Ji Eun 02: Rencana Raja

Pangeran Han So atau biasa dipanggil putra mahkota terlihat tengah menembakkan anak panah di halaman belakang istana bersama kedua adiknya pangeran Han Baek dan Han Yoon. Mereka saling berlomba untuk mendapatkan nilai tertinggi. Sebenarnya bukan keinginan ketiganya, itu semua hanya murni kemauan sang pangeran pertama.

" Sebenarnya apa yang terjadi hari itu," gumam Han So. Ditengah-tengah ia menembakkan panahnya, ia memikirkan hal lain. Ia tidak mengerti mengapa ada seorang prajurit yang tercebur ke dalam danau. Saat itu Han So sedang berjalan-jalan disekitar itu. Dia berlari ke arah danau karena mendengar ada teriakan minta tolong.

" Ingat taruhan kalian. Jika kalian kalah maka kalian harus membelaku di depan ayahanda jika beliau menginginkan aku menikah secepatnya," ucap Han So. ia menggelengkan kepalanya untuk mengusir pikiran-pikiran itu.

Sang Putra Mahkota terlihat memperingatkan Baek dan Yoon. Kedua adiknya itu hanya bisa menelan saliva nya dengan susah payah. Mereka menggerutu pelan saat sang kakak mengatakan hal tersebut.

" Bagaimana bisa menang, dia memang ahli dalam menggunakan berbagai banyak senjata. Mirip ibunda," gumam Han Yoon.

" Kau benar Yoon, hyung hanya mau menjadikan kita tameng saja. Padahal kita tidak ada keinginan mengajaknya bertaruh," timpal Han Baek. Mereka terlihat kesal, namun tetap tidak bisa berbuat apa-apa.

Baek dan Yoon membuang nafasnya kasar. Mereka sudah tahu bahwa mereka akan kalah. Kemampuan sang kakak tentu tidak perlu diragukan. Han So sering ikut terjun ke medan perang bersama kedua pamannya Kyung Sam dan Jin Sang, maka dari itu soal ilmu bela diri dan menggunakan senjata tentu Baek dan Yoon bukalah tandingan.

" Tck, jangan menggerutu. Lekas lesatkan panah kalian," hardik So kepada kedua adiknya. Baek dan Yoon pun dengan malas-malasan melepaskan anak panah mereka. Namun teriakan seseorang membuat Baek dan Yoon bernafas lega.

" Oppaa, dipanggil ayahanda dan ibunda. Oppa diminta untuk segera datang ke kediaman utama."

Ya, suara teriakan yang melengking itu adalah milik Han Areum, putri bungsu Raja Han Hyeon dan Ratu Lee Gyeo Wool. Putri satu-satunya milik Kerajaan Mae yang lebih senang bersama dengan paman Jae Hwan untuk belajar ilmu pengobatan. Padahal usia Han Areum baru 15 tahun namun ilmu pengobatan yang dia punya patut di perhitungkan.

" Tck, baru dibicarakan sudah terjadi."

Soo menggerutu kesal. Ia tahu apa yang akan ayah dan ibu nya bicarakan itu kepadanya nanti.

" Bisakah aku pura-pura sakit perut dan tidak memenuhi panggilan ayahanda dan ibunda," keluh So. Dia sungguh enggan untuk memenuhi panggilan kedua orang tuanya itu.

" Oppa ayolah, kasian ayahanda. Beliau sedang tidak sehat akhir-akhir ini," ucap Areum. Gadis paling cantik diantara para putra Raja Hyeon itu membujuk kakak pertamanya dengan mengatakan kondisi sang ayah.

So menurut, sedangkan Baek dan Yoon saling tos. Memang hanya Areum yang bisa membuat So luluh. Mereka berempat pun berjalan beriringan menuju ke kediaman raja dan ratu negara Mae. Setiap penghuni istana menunduk hormat saat putra putri kerajaan tersebut melewati mereka. Terlebih putra mahkota Han So juga melintas.

