Ji Eun 07: Obsesi Kakak Beradik

" Ha ha ha, bagus. Kamu melakukannya dengan baik. lalu mengapa kamu bisa terluka parah seperti ini?"

" Maaf Nona Ji Ah, dia bisa melawan. Maka dari itu saya mendapatkan luka ini. Tapi saya berhasil melukainya seperti permintaan Anda."

Ji Ah melempar sekantong kepingan emas kepada orang tersebut. Dan orang yang suruhan itu langsung pergi dari tempat mereka bertemu. Senyum Ji Ah mengembang sempurna ketika rencana yang disusunnya berhasil. Ya, dalang dibalik penyerangan Ji Eun saat di arena perburuan itu adalah Ji Ah. Sebenarnya dia sangat ingin ikut di acara tersebut adalah untuk memastikan bahwa rencananya berhasil. Melukai dan memastikan bahwa Ji Eun tidak lagi bisa bergerak bebas.

" Percobaan pertama memang gagal, siapa sangka dia diselamatkan oleh putra mahkota. Tapi yang kedua berhasil. Aku harap dia benar-benar menghilang dari dunia ini."

Kebencian yang dimiliki Ji Ah terhadap Ji Eun sungguh besar. Padahal sedari kecil Ji Eun sama sekali tidak pernah mengganggu Ji Ah. Sedikitpun Ji Eun tidak pernah melakukan hal yang menyinggung Ji Ah, tapi Ji Ah sangat tidak menyukai Ji Eun. Semua itu hanya karena dia mendengar ramalan kalau Ji Eun akan menjadi orang besar yang disanjung dan dihormati di seluruh kerajaan Mae ini. Ji Ah jelas tidak bisa terima, dan dia sellau mencari celah untuk menyakiti Ji Eun.

" Haaah, seharusnya aku minta sekalian dia dihabisi. Tapi itu tidaklah menyenangkan. Dia harus merasakan penderitaan hingga memohon untuk kematiannya."

Ji Ah memutuskan untuk segera kembali ke rumah. Senja mulai datang, gurat kuning kemerahan tampak di ufuk barat menandakan pergantian dari siang ke malam sebentar lagi. Ji Ah sampai di rumah tepat sebelum Perdana Mentri Kang tiba.

" Salam hormat ayah, semoga ayah selalu sehat dan panjang umur." Ji Ah menyampaikan salam saat Perdana Mentri Kang saat memasuki rumah, awalnya So Jung ingin marah kepada putri pertamanya itu karena pergi tanpa izin. Namun setelah melihat sang suami pulang, ia pun urung.

" Ada berita yang bisa dikatakan baik namun juga buruk secara bersamaan. Yang Mulia Raja Hyeon mengumumkan mengenai pemilihan calon putri mahkota. Dan semua gadis di kerajaan ini boleh mengikuti pemilihan tersebut," ucap Perdana Mentri Kang.

So Jung dan Ji Ah saling pandang. Mereka sedikit terkejut namun merasa senang dan juga khawatir dalam waktu bersamaan. Pemilihan putri mahkota diadakan menggunakan cara sayembara dimana semua gadis pasti bisa ikut. Hal itu tentu membuat mereka risau karena kesempatan terpilih akan semakin kecil.

" Bisa-bisanya Yang Mulia Raja melakukan hal itu!"

" Tutup mulut mu So Jung, kamu mau ditangkap dengan ucapan sembarangan mu itu?"

Perdana Mentri Kang langsung memotong ucapan sang istri. Meskipun ia juga terkejut dengan keputusan raja, namun hal tersebut tentu tidak bisa diungkapkan secara sembarangan. Bagaimanapun sayembara itu adalah titah. Dan itu hukumnya mutlak.

" Jangan membuat keributan. Hal yang perlu kita lakukan adalah segera mendaftarkan Ji Ah."

So Jung dan Ji Ah mengangguk setuju. Ibu dan anak itu tentu tidka mau menyia-nyiakan kesempatan di depan mata. Terlebih Ji Ah yakin bahwa dirinya memenuhi kualifikasi menjadi seorang putri mahkota.

