Ji Eun 03: Serangan

Plak!

Sebuah tamparan keras mendarat tepat di pipi Ji Eun. Dia yang hendak akan berangkat bertugas pagi itu harus mendapatkan sarapan yang tidak terduga. Goo So Jung-- ibu Ji Eun itu tanpa sebab yang jelas sudah mendaratkan telapak tangannya di pipi Ji Eun.

Ohh, ini ibu pemilik tubuh asli, face nya seperti ibu tiri. Tapi dia ibu kandung Kang.

" Sekarang berani ya kamu memelototi ibumu? Apa kamu tidak tahu apa kesalahanmu sehingga aku menampar mu?" Teriakan So Jung melengking membuat telinga Ji En berdengung. Selama ini dia tidak pernah mendapat omelan wanita yang bernama ibu, karena di kehidupan sebelumnya dia sudah yatim piatu sejak kecil.

" Maaf ibu, Ji Eun tidak tahu apa yang salah. Mohon ibu memberitahu Ji Eun."

Plak!

Bukannya mendapat jawaban tapi malah pipi Ji Eun kembali ditampar. Nafas Ji eun memburu. Dia ingin sekali menghabisi nyawa orang yang berada di depannya itu, tapi ia tentu harus menahannya. Tangan Ji Eun yang mengepak erat langsung ia lepaskan. Ia juga mengatur nafasnya agar tidak terlampau kesal.

" Siapa yang memperbolehkan kamu menggunakan nama itu. Kau harus ingat, di kediaman perdana mentri ini kami tidak memiliki putri ketiga. Kami hanya memiliki putra ketiga dan namanya adalah Ji Kang. Namamu Ji Kang bukannya Ji Eun. Kang Jie Eun tidak lagi ada, yang ada hanyalah Ji Kang."

Ji Eun hanya bisa mengangguk, ia tidak mungkin melakukan perlawanan secara terang-terangan. Dia harus bersikap layaknya putri bodoh yang dipaksa menjadi seorang pria seperti ingatan yang ia dapat dari pemilik tubuh asli.

" Ji Kang tidak akan lupa identitas yang ibunda berikan, tapi mohon petunjuk, mengapa ibu begitu marah dengan Ji Kang pagi ini."

" Huh, kamu kemarin di tolong oleh Putra Mahkota Han So saat tenggelam di danau kan, apa kamu mau menunjukkan identitas aslimu lalu menggodanya? Ingat, Putra Mahkota hanya pantas dengan kakak pertamamu, Kang Ji Ah. Ji Ah adalah wanita yang terampil dalam ilmu sastra, dia juga pandai dalam bidang kaligrafi dan musik. Bukan seperti mu, anak pembawa sial!"

Ji Eun didorong ibunya agar segera pergi dari rumah. Padahal dia belum sarapan. Setelah memaki dan menghinanya, Goo So Jung masuk kembali ke dalam rumah. Ia mengubah ekspresi wajahnya dari marah ke ramah.

" Kemana Ji Eun, apa dia tidak ikut kita sarapan?" tanya Perdana Mentri Kang.

" Tidak suamiku, katanya hari ini ada acara berburu bersama para pangeran. Jadi dia buru-buru pergi katanya agar tidak terlambat karena harus menyiapkan persenjataan. Bukankah Anda juga akan hadir. Aah iya, bisakah Anda membawa Ji Ah bersama?"

Perdana Mentri Kang hanya ber ooh ria. Dia tentu tahu putrinya itu bukan anak laki-laki, tapi Su Jung selalu mengatakan kepadanya bagus seperti itu terus agar rumah mereka tidak tertimpa kesialan. Semakin sering Ji Eun berada di rumah maka semakin bagus juga untuk keadaan rumah.

" Aku tidak bisa membawa Ji Ah sekarang, lain kali saja."

So Jung amat kesal dengan ucapan sang suami. Pun dengan Ji Ah, putri tertua Perdana Mentri Kang itu hanya bisa menunduk dalam. Padahal ia ingin sekali hadir di acara berburu karena di sana dia bisa melihat Putra Mahkota.

