Ji Eun 10: Hukuman

Ji Eun berjalan menjauh dari tempat pendaftaran. Dia merasa sangat tidak menyenangkan berada di tempat itu berlama-lama. Terlebih banyak nona bangsawan yang datang. Meskipun tidak ada yang akan mengenali dirinya, tapi setidaknya dia harus menghindar dari orang-orang yang hendak mencari masalah. Seperti pelayan salah satu nona yang ia tahu sangat sengaja mencari musuh.

Pluk!

Bahu Ji Eun ditepuk oleh seseorang. Tubuhnya sedikit bergetar ketika melihat siapa yang melakukan itu.

" Aku seperti mengenalmu, tapi dimana ya?"

" Hormat kepada Yang Mulia Pangeran Kedua Han Baek, Semoga Pangeran kedua panjang umur dan sehat selalu."

Ji eun langsung memberikan hormat, ia membungkuk dalam. Dadanya bergemuruh, ia berusaha setenang mungkin dan tentu berharap agar Pangeran Han Baek tidak mengenalinya.

Tenang, Ji Eun. Wujud asli mu adalah seorang wanita, jadi pasti dia tidak akan mengenalimu sebagai prajurit. Ji Eun berbicara dalam hati. Dia sungguh merasa gelisah, takut jika dirinya dikenali.

Sedangkan Han Baek yang disapa oleh Ji Eun masih terus diam, sehingga Ji Eun pun tidak bisa segera menegakkan tubuhnya.

Huh, sampai kapan dia tidak menjawab salam ku. Pinggangku sudah pegal ini, gerutu Ji Eun pelan.

" Aah maaf, ya terimakasih. Hmmm sepertinya aku hanya salah lihat. Apakah kamu juga akan ikut sayembara itu? Jika kamu terpilih, maka kamu akan jadi kakak iparku dong. Hmmm baiklah, kita pasti akan bertemu lagi nona. Semoga berhasil. hwaiting!"

Han baek langsung pergi meninggalkan Ji Een. Tapi Ji Eun malah bernafas lega. Pasalnya dia tidak akan berlama-lama berhadapan degan Baek. Bisa-bisa pangeran kedua itu bisa mengenali siapa dirinya jika terus mengobrol lama.

" Haah, aku sudah berada di kota. Sebaiknya aku membeli beberapa perlengkapan untuk rumah ku itu. Astaga, aku lupa. Aku kan tetap harus melapor ke barak."

Ji Eun menepuk keningnya sendiri. Dia kemudian mengangkat rok nya dan berlari sekencang mungkin untuk menuju barak prajurit. Dia sungguh melupakan hal tersebut. Prajurit yang tidak tinggal di barak militer wajib melakukan lapor pagi. Setelah itu mereka juga harus melakukan latihan secara rutin.

" Hosh ... hosh ... hosh ... Lapor, prajurit Divisi I Ji Kang melapor."

" Tck kau terlambat. Hukumannya, lari mengitari lapangan latihan sebanyak 100 kali."

Ji Eun tidak terkejut dengan hukuman itu. Di masa lalu dia sudah terbiasa dengan hal tersebut. Pendidikan sebagai tentara dan pembunuh bayaran tidaklah mudah. Tubuhnya sudah ditempa oleh latihan sejak dari usia 7 tahun. Maka dari itu, hukuman lari kali ini tentu bukanlah hal yang besar untuk Ji Eun.

" Bagus, ini bisa digunakan untuk melatih tubuh yang lemah ini."

Tanpa penolakan, Ji Eun langung mengambil ancang-ancang untuk berlari. Semua tentu langsung melihat apa yang saat ini Ji Eun lakukan. Beberapa prajurit bahkan ada yang bertaruh bahwa Ji Eun akan pingsan dalam beberapa putaran saja.

" Lihatlah badannya yang kurus kecil itu, aku yakin dia akan ambruk pada putaran ketiga."

" Aku tidak percaya dengan ucapanmu, bukankah kemarin dia mendapat hadiah dari yang mulia raja karena mendapat hewan buruan paling cepat?"

" Aaah aku percaya itu hanya sekedar beruntung."

Beberapa prajurit sepertinya meragukan kemampuan Ji Eun, dan Ji Eun mendengar jelas apa yang mereka bicarakan. Namun, dia acuh. Saat ini bukan saatnya untuk dirinya menghiraukan perkataan mereka. Dia memilih untuk fokus berlari menjalani hukumannya.

Setelah beberapa saat berlalu, beberapa prajurit bersorak menyemangati Ji Eun. Mereka tidak menyangka Ji Eun sudah mengelilingi lapangan lebih dari setengah jumlah hukuman yang diberikan.

" Ayo ... Prajurit Ji Kang! Kamu pasti bisa!"