" Kalau begitu aku juga kan ikut!"

Semua menatap ke arah sumber suara. Seorang gadis keluar dari balik pintu. Dia adalah Ji Hye, putri kedua Perdana Mentri Kang dan sekaligus kakak kedua Ji Eun.

Melihat Ji Hye yang datang mendekat ke arah ketiga orang yang tengah berbicara itu, membuat Ji Ah kesal. Dia berpikir, sejak kapan adik keduanya itu mendambakan posisi putri mahkota. Selama ini Ji Hye tidak pernah aktif dalam kegiatan sosial kelas atas. Dan sekarang, tiba-tiba gadis yang lebih muda satu tahun dari Ji Ah itu berkata ingin ikut dalam sayembara tersebut.

" Kamu! Mengapa kamu tiba-tiba mau ikut mendaftar untuk jadi kandidat juga!" teriak Ji Ah. Wajahnya menegang karena merasa begitu kesal dnegan sang adik. Ji hye yang selama ini diam dan tidak melakukan apa-apa itu entah sejak kapan menjadi ikut berambisi.

" Cih, memangnya hanya Eonie saja yang boleh ikutan. Bukankah sayembara itu diperuntukkan bagi seluruh gadis di kerajaan ini? Jadi, tidak ada salahnya aku ikut kan." sahut Ji Hye dengan santainya. Ternyata keduanya juga tidaklah akur satu sama lain. Meskipun mereka selalu sepakat untuk mengganggu Ji Eun, tapi rupanya baik Ji Hye maupun Ji Ah tetaplah saling berambisi dan ingin menjatuhkan satu sama lainnya.

" Kau ... ."

" Cukup! So Jung, atur kedua anakmu itu. Aku sudah cukup pusing. Semua gadis bisa ikut, jadi kalian berdua tidak perlu meributkan hal ini."

Perdana Mentri Kang langsung bangkit dari duduknya dan pergi dari tempat itu. Ji Ah dan Ji Hye terdiam, mulut mereka terkunci rapat ketika melihat sang ayah yang berteriak keras. Selama ini mereka tidak pernah melihat Perdana Mentri Kang semarah itu. Ada rasa takut juga yang hinggap dalam diri Ji Ah dan Ji Hye.

" Apa yang dikatakan ayah kalian benar, kalian berdua bisa bersaing di istana karena sayembara ini adalah milik semua gadis."

" Tapi Bu~"

Ji Ah hendak melakukan protes, tapi So Jung terlebih dulu sudah mengangkat tangannya sebagai tanda dia tidak mau menerima perlawanan dalam bentuk apapun. Ji Ah pun menyerah, tapi tatapan sinis ia tujukan kepada Ji Hye. Sedangkan Ji Hye, dia hanya bersikap acuh. putri kedua Kang Hoon itu memilih untuk meniggalkan tempat mereka berbicara dan menuju ke kamar.

" Jangan harap kamu bisa mendapatkan posisi itu!" tegas Ji Ah tajam.

" Cih, jangan congkak. Jika aku tidak bisa mendapatkannya, Apakah berarti Eonie juga bisa? Ingat, di kerajaan ini masih banyak orang yang lebih segalanya ketimbang Eonie, jadi khawatirkan dirimu sendiri," sahut Ji Hye.

Sebenarnya bukan hanya di kediaman Perdana Mentri Kang keributan itu terjadi, seluruh kerajaan menjadi sedikit ricuh saat melihat pengumuman sayembara yang dibubuhi stempel milik raja Hyeon. Awalanya warga pikir itu adalah ulah iseng seseorang, tapi ketika melihat deretan prajurit yang mengawal Kasim Ho saat menempelkan pengumuman, semua orang pun percaya.

Kini semua gadis memiliki harapan bisa masuk ke dalam istana Kerajaan Mae. Bahkan jika mereka tidak mampu menjadi pendamping dari putra mahkota, mereka rela untuk dijadikan selir atupun gundik.

