Ternyata cintaku

Setelah Arga pergi, Zia menutup pintu. Zia memegangi dadanya, degup jantungnya begitu kencang. Seharian dia menahan diri, agar terlihat tenang di depan Arga. Menutupi rasa di dalam hatinya. Dirinya tidak menyangka debaran di dadanya masih sama seperti dulu.

Tapi seketika ada sesak saat mengingat bagaimana, Arga mengatakan pernikahan ini karena orang tuanya. Zia memang tahu kenyataan akan pernikahan ini karena orang tuanya, tapi dia tidak menyangka Arga akan mengatakanya sekarang. Tapi dia sadar tak boleh berharap lebih pada Arga.

Zia langsung melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamarnya, dan berlalu ke kamar mandi, untuk membersihkan diri. Setelah selesai membersihkan diri. Zia merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur. Zia melihat langit-langit kamarnya. Membayangkan apa yang akam terjadi nanti.

Saat sedang asik dengan lamunannya. Zia mendengar ponselnya berdering. Dia pun mencari ponselnya, yang masih berada di dalam tasnya. Zia langsung bangun dan mengambil ponselnya.

Setelah mendapatkan ponselnya, dia melihat layar ponselnya, dan mendapati Nia yang menghubunginya.

"Ya halo, Zi. Gimana tadi jadi cari cincin, gimana calon suami kamu, ganteng nggak? cool nggak?" Nia membrondong pertanyannya.

"Kamu tu kalau tanya satu-satu."

"Ya maaf, habis aku penasaran." Nia berucap seraya tertawa.

"Kamu tau Nia, calon suami aku adalah Arga teman sekolah kita dulu." Zia menjawab lemas.

"Hah!" pekik Nia

"Nia, kamu bisa tidak sih tidak berteriak. Tidak di telepon atau berhadapan selalu sama." Zia benar-benar heran dengan Nia yang suka berteriak, hingga membuat telinganya sakit.

"Maaf zi, aku benar benar kaget saat tahu calon suamimu adalah Arga."

"Iya aku sendiri tidak menyangka."

"Bukannya bagus zi. Kamu menikah dengan orang yang kamu cintai. Dan itu adalah impianmu." Nia tahu betul, Zia selalu bermimpi untuk menikah denga pria yang di cintainya. Dan niat tahu siapa pria yang di cintai oleh Zia.

"Iya aku mencintainya, tapi dia tidak mencintai aku." Zia mengingat bagaimana Arga menerima pernikahan karena dia orang tuanya.

"Aku yakin suatu saat dia akan mencintamu." Nia mencoba memberi semangat.

"Iya, aku harap begitu."

"Baiklah, semoga besok pesta pernikahanmu berjalan dengan lancar zi."

"Terimaksih."

Setelah berbincang sebentar, Zia mematikan sambungan teleponnya. Zia meletakkan ponselnya di nakas. Zia melihat ke langit-langit kamar, sedikit mengingat bagaimana dulu dia di sekolah bertemu dengan Arga.

"Zi kamu kebagian tugas ketertiban lagi ya. Kamu tunggu anak anak yang telat di depan gerbang." Dion ketua osis memberi perintah pada Zia.

"Oke." Zia pun melangkahkan kakinya menuju gerbanh sekolah. Saat sedang menunggu anak-anal yang terlambat. Dia melihat dari arah depan gerbang ada satu anak yang berlarian terlambat. Zia tahu betul siapa anak yang terlambat itu. Dan dia adalah Arga, anak seangkatan dengan dirinya, tapi berbeda kelas.

"Hai kamu terlambat lagi, ayo masuk ruang BP." Zia menarik lengan Arga

"Aku bisa jalan sendiri nggak usah kamu tarik - tarik," jawab Arga ketus, saat Zia menarik lengannya.

Zia hanya bisa mengalah, dan melepas pegangannya pada Arga. Dia langsung mengantar Arga ke ruang BP. Dan memastikan hukuman apa yanh akan di berikan oleh guru BP.

Arga benar- benar sebal dengan Zia. Kalau yang menjaga di gerbang anggota osis lain, dengan pesona Arga, dia akan dengan mudah lolos, dan tidak akan mendapat hukuman. Tapi saat Zia yang berjaga di depan gerbang, dan Arga harus siap-siap untuk di hukum. Seperti biasa, Arga akan di hukum, dan itu membuatnya semakin terlihat membenci Zia.

Setelah menyelesaikan tugasnya untuk menertibkan anak-anak yang terlambat. Zia kembali ke kamarnya.

"Zi...si Arga telat lagi?" tanya Nia saat Zia masuk ke kelas, dan sudah duduk di bangku sebelahnya.

"Iya."

"Kamu nggak kasihan kalau dia di hukum."

