Ji Eun 06: Bertemu

Han So terus berkuda, memang biasanya dengan cara ini dia melepaskan rasa kesalnya. Jelas dia tidak bisa membantah apa yang sudah dititahkan oleh sang raja, meskipun itu adalah ayah kandungnya sendiri. Tapi titah raja bersifat mutlak, Han So tentu hanya bisa pasrah menerima.

" Arghhhh, ayahanda benar-benar kelewatan. Ku kira dia hanya sekedar menggertak saja, tapi siapa sangka akan melakukannya bahkan secepat ini, huh!" gerutu Han So sambil terus memacu kudanya. Ia tidak menyangka bahwa sayembara yang sempat dibicarakan di kediaman utama tempo hari, kini benar-benar dilaksanakan.

" Huh, mau kayak apa nanti istana. Apakah ayah sebegitu nya ingin segera lengser? Bukankah beliau masih sangat sehat. Jika raja-raja yang lain ingin memerintah sampai ajal menjemput, ayahanda sungguh sangat berbeda. Haish, sungguh diluar dugaan."

Apa yang digerutukan oleh Han So tidak salah memang. Kebanyak seorang pemimpin akan menjabat selama mungkin. Namun tidak dengan Raja Hyeon, beliau seperti sudah sangat tidak tertarik dengan kepemimpinan. Bahkan setiap rapat istana, Raja Hyeon selalu membawa Putra Mahkota Han So untuk ikut dan tidak jarang meminta sang wangseja untuk memutuskan suatu hal.

" Eeh, siapa itu. Ditengah hutan seperti ini, apa yang dia lakukan? Bukankah itu pakaian prajurit ya?"

Han So menghentikan langkah kudanya. Ia pun turun dari tubuh kuda untuk melihat seseorang yang tengah sibuk membangun sebuah gubuk.

" Sepetinya aku pernah melihat prajurit itu, tapi dimana ya?"

Han So bergumam lirih, dia berjalan sambil menuntun kuda miliknya menuju ke tempat di mana orang yang dilihatnya.

" Apa yang kamu lakukan!"

" Aaaaah!"

Bruk

Orang yang dilihat oleh Han So itu terjatuh dari papan kayu yang dia injak. Sebenarnya Han So sedikit heran, bagaimana pria bisa bertubuh kecil seperti itu. Apalagi jelas bisa ia ketahui bahwa pria itu adalah seorang prajurit.

" Y-yang Mulia Putra Mahkota, ke-kenapa Anda di sini?" ucap Ji eun terkejut. Ya, orang yang dilihat oleh Sang Putra Mahkota adalah Ji Eun. Dia memang sedang membuat sebuh 'rumah' di dalam hutan sebagi tempat tinggalnya. Ji Eun memutuskan untuk tidak sering pulang ke rumah.

" Apa ada masalah aku mendatangi wilayahku sendiri? Apakah aku harus meminta izin?"

Glek!

Ji Eun kehabisan kata, orang yang berdiri di depannya adalah seorang putra mahkota. Dia yang akan jadi raja selanjutnya, jadi pertanyaannya sungguh tidak tepat.

" Kamu adalah prajurit yang waktu itu tenggelam di danau kan? Kenapa kamu bisa tenggelam di danau istana?" Han So akhirnya ingat mengenai wajah prajurit yang sekarang ada di depannya.

" Aaah iya benar Yang Mulia, saya adalah prajurit yang waktu Anda selamatkan. Nama saya Ji Kang, saya mengucapkan banyak terimakasih atas pertolongan Yang Mulia Putra Mahkota. Soal itu ... Ehmm saya kepleset Yang Mulia," jawab Ji Eun. Dia tidak bisa membuka fakta bahwa dirinya hendak dicelakai.

Ji Eun lalu membungkukkan tubuhnya saat mengucapkan rasa terimakasih. Waktu itu Ji Eun memang tidak mengucapkan terimakasih dengan benar karena putra mahkota langsung pergi meninggalkannya.

Setelah berbasa-basi sedikit, Pangeran Han So menanyai mengenai apa yang dilakukan oleh Ji Eun di tempat tersebut. Dia pun terkejut karena Ji Eun mengatakan bahwa sedang membangun sebuah rumah.

" Kau bilang ini rumah! ini lebih tepatnya seperti kandang, memangnya kamu tidak punya rumah sampai membuat gubuk di tengah hutan begini. Di hutan ini masih banyak binatang buas lho, dan namamu tadi siapa , Ji Kang? Kamu bukannya putra dari Perdana Mentri Kang Hoon?"

Deg!

Ji Eun terkejut saat Han So mengetahui identitasnya. Ternyata tadi di kamp perburuan Han So mendengar perihal putra perdana mentri yang mendapat hadiah dari sang raja karena berhasil mendapatkan binatang buruan tercepat.

