Bab 6 Pusat Perbelanjaan

Saat ini mereka sudah sampai di pusat perbelanjaan. Caroline sangat bersemangat sekali. Bahkan dikehidupan sebelumnya dia hanya sibuk melakukan bisnis, menjatuhkan orang jahat dan membantu orang lain. Meskipun dia menikmatinya tetapi dia tidak sempat melakukan perawatan untuk dirinya sendiri.

Aland melihat kakaknya, entah kenapa kakaknya terlihat seperti anak kecil walaupun tidak terlihat karena ditutupi dengan ekspresinya yang dingin.

“Baiklah kita akan kemana dulu?” tanya Caroline dengan senyum diwajahnya.

Aland sedikit terpana dan tidak menjawab pertanyaan Caroline.

Melihat Aland hanya diam, dia sedikit kesal. “Apa kau tidak tahu juga? Kau bilang kau tahu jalan.” Caroline berjalan duluan meninggalkan Aland.

Aland sadar kembali. “Tunggu aku akan mengantarmu!” Aland berlari mengejar Caroline.

Caroline melihat banyak penjual dipinggir jalan. “Kakak … kita bisa makan makanan di restoran yang terkenal disini,” ucap Aland ragu. Dia belum pernah makan makanan dipinggir jalan karena Edelyn tidak menyukai makanan pinggir jalan baginya itu tidak hygienis.

“Kenapa harus direstoran?” tanya Caroline.

“Itu tidak kalah dengan makanan di istana kita,” jawab Aland.

“Kalau tidak kalah dengan yang ada di istana mengapa tidak makan di istana saja?”

“Sudahlah … lupakan kalau kau tidak mau memakannya maka aku saja yang makan.” Caroline pergi kesalah satu makanan pinggir jalan yang menarik perhatiannya.

“Kakak!” Aland tidak berdaya dan terus mengikuti Caroline.

“Tuan berapa harga ini?” tanya Caroline.

“hanya 1 koin perak,” jawab pedagang.

“Berikan aku dua,” ucap Caroline.

“Baiklah.” Pedagang itu langsung membuat apa yang dipesan Caroline.

Caroline melihat pedagang itu dengan terampil memanggang roti isi daging. Dia tidak sabar mencobanya, apakah sama dengan dunia modern?

“Apa kakak yakin memesan dua? Ini sangat besar.” Tanya Aland. Dia tidak yakin kakaknya bisa memakannya.

Caroline hanya melirik Aland dan tidak menjawabnya.

“Ini dia.” Pedagang itu memberi dua roti panggang isi daging yang besar kepada Caroline.

Caroline mengambilnya dan memberi dua koin emas. “Ini sangat banyak?” pedagang itu terkejut.

“Ambillah.” Caroline pergi dari sana.

“Terimakasih banyak!” teriak pedagang itu.

Caroline berjalan menuju air mancur yang ada ditengah pusat perbelanjaan.

“Mau kemana?” tanya Aland.

“Hei apa kau menjual bunga?” Caroline bertanya kepada anak kecil dengan bunga ditangannya.

“Ya … aku menjual hanya seharga dua perunggu,” jawab anak kecil itu dengan wajah memerah. Ini pertama kali dia melihat wanita yang sangat cantik.

Caroline tersenyum. “Berikan aku semua bunga itu.”

“Apa?” anak kecil itu tidak menyangka kalau kakak cantik didepanya akan membeli semua bunganya.

“Aku akan membeli semua bungamu.” Ucap Caroline.

“Semuanya jadi 10 perunggu,” ucap Anak kecil itu sambil melihat jari tangannya.

Caroline mengeluarkan sepuluh perunggu dan memberikan koin itu kepada anak itu.

“Terimakasih!” anak itu sangat senang.

“Ambillah ini.” Caroline memberikan roti isi daging kepada anak itu. Saat dia turun dari kereta dia melihat anak itu menatap pedagan roti isi dengan mata lapar.