" Raja Hyeon sungguh mengambil keputusan yang sembarangan. Apa bisa begini, bagaimana jika putri mahkota nanti di dapat dari rakyat biasa?"

" Ya benar, kami juga tidak bisa menerimanya. Bukankah ini semacam penghinaan bagi para bangsawan. Memangnya sudah tidak ada lagi putri bangsawan yang pantas sehingga beliau mengadakan sayembara. Ini sungguh kekanak-kanakan."

" Tampaknya kita harus mengadakan protes kepada Yang Mulia Raja."

Ternyata beberapa pejabat dan bangsawan tengah berkumpul membahas sayembara tersebut. terlihat diantara banyak pejabat tidak menyetujui keputusan raja. Bahkan mereka bersiap mengadakan protes saat rapat kerajaan esok paginya.

" Ini sungguh tidak bisa dibiarkan. Aku sudah menyiapkan putri ku untuk menjadi kandidat unggul sebagai putri mahkota. Seharusnya dnegan putriku menjadi ratu nanti, maka aku bisa mendapatkan sedikit kuasa di kerjaan," gumam salah seroang pejabat. Dia lah yang menjadi provokator untuk mengajukan protes mengenai keputusan sayembara yang dicetuskan oleh Raja Hyeon.

TBC

Terpopuler

Comments

٭ 𝕰𝖑𝖑𝖊 ٭ ᵉᶠ ​᭄

٭ 𝕰𝖑𝖑𝖊 ٭ ᵉᶠ ​᭄

nah bener kan itu ulah kakak lucknut nya 😡

2025-02-07

0

kodo itu indah

kodo itu indah

😄

2025-02-06

1

kodo itu indah

kodo itu indah

belum tentu

2025-02-06

1

lihat semua
Episodes
1 Ji Eun 01: Isekai
2 Ji Eun 02: Rencana Raja
3 Ji Eun 03: Serangan
4 Ji Eun 04: Hadiah Dari Raja
5 Ji Eun 05: Kekacauan Akan Dimulai
6 Ji Eun 06: Bertemu
7 Ji Eun 07: Obsesi Kakak Beradik
8 Ji Eun 08: MInta Bantuan
9 Ji Eun 09: Mendaftar
10 Ji Eun 10: Hukuman
11 Ji Eun 11: Mendapat Izin
12 Ji Eun 12: Tamu Tak Diundang
13 Ji Eun 13: Han So Tidak Mengerti
14 Ji Eun 14: Carilah Gadis Yang Kau Suka, Lalu Menangkan Dia!
15 Ji Eun 15: Mencari Ji Kang a.k.a Ji Eun
16 Ji Eun 16: Masuk Istana
17 Ji Eun 17: Apa Itu?
18 Ji Eun 18: Babak Pertama Sayembara
19 Ji Eun 19: Apakah Ibu Punya yang Ditargetkan?
20 Ji Eun 20: Tidak Terima
21 Ji Eun 21: Rencana dan Protes
22 Ji Eun 22: Alasan Ji Eun Dibenci
23 Ji Eun 23: Tidak Terpesona
24 Ji Eun 24: Benda Mencurigakan
25 Ji Eun 25: Bahaya Yang Mulia!
26 Ji Eun 26: Kegelisahan Ji Eun
27 Ji Eun 27: Semua Berterimakasih
28 Ji Eun 28: Rencana Lain
29 Ji Eun 29: Tertidur Sejenak
30 Ji Eun 30: Aku Harus Pergi
31 Ji Eun 31: Iblis Mimpi Buruk
32 Ji Eun 32: Gadis Yang Menarik
33 Ji Eun 33: Kekuatan Suci?
34 Ji Eun 34: Masalah di Kamp Militer