Di sisi lain, Ji Eun terus berjalan menuju tempat dimana para prajurit berkumpul. Ia mendesahkan nafasnya kasar. Ia mencoba mengingat kembali apa yang terjadi kemarin. Mengapa si pemilik tubuh asli bisa tercebur ke dalam danau, dan aap yang ia lakukan fdi istana.

" Ughhh," Ji Eun mengerang. Kepalanya kembali sakit. Dan peristiwa itu terlintas di kepalanya. Ia melihat ada seseorang yang memintanya ke istana, dan ia disuruh menunggu di tepi danau. Tapi tiba-tiba tubuhnya di dorong dan ia berakhir terjatuh ke dalam air.

" Ternyata seperti itu kejadiannya, tapi siapa ya orang yang ingin mencelakakan Ji Eun?"

Kruuucuuuk

Perut Ji Eun berbunyi, apalagi dia tidak sarapan tadi karena malah menerima omelan. Melewati sebuah kawasan pertokoan, perutnya semakin terasa lapar saat mencium aroma masakan.

" Pantas saja tubuh ini begitu kurus. Rupanya si ibu tidak pernah memberinya makan. Aku baru ingat kemarin malam pun tidak ada yang mengantarkan makan malam ke kamarku. Aaargh, lapaaaar!"

Ji Eun melihat ke kanan dan kiri, ia mencari tahu apakah ada makanan yang bisa untuk mengisi perutnya. Sebuah warung mie ada di sana. Ji Eun berjalan mendekat, ia lalu merogoh bajunya, tapi sungguh sial karena dia sama sekali tidak punya uang.

" Hei, mau makan? Apakah tidak punya uang? Ayo makan, aku akan mentraktir mu."

Seseorang merangkul bahunya, awalnya ia ingin mengibaskan tangan orang itu, tapi dia baru ingat bahwa saat ini sedang berperan sebagai seorang pria. Ia melihat orang yang mengajaknya makan itu dari atas ke bawah. Satu hal yang ia simpulkan, orang itu bukanlah orang biasa. Dengan arti kata, orang itu bukanlah seorang rakyat biasa ataupun prajurit.

" Nih, makanlah. Dilihat dari pakaianmu, kamu adalah seorang prajurit. Betul tidak?"

" Anda benar tuan, saya seorang prajurit."

" Aaah pas sekali, hari ini kita akan berburu. Jadilah satu tim dengan ku ya?"

Ji Eun menegakkan kepalanya lalu melihat pria yang ada di depannya dengan seksama. Dia memutar otaknya mencoba mencari ingatan dari tubuh pemilik asli terhadap pria tersebut.

" Anda, Yang mulia maaf, saya tidak mengenali Anda. Anda adalah pangeran kedua, pangeran Han Baek?" ucap Ji Eun terbata. Ia hendak bangkit dan memberi hormat, tapi oleh Han Baek tangan Ji Eun ditarik agar segera duduk kembali.

" Stttt, jangan keras-keras. Iya itu aku. Mengapa kamu bisa tahu. Aku sedang menyamar."

Ji Eun rasanya ingin berteriak sekencang mungkin saat ini. Penyamaran apa, pangeran Baek hanya menambahkan sebuah tahi lalat di sudut mata kananya. Ia lalu menepuk keningnya pelan ternyata orang jaman dulu hanya dengan begitu saja sudah menjadi seperti orang lain. Dan terbukti tidak ada yang mengenali pangeran Baek.

" Baiklah Tuan, karena Tuan sudah mentraktir saya makan maka saya pastinya harus berbalas budi. Saya akan jadi anggota tim Tuan dalam berburu nanti."

🍀🍀🍀

Sesudah makan pagi itu, mereka berdua datang ke tempat dimana akan dimulai perburuan. Ketiga pangeran sudah menunggang kudanya masing-masing. Ji Eun memandang takjub, apa yang biasanya ia lihat di drama televisi itu kini bisa dia lihat secara live atau langsung.

Woaah, ini andaikan aku membawa ponselku maka akan sangat bagus karena bisa diabadikan.

" Perburuan, dimulai!!"

Semua pangeran mulai memacu kuda mereka dan beberapa prajurit mengikuti di belakangnya. Ji Eun menjadi yang terakhir. Ia menggelengkan kepalanya cepat. Tubuh orang ini sangat lemah baru berlari sebentar saja dia sudah begitu kelelahan.