“!!!!” anak kecil itu tidak menyangka dia akan mendapatkan makanan.

“Aku tidak bisa menerimanya ini bunga ini tidak lebih dari sepuluh perunggu,” ucap anak itu.

Caroline tersenyum lebar dan mengusap kepala anak itu, anak yang baik.

“Ambilah.” Caroline menarik tangan anak itu dan memberikan bungkusan roti isi daging kedalam pelukannya.

Anak itu mengambilnya dan melihat ada koin emas yang ada didalam bungkusan itu. Dia melihat Caroline dengan mata terkejut.

Caroline hanya tersenyum dan meletakkan jari telunjuk dimulutnya. “Ssssst …”

“Terimakasih banyak.” Anak itu menundukkan kepalanya berterimakasih kedapa Caroline.

Caroline sengaja memberikan koin emas secara tersembunyi. Karena dia tahu dunia bawah itu seperti apa. Melihat anak itu berlari dengan bahagia , Caroline tersenyum dan memberikan bunga yang dibelinya kepada Aland.

Aland menyerahkan bunga itu kepada pengawal pribadinya.

“Kenapa kau memberikan anak itu koin emas?” Aland bingung dengan tindakan Caroline.

Caroline duduk dipinggir air mancur dan memakan roti isi daging itu dengan lahap. Ini sangat enak.

“Hei jawab aku!” ucap Aland.

Caroline menarik nafas. “Kau akan menjadi Raja dimasa depan … kau adalah raja semua rakyat bukan hanya bangsawan kalangan atas kau juga harus memperhatikan kalangan bawah.”

“Lihatlah anak tadi … menurutmu kenapa aku menyembunyikan koin emas itu?” tanya Caroline.

“Agar koin itu tidak di rampas?” jawab Aland.

“Yah semacam itu.”

“Lalu apa kau harus memberi semua rakyat kalangan bawah koin emas?” Aland tidak mengerti dengan pikiran Caroline.

“Itu sudah hukum alam yang terkuat yang akan menang, mereka miskin karena mereka tidak kuat-“

Sebelum Aland selesai bicara dia merasakan aura yang sangat menakutkan.

“Sepertinya kau masih harus banyak belajar.”

“tentu saja yang terkuat akan menang, tetapi kita harus memberikan solusi sebagai pemimpin agar rakyat kita sejahtera.” Caroline berusaha menenangkan dirinya, hampir saja dia melepaskan kekuatannya.

“Jika kita sudah memberi solusi tetapi tidak dilaksanakan oleh mereka maka itu kesalahan mereka sendiri menjadi miskin,” ucap caroline.

“Kau harus sering – sering turun kelapangan untuk memeriksa wilayahmu,” ucap Caroline.

Aland hanya diam mendengar perkataan Caroline. Ayahnya tidak pernah mengajarkan hal ini.

“Aku akan mengajarkanmu untuk menjadi raja yang baik dan bagaimana menilai orang yang pantas berdiri disebelahmu,” ucap Caroline. Setidaknya sebelum dia menikah.

“Agar kau tidak mudah dibodohi orang lain,” lanjut Caroline. Dia merasa kalau adiknya bodoh.

“Apa?!” teriak Aland. Apa dia bodoh?!

“Aku sudah selesai makan … ayo kita ke toko pakaian.” Caroline berdiri dan berjalan meninggalkan Aland.

“Apa kau mengatakan aku bodoh?” tanya Aland dengan kesal.

“Sepertinya kau juga tuli,” ucap Caroline.

“Apa kau bilang?!”

“Bisakah kau berhenti berteriak?” Caroline menutup telinganya dengan tangannya.

Diperbatasan kerajaan Eldoria dan kerajaan Argentum.

“Duke!”

“Sepertinya pedang mereka telah ditambah dengan mana yang cukup kuat.” Teriak salah satu ksatria.

“Siapkan rencana lain, kumpulkan semua ksatria,” ucap Duke.