" Aaah iya benar, saya hanya sedang tidak ingin pulang ke rumah karena lebih nyaman tinggal sendiri. Ehmmm, saya adalah anak yang tidak disayang oleh ibu saya, jadi tinggal begini membuat saya lebih nyaman."

Penjelasan Ji Eun membuat Han So terkejut. Dalam pikiran anak yang banyak mendapat limpahan kasih sayang seperti dirinya, cerita Ji Eun tersebut tentu tidak membuatnya percaya.

" Jika kamu tidak suka tinggal bersama keluargamu, bukankah kamu bisa tinggal di kamp prajurit? Aku akan membawamu ke sana sekarang juga, kebetulan pimpinan prajurit utama adalah pamanku Kyung Sam, aku akan mengatakan kepada beliau kalau ~"

" Tidak, tidak perlu Yang Mulia. Saya lebih suka begini saja," potong Ji Eun cepat. Dia jelas tidak bisa berada di kamp prajurit. Selain sang ibu pasti akan menolak keras, identitas asli Ji Eun pastilah terungkap.

Han So hanya bisa mendengus, ia tidak menyangka bahwa Ji Eun lebih memilih tempat lusuh yang dibuat ala kadarnya itu sebagi tempat berteduh ketimbang rumah seorang perdana menteri dan juga kamp prajurit. Ini membuatnya merasa ada yang tidak beres dengan keluarga itu.

" Kehidupan seperti apa yang dijalani pemuda kurus kecil ini, sampai dia tidak suka berbaur dengan orang lain?" gumam Han So lirih. Seketika dia merasa simpati dengan Ji Eun yang berperan sebagai Prajurit Ji Kang. Padahal Han So terkenal sebagi pribadi yang dingin dan tidak terllau memerhatikan orang lain.

Pada akhirnya Han So malah membantu Ji Eun. Ia merasa bahwa melakukan perkejaan itu membuat pikirannya merasa ringan dan permasalahan sayembara yang dibuat ayahnya tidak lagi terpikirkan.

" Y-yang Mulia, apa yang Anda lakukan. Silakan duduk saja biar hamba yang mengerjakan ini. Semua ini adalah rumah yang akan saya tempati, jadi Anda jangan melakukan perkejaan kasar begini," tukas Ji Eun dengan begitu terkejut saat melihat Han So mengangkat kayu dan membantunya.

" Tck, aku hanya sedang tidak ada kerjaan. Sudah jangan cerewet, tubuh kecil mu tidak akan sanggup mematahkan ranting pohon sekalipun. Heran aku, kok bisa kamu diterima menjadi prajurit dengan tubuh mu yang kecil kurus itu!"

Ji Eun hanya bisa membuang nafasnya kasar, entahlah dia sungguh kalah beradu mulut dengan Han So. Tapi apa yang dikatakan oleh Han So memang benar adanya, dia terlihat kecil dan lemah.

" Tunggu, kenapa ada darah di lenganmu? Apa kamu terluka?"

" Aaah ini, eeeh tadi saya terjatuh saat menebang pohon. Tapi sudah tidak apa-apa kok Yang Mulia."

Ji Eun hampir saja ketahuan, pasalnya Han So ingin memeriksa lukanya. Tapi beruntung dia bisa meyakinkan pria itu bahwa lukanya tidak lah parah.

Sebenarnya ada alasan aku tidak pulang ke rumah sekarang, orang itu pasti sekarang sedang memberi laporan. Mari kita lihat apa yang akan dilakukan ke depannya.

TBC

Terpopuler

Comments

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussehsr

2024-03-06

0

Miss Typo

Miss Typo

apakah Han So akan sering mengunjungi Ji Eun di rumah gubuk itu, kalau iya walaupun menyamar sebagai sebagai laki², tapi mereka berdua deket
witing tresno jalaran soko kulino 😁
cocok gk sih, tapi kan taunya si Ji Eun tuh cowok hehehe