" Aku harus banyak makan makanan bergizi. Aku juga harus mulai melatih tubuh ini. Jika tidak mungkin aku akan mati cepat."

Sluuup

Sebuah panah melesat hampir mengenai dirinya. Untung Ji Eun bisa menghindar. Dan detik selanjutnya sebuah sabetan pedang bisa ia dengar, tapi nahas ia terlambat menghindar sehingga lengannya tersayat meskipun tidak dalam. Ji Eun lalu menarik pedang dari sisi kiri tubuhnya dan mulai menghadang serangan pedang yang kedua

Trang, trang, trang

Kedua pedang itu beradu. Orang yang melawan Ji Eun sedikit terkejut, ia tidak menyangka Ji Eun bisa membalas serangannya. Saat orang itu lengah, Ji Eun berhasil memojokkan orang tersebut hingga tersudut di pohon besar.

" Siapa yang menyuruhmu untuk membunuhku," teriak Ji Eun sambil menatap tajam ke arah pria itu.

" Cih, aku tidak akan memberitahumu?"

" Bagus, maka aku pun juga tidak akan mengampuni mu," ucap Ji Eun dengan seringai mengerikan.

Sreeet

Arghhhh!!!!

Satu tangan bagian kiri langsung berhasil ditebas oleh Ji Eun dengan pedang. Orang itu sungguh ketakutan. Lagi-lagi dia tidak menyangka bahwa Ji Eun akan melakukan hal seperti itu.

" Masih tidak mau mengatakan?"

" Aku, aku akan katakan. Orang yang menyuruhku adalah ... ."

TBC

Terpopuler

Comments

٭ 𝕰𝖑𝖑𝖊 ٭ ᵉᶠ ​᭄

٭ 𝕰𝖑𝖑𝖊 ٭ ᵉᶠ ​᭄

ibu kandung serasa ibu tiri, sungguh miris sekali.
pasti juga ini suruhan kakak dan ibunya untuk bunuh ji eun 😒