Dia sudah dua tahun berperang diperbatasan ini. Dia tidak bisa mengalahkan kerajaan ini karena mana lawan sangat banyak dan terlalu kuat. Darimana mereka mendapatkannya? Terakhir yang dia tahu Ratu sebelumnya yang merupakan master pedang memiliki mana seperti ini. Apa mungkin? Duke mengerutkan kening. “Itu tidak mungkin,” gumamnya.

Saat ini Caroline dan Aland sudah tiba di toko pakaian khusus bangsawan.

“Hmm… terlihat cukup bagus,” ucap Caroline.

“Tentu saja … toko ini yang terpopuler dikalangan bangsawan,” jawab Aland dengn bangga. Tidak sia – sia dia mengikuti Edelyn.

Caroline memasuki toko dan disambut dengan banyak gaun yang indah dan cantik. Caroline sangat bersemangat dan ingin segera mencoba memilih design baju.

“Maaf untuk saat ini kami tidak menerima pembeli dulu,” ucap seorang pelayan toko.

“Apa?” Caroline bingung. Apa mereka tidak butuh uang?

Aland mengerutkan kening. “Apa maksudmu?”

“Saat ini ada pelanggan khusus dari istana kerajaan.”

Caroline bisa menebak siapa pelanggan itu.

“Kakak?” panggil seorang wanita.

“K-kakak?” pelayan itu bingung. Apa ini tuan putri yang tidak dianggap itu?

“Apa kamu ingin memesan baju?” tanya Edelyn.

“Menurutmu untuk apa aku datang kesini?” tanya Caroline dengan wajah datar.

Edelyn kesal melihat ekspresinya yang tidak berubah sama sekali. “Hari ini aku menyewa toko ini,” ucap Edelyn.

“Kalian bersaudara … kenapa tidak melihat bersama?” tanya Aland. saat ini Edelyn tidak tahu kalau yang bersama Caroline adalah putra mahkota.

“Siapa kau? Orang rendahan sepertimu jangan ikut campur,” ucap Edelyn dengan tatapan meremehkan.

Aland tidak menyangka Edelyn akan mengatakan ini. Edelyn yang dia tahu sangat baik dan pengertian terhadap Caroline walaupun Aland sendiri sering mengeluh tentang Caroline.

Edelyn melihat baju Caroline dari atas sampai bawah. “Sebaiknya kakak mencari toko lain saja … baju mewah seperti ini tidak cocok untukmu,” ucap Edelyn memandang baju Caroline yang usang baginya.

Caroline melihat baju yang dia pakai. Yah … ini baju sudah sangat lama sekali.

“Maaf sebelumnya tetapi kami hanya menerima bangsawan yang mampu membayar aju di toko kami,” ucap pelayan toko. Hanya putri buangan, tidak ada manfaatnya untuk mereka.

“Beraninya kau-“

“Baiklah … kalau begitu silahkan nikmati waktumu.” Caroline pergi begitu saja. Dia malas ingin berdebat dengan orang yang IQ nya rendah.

“Hei!” teriak Aland. Aland tidak menduga kalau Caroline pergi begitu saja, dia segera mengikuti Caroline. Sebelum pergi dia menatap pelayan toko itu dengan tatapan tajam. Pelayan itu merinding seketika.

“Kenapa kau membiarkan mereka merendahkanmu?!” teriak Aland kesal.

Caroline hanya diam dan terus berjalan.

“Kakak!” teriak Aland lagi.

Caroline berhenti dan berbalik. “Lalu kau ingin aku melakukan apa? menampar wajah kakak kesayanganmu?” tanya Caroline.

“Itu … “ Aland tidak menjawab.

“Lagi pula tidak ada yang akan percaya kepadaku … akhirnya aku akan dibawa kepenjara bawah tanah lagi karena telah melukai kakak kesayanganmu dan memaksaku untu meminta maaf bahkan jika itu bukan kesalahanku,” ucap Caroline.