2024-02-14

0

lihat semua
Episodes
1 Ji Eun 01: Isekai
2 Ji Eun 02: Rencana Raja
3 Ji Eun 03: Serangan
4 Ji Eun 04: Hadiah Dari Raja
5 Ji Eun 05: Kekacauan Akan Dimulai
6 Ji Eun 06: Bertemu
7 Ji Eun 07: Obsesi Kakak Beradik
8 Ji Eun 08: MInta Bantuan
9 Ji Eun 09: Mendaftar
10 Ji Eun 10: Hukuman
11 Ji Eun 11: Mendapat Izin
12 Ji Eun 12: Tamu Tak Diundang
13 Ji Eun 13: Han So Tidak Mengerti
14 Ji Eun 14: Carilah Gadis Yang Kau Suka, Lalu Menangkan Dia!
15 Ji Eun 15: Mencari Ji Kang a.k.a Ji Eun
16 Ji Eun 16: Masuk Istana
17 Ji Eun 17: Apa Itu?
18 Ji Eun 18: Babak Pertama Sayembara
19 Ji Eun 19: Apakah Ibu Punya yang Ditargetkan?
20 Ji Eun 20: Tidak Terima
21 Ji Eun 21: Rencana dan Protes
22 Ji Eun 22: Alasan Ji Eun Dibenci
23 Ji Eun 23: Tidak Terpesona
24 Ji Eun 24: Benda Mencurigakan
25 Ji Eun 25: Bahaya Yang Mulia!
26 Ji Eun 26: Kegelisahan Ji Eun
27 Ji Eun 27: Semua Berterimakasih
28 Ji Eun 28: Rencana Lain
29 Ji Eun 29: Tertidur Sejenak
30 Ji Eun 30: Aku Harus Pergi
31 Ji Eun 31: Iblis Mimpi Buruk
32 Ji Eun 32: Gadis Yang Menarik
33 Ji Eun 33: Kekuatan Suci?
34 Ji Eun 34: Masalah di Kamp Militer
35 Ji Eun 35: Ironi Kehidupan
36 Ji Eun 36: Curiga
37 Ji Eun 37: Mengancam Menggunakan Keluarga?
38 Ji Eun 38: Apakah Sudah Menetapkan Putri Mahkota?
39 Ji Eun 39: Menyelinap Keluar
40 Ji Eun 40: Rahasiakan, Jangan Sampai Keluar!
41 Ji Eun 41: Siapa Kamu?
42 Ji Eun 42: Kau Tidak Pantas Dipanggil Ibu!
43 Ji Eun 43: Han So Datang!
44 Ji Eun 44: Ji Eun Tidak Sadar
45 Ji Eun 45: Minum Obat
46 Ji Eun 46: Harus Apa Sekarang?
47 Ji Eun 47: Tidak Sadar Juga
48 Ji Eun 48: Tidak Punya Hati
49 Ji Eun 49: Aku Yakin Ji Eun Berbeda
50 Ji Eun 50: Pemanggilan Keluarga Kang dan Fakta Terkuak
51 Ji Eun 51: Alasan Ji Eun Pergi
52 Ji Eun 52: Pengejaran Terhadap 2 Orang
53 Ji Eun 53: Han So Tidak Mencari Ku Kan?
54 Ji Eun 54: Eksekusi
55 Ji Eun 55: Bukan Kang Tapi Lee
56 Ji Eun 56: Iblis Pemakan Jantung?
57 Ji Eun 57: Rencana Han So
58 Ji Eun 58: Ketemu!
59 JI Eun 59: Rencana Ji Eun
60 Ji Eun 60: Aksi Ro Naa
61 Ji Eun 61: Sebuah Mimpi
62 Ji Eun 62: Pengosongan Penginapan
63 Ji Eun 63: Dia Gagal
64 Ji Eun 64: Bukan Berasal Dari Dunia Yang Sama
65 Ji Eun 65: Tinggal Sementara
66 Ji Eun 66: Ingin Kau Ada Di Sisi Ku
67 Ji Eun 67: Kena Kalian!
68 Jo Eun 68: Bertamu Ratu
69 Ji Eun 69: Tindakan Tegas
70 Ji Eun 70: Aku Menyukaimu
71 Ji Eun 71: Apa Ini?
72 Ji Eun 72: Dua Kemungkinan
73 Ji Eun 73: Tidak Salah Mencoba
74 Ji Eun 74: Ambruk Bersama
75 Ji Eun 75: Penyempurnaan Kekuatan
76 Ji Eun 76: Benar-benar Pulang
77 Ji Eun 77: Mari Selesaikan
78 Ji Eun 78: Izin Menghadapi Iblis
79 Ji Eun 79: Rencana Ji Eun
80 Ji Eun 80: Kamu Tetaplah Ji Eun
81 Ji Eun 81: Tidak Sabar Memakanmu
82 Ji Run 82: Sesi Pertama Versus
83 Ji Eun 83: Memancing Emosi
84 Ji Eun 84: Kami Minta Maaf
85 Ji Eun 85: Semakin Cepat Semakin Baik
86 Ji Eun 86: Terimakasih Mau Menjadi Rumah Ku