" Ji Kang! Ji Kang! Ji Kang!"

Semua berteriak memanggil nama Ji Eun, area pelatihan tersebut menjadi riuh. Hampir seisi tempat latihan prajurit menghentikan latihan mereka dan memilih melihat aksi Ji Eun. Bukan tanpa alasan mereka melakukan itu, sebelum Ji Eun, tidak ada yang berhasil memutari lapangan sejumlah 100 kali. Mereka jelas kagum dengan stamina Ji Eun. padahal tubuh Ji Eun kecil dan kurus, seperti itu lah anggapan para prajurit lainnya.

" Ada apa ini, mengapa prajurit tidak ada yang berlatih!"

" Hormat kepada Putra Mahkota, Matahari Kecil Kerajaan Mae, semoga Yang Mulia Putra Mahkota selalu sehat dan panjang umur. Itu, mereka ... ."

Belum selesai Komandan Prajurit Ahn Chen menjelaskan, Han So sudah berjalan menjauh dari dirinya dan mendekat ke arah keramaian terjadi. Han So sedikit terkejut saat melihat Ji Eun yang masih berlari memutari lapangan.

" Mengapa dia berlari begitu?" tanya Han So dengan suaranya yang berat tapi tetap terasa menekan.

" Aaah itu Yang Mulia, itu adalah tradisi di barak prajurit. Barang siapa yang telat datang melapor, maka akan dikenai hukuman untuk berlari 100 kali memutari lapangan," jawab Ahn Chen. Hal itu memanglah sudah lama diterapkan oleh barak prajurit. Maka dari itu semua juga sudah mengerti. Han So pun paham, tapi dia tidak menyangka bahwa Ji Eun akan mengalaminya.

" Apa dia bangun kesiangan? Mengapa dia bisa telat melapor, apa gubuknya itu membuat dirinya tidak bisa tidur? Atau, ada yang terjadi di sana semalam," gumam Han So lirih.

Ahn Chen mengerutkan keningnya ketika mendengar gumaman Han So. Tapi dia tidak bisa mendengarnya dengan jelas karena Han Son berucap begitu lirih.

" Komandan Ahn, minta anak itu menghadap ku setelah ia selesai menjalani hukumannya."

" Baik Yang Mulia Putra Mahkota."

Han So segera meninggalkan tempat itu dan menuju ke ruangannya. Ya, di sana ia juga memiliki ruangan pribadi. Bagaimanapun Han So sudah ikut berperang dari usia muda, jadi barak prajurit ini sudah menjadi rumah kedua baginya. Bahkan Han So lebih suka berada di tempat itu ketimbang di istana putra mahkota.

" Wohoooo Kau hebat Prajurit Ji Kang!"

" Ya, benar. kau berhasil menyelesaikannya!"

" Siapa sangka tubuh kecil kurus mu itu sangat kuat!"

Pujian demi pujian di terima oleh Ji Eun, ia hanya tersenyum tipis. Terlebih saat beberapa orang menepuk bahunya. Sebenarnya ini hampir sama seperti kehidupan sebelumnya, dimana dia selalu menonjol diantara para tentara bayaran yang lainnya, meskipun dia seorang wanita.

" Huh, aku jadi merindukan mereka, Apakah mereka menangisi kematianku ya?" gumam Ji Eun lirih.

" Prajurit Ji Kang, Yang Mulia Putra Mahkota memintamu untuk menghadap beliau di ruangannya, segera?"

" Eeeh, aku?"

TBC

Terpopuler

Comments

Nanik Kusno

Nanik Kusno

G ada yang menangisi kematianmu....perut karetmu yg membuat mu mati....😏😏😏

2024-12-08

1

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

he...he..he...temen2 di masa depan pasti bingung krn kamu mati keselek tulang ayam....abis kebanyaan makan sihh...jadinya pindah alam....😊

2024-07-16

6

Disya♡💕

Disya♡💕

pasti teman² mu di duniamu itu pada bingung mau sedih apa ketawa,soalnya meninggal nya kerena keselek tulang ayam 🤣🤣🤣