2025-02-07

0

kodo itu indah

kodo itu indah

orang dalam tentunya 🤔😄

2025-02-06

1

kodo itu indah

kodo itu indah

😂🙈

2025-02-06

1

lihat semua
Episodes
1 Ji Eun 01: Isekai
2 Ji Eun 02: Rencana Raja
3 Ji Eun 03: Serangan
4 Ji Eun 04: Hadiah Dari Raja
5 Ji Eun 05: Kekacauan Akan Dimulai
6 Ji Eun 06: Bertemu
7 Ji Eun 07: Obsesi Kakak Beradik
8 Ji Eun 08: MInta Bantuan
9 Ji Eun 09: Mendaftar
10 Ji Eun 10: Hukuman
11 Ji Eun 11: Mendapat Izin
12 Ji Eun 12: Tamu Tak Diundang
13 Ji Eun 13: Han So Tidak Mengerti
14 Ji Eun 14: Carilah Gadis Yang Kau Suka, Lalu Menangkan Dia!
15 Ji Eun 15: Mencari Ji Kang a.k.a Ji Eun
16 Ji Eun 16: Masuk Istana
17 Ji Eun 17: Apa Itu?
18 Ji Eun 18: Babak Pertama Sayembara
19 Ji Eun 19: Apakah Ibu Punya yang Ditargetkan?
20 Ji Eun 20: Tidak Terima
21 Ji Eun 21: Rencana dan Protes
22 Ji Eun 22: Alasan Ji Eun Dibenci
23 Ji Eun 23: Tidak Terpesona
24 Ji Eun 24: Benda Mencurigakan
25 Ji Eun 25: Bahaya Yang Mulia!
26 Ji Eun 26: Kegelisahan Ji Eun
27 Ji Eun 27: Semua Berterimakasih
28 Ji Eun 28: Rencana Lain
29 Ji Eun 29: Tertidur Sejenak
30 Ji Eun 30: Aku Harus Pergi
31 Ji Eun 31: Iblis Mimpi Buruk
32 Ji Eun 32: Gadis Yang Menarik
33 Ji Eun 33: Kekuatan Suci?
34 Ji Eun 34: Masalah di Kamp Militer
35 Ji Eun 35: Ironi Kehidupan
36 Ji Eun 36: Curiga
37 Ji Eun 37: Mengancam Menggunakan Keluarga?
38 Ji Eun 38: Apakah Sudah Menetapkan Putri Mahkota?
39 Ji Eun 39: Menyelinap Keluar
40 Ji Eun 40: Rahasiakan, Jangan Sampai Keluar!
41 Ji Eun 41: Siapa Kamu?
42 Ji Eun 42: Kau Tidak Pantas Dipanggil Ibu!
43 Ji Eun 43: Han So Datang!
44 Ji Eun 44: Ji Eun Tidak Sadar
45 Ji Eun 45: Minum Obat
46 Ji Eun 46: Harus Apa Sekarang?
47 Ji Eun 47: Tidak Sadar Juga
48 Ji Eun 48: Tidak Punya Hati
49 Ji Eun 49: Aku Yakin Ji Eun Berbeda
50 Ji Eun 50: Pemanggilan Keluarga Kang dan Fakta Terkuak
51 Ji Eun 51: Alasan Ji Eun Pergi
52 Ji Eun 52: Pengejaran Terhadap 2 Orang
53 Ji Eun 53: Han So Tidak Mencari Ku Kan?
54 Ji Eun 54: Eksekusi
55 Ji Eun 55: Bukan Kang Tapi Lee
56 Ji Eun 56: Iblis Pemakan Jantung?
57 Ji Eun 57: Rencana Han So
58 Ji Eun 58: Ketemu!
59 JI Eun 59: Rencana Ji Eun
60 Ji Eun 60: Aksi Ro Naa
61 Ji Eun 61: Sebuah Mimpi
62 Ji Eun 62: Pengosongan Penginapan
63 Ji Eun 63: Dia Gagal
64 Ji Eun 64: Bukan Berasal Dari Dunia Yang Sama
65 Ji Eun 65: Tinggal Sementara
66 Ji Eun 66: Ingin Kau Ada Di Sisi Ku
67 Ji Eun 67: Kena Kalian!
68 Jo Eun 68: Bertamu Ratu
69 Ji Eun 69: Tindakan Tegas
70 Ji Eun 70: Aku Menyukaimu
71 Ji Eun 71: Apa Ini?
72 Ji Eun 72: Dua Kemungkinan
73 Ji Eun 73: Tidak Salah Mencoba
74 Ji Eun 74: Ambruk Bersama
75 Ji Eun 75: Penyempurnaan Kekuatan
76 Ji Eun 76: Benar-benar Pulang
77 Ji Eun 77: Mari Selesaikan
78 Ji Eun 78: Izin Menghadapi Iblis
79 Ji Eun 79: Rencana Ji Eun
80 Ji Eun 80: Kamu Tetaplah Ji Eun
81 Ji Eun 81: Tidak Sabar Memakanmu
82 Ji Run 82: Sesi Pertama Versus
83 Ji Eun 83: Memancing Emosi
84 Ji Eun 84: Kami Minta Maaf
85 Ji Eun 85: Semakin Cepat Semakin Baik