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Ji Eun 01: Isekai
2
Ji Eun 02: Rencana Raja
3
Ji Eun 03: Serangan
4
Ji Eun 04: Hadiah Dari Raja
5
Ji Eun 05: Kekacauan Akan Dimulai
6
Ji Eun 06: Bertemu
7
Ji Eun 07: Obsesi Kakak Beradik
8
Ji Eun 08: MInta Bantuan
9
Ji Eun 09: Mendaftar
10
Ji Eun 10: Hukuman
11
Ji Eun 11: Mendapat Izin
12
Ji Eun 12: Tamu Tak Diundang
13
Ji Eun 13: Han So Tidak Mengerti
14
Ji Eun 14: Carilah Gadis Yang Kau Suka, Lalu Menangkan Dia!
15
Ji Eun 15: Mencari Ji Kang a.k.a Ji Eun
16
Ji Eun 16: Masuk Istana
17
Ji Eun 17: Apa Itu?
18
Ji Eun 18: Babak Pertama Sayembara
19
Ji Eun 19: Apakah Ibu Punya yang Ditargetkan?
20
Ji Eun 20: Tidak Terima
21
Ji Eun 21: Rencana dan Protes
22
Ji Eun 22: Alasan Ji Eun Dibenci
23
Ji Eun 23: Tidak Terpesona
24
Ji Eun 24: Benda Mencurigakan
25
Ji Eun 25: Bahaya Yang Mulia!
26
Ji Eun 26: Kegelisahan Ji Eun
27
Ji Eun 27: Semua Berterimakasih
28
Ji Eun 28: Rencana Lain
29
Ji Eun 29: Tertidur Sejenak
30
Ji Eun 30: Aku Harus Pergi
31
Ji Eun 31: Iblis Mimpi Buruk
32
Ji Eun 32: Gadis Yang Menarik
33
Ji Eun 33: Kekuatan Suci?
34
Ji Eun 34: Masalah di Kamp Militer
35
Ji Eun 35: Ironi Kehidupan
36
Ji Eun 36: Curiga
37
Ji Eun 37: Mengancam Menggunakan Keluarga?
38
Ji Eun 38: Apakah Sudah Menetapkan Putri Mahkota?
39
Ji Eun 39: Menyelinap Keluar
40
Ji Eun 40: Rahasiakan, Jangan Sampai Keluar!
41
Ji Eun 41: Siapa Kamu?
42
Ji Eun 42: Kau Tidak Pantas Dipanggil Ibu!
43
Ji Eun 43: Han So Datang!
44
Ji Eun 44: Ji Eun Tidak Sadar
45
Ji Eun 45: Minum Obat
46
Ji Eun 46: Harus Apa Sekarang?
47
Ji Eun 47: Tidak Sadar Juga
48
Ji Eun 48: Tidak Punya Hati
49
Ji Eun 49: Aku Yakin Ji Eun Berbeda
50
Ji Eun 50: Pemanggilan Keluarga Kang dan Fakta Terkuak
51
Ji Eun 51: Alasan Ji Eun Pergi
52
Ji Eun 52: Pengejaran Terhadap 2 Orang
53
Ji Eun 53: Han So Tidak Mencari Ku Kan?
54
Ji Eun 54: Eksekusi
55
Ji Eun 55: Bukan Kang Tapi Lee
56
Ji Eun 56: Iblis Pemakan Jantung?
57
Ji Eun 57: Rencana Han So
58
Ji Eun 58: Ketemu!
59
JI Eun 59: Rencana Ji Eun
60
Ji Eun 60: Aksi Ro Naa
61
Ji Eun 61: Sebuah Mimpi
62
Ji Eun 62: Pengosongan Penginapan
63
Ji Eun 63: Dia Gagal
64
Ji Eun 64: Bukan Berasal Dari Dunia Yang Sama
65
Ji Eun 65: Tinggal Sementara
66
Ji Eun 66: Ingin Kau Ada Di Sisi Ku
67
Ji Eun 67: Kena Kalian!
68
Jo Eun 68: Bertamu Ratu
69
Ji Eun 69: Tindakan Tegas
70
Ji Eun 70: Aku Menyukaimu
71
Ji Eun 71: Apa Ini?
72
Ji Eun 72: Dua Kemungkinan
73
Ji Eun 73: Tidak Salah Mencoba
74
Ji Eun 74: Ambruk Bersama
75
Ji Eun 75: Penyempurnaan Kekuatan
76
Ji Eun 76: Benar-benar Pulang
77
Ji Eun 77: Mari Selesaikan
78
Ji Eun 78: Izin Menghadapi Iblis
79
Ji Eun 79: Rencana Ji Eun
80
Ji Eun 80: Kamu Tetaplah Ji Eun
81
Ji Eun 81: Tidak Sabar Memakanmu
82
Ji Run 82: Sesi Pertama Versus
83
Ji Eun 83: Memancing Emosi
84
Ji Eun 84: Kami Minta Maaf
85
Ji Eun 85: Semakin Cepat Semakin Baik
86
Ji Eun 86: Terimakasih Mau Menjadi Rumah Ku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!