"Aku mau dia belajar atas kesalahannya, jangan seenaknya aja. Kalau dia lolos terus dia tidak akan tau salahnya apa."

"Tapi zi, kamu kan suka dia. Kenapa nggak kamu lolosin aja dia."

Zia menatap tajam Nia. "Mencintai bukan berarti membenarkan semua tindakan yang salah." Walaupun Zia mencintai Arga, dia tidak mau terbawa perasaan dan mengalahkan logikanya.

"Lagi pula kamu tahu bukan bagaimana Dita," ucap Zia. Zia sadar sebenar dia menyukai Arga sejak pertama masuk sekolah. Tapi Arga sudah punya pacar yaitu Dita, salah satu primadona sekolahnya. Sebenarnya Zia tak kalah cantik dari Dita. Banyak juga anak laki-laki di sekolahnya yang menyukai Zia. Tapi rasa cintanya tak bisa di gantikan begitu saja.

Karena Zia tak kalah cantik dari Dita. Terkadang Dita takut Arga akan menyukainya, dan meninggalkannya. Dita sebenarnya curiga Zia menyukai Arga, maka dari itu dia selalu cari masalah dengan Zia.

Dita selalu membuli Nia, karena ayah Nia bekerja di rumah Dita. Dan Dita meminta pada Nia untuk meminta Zia menjauhi Arga. Dita juga mengancam ayah Nia akan di pecat, jika Zia tidak berhenti menyukai Arga.

Karena tidak mau berurusan dengan Dita, Zia menutupi rasa sukanya dengan membuat Arga benci Zia. Zia selalu berusaha memberi hukuman-hukuman pada Arga, saat Arga terlambat. Dan membuat mereks berdua terlihat bermusuhan, di mata orang-orang.

Termasuk di mata Dita. Karena akhirnya Dita mengira hal yang sama dengan orang-orang. Diri situlah Zia tidak penah berurusan dengan Dita lagi, karena yang Dita tau Arga dan Zia saling bermusuhan.

"Maafkan aku, Zi." Nia yang merasa bersalah, karena telah membuat Zia menjadi korban ancaman Dita. Demi dirinya, Zia melupakan cintanya untuk Arga.

"Sudahlah kita kan teman, jangan di pikirkan, kalau dia jodohku suatu saat akan datang kepadaku." Zia tersenyum menenangkan Nia.

"Achh..... " Zia benar benar kesal mengingat itu semua. "Kata-kata itu." Gumam Zia.

"Apa dia datang padaku karena dia jodohku?" Zia mengingat bagaiamana dirinya mengatakan bahwa Arga akan kembali padanya, kalau Arga adalah jodohnya. Seolag takdir sedang membawa Arga kembali padanya.

Zia melangkahkan kakinya menuju meja kerjanya. Dia membuka buku gambarnya di laci. Dia memandang lukisan yang dia lukis waktu sekolah. "Wajah ini, hidungnya, matanya, senyumnya. Kamu masih seperti dulu. Malah mungkin semakin tampan," ucap Zia memuji Arga.

Diam-diam dulu Zia suka melukis Arga, sebagai ungkapan rasa cintanya. Walau tak bisa memilikinya baginya ini sudah cukup mencintai dalam diam.

Setelah memasukan buku gambarnya. Zia kembali melangkah ke atas tempat tidur. Dia hanya bisa berharap besok akan baik-baik saja. Dan Zia bisa memulai semua dengan indah.

Zia pun memejamkan matanya, agar besok dia bisa bangun pagi untuk pesta pernikahan.

Terpopuler

Comments

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus ceria

2022-10-27

0

sriwatiniS'kun

sriwatiniS'kun

jodoh pasti tau jalan utk kembali...anjay..

2021-12-21

1

BINTANG PENGHACUR

BINTANG PENGHACUR

wah menarik nih, alagi kalau Arga memohon agar mencintainya lagi...

