Ji Eun 05: Kekacauan Akan Dimulai

Keadaan perkemahan tempat perburuan dilakukan semakin ramai saat ketiga pangeran datang dengan membawa hasil buruan mereka. Dan yang paling riuh adalah saat putra mahkota mendapatkan hasil buruan paling besar. Sebuah beruang hitam besar di dapatkan oleh sang wangseja.

" Tidak diragukan lagi, Yang Mulia Putra Mahkota pasti akan jadi pemenang. Kemampuannya selalu mengagumkan," puji Perdana Menteri Kang.

Raja Hyeon hanya tersenyum simpul, dia tentu tahu bagaimana kemampuan putra pertamanya. Tapi Raja Hyeon tidak puas, keinginannya agar Putra Mahkota Han So agar segera menikah masih menggebu.

" Buat apa bisa menaklukkan beruang tapi menaklukan wanita saja tidak bisa. Haishh, anak itu benar-benar membuatku khawatir. Aku ingin segera pensiun, tapi dia sama sekali tidak ada tanda-tanda mau segera menikah. Sepertinya rencana itu harus segera dilakukan," keluh Raja Hyeon.

Sang raja kemudian membisikkan sesuatu kepada istrinya. Awalnya Ratu Gyeo Wool menghela nafasnya, tapi pada akhirnya ibu negara tersebut mengangguk kecil. Keinginan sang suami begitu kukuh, dia tidak lagi bisa menahannya. Jika kemarin-kemarin Ratu Gyeo Wool masih bisa mengulur rencana itu, tapi sepertinya sekarang sudah tidak bisa lagi.

" Jika itu yang Yang Mulia inginkan, maka saya pun tidak bisa lagi menghalangi. Panggil Kasim Ho saja untuk mengumumkan hal tersebut. Ini adalah hal yang baik mengingat para gadis bangsawan juga hadir di sini," papar Ratu Gyeo Wool. Suaminya itu benar-benar tidak sabaran. Walaupun ratu tahu betul alasan suaminya ingin segera meletakkan tahta, akan tetapi ia tetap masih tidak mengerti isi kepala sang Raja.

Di saat Raja Hyeon memanggil Kasim Ho, di sisi lain para pangeran sedang menikmati makanan mereka sambil beristirahat. Tapi ada satu hal yang aneh dilihat oleh Putra Mahkota Han So. Sang adik Han Baek atau pangeran kedua terlihat celingukan.

" Ada apa, siapa yang kamu cari Baek?" tanya Han So.

" Aah, aku sedang mencari seorang prajurit hyung. Tadi pagi kami berjanji akan jadi satu tim, tapi sepertinya dia lupa. Kami terpisah bahkan sebelum acara berburu mulai," jelas Baek.

Han So mengerutkan alisnya, tumben sekali adik pertamanya itu peduli akan prajurit. Tapi kemudian dia acuh. Adik-adiknya memang kadang ajaib, dan dia sama sekali tidak tertarik dengan hal tersebut. Baginya yang selalu bersikap serius, ulah para adiknya hanya akan membuat dirinya pusing kepala.

Dan itu terjadi sekarang, Han Yoon berlari dari arah luar dan masuk ke tenda dengan terengah-engah. Adik kedua yang merupakan pangeran ketiga tersebut pasti akan membawa sebuah kabar. Dia sudah seperti tukang gosip. Apapun berita atau rumor yang tersebar pasti diketahui oleh Yoon dengan cepat.

" Hyung, aku punya dua berita besar. Eeh, satu besar dan satu kecil," ucap Yoon sambil mengatur nafasnya.

Han So jelas tidak peduli tapi berbeda dengan Han Baek. Dia langsung mengambilkan segelas air minum untuk adiknya sebelum Han Yoon melanjutkan cerita.

" Cepat katakan, ada apa?" desak Baek.