Putra Mahkota Han So adalah pangeran pertama Raja dan ratu. Kelahirannya 23 tahun lalu begitu diharapkan oleh seluruh rakyat. Ia sudah dinobatkan menjadi Wangseja sejak masih kecil.

" Hormat kepada Ayahanda dan Ibunda, semoga Anda berdua panjang umur."

Ke empat pangeran dan putri memberi hormat. Raja Hyeon dan Ratu Gyeo Wool menerima salam dan hormat putra putrinya. Raja Hyeon juga langsung mempersilahkan duduk keempat anaknya.

" Putra Mahkota Han So, kapan kamu siap untuk menikah, jika belun ingin mencari istri maka pilihlah wanita untuk menjadi selirmu." Agaknya Raja Hyeon tidak perlu basa-basi. Dia langsung mengatakan niat memanggil sang putra mahkota.

" Maaf ayahanda, ananda tidak berniat untuk mencari selir. Ananda hanya ingin menikahi seorang wanita saja untuk dijadikan seorang istri sah. Seperti ayahanda yang hanya menikahi ibunda, ananda juga hanya menginginkan satu istri dan menghapuskan adanya sistem harem di istana."

Hyeon hanya bisa berdecak kesal. Rupanya apa yang dia lakukan menjadi role model bagi putranya. Semenjak terjadinya pemberontakan Jin Sang--kakak sepupu-- yang disebabkan oleh kesalahpahaman, Hyeon memang memulangkan semua selirnya. Ia juga menghapus adanya harem di istana sehingga Ratu Lee Gyeo Wool merupakan wanita satu satunya di harem dan pastinya di hati Raja Hyeon.

" Baiklah kalau itu maumu. Lalu kapan kamu akan menikah? Usiamu sudah 23 tahun. Ayah dan ibu mu ingin segera mundur dari tahta. Aku sudah sangat lelah, aku hanya ingin menikmati hidup tanpa memikirkan soal negara dan pemerintahan."

" Nanti kalau sudah ketemu yang cocok ayahanda."

Hyeon membuang nafasnya kasar. Putra pertamanya ini sungguh sangat keras kepala. Ia sampai memijit keningnya pelan. Tapi tiba-tiba Hyeon memiliki sebuah ide bagus yang muncul di kepalanya.

" Terserah jika kamu selalu menolak, tapi aku akan membuat sesuatu dan mau tidak mau kau harus memilih. Sebuah pemilihan istri bagi Wangseja. Kasim Ho, nanti buatlah pengumuman dan tempel di papan pengumuman ibu kota, katakan akan diadakan sebuah sayembara untuk pemilihan Putri mahkota. Semua orang bisa ikut dalam sayembara ini, tidak peduli dari kalangan bangsawan maupun rakyat biasa."

" Baik Pheya, sesuai keinginan paduka."

Mata Soo membelalak saat raja Hyeon mengeluarkan titah tersebut. Bagaimana bisa ayahandanya itu memiliki ide seperti itu. Sebenarnya bukan hanya Putra Mahkota So yang terkejut, bahkan Ratu Gyeo Wool pun terkejut beserta tiga anaknya yang lain.

" Suamiku, apakah tidak akan apa-apa jika begini? Apa ini tidak akan menimbulkan gesekan?" tanya Ratu Gyeo Wool dengan nada penuh kekhawatiran. Memilih istri untuk Wangseja tentu bukan masalah, namun jika semua gadis diperbolehkan tanpa memandang status, maka ini yang akan jadi perdebatan.

" Nah, ini adalah bagianmu untuk mengatur, istriku. Kau kan wanita yang cerdas maka untuk pemilihan ini terapkanlah persyaratannya. Nanti saat semua nya sudah masuk ke dalam istana. Tapi yang jelas, aku ingin So mendapatkan istri sepert mu, bukan hanya pandai dalam mengurus rumah tangga istana tapi juga pandai dalam hal beladiri," jawab Raja Hyeon mantap.