35 Ji Eun 35: Ironi Kehidupan
36 Ji Eun 36: Curiga
37 Ji Eun 37: Mengancam Menggunakan Keluarga?
38 Ji Eun 38: Apakah Sudah Menetapkan Putri Mahkota?
39 Ji Eun 39: Menyelinap Keluar
40 Ji Eun 40: Rahasiakan, Jangan Sampai Keluar!
41 Ji Eun 41: Siapa Kamu?
42 Ji Eun 42: Kau Tidak Pantas Dipanggil Ibu!
43 Ji Eun 43: Han So Datang!
44 Ji Eun 44: Ji Eun Tidak Sadar
45 Ji Eun 45: Minum Obat
46 Ji Eun 46: Harus Apa Sekarang?
47 Ji Eun 47: Tidak Sadar Juga
48 Ji Eun 48: Tidak Punya Hati
49 Ji Eun 49: Aku Yakin Ji Eun Berbeda
50 Ji Eun 50: Pemanggilan Keluarga Kang dan Fakta Terkuak
51 Ji Eun 51: Alasan Ji Eun Pergi
52 Ji Eun 52: Pengejaran Terhadap 2 Orang
53 Ji Eun 53: Han So Tidak Mencari Ku Kan?
54 Ji Eun 54: Eksekusi
55 Ji Eun 55: Bukan Kang Tapi Lee
56 Ji Eun 56: Iblis Pemakan Jantung?
57 Ji Eun 57: Rencana Han So
58 Ji Eun 58: Ketemu!
59 JI Eun 59: Rencana Ji Eun
60 Ji Eun 60: Aksi Ro Naa
61 Ji Eun 61: Sebuah Mimpi
62 Ji Eun 62: Pengosongan Penginapan
63 Ji Eun 63: Dia Gagal
64 Ji Eun 64: Bukan Berasal Dari Dunia Yang Sama
65 Ji Eun 65: Tinggal Sementara
66 Ji Eun 66: Ingin Kau Ada Di Sisi Ku
67 Ji Eun 67: Kena Kalian!
68 Jo Eun 68: Bertamu Ratu
69 Ji Eun 69: Tindakan Tegas
70 Ji Eun 70: Aku Menyukaimu
71 Ji Eun 71: Apa Ini?
72 Ji Eun 72: Dua Kemungkinan
73 Ji Eun 73: Tidak Salah Mencoba
74 Ji Eun 74: Ambruk Bersama
75 Ji Eun 75: Penyempurnaan Kekuatan
76 Ji Eun 76: Benar-benar Pulang
77 Ji Eun 77: Mari Selesaikan
78 Ji Eun 78: Izin Menghadapi Iblis
79 Ji Eun 79: Rencana Ji Eun
80 Ji Eun 80: Kamu Tetaplah Ji Eun
81 Ji Eun 81: Tidak Sabar Memakanmu
82 Ji Run 82: Sesi Pertama Versus
83 Ji Eun 83: Memancing Emosi
84 Ji Eun 84: Kami Minta Maaf
85 Ji Eun 85: Semakin Cepat Semakin Baik
86 Ji Eun 86: Terimakasih Mau Menjadi Rumah Ku
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Ji Eun 01: Isekai
2
Ji Eun 02: Rencana Raja
3
Ji Eun 03: Serangan
4
Ji Eun 04: Hadiah Dari Raja
5
Ji Eun 05: Kekacauan Akan Dimulai
6
Ji Eun 06: Bertemu
7
Ji Eun 07: Obsesi Kakak Beradik
8
Ji Eun 08: MInta Bantuan
9
Ji Eun 09: Mendaftar
10
Ji Eun 10: Hukuman
11
Ji Eun 11: Mendapat Izin
12
Ji Eun 12: Tamu Tak Diundang
13
Ji Eun 13: Han So Tidak Mengerti
14
Ji Eun 14: Carilah Gadis Yang Kau Suka, Lalu Menangkan Dia!
15
Ji Eun 15: Mencari Ji Kang a.k.a Ji Eun
16
Ji Eun 16: Masuk Istana
17
Ji Eun 17: Apa Itu?
18
Ji Eun 18: Babak Pertama Sayembara