" Berita kecilnya adalah, ada seorang prajurit yang berhasil mendapatkan hewan buruan paling cepat. Sebuah rusa besar, bahkan dia diberi hadiah seribu koin emas oleh ayahanda. Padahal tubuh prajurit itu kecil, tapi dia begitu kuat dan hebat. Kalau tidak salah dia putra bungsu dari Perdana Mentri Kang," jelas Yoon.

Baek hanya manggut-manggut, tapi sebenarnya dia sangat penasaran. Terlebih saat Yoon menceritakan ciri-ciri prajurit itu. Baek seakan mengenal prajurit yang dibicarakan oleh Yoon.

" Nah berita besarnya adalah, ayahanda mengumumkan sayembara untuk mencari istri bagi Putra Mahkota Han So."

" Apa!!! Apa kau bilang?"

Putra Mahkota Han So yang sedari tadi acuh dengan cerita pangeran ketiga itu, kini langsung membulatkan matanya. Bahkan ia mencengkeram kedua lengan Yoon. Yoon yang awalnya terkejut atas tindakan sang kakak kini tidak lagi, ia malah bisa menjelaskan secara gamblang tentang apa yang terjadi.

" Kau tidak bohong kan Yoon?" desak Han So.

" Hyungnim, aku tidak bohong. Aku dengar sendiri apa yang dikatakan oleh Kasim Ho. Bahkan Kasim Ho mengatakan bahwa itu titah raja. Pengumuman itu juga sekarang sudah ditempel di alun-alun kota."

Penjelasan dari Yoon membuat putra mahkota seperti kehilangan tulangnya. Ia jatuh lemas terduduk. Han So sama sekali tidak menyangka bahwa ayahnya--Raja Hyeon akan melakukan idenya itu. Han So pikir sang ayah hanya sekedar bergurau saja saat mengatakan akan membuat sayembara pencarian istri putra mahkota.

" Sebenarnya apa yang ayah pikirkan? Mengapa ayah melakukan ini semua, bukankah akan sangat merepotkan. Aargh kepala ku rasanya ingin pecah saja, baru membayangkan begitu banyak wanita yang memasuki istana sudah membuat kepala ku berdenyut. Bagaimana jika itu benar terjadi, arghhh!"

Han So terlihat frustasi, sedangkan kedua adiknya hanya terkekeh geli. Terkadang mereka bersyukur karena tidak lahir menjadi anak pertama. Jika iya, maka pastilah mereka merasakan apa yang saat ini kakak pertama mereka rasakan.

Menjadi wangseja sejak dini membuat kehidupan Han So tidak lah bebas. Dia mulai mendapat pendidikan sebagai penerus sedari kecil, baik pendidikan mengenai pemerintahan maupun ketrampilan bersenjata. Han So juga turun ke medan perang saat usianya baru menginjak 12 tahun. Sungguh tidak mudah bagi Baek ataupun Yoon.

" Untung aku bukan wangseja," ucap Baek penuh dengan kelegaan.

" Haah, setuju. Lihatlah, Hyungnim begitu frustasi. Aku yakin tidak mudah menjadi beliau. Apalagi bagi diriku yang gemar berbuat sesuka sendiri. Mungkin inilah yang menjadikan Hyungnim pribadi dingin dan tanpa ekspresi. Tekanan terhadap dirinya begitu besar. Sebagai putra mahkota, dirinya selalu disorot dan dituntut menjadi sempurna," imbuh Yoon.

Meskipun terkadang Yoon kesal dengan Han So, tapi dia paham betul bahwa hidup kakaknya menjadi putra mahkota tidaklah mudah. Pernah suatu ketika Han So menawarkan kepada Baek dan Yoon untuk menggantikan dirinya. Tapi kedua adiknya itu tidak mau. Baik Baek maupun Yoon memang tidak tertarik dengan tahta dan pemerintahan. Bagi keduanya hidup seperti saat ini sudahlah cukup baik. Baek akan memilih ikut berperang ketimbang duduk diatas tahta, pun dengan Yoon.