“Itu berbeda-“

“Apa kau yakin aku telah melukai Edelyn waktu itu?”

Alad tidak bisa menjawab. Dia tidak memiliki bukti kalau Caroline mendorong Edelyn kedalam danau. Dia hanya mendengar Edelyn menangis berteriak minta tolong dan memarahi Caroline tanpa mendengarkan penjelasannya. Dia masih ingat tatapan sedih Caroline saat itu.

Aland menggertakkan gigi, tidak tahu apa yang harus dikatakan.

Caroline melihat Aland diam. Dia tidak ambil pusing dan pergi mencari toko pakaian lain.

Akhir dari Bab 6.

Terpopuler

Comments

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

makanya aland jadilah anak yg pintar..

2024-11-06

0

Ivan Fadilah Fadilah

Ivan Fadilah Fadilah

semangat

2024-05-04

1

Putra Satria

Putra Satria

lanjutkan donk kka segera up lg y hehehe ceritanya bagus dan seru jg segera up lg y pliiisss /Pray//Pray//Pray//Pray/

2024-02-20

5

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Memasuki Tubuh Orang Lain
2 Bab 2 Dunia didalam Novel
3 Bab 3 Demon
4 Bab 4 Saudara
5 Bab 5 Keluar Istana
6 Bab 6 Pusat Perbelanjaan
7 Bab 7 Mary Aurelius
8 Bab 8 Pelayan
9 Bab 9 Duke Cedric
10 Bab 10 Monster
11 Bab 11 Serigala besar
12 Bab 12 Rencana Raja
13 Bab 13 Sihir Hitam
14 Bab 14 Menuju Perbatasan
15 Bab 15 Batu di Goa
16 Bab 16 Perjalanan hari pertama
17 Bab 17 Melanjutkan perjalanan
18 Bab 18 Tanaman Merambat
19 Bab 19 Batu Monster
20 Bab 20 Evan Davis
21 Bab 21 Camp perbatasan
22 Bab 22 Strategi
23 Bab 23 Menjadi Tawanan?
24 Bab 24 Camp Kerajaan Argentum
25 Bab 25 Goa
26 Bab 26 Pedang
27 Bab 27 Strategi
28 Bab 28 Perisapan Perang
29 Bab 29 Penyerangan
30 Bab 30 Menyerah dan kalah
31 Bab 31 Menuju Istana Eldoria
32 Bab 32 Titah Raja Argentum
33 Bab 33 Sebelum keributan
34 Bab 34 Sebelum keributan (2)
35 Bab 35 Ratu Bianca
36 Bab 36 Perselingkuhan
37 Bab 37 Perselingkuhan (2)
38 Bab 38 Istana Dingin
39 Bab 39 Pesta Dansa
40 Bab 40 Pesta Dansa (2)
41 Bab 41 Brian La Frins
42 Bab 42 Rencana selanjutnya
43 Bab 43 Berangkat
44 Bab 44 Cyrus Wise
45 Bab 45 Palace Blossom
46 Bab 46 Lily
47 Bab 47 Gosip
48 Bab 48 Roke
49 Bab 49 Line dan Riric
50 Bab 50 Berburu monster lagi
51 Bab 51 Surat undangan
52 52 Istana Argentum
53 Bab 53 Istana Argentum (2)
54 Bab 54 Pembicaraan dengan Raja
55 Bab 55 Pelayan pribadi
56 Bab 56 Ani
57 Bab 57 Resor
58 Bab 58 Hari Pernikahan
59 Bab 59 Hari Pernikahan 2
60 Bab 60 Persaingan
61 Bab 61 Putra Mahkota Cyrus
62 Bab 62 Tarian Pedang
63 Bab 63 Abu Krystal
64 Bab 64 Melihat Cahaya
