Ji Eun menyeringai. Kini dia tahu semuanya. Ia sungguh marah. Bagaimana pemilik tubuh ini diperlakukan sangat tidak adil. Ingatan tubuh asli yang dimiliki Ji Eun memberi tahu bahwa Kang Ji Eun adalah putri kandung keluarga Kang. Akan tetapi Ji Eun diperlakukan seperti anak buangan.
Dan ternyata orang yang menyerangnya itu sama dengan orang yang mendorong Ji eun hingga tubuhnya tercebur ke dalam danau. Mereka memiliki tuan yang sama.
" Tenang saja, aku akan membalas semua rasa sakit yang kau rasakan. Mereka akan membayarnya secara kontan. Tidak cukup sekali rupanya dia mencoba untuk membunuh Ji Eun. Pergi! Sampaikan ke tuan mu bahwa kau sudah berhasil melakukan tugasmu."
" Ba-baik."
Drap drap drap
Pria itu lari terbirit-birit. Dia merasa begitu ngeri mengetahui kemampuan dari Ji Eun. Orang yang di anggap lemah itu ternyata memiliki kemampuan yang luar biasa. Ini adalah hal yang di luar prediksinya.
Tapi kini orang yang sedang mendapat kekaguman dari lawan itu tengah kebingungan. Dia bingung menjelaskan darah yang terdapat di pedangnya dan juga luka yang ada di tubuhnya. Ji Eun melihat sekeliling, mencoba untuk mencari adakah hewan yang bisa ia tangkap.
" Aah itu, ada seekor rusa. Baiklah, aku akan menjadikanmu hewan hasil buruan kali ini."
Ji Eun mengembalikan pedang pada sarungnya. Ia berpaling mengambil panah dan juga anak panah yang ada di punggungnya. Tentu memanah bukanlah hal yang sulit. Ji Eun sudah mahir menggunakan berbagai macam senjata bahkan saat usianya masih 10 tahun. Dan berburu adalah hal yang lumrah saat dia berada di akademi pembunuh bayaran.
" Hai manis, jangan lari ya. Aku tidak akan membuatmu sakit. Kau akan langsung mati kok."
Syuuuut
Jleb
" Yes kena!"
Ji Eun berlari menuju tempat rusa itu berada. Dia sudah terpisah dari rombongan para pangeran, maka dari itu Jj Eun memutuskan kembali ke perkemahan sambil membawa rusa hasil buruannya.
" Dengan ini, paling tidak aku menunjukkan sedikit kemampuan sebagai prajurit," gumam Ji Eun lirih. Ia melangkah pasti menuju ke perkemahan. Ji Eun dengar hari ini Yang Mulia Raja dan Ratu juga akan datang melihat hasil buruan para pangeran dan keluarga bangsawan. Mungkin dia akan mendapat sedikit hadiah karena kembali paling cepat diantara para pemburu yang lain.
Hal itu bisa Ji Eun pastikan ketika ia kembali membawa rusa hasil bidikan panahnya, dan semuanya bersorak. Dan diantara para pejabat yang duduk di salah satu tenda itu ternyata ada juga sang ayah, yakni Perdana Mentri Kang Hoon. Tapi Ji Eun acuh, dia bahkan tidak ingin melihat ayahnya yang duduk di sana.
" Salam Yang Mulia Raja dan Ratu, semoga Anda berdua panjang umur dan selalu bahagia, saya persembahkan sebuah rusa hasil dari perburuan saya." Ji Eun memberi salam dan hormat. Terlihat Raja Hyeon tersenyum senang. Ia dan ratu pun menerima salam dari Ji Eun.
" Sungguh anak muda yang berbakat. Bukankah kau adalah putra pertama dari Perdana Mentri Kang. Sungguh anak yang hebat. Aku akan memberimu 1000 keping emas sebagai hadiah karena kembali paling pertama dengan rusa yang besar." Ucapan bangga Raja Hyeon dengan wajah yang berseri membuat Ji Eun puas. Ia juga senang ketika berhasil mempersembahkan hasil tangkapannya itu.