" Makanya Hyung, seharusnya Hyung cari kekasih. Jadi kan ayahanda tidak begini," gurau Baek.

" Tck, anak kecil tahu apa. Memangnya mudah cari kekasih," sahut Han So cepat.

" Astaga, Hyung ini tidak pernah bercermin apa? Wajah tampan Hyungnim ini begitu memikat para wanita. Tidak akan ada yang menolak ketampanan dan kegagahan putra mahkota."

Han So membuang wajahnya saat Baek mengatakan hal tersebut. Dia malah langsung melenggang keluar dari tenda. Rasanya dia butuh menjernihkan otak untuk saat ini, dan satu-satunya cara adalah pergi berkuda menyusuri hutan. Hal itu memang yang biasa Han So lakukan jika pikirannya tengah sumpek.

" Semua menjadi kacau, dan mulai besok pasti semakin kacau," gerutu Han So sepanjang dirinya memacu kuda nya membelah hutan.

TBC

Terpopuler

Comments

kodo itu indah

kodo itu indah

asal bukan kepala lain yang berdenyut 🤭

2025-02-06

1

kodo itu indah

kodo itu indah

😂😂

2025-02-06

1

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussehst

2024-03-06

3

lihat semua
Episodes
1 Ji Eun 01: Isekai
2 Ji Eun 02: Rencana Raja
3 Ji Eun 03: Serangan
4 Ji Eun 04: Hadiah Dari Raja
5 Ji Eun 05: Kekacauan Akan Dimulai
6 Ji Eun 06: Bertemu
7 Ji Eun 07: Obsesi Kakak Beradik
8 Ji Eun 08: MInta Bantuan
9 Ji Eun 09: Mendaftar
10 Ji Eun 10: Hukuman
11 Ji Eun 11: Mendapat Izin
12 Ji Eun 12: Tamu Tak Diundang
13 Ji Eun 13: Han So Tidak Mengerti
14 Ji Eun 14: Carilah Gadis Yang Kau Suka, Lalu Menangkan Dia!
15 Ji Eun 15: Mencari Ji Kang a.k.a Ji Eun
16 Ji Eun 16: Masuk Istana
17 Ji Eun 17: Apa Itu?
18 Ji Eun 18: Babak Pertama Sayembara
19 Ji Eun 19: Apakah Ibu Punya yang Ditargetkan?
20 Ji Eun 20: Tidak Terima
21 Ji Eun 21: Rencana dan Protes
22 Ji Eun 22: Alasan Ji Eun Dibenci
23 Ji Eun 23: Tidak Terpesona
24 Ji Eun 24: Benda Mencurigakan
25 Ji Eun 25: Bahaya Yang Mulia!
26 Ji Eun 26: Kegelisahan Ji Eun
27 Ji Eun 27: Semua Berterimakasih
28 Ji Eun 28: Rencana Lain
29 Ji Eun 29: Tertidur Sejenak
30 Ji Eun 30: Aku Harus Pergi
31 Ji Eun 31: Iblis Mimpi Buruk
32 Ji Eun 32: Gadis Yang Menarik
33 Ji Eun 33: Kekuatan Suci?
34 Ji Eun 34: Masalah di Kamp Militer
35 Ji Eun 35: Ironi Kehidupan
36 Ji Eun 36: Curiga
37 Ji Eun 37: Mengancam Menggunakan Keluarga?
38 Ji Eun 38: Apakah Sudah Menetapkan Putri Mahkota?