2024-06-11

2

lihat semua
Episodes
1 Ji Eun 01: Isekai
2 Ji Eun 02: Rencana Raja
3 Ji Eun 03: Serangan
4 Ji Eun 04: Hadiah Dari Raja
5 Ji Eun 05: Kekacauan Akan Dimulai
6 Ji Eun 06: Bertemu
7 Ji Eun 07: Obsesi Kakak Beradik
8 Ji Eun 08: MInta Bantuan
9 Ji Eun 09: Mendaftar
10 Ji Eun 10: Hukuman
11 Ji Eun 11: Mendapat Izin
12 Ji Eun 12: Tamu Tak Diundang
13 Ji Eun 13: Han So Tidak Mengerti
14 Ji Eun 14: Carilah Gadis Yang Kau Suka, Lalu Menangkan Dia!
15 Ji Eun 15: Mencari Ji Kang a.k.a Ji Eun
16 Ji Eun 16: Masuk Istana
17 Ji Eun 17: Apa Itu?
18 Ji Eun 18: Babak Pertama Sayembara
19 Ji Eun 19: Apakah Ibu Punya yang Ditargetkan?
20 Ji Eun 20: Tidak Terima
21 Ji Eun 21: Rencana dan Protes
22 Ji Eun 22: Alasan Ji Eun Dibenci
23 Ji Eun 23: Tidak Terpesona
24 Ji Eun 24: Benda Mencurigakan
25 Ji Eun 25: Bahaya Yang Mulia!
26 Ji Eun 26: Kegelisahan Ji Eun
27 Ji Eun 27: Semua Berterimakasih
28 Ji Eun 28: Rencana Lain
29 Ji Eun 29: Tertidur Sejenak
30 Ji Eun 30: Aku Harus Pergi
31 Ji Eun 31: Iblis Mimpi Buruk
32 Ji Eun 32: Gadis Yang Menarik
33 Ji Eun 33: Kekuatan Suci?
34 Ji Eun 34: Masalah di Kamp Militer
35 Ji Eun 35: Ironi Kehidupan
36 Ji Eun 36: Curiga
37 Ji Eun 37: Mengancam Menggunakan Keluarga?
38 Ji Eun 38: Apakah Sudah Menetapkan Putri Mahkota?
39 Ji Eun 39: Menyelinap Keluar
40 Ji Eun 40: Rahasiakan, Jangan Sampai Keluar!
41 Ji Eun 41: Siapa Kamu?
42 Ji Eun 42: Kau Tidak Pantas Dipanggil Ibu!
43 Ji Eun 43: Han So Datang!
44 Ji Eun 44: Ji Eun Tidak Sadar
45 Ji Eun 45: Minum Obat
46 Ji Eun 46: Harus Apa Sekarang?
47 Ji Eun 47: Tidak Sadar Juga
48 Ji Eun 48: Tidak Punya Hati
49 Ji Eun 49: Aku Yakin Ji Eun Berbeda
50 Ji Eun 50: Pemanggilan Keluarga Kang dan Fakta Terkuak
51 Ji Eun 51: Alasan Ji Eun Pergi
52 Ji Eun 52: Pengejaran Terhadap 2 Orang
53 Ji Eun 53: Han So Tidak Mencari Ku Kan?
54 Ji Eun 54: Eksekusi
55 Ji Eun 55: Bukan Kang Tapi Lee
56 Ji Eun 56: Iblis Pemakan Jantung?
57 Ji Eun 57: Rencana Han So
58 Ji Eun 58: Ketemu!
59 JI Eun 59: Rencana Ji Eun
60 Ji Eun 60: Aksi Ro Naa
61 Ji Eun 61: Sebuah Mimpi
62 Ji Eun 62: Pengosongan Penginapan
63 Ji Eun 63: Dia Gagal
64 Ji Eun 64: Bukan Berasal Dari Dunia Yang Sama
65 Ji Eun 65: Tinggal Sementara
66 Ji Eun 66: Ingin Kau Ada Di Sisi Ku
67 Ji Eun 67: Kena Kalian!
68 Jo Eun 68: Bertamu Ratu
69 Ji Eun 69: Tindakan Tegas
70 Ji Eun 70: Aku Menyukaimu
71 Ji Eun 71: Apa Ini?
72 Ji Eun 72: Dua Kemungkinan
73 Ji Eun 73: Tidak Salah Mencoba
74 Ji Eun 74: Ambruk Bersama
75 Ji Eun 75: Penyempurnaan Kekuatan
76 Ji Eun 76: Benar-benar Pulang
77 Ji Eun 77: Mari Selesaikan
78 Ji Eun 78: Izin Menghadapi Iblis
79 Ji Eun 79: Rencana Ji Eun
80 Ji Eun 80: Kamu Tetaplah Ji Eun
81 Ji Eun 81: Tidak Sabar Memakanmu
82 Ji Run 82: Sesi Pertama Versus
83 Ji Eun 83: Memancing Emosi
84 Ji Eun 84: Kami Minta Maaf
85 Ji Eun 85: Semakin Cepat Semakin Baik
86 Ji Eun 86: Terimakasih Mau Menjadi Rumah Ku