19
Ji Eun 19: Apakah Ibu Punya yang Ditargetkan?
20
Ji Eun 20: Tidak Terima
21
Ji Eun 21: Rencana dan Protes
22
Ji Eun 22: Alasan Ji Eun Dibenci
23
Ji Eun 23: Tidak Terpesona
24
Ji Eun 24: Benda Mencurigakan
25
Ji Eun 25: Bahaya Yang Mulia!
26
Ji Eun 26: Kegelisahan Ji Eun
27
Ji Eun 27: Semua Berterimakasih
28
Ji Eun 28: Rencana Lain
29
Ji Eun 29: Tertidur Sejenak
30
Ji Eun 30: Aku Harus Pergi
31
Ji Eun 31: Iblis Mimpi Buruk
32
Ji Eun 32: Gadis Yang Menarik
33
Ji Eun 33: Kekuatan Suci?
34
Ji Eun 34: Masalah di Kamp Militer
35
Ji Eun 35: Ironi Kehidupan
36
Ji Eun 36: Curiga
37
Ji Eun 37: Mengancam Menggunakan Keluarga?
38
Ji Eun 38: Apakah Sudah Menetapkan Putri Mahkota?
39
Ji Eun 39: Menyelinap Keluar
40
Ji Eun 40: Rahasiakan, Jangan Sampai Keluar!
41
Ji Eun 41: Siapa Kamu?
42
Ji Eun 42: Kau Tidak Pantas Dipanggil Ibu!
43
Ji Eun 43: Han So Datang!
44
Ji Eun 44: Ji Eun Tidak Sadar
45
Ji Eun 45: Minum Obat
46
Ji Eun 46: Harus Apa Sekarang?
47
Ji Eun 47: Tidak Sadar Juga
48
Ji Eun 48: Tidak Punya Hati
49
Ji Eun 49: Aku Yakin Ji Eun Berbeda
50
Ji Eun 50: Pemanggilan Keluarga Kang dan Fakta Terkuak
51
Ji Eun 51: Alasan Ji Eun Pergi
52
Ji Eun 52: Pengejaran Terhadap 2 Orang
53
Ji Eun 53: Han So Tidak Mencari Ku Kan?
54
Ji Eun 54: Eksekusi
55
Ji Eun 55: Bukan Kang Tapi Lee
56
Ji Eun 56: Iblis Pemakan Jantung?
57
Ji Eun 57: Rencana Han So
58
Ji Eun 58: Ketemu!
59
JI Eun 59: Rencana Ji Eun
60
Ji Eun 60: Aksi Ro Naa
61
Ji Eun 61: Sebuah Mimpi
62
Ji Eun 62: Pengosongan Penginapan
63
Ji Eun 63: Dia Gagal
64
Ji Eun 64: Bukan Berasal Dari Dunia Yang Sama
65
Ji Eun 65: Tinggal Sementara
66
Ji Eun 66: Ingin Kau Ada Di Sisi Ku
67
Ji Eun 67: Kena Kalian!
68
Jo Eun 68: Bertamu Ratu
69
Ji Eun 69: Tindakan Tegas
70
Ji Eun 70: Aku Menyukaimu
71
Ji Eun 71: Apa Ini?
72
Ji Eun 72: Dua Kemungkinan
73
Ji Eun 73: Tidak Salah Mencoba
74
Ji Eun 74: Ambruk Bersama
75
Ji Eun 75: Penyempurnaan Kekuatan
76
Ji Eun 76: Benar-benar Pulang
77
Ji Eun 77: Mari Selesaikan
78
Ji Eun 78: Izin Menghadapi Iblis
79
Ji Eun 79: Rencana Ji Eun
80
Ji Eun 80: Kamu Tetaplah Ji Eun
81
Ji Eun 81: Tidak Sabar Memakanmu
82
Ji Run 82: Sesi Pertama Versus
83
Ji Eun 83: Memancing Emosi
84
Ji Eun 84: Kami Minta Maaf
85
Ji Eun 85: Semakin Cepat Semakin Baik
86
Ji Eun 86: Terimakasih Mau Menjadi Rumah Ku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!