39 Ji Eun 39: Menyelinap Keluar
40 Ji Eun 40: Rahasiakan, Jangan Sampai Keluar!
41 Ji Eun 41: Siapa Kamu?
42 Ji Eun 42: Kau Tidak Pantas Dipanggil Ibu!
43 Ji Eun 43: Han So Datang!
44 Ji Eun 44: Ji Eun Tidak Sadar
45 Ji Eun 45: Minum Obat
46 Ji Eun 46: Harus Apa Sekarang?
47 Ji Eun 47: Tidak Sadar Juga
48 Ji Eun 48: Tidak Punya Hati
49 Ji Eun 49: Aku Yakin Ji Eun Berbeda
50 Ji Eun 50: Pemanggilan Keluarga Kang dan Fakta Terkuak
51 Ji Eun 51: Alasan Ji Eun Pergi
52 Ji Eun 52: Pengejaran Terhadap 2 Orang
53 Ji Eun 53: Han So Tidak Mencari Ku Kan?
54 Ji Eun 54: Eksekusi
55 Ji Eun 55: Bukan Kang Tapi Lee
56 Ji Eun 56: Iblis Pemakan Jantung?
57 Ji Eun 57: Rencana Han So
58 Ji Eun 58: Ketemu!
59 JI Eun 59: Rencana Ji Eun
60 Ji Eun 60: Aksi Ro Naa
61 Ji Eun 61: Sebuah Mimpi
62 Ji Eun 62: Pengosongan Penginapan
63 Ji Eun 63: Dia Gagal
64 Ji Eun 64: Bukan Berasal Dari Dunia Yang Sama
65 Ji Eun 65: Tinggal Sementara
66 Ji Eun 66: Ingin Kau Ada Di Sisi Ku
67 Ji Eun 67: Kena Kalian!
68 Jo Eun 68: Bertamu Ratu
69 Ji Eun 69: Tindakan Tegas
70 Ji Eun 70: Aku Menyukaimu
71 Ji Eun 71: Apa Ini?
72 Ji Eun 72: Dua Kemungkinan
73 Ji Eun 73: Tidak Salah Mencoba
74 Ji Eun 74: Ambruk Bersama
75 Ji Eun 75: Penyempurnaan Kekuatan
76 Ji Eun 76: Benar-benar Pulang
77 Ji Eun 77: Mari Selesaikan
78 Ji Eun 78: Izin Menghadapi Iblis
79 Ji Eun 79: Rencana Ji Eun
80 Ji Eun 80: Kamu Tetaplah Ji Eun
81 Ji Eun 81: Tidak Sabar Memakanmu
82 Ji Run 82: Sesi Pertama Versus
83 Ji Eun 83: Memancing Emosi
84 Ji Eun 84: Kami Minta Maaf
85 Ji Eun 85: Semakin Cepat Semakin Baik
86 Ji Eun 86: Terimakasih Mau Menjadi Rumah Ku
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Ji Eun 01: Isekai
2
Ji Eun 02: Rencana Raja
3
Ji Eun 03: Serangan
4
Ji Eun 04: Hadiah Dari Raja
5
Ji Eun 05: Kekacauan Akan Dimulai
6
Ji Eun 06: Bertemu
7
Ji Eun 07: Obsesi Kakak Beradik
8
Ji Eun 08: MInta Bantuan
9
Ji Eun 09: Mendaftar
10
Ji Eun 10: Hukuman
11
Ji Eun 11: Mendapat Izin
12
Ji Eun 12: Tamu Tak Diundang
13
Ji Eun 13: Han So Tidak Mengerti
14
Ji Eun 14: Carilah Gadis Yang Kau Suka, Lalu Menangkan Dia!
15
Ji Eun 15: Mencari Ji Kang a.k.a Ji Eun
16
Ji Eun 16: Masuk Istana
17
Ji Eun 17: Apa Itu?
18
Ji Eun 18: Babak Pertama Sayembara
19
Ji Eun 19: Apakah Ibu Punya yang Ditargetkan?
20
Ji Eun 20: Tidak Terima