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Ji Eun 01: Isekai
2
Ji Eun 02: Rencana Raja
3
Ji Eun 03: Serangan
4
Ji Eun 04: Hadiah Dari Raja
5
Ji Eun 05: Kekacauan Akan Dimulai
6
Ji Eun 06: Bertemu
7
Ji Eun 07: Obsesi Kakak Beradik
8
Ji Eun 08: MInta Bantuan
9
Ji Eun 09: Mendaftar
10
Ji Eun 10: Hukuman
11
Ji Eun 11: Mendapat Izin
12
Ji Eun 12: Tamu Tak Diundang
13
Ji Eun 13: Han So Tidak Mengerti
14
Ji Eun 14: Carilah Gadis Yang Kau Suka, Lalu Menangkan Dia!
15
Ji Eun 15: Mencari Ji Kang a.k.a Ji Eun
16
Ji Eun 16: Masuk Istana
17
Ji Eun 17: Apa Itu?
18
Ji Eun 18: Babak Pertama Sayembara
19
Ji Eun 19: Apakah Ibu Punya yang Ditargetkan?
20
Ji Eun 20: Tidak Terima
21
Ji Eun 21: Rencana dan Protes
22
Ji Eun 22: Alasan Ji Eun Dibenci
23
Ji Eun 23: Tidak Terpesona
24
Ji Eun 24: Benda Mencurigakan
25
Ji Eun 25: Bahaya Yang Mulia!
26
Ji Eun 26: Kegelisahan Ji Eun
27
Ji Eun 27: Semua Berterimakasih
28
Ji Eun 28: Rencana Lain
29
Ji Eun 29: Tertidur Sejenak
30
Ji Eun 30: Aku Harus Pergi
31
Ji Eun 31: Iblis Mimpi Buruk
32
Ji Eun 32: Gadis Yang Menarik
33
Ji Eun 33: Kekuatan Suci?
34
Ji Eun 34: Masalah di Kamp Militer
35
Ji Eun 35: Ironi Kehidupan
36
Ji Eun 36: Curiga
37
Ji Eun 37: Mengancam Menggunakan Keluarga?
38
Ji Eun 38: Apakah Sudah Menetapkan Putri Mahkota?
39
Ji Eun 39: Menyelinap Keluar
40
Ji Eun 40: Rahasiakan, Jangan Sampai Keluar!
41
Ji Eun 41: Siapa Kamu?
42
Ji Eun 42: Kau Tidak Pantas Dipanggil Ibu!
43
Ji Eun 43: Han So Datang!
44
Ji Eun 44: Ji Eun Tidak Sadar
45
Ji Eun 45: Minum Obat
46
Ji Eun 46: Harus Apa Sekarang?
47
Ji Eun 47: Tidak Sadar Juga
48
Ji Eun 48: Tidak Punya Hati
49
Ji Eun 49: Aku Yakin Ji Eun Berbeda
50
Ji Eun 50: Pemanggilan Keluarga Kang dan Fakta Terkuak
51
Ji Eun 51: Alasan Ji Eun Pergi
52
Ji Eun 52: Pengejaran Terhadap 2 Orang
53
Ji Eun 53: Han So Tidak Mencari Ku Kan?
54
Ji Eun 54: Eksekusi
55
Ji Eun 55: Bukan Kang Tapi Lee
56
Ji Eun 56: Iblis Pemakan Jantung?
57
Ji Eun 57: Rencana Han So
58
Ji Eun 58: Ketemu!
59
JI Eun 59: Rencana Ji Eun
60
Ji Eun 60: Aksi Ro Naa
61
Ji Eun 61: Sebuah Mimpi
62
Ji Eun 62: Pengosongan Penginapan
63
Ji Eun 63: Dia Gagal
64
Ji Eun 64: Bukan Berasal Dari Dunia Yang Sama
65
Ji Eun 65: Tinggal Sementara
66
Ji Eun 66: Ingin Kau Ada Di Sisi Ku
67
Ji Eun 67: Kena Kalian!
68
Jo Eun 68: Bertamu Ratu
69
Ji Eun 69: Tindakan Tegas
70
Ji Eun 70: Aku Menyukaimu
71
Ji Eun 71: Apa Ini?
72
Ji Eun 72: Dua Kemungkinan
73
Ji Eun 73: Tidak Salah Mencoba
74
Ji Eun 74: Ambruk Bersama
75
Ji Eun 75: Penyempurnaan Kekuatan
76
Ji Eun 76: Benar-benar Pulang
77
Ji Eun 77: Mari Selesaikan
78
Ji Eun 78: Izin Menghadapi Iblis
79
Ji Eun 79: Rencana Ji Eun
80
Ji Eun 80: Kamu Tetaplah Ji Eun
81
Ji Eun 81: Tidak Sabar Memakanmu
82
Ji Run 82: Sesi Pertama Versus
83
Ji Eun 83: Memancing Emosi
84
Ji Eun 84: Kami Minta Maaf
85
Ji Eun 85: Semakin Cepat Semakin Baik
86
Ji Eun 86: Terimakasih Mau Menjadi Rumah Ku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!