Dimulai
6
Ji Eun 06: Bertemu
7
Ji Eun 07: Obsesi Kakak Beradik
8
Ji Eun 08: MInta Bantuan
9
Ji Eun 09: Mendaftar
10
Ji Eun 10: Hukuman
11
Ji Eun 11: Mendapat Izin
12
Ji Eun 12: Tamu Tak Diundang
13
Ji Eun 13: Han So Tidak Mengerti
14
Ji Eun 14: Carilah Gadis Yang Kau Suka, Lalu Menangkan Dia!
15
Ji Eun 15: Mencari Ji Kang a.k.a Ji Eun
16
Ji Eun 16: Masuk Istana
17
Ji Eun 17: Apa Itu?
18
Ji Eun 18: Babak Pertama Sayembara
19
Ji Eun 19: Apakah Ibu Punya yang Ditargetkan?
20
Ji Eun 20: Tidak Terima
21
Ji Eun 21: Rencana dan Protes
22
Ji Eun 22: Alasan Ji Eun Dibenci
23
Ji Eun 23: Tidak Terpesona
24
Ji Eun 24: Benda Mencurigakan
25
Ji Eun 25: Bahaya Yang Mulia!
26
Ji Eun 26: Kegelisahan Ji Eun
27
Ji Eun 27: Semua Berterimakasih
28
Ji Eun 28: Rencana Lain
29
Ji Eun 29: Tertidur Sejenak
30
Ji Eun 30: Aku Harus Pergi
31
Ji Eun 31: Iblis Mimpi Buruk
32
Ji Eun 32: Gadis Yang Menarik
33
Ji Eun 33: Kekuatan Suci?
34
Ji Eun 34: Masalah di Kamp Militer
35
Ji Eun 35: Ironi Kehidupan
36
Ji Eun 36: Curiga
37
Ji Eun 37: Mengancam Menggunakan Keluarga?
38
Ji Eun 38: Apakah Sudah Menetapkan Putri Mahkota?
39
Ji Eun 39: Menyelinap Keluar
40
Ji Eun 40: Rahasiakan, Jangan Sampai Keluar!
41
Ji Eun 41: Siapa Kamu?
42
Ji Eun 42: Kau Tidak Pantas Dipanggil Ibu!
43
Ji Eun 43: Han So Datang!
44
Ji Eun 44: Ji Eun Tidak Sadar
45
Ji Eun 45: Minum Obat
46
Ji Eun 46: Harus Apa Sekarang?
47
Ji Eun 47: Tidak Sadar Juga
48
Ji Eun 48: Tidak Punya Hati
49
Ji Eun 49: Aku Yakin Ji Eun Berbeda
50
Ji Eun 50: Pemanggilan Keluarga Kang dan Fakta Terkuak
51
Ji Eun 51: Alasan Ji Eun Pergi
52
Ji Eun 52: Pengejaran Terhadap 2 Orang
53
Ji Eun 53: Han So Tidak Mencari Ku Kan?
54
Ji Eun 54: Eksekusi
55
Ji Eun 55: Bukan Kang Tapi Lee
56
Ji Eun 56: Iblis Pemakan Jantung?
57
Ji Eun 57: Rencana Han So
58
Ji Eun 58: Ketemu!
59
JI Eun 59: Rencana Ji Eun
60
Ji Eun 60: Aksi Ro Naa
61
Ji Eun 61: Sebuah Mimpi
62
Ji Eun 62: Pengosongan Penginapan
63
Ji Eun 63: Dia Gagal
64
Ji Eun 64: Bukan Berasal Dari Dunia Yang Sama
65
Ji Eun 65: Tinggal Sementara
66
Ji Eun 66: Ingin Kau Ada Di Sisi Ku
67
Ji Eun 67: Kena Kalian!
68
Jo Eun 68: Bertamu Ratu
69
Ji Eun 69: Tindakan Tegas
70
Ji Eun 70: Aku Menyukaimu
71
Ji Eun 71: Apa Ini?
72
Ji Eun 72: Dua Kemungkinan
73
Ji Eun 73: Tidak Salah Mencoba
74
Ji Eun 74: Ambruk Bersama
75
Ji Eun 75: Penyempurnaan Kekuatan
76
Ji Eun 76: Benar-benar Pulang
77
Ji Eun 77: Mari Selesaikan
78
Ji Eun 78: Izin Menghadapi Iblis
79
Ji Eun 79: Rencana Ji Eun
80
Ji Eun 80: Kamu Tetaplah Ji Eun
81
Ji Eun 81: Tidak Sabar Memakanmu
82
Ji Run 82: Sesi Pertama Versus
83
Ji Eun 83: Memancing Emosi
84
Ji Eun 84: Kami Minta Maaf
85
Ji Eun 85: Semakin Cepat Semakin Baik
86
Ji Eun 86: Terimakasih Mau Menjadi Rumah Ku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!