21
Ji Eun 21: Rencana dan Protes
22
Ji Eun 22: Alasan Ji Eun Dibenci
23
Ji Eun 23: Tidak Terpesona
24
Ji Eun 24: Benda Mencurigakan
25
Ji Eun 25: Bahaya Yang Mulia!
26
Ji Eun 26: Kegelisahan Ji Eun
27
Ji Eun 27: Semua Berterimakasih
28
Ji Eun 28: Rencana Lain
29
Ji Eun 29: Tertidur Sejenak
30
Ji Eun 30: Aku Harus Pergi
31
Ji Eun 31: Iblis Mimpi Buruk
32
Ji Eun 32: Gadis Yang Menarik
33
Ji Eun 33: Kekuatan Suci?
34
Ji Eun 34: Masalah di Kamp Militer
35
Ji Eun 35: Ironi Kehidupan
36
Ji Eun 36: Curiga
37
Ji Eun 37: Mengancam Menggunakan Keluarga?
38
Ji Eun 38: Apakah Sudah Menetapkan Putri Mahkota?
39
Ji Eun 39: Menyelinap Keluar
40
Ji Eun 40: Rahasiakan, Jangan Sampai Keluar!
41
Ji Eun 41: Siapa Kamu?
42
Ji Eun 42: Kau Tidak Pantas Dipanggil Ibu!
43
Ji Eun 43: Han So Datang!
44
Ji Eun 44: Ji Eun Tidak Sadar
45
Ji Eun 45: Minum Obat
46
Ji Eun 46: Harus Apa Sekarang?
47
Ji Eun 47: Tidak Sadar Juga
48
Ji Eun 48: Tidak Punya Hati
49
Ji Eun 49: Aku Yakin Ji Eun Berbeda
50
Ji Eun 50: Pemanggilan Keluarga Kang dan Fakta Terkuak
51
Ji Eun 51: Alasan Ji Eun Pergi
52
Ji Eun 52: Pengejaran Terhadap 2 Orang
53
Ji Eun 53: Han So Tidak Mencari Ku Kan?
54
Ji Eun 54: Eksekusi
55
Ji Eun 55: Bukan Kang Tapi Lee
56
Ji Eun 56: Iblis Pemakan Jantung?
57
Ji Eun 57: Rencana Han So
58
Ji Eun 58: Ketemu!
59
JI Eun 59: Rencana Ji Eun
60
Ji Eun 60: Aksi Ro Naa
61
Ji Eun 61: Sebuah Mimpi
62
Ji Eun 62: Pengosongan Penginapan
63
Ji Eun 63: Dia Gagal
64
Ji Eun 64: Bukan Berasal Dari Dunia Yang Sama
65
Ji Eun 65: Tinggal Sementara
66
Ji Eun 66: Ingin Kau Ada Di Sisi Ku
67
Ji Eun 67: Kena Kalian!
68
Jo Eun 68: Bertamu Ratu
69
Ji Eun 69: Tindakan Tegas
70
Ji Eun 70: Aku Menyukaimu
71
Ji Eun 71: Apa Ini?
72
Ji Eun 72: Dua Kemungkinan
73
Ji Eun 73: Tidak Salah Mencoba
74
Ji Eun 74: Ambruk Bersama
75
Ji Eun 75: Penyempurnaan Kekuatan
76
Ji Eun 76: Benar-benar Pulang
77
Ji Eun 77: Mari Selesaikan
78
Ji Eun 78: Izin Menghadapi Iblis
79
Ji Eun 79: Rencana Ji Eun
80
Ji Eun 80: Kamu Tetaplah Ji Eun
81
Ji Eun 81: Tidak Sabar Memakanmu
82
Ji Run 82: Sesi Pertama Versus
83
Ji Eun 83: Memancing Emosi
84
Ji Eun 84: Kami Minta Maaf
85
Ji Eun 85: Semakin Cepat Semakin Baik
86
Ji Eun 86: Terimakasih Mau Menjadi Rumah Ku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!