Ratu Gyeo Wool hanya bisa menghela nafasnya panjang. Jika sudah seperti ini, dia hanya bisa bekerja sama dengan suaminya yakni mengikuti apa yang diinginkan sang suami.

Sedangkan di sisi lain, Putra Mahkota Negara Mae itu hanya bersikap acuh. Dia terlihat bersikap bodo amat dengan apa yang ayahandanya lakukan itu.

" Sayembara kok mencari istri, dasar ayahanda aneh. Lagi pula mana ada wanita yang seperti ibunda, jika benar ada, aku pasti akan menikahinya. Di dunia ini hanya ada ibunda yang seperti itu, pandai dalam segala bidang."

Pangeran So menggerutu, dia tentu kesal dengan keputusan sang ayah. Tapi apa mau dikata, ayahnya adalah raja dan titah raja itu seperti titah Dewa yang tidak bisa diganggu gugat dan tentunya harus dipatuhi. Namun meskipun begitu sang pangeran masih tampak tenang karena pengumuman sayembara tersebut tidak langsung dilakukan oleh Kasim Ho.

TBC

Terpopuler

Comments

kodo itu indah

kodo itu indah

🤔

2025-02-06

1

𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄

𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄

.

2024-11-07

1

Yan

Yan

kemakan kata2 sendiri mah nanti nya putra mahkota.