" Terimakasih Yang Mulia Raja Hyeon, terimakasih banyak. Sungguh sebuah kehormatan bisa mendapatkan kemuliaan hati Yang Mulia."
Setelah memberi hormat dan mengucapkan terimakasih, Ji Eun pamit undur diri. Dia kembali ke tenda prajurit. Beberapa rekannya yang tidak mengikuti perburuan menunjukkan rasa senang dan bangga mereka. Siapa sangka Ji Eun yang biasanya lemah itu berhasil membawa seekor rusa besar.
" Kau sungguh hebat prajurit Kang. Sesuai dengan nama besar ayahmu."
" Ya, prajurit Kang memang yang terbaik ha ha ha."
" Aku yakin selama ini kau hanya berpura-pura lemah bukan, buktinya kau berhasil membawa rusa. Hebat, ini sungguh hebat. Divisi kita ada prajurit yang hebat."
Pujian demi pujian Ji Eun dapatkan dapatkan dari rekan-rekannya. Namun, Ji Eun tidak merasa senang. Terlebih jika nama Perdana Mentri dibawa-bawa. Orang tua itu tidak ada andil sedikitpun dalam keberhasilannya kali ini. Dia memang menyandang nama Kang, namun semasa hidupnya Ji Eun sama sekali tidak pernah mendapatkan hak sebagai anggota keluarga Kang.
Hal tersebut Ji Eun ketahui saat mengingat semua penderitaan pemilik tubuh asli yang ia rasuki. Sungguh sangat kasian, hidup Ji Eun yang asli selalu ditindas oleh ibu dan kakaknya. Bahkan para pelayan di kediamannya juga memperlakukan dirinya dengan buruk.
Sedangkan Perdana Mentri Kang sebagai ayah tidak pernah menjalankan kewajibannya sebagai seorang ayah terhadap Ji Eun. Merampas hak Ji Eun sebagai wanita dan menjadikannya sebagai seorang pria, Perdana Mentri Kang juga tidak membela Ji Eun. Dalam kepala pria itu hanya yang penting tidak menodai nama keluarga.
" Terimakasih teman-teman. Karena saya sudah selesai, saya akan kembali lebih dulu. Selamat bersenang-senang," ucap Ji Eun berpamitan. Ia merasa tidak ada lagi hal yang harus dilakuan. Dia berhasil membawa seekor rusa dan yang mulia raja sangat senang akan hal itu. Maka dari itu baginya acara perburuan kali ini selesai. Dia sama sekali tidak penasaran siapa yang akan memenangkan perburuan. Apakah putra mahkota, pangeran kedua, atau pangeran ketiga.
" Ada hal yang lebih penting yang harus ku lakukan. Pertama-tama, aku harus meningkatkan stamina tubuhku, tubuh ini sangat lemah. Baru digunakan untuk melawan orang itu dan membunuh rusa saja sudah lelah. Aku harus lebih kuat, yang kedua membuat rencana terhadap orang dibalik penyerangan ku."
Ji Eun berjalan semakin jauh dari area perburuan. Dengan uang yang diberikan oleh yang mulia raja, dia bisa menyewa atau bahkan membeli rumah. Tapi Ji Eun tidak akan selalu tinggal di sana, bagaimanapun dia harus kembali ke kediaman Perdana Mentri Kang untuk mencari sesuatu yang menurutnya janggal.
" Keberadaan Ji Eun ini seakan-akan dia bukanlah putri dari kediaman itu. Dilihat dari perlakuan ibu dan kedua kakaknya, jelas banyak hal yang harus diselidiki," gumam Ji Eun. Ia yakin bahwa banyak hal yang tidak benar di rumah itu. Perlakuan buruk ibu dau saudarinya, sikap acuh dari sang ayah. Semuanya sungguh tidak bisa dianggap normal.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
٭ 𝕰𝖑𝖑𝖊 ٭ ᵉᶠ ᭄
biea jadi ji eun memang bukan anak kandung mereka, tapi ya gak hrs disiksa gitu juga kali 😏
btw, gak ada kalung dimensinya kah ini?
2025-02-07
0
kodo itu indah
keluarga abnormal 😄
2025-02-06
1
kodo itu indah
💪
2025-02-06
1