86 Ji Eun 86: Terimakasih Mau Menjadi Rumah Ku
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Ji Eun 01: Isekai
2
Ji Eun 02: Rencana Raja
3
Ji Eun 03: Serangan
4
Ji Eun 04: Hadiah Dari Raja
5
Ji Eun 05: Kekacauan Akan Dimulai
6
Ji Eun 06: Bertemu
7
Ji Eun 07: Obsesi Kakak Beradik
8
Ji Eun 08: MInta Bantuan
9
Ji Eun 09: Mendaftar
10
Ji Eun 10: Hukuman
11
Ji Eun 11: Mendapat Izin
12
Ji Eun 12: Tamu Tak Diundang
13
Ji Eun 13: Han So Tidak Mengerti
14
Ji Eun 14: Carilah Gadis Yang Kau Suka, Lalu Menangkan Dia!
15
Ji Eun 15: Mencari Ji Kang a.k.a Ji Eun
16
Ji Eun 16: Masuk Istana
17
Ji Eun 17: Apa Itu?
18
Ji Eun 18: Babak Pertama Sayembara
19
Ji Eun 19: Apakah Ibu Punya yang Ditargetkan?
20
Ji Eun 20: Tidak Terima
21
Ji Eun 21: Rencana dan Protes
22
Ji Eun 22: Alasan Ji Eun Dibenci
23
Ji Eun 23: Tidak Terpesona
24
Ji Eun 24: Benda Mencurigakan
25
Ji Eun 25: Bahaya Yang Mulia!
26
Ji Eun 26: Kegelisahan Ji Eun
27
Ji Eun 27: Semua Berterimakasih
28
Ji Eun 28: Rencana Lain
29
Ji Eun 29: Tertidur Sejenak
30
Ji Eun 30: Aku Harus Pergi
31
Ji Eun 31: Iblis Mimpi Buruk
32
Ji Eun 32: Gadis Yang Menarik
33
Ji Eun 33: Kekuatan Suci?
34
Ji Eun 34: Masalah di Kamp Militer
35
Ji Eun 35: Ironi Kehidupan
36
Ji Eun 36: Curiga
37
Ji Eun 37: Mengancam Menggunakan Keluarga?
38
Ji Eun 38: Apakah Sudah Menetapkan Putri Mahkota?
39
Ji Eun 39: Menyelinap Keluar
40
Ji Eun 40: Rahasiakan, Jangan Sampai Keluar!
41
Ji Eun 41: Siapa Kamu?
42
Ji Eun 42: Kau Tidak Pantas Dipanggil Ibu!
43
Ji Eun 43: Han So Datang!
44
Ji Eun 44: Ji Eun Tidak Sadar
45
Ji Eun 45: Minum Obat
46
Ji Eun 46: Harus Apa Sekarang?
47
Ji Eun 47: Tidak Sadar Juga
48
Ji Eun 48: Tidak Punya Hati
49
Ji Eun 49: Aku Yakin Ji Eun Berbeda
50
Ji Eun 50: Pemanggilan Keluarga Kang dan Fakta Terkuak
51
Ji Eun 51: Alasan Ji Eun Pergi
52
Ji Eun 52: Pengejaran Terhadap 2 Orang
53
Ji Eun 53: Han So Tidak Mencari Ku Kan?
54
Ji Eun 54: Eksekusi
55
Ji Eun 55: Bukan Kang Tapi Lee
56
Ji Eun 56: Iblis Pemakan Jantung?
57
Ji Eun 57: Rencana Han So
58
Ji Eun 58: Ketemu!
59
JI Eun 59: Rencana Ji Eun
60
Ji Eun 60: Aksi Ro Naa
61
Ji Eun 61: Sebuah Mimpi
62
Ji Eun 62: Pengosongan Penginapan
63
Ji Eun 63: Dia Gagal
64
Ji Eun 64: Bukan Berasal Dari Dunia Yang Sama
65
Ji Eun 65: Tinggal Sementara
66
Ji Eun 66: Ingin Kau Ada Di Sisi Ku
67
Ji Eun 67: Kena Kalian!
68
Jo Eun 68: Bertamu Ratu
69
Ji Eun 69: Tindakan Tegas
70
Ji Eun 70: Aku Menyukaimu
71
Ji Eun 71: Apa Ini?
72
Ji Eun 72: Dua Kemungkinan
73
Ji Eun 73: Tidak Salah Mencoba
74
Ji Eun 74: Ambruk Bersama
75
Ji Eun 75: Penyempurnaan Kekuatan
76
Ji Eun 76: Benar-benar Pulang
77
Ji Eun 77: Mari Selesaikan
78
Ji Eun 78: Izin Menghadapi Iblis
79
Ji Eun 79: Rencana Ji Eun
80
Ji Eun 80: Kamu Tetaplah Ji Eun
81
Ji Eun 81: Tidak Sabar Memakanmu
82
Ji Run 82: Sesi Pertama Versus
83
Ji Eun 83: Memancing Emosi
84
Ji Eun 84: Kami Minta Maaf
85
Ji Eun 85: Semakin Cepat Semakin Baik
86
Ji Eun 86: Terimakasih Mau Menjadi Rumah Ku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!