2024-06-27

3

lihat semua
Episodes
1 Ji Eun 01: Isekai
2 Ji Eun 02: Rencana Raja
3 Ji Eun 03: Serangan
4 Ji Eun 04: Hadiah Dari Raja
5 Ji Eun 05: Kekacauan Akan Dimulai
6 Ji Eun 06: Bertemu
7 Ji Eun 07: Obsesi Kakak Beradik
8 Ji Eun 08: MInta Bantuan
9 Ji Eun 09: Mendaftar
10 Ji Eun 10: Hukuman
11 Ji Eun 11: Mendapat Izin
12 Ji Eun 12: Tamu Tak Diundang
13 Ji Eun 13: Han So Tidak Mengerti
14 Ji Eun 14: Carilah Gadis Yang Kau Suka, Lalu Menangkan Dia!
15 Ji Eun 15: Mencari Ji Kang a.k.a Ji Eun
16 Ji Eun 16: Masuk Istana
17 Ji Eun 17: Apa Itu?
18 Ji Eun 18: Babak Pertama Sayembara
19 Ji Eun 19: Apakah Ibu Punya yang Ditargetkan?
20 Ji Eun 20: Tidak Terima
21 Ji Eun 21: Rencana dan Protes
22 Ji Eun 22: Alasan Ji Eun Dibenci
23 Ji Eun 23: Tidak Terpesona
24 Ji Eun 24: Benda Mencurigakan
25 Ji Eun 25: Bahaya Yang Mulia!
26 Ji Eun 26: Kegelisahan Ji Eun
27 Ji Eun 27: Semua Berterimakasih
28 Ji Eun 28: Rencana Lain
29 Ji Eun 29: Tertidur Sejenak
30 Ji Eun 30: Aku Harus Pergi
31 Ji Eun 31: Iblis Mimpi Buruk
32 Ji Eun 32: Gadis Yang Menarik
33 Ji Eun 33: Kekuatan Suci?
34 Ji Eun 34: Masalah di Kamp Militer
35 Ji Eun 35: Ironi Kehidupan
36 Ji Eun 36: Curiga
37 Ji Eun 37: Mengancam Menggunakan Keluarga?
38 Ji Eun 38: Apakah Sudah Menetapkan Putri Mahkota?
39 Ji Eun 39: Menyelinap Keluar
40 Ji Eun 40: Rahasiakan, Jangan Sampai Keluar!
41 Ji Eun 41: Siapa Kamu?
42 Ji Eun 42: Kau Tidak Pantas Dipanggil Ibu!
43 Ji Eun 43: Han So Datang!
44 Ji Eun 44: Ji Eun Tidak Sadar
45 Ji Eun 45: Minum Obat
46 Ji Eun 46: Harus Apa Sekarang?
47 Ji Eun 47: Tidak Sadar Juga
48 Ji Eun 48: Tidak Punya Hati
49 Ji Eun 49: Aku Yakin Ji Eun Berbeda
50 Ji Eun 50: Pemanggilan Keluarga Kang dan Fakta Terkuak
51 Ji Eun 51: Alasan Ji Eun Pergi
52 Ji Eun 52: Pengejaran Terhadap 2 Orang
53 Ji Eun 53: Han So Tidak Mencari Ku Kan?
54 Ji Eun 54: Eksekusi
55 Ji Eun 55: Bukan Kang Tapi Lee
56 Ji Eun 56: Iblis Pemakan Jantung?
57 Ji Eun 57: Rencana Han So
58 Ji Eun 58: Ketemu!
59 JI Eun 59: Rencana Ji Eun
60 Ji Eun 60: Aksi Ro Naa
61 Ji Eun 61: Sebuah Mimpi
62 Ji Eun 62: Pengosongan Penginapan
63 Ji Eun 63: Dia Gagal
64 Ji Eun 64: Bukan Berasal Dari Dunia Yang Sama
65 Ji Eun 65: Tinggal Sementara
66 Ji Eun 66: Ingin Kau Ada Di Sisi Ku
67 Ji Eun 67: Kena Kalian!
68 Jo Eun 68: Bertamu Ratu
69 Ji Eun 69: Tindakan Tegas
70 Ji Eun 70: Aku Menyukaimu
71 Ji Eun 71: Apa Ini?
72 Ji Eun 72: Dua Kemungkinan
73 Ji Eun 73: Tidak Salah Mencoba
74 Ji Eun 74: Ambruk Bersama
75 Ji Eun 75: Penyempurnaan Kekuatan
76 Ji Eun 76: Benar-benar Pulang
77 Ji Eun 77: Mari Selesaikan
78 Ji Eun 78: Izin Menghadapi Iblis
79 Ji Eun 79: Rencana Ji Eun
80 Ji Eun 80: Kamu Tetaplah Ji Eun
81 Ji Eun 81: Tidak Sabar Memakanmu
82 Ji Run 82: Sesi Pertama Versus
83 Ji Eun 83: Memancing Emosi
84 Ji Eun 84: Kami Minta Maaf
85 Ji Eun 85: Semakin Cepat Semakin Baik
86 Ji Eun 86: Terimakasih Mau Menjadi Rumah Ku