65 Bab 65 Teman lama
66 Bab 66 Sabrina Luves
67 Bab 67 Saingan
68 Bab 68 Bangun
69 Bab 69 Hari - hari biasa
70 Bab 70 Surat
71 Bab 71 Hukuman
72 Bab 72 Oci
73 Bab 73 Menemui Raja
74 Bab 74 D'zem Lor
75 75 Meracik Ramuan
76 76 Ruang yang di sembunyikan
77 Bab 77 Hewan Dewa
78 Bab 78 Sebelum badai datang
79 Bab 79 Padang pasir
80 Bab 80 Sihir Hitam
81 Bab 81 Membersihkan Sampah
82 Bab 82 Ramuan Obat
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Bab 1 Memasuki Tubuh Orang Lain
2
Bab 2 Dunia didalam Novel
3
Bab 3 Demon
4
Bab 4 Saudara
5
Bab 5 Keluar Istana
6
Bab 6 Pusat Perbelanjaan
7
Bab 7 Mary Aurelius
8
Bab 8 Pelayan
9
Bab 9 Duke Cedric
10
Bab 10 Monster
11
Bab 11 Serigala besar
12
Bab 12 Rencana Raja
13
Bab 13 Sihir Hitam
14
Bab 14 Menuju Perbatasan
15
Bab 15 Batu di Goa
16
Bab 16 Perjalanan hari pertama
17
Bab 17 Melanjutkan perjalanan
18
Bab 18 Tanaman Merambat
19
Bab 19 Batu Monster
20
Bab 20 Evan Davis
21
Bab 21 Camp perbatasan
22
Bab 22 Strategi
23
Bab 23 Menjadi Tawanan?
24
Bab 24 Camp Kerajaan Argentum
25
Bab 25 Goa
26
Bab 26 Pedang
27
Bab 27 Strategi
28
Bab 28 Perisapan Perang
29
Bab 29 Penyerangan
30
Bab 30 Menyerah dan kalah
31
Bab 31 Menuju Istana Eldoria
32
Bab 32 Titah Raja Argentum
33
Bab 33 Sebelum keributan
34
Bab 34 Sebelum keributan (2)
35
Bab 35 Ratu Bianca
36
Bab 36 Perselingkuhan
37
Bab 37 Perselingkuhan (2)
38
Bab 38 Istana Dingin
39
Bab 39 Pesta Dansa
40
Bab 40 Pesta Dansa (2)
41
Bab 41 Brian La Frins
42
Bab 42 Rencana selanjutnya
43
Bab 43 Berangkat
44
Bab 44 Cyrus Wise
45
Bab 45 Palace Blossom
46
Bab 46 Lily
47
Bab 47 Gosip
48
Bab 48 Roke
49
Bab 49 Line dan Riric
50
Bab 50 Berburu monster lagi
51
Bab 51 Surat undangan
52
52 Istana Argentum
53
Bab 53 Istana Argentum (2)
54
Bab 54 Pembicaraan dengan Raja
55
Bab 55 Pelayan pribadi
56
Bab 56 Ani
57
Bab 57 Resor
58
Bab 58 Hari Pernikahan
59
Bab 59 Hari Pernikahan 2
60
Bab 60 Persaingan
61
Bab 61 Putra Mahkota Cyrus
62
Bab 62 Tarian Pedang
63
Bab 63 Abu Krystal
64
Bab 64 Melihat Cahaya
65
Bab 65 Teman lama
66
Bab 66 Sabrina Luves
67
Bab 67 Saingan
68
Bab 68 Bangun
69
Bab 69 Hari - hari biasa
70
Bab 70 Surat
71
Bab 71 Hukuman
72
Bab 72 Oci
73
Bab 73 Menemui Raja
74
Bab 74 D'zem Lor
75
75 Meracik Ramuan
76
76 Ruang yang di sembunyikan
77
Bab 77 Hewan Dewa
78
Bab 78 Sebelum badai datang
79
Bab 79 Padang pasir
80
Bab 80 Sihir Hitam
81
Bab 81 Membersihkan Sampah
82
Bab 82 Ramuan Obat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!