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Ji Eun 01: Isekai
2
Ji Eun 02: Rencana Raja
3
Ji Eun 03: Serangan
4
Ji Eun 04: Hadiah Dari Raja
5
Ji Eun 05: Kekacauan Akan Dimulai
6
Ji Eun 06: Bertemu
7
Ji Eun 07: Obsesi Kakak Beradik
8
Ji Eun 08: MInta Bantuan
9
Ji Eun 09: Mendaftar
10
Ji Eun 10: Hukuman
11
Ji Eun 11: Mendapat Izin
12
Ji Eun 12: Tamu Tak Diundang
13
Ji Eun 13: Han So Tidak Mengerti
14
Ji Eun 14: Carilah Gadis Yang Kau Suka, Lalu Menangkan Dia!
15
Ji Eun 15: Mencari Ji Kang a.k.a Ji Eun
16
Ji Eun 16: Masuk Istana
17
Ji Eun 17: Apa Itu?
18
Ji Eun 18: Babak Pertama Sayembara
19
Ji Eun 19: Apakah Ibu Punya yang Ditargetkan?
20
Ji Eun 20: Tidak Terima
21
Ji Eun 21: Rencana dan Protes
22
Ji Eun 22: Alasan Ji Eun Dibenci
23
Ji Eun 23: Tidak Terpesona
24
Ji Eun 24: Benda Mencurigakan
25
Ji Eun 25: Bahaya Yang Mulia!
26
Ji Eun 26: Kegelisahan Ji Eun
27
Ji Eun 27: Semua Berterimakasih
28
Ji Eun 28: Rencana Lain
29
Ji Eun 29: Tertidur Sejenak
30
Ji Eun 30: Aku Harus Pergi
31
Ji Eun 31: Iblis Mimpi Buruk
32
Ji Eun 32: Gadis Yang Menarik
33
Ji Eun 33: Kekuatan Suci?
34
Ji Eun 34: Masalah di Kamp Militer
35
Ji Eun 35: Ironi Kehidupan
36
Ji Eun 36: Curiga
37
Ji Eun 37: Mengancam Menggunakan Keluarga?
38
Ji Eun 38: Apakah Sudah Menetapkan Putri Mahkota?
39
Ji Eun 39: Menyelinap Keluar
40
Ji Eun 40: Rahasiakan, Jangan Sampai Keluar!
41
Ji Eun 41: Siapa Kamu?
42
Ji Eun 42: Kau Tidak Pantas Dipanggil Ibu!
43
Ji Eun 43: Han So Datang!
44
Ji Eun 44: Ji Eun Tidak Sadar
45
Ji Eun 45: Minum Obat
46
Ji Eun 46: Harus Apa Sekarang?
47
Ji Eun 47: Tidak Sadar Juga
48
Ji Eun 48: Tidak Punya Hati
49
Ji Eun 49: Aku Yakin Ji Eun Berbeda
50
Ji Eun 50: Pemanggilan Keluarga Kang dan Fakta Terkuak
51
Ji Eun 51: Alasan Ji Eun Pergi
52
Ji Eun 52: Pengejaran Terhadap 2 Orang
53
Ji Eun 53: Han So Tidak Mencari Ku Kan?
54
Ji Eun 54: Eksekusi
55
Ji Eun 55: Bukan Kang Tapi Lee
56
Ji Eun 56: Iblis Pemakan Jantung?
57
Ji Eun 57: Rencana Han So
58
Ji Eun 58: Ketemu!
59
JI Eun 59: Rencana Ji Eun
60
Ji Eun 60: Aksi Ro Naa
61
Ji Eun 61: Sebuah Mimpi
62
Ji Eun 62: Pengosongan Penginapan
63
Ji Eun 63: Dia Gagal
64
Ji Eun 64: Bukan Berasal Dari Dunia Yang Sama
65
Ji Eun 65: Tinggal Sementara
66
Ji Eun 66: Ingin Kau Ada Di Sisi Ku
67
Ji Eun 67: Kena Kalian!
68
Jo Eun 68: Bertamu Ratu
69
Ji Eun 69: Tindakan Tegas
70
Ji Eun 70: Aku Menyukaimu
71
Ji Eun 71: Apa Ini?
72
Ji Eun 72: Dua Kemungkinan
73
Ji Eun 73: Tidak Salah Mencoba
74
Ji Eun 74: Ambruk Bersama
75
Ji Eun 75: Penyempurnaan Kekuatan
76
Ji Eun 76: Benar-benar Pulang
77
Ji Eun 77: Mari Selesaikan
78
Ji Eun 78: Izin Menghadapi Iblis
79
Ji Eun 79: Rencana Ji Eun
80
Ji Eun 80: Kamu Tetaplah Ji Eun
81
Ji Eun 81: Tidak Sabar Memakanmu
82
Ji Run 82: Sesi Pertama Versus
83
Ji Eun 83: Memancing Emosi
84
Ji Eun 84: Kami Minta Maaf
85
Ji Eun 85: Semakin Cepat Semakin Baik
86
Ji Eun 86: Terimakasih Mau Menjadi Rumah Ku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!