2021-12-15

0

lihat semua
Episodes
1 Setuju untuk menikah
2 Perjanjian perjodohan
3 Kembali ke indonesia
4 Pertemuan
5 Ternyata cintaku
6 Bertemu teman
7 Zia bertemu dave
8 Hari sebelum pernikahan
9 Pernikahan
10 Malam pertama
11 Diawali pertemanan
12 Dirumah mertua
13 Sarapan buatan zia
14 Bertemu dion
15 Dion lagi
16 Kembali ke rutinitas
17 Penyewa villa
18 Kembali ke kantor dan boutique
19 David
20 Arga sakit
21 Rahasia
22 Berangkat sama aku
23 Reuni (part1)
24 Reuni (part 2) game bisik-bisik
25 Reuni (part 3) berhenti berharap
26 Reuni (part 4) ungkapan cinta
27 Ternyata cinta
28 Pagi yang indah
29 Masih terasa sakit
30 Siapa byan
31 Morning kiss
32 Persiapan ulang tahun kesya
33 Ulang tahun kesya
34 Di antar David
35 Kecelakaan Zia
36 Di rawat
37 Arga tahu
38 Pulang
39 Kepanikan Bunda
40 David mengetahui semua
41 David dan Arga
42 Testpack
43 Kembali berkerja
44 Arga memasak
45 Undangan dari Lidia
46 Di sambut dua wanita
47 Makan malam
48 Akan mengantarmu
49 Jangan mendiamiku!
50 Jadikan aku istri keduamu
51 Jangan cepat menjadi tua
52 Ziga
53 Lupakan perkerjaan
54 Berusaha mengenggam mu
55 Aku hanya mengingatkan
56 Dapat bekas
57 Maaf
58 Aku akan membencimu
59 Jangan mengancamku
60 Kamu akan memukulnya?
61 Suami Zia
62 Pulanglah
63 Sebaiknya kamu mencari tahu
64 Aku bahagia
65 Anak kecil
66 Tidak punya kakek nenek
67 Melepaskanmu
68 Izinkan aku memelukmu
69 Kecuali kamu menyakitiku
70 Mengantar kamu
71 Belum menghubungi
72 Melewatkan kesempatan
73 Aku merindukan mu
74 Rahasia
75 Membujuk ayahmu
76 Kembali ke rumah
77 Positif
78 Menyusun rencana
79 Ini aku
80 Aku akan buktikan
81 Jangan sentuh aku
82 Penyelamat
83 Jangan hukum aku
84 Menerima dirimu
85 Memberikan waktu
86 Apa kamu mau?
87 Apa ini?
88 Kebahagiaan (Tamat)
89 Info Novel
90 Novel Baru Labuhan Cinta
91 Pengumuman Pre Order Novel My Baby CEO Versi Cetak
92 Novel Baru Rilis Di noveltoon
93 Bos Duda Kesayangan
94 PO Labuhan Cinta
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Setuju untuk menikah
2
Perjanjian perjodohan
3
Kembali ke indonesia
4
Pertemuan
5
Ternyata cintaku
6
Bertemu teman
7
Zia bertemu dave
8
Hari sebelum pernikahan
9
Pernikahan
10
Malam pertama
11
Diawali pertemanan
12
Dirumah mertua
13
Sarapan buatan zia
14
Bertemu dion
15
Dion lagi
16
Kembali ke rutinitas
17
Penyewa villa
18
Kembali ke kantor dan boutique
19
David
20
Arga sakit
21
Rahasia
22
Berangkat sama aku
23
Reuni (part1)
24
Reuni (part 2) game bisik-bisik
25
Reuni (part 3) berhenti berharap
26
Reuni (part 4) ungkapan cinta
27
Ternyata cinta
28
Pagi yang indah
29
Masih terasa sakit
30
Siapa byan
31
Morning kiss
32
Persiapan ulang tahun kesya
33
Ulang tahun kesya
34
Di antar David
35
Kecelakaan Zia
36
Di rawat
37
Arga tahu
38
Pulang
39
Kepanikan Bunda
40
David mengetahui semua
41
David dan Arga
42
Testpack
43
Kembali berkerja
44
Arga memasak
45
Undangan dari Lidia
46
Di sambut dua wanita
47
Makan malam
48
Akan mengantarmu
49
Jangan mendiamiku!
50
Jadikan aku istri keduamu
51
Jangan cepat menjadi tua
52
Ziga
53
Lupakan perkerjaan
54
Berusaha mengenggam mu
55
Aku hanya mengingatkan
56
Dapat bekas
57
Maaf
58
Aku akan membencimu
59
Jangan mengancamku
60
Kamu akan memukulnya?
61
Suami Zia
62
Pulanglah
63
Sebaiknya kamu mencari tahu
64
Aku bahagia
65
Anak kecil
66
Tidak punya kakek nenek
67
Melepaskanmu
68
Izinkan aku memelukmu
69
Kecuali kamu menyakitiku
70
Mengantar kamu
71
Belum menghubungi
72
Melewatkan kesempatan
73
Aku merindukan mu
74
Rahasia
75
Membujuk ayahmu
76
Kembali ke rumah
77
Positif
78
Menyusun rencana
79
Ini aku
80
Aku akan buktikan
81
Jangan sentuh aku
82
Penyelamat
83
Jangan hukum aku
84
Menerima dirimu
85
Memberikan waktu
86
Apa kamu mau?
87
Apa ini?
88
Kebahagiaan (Tamat)
89
Info Novel
90
Novel Baru Labuhan Cinta
91
Pengumuman Pre Order Novel My Baby CEO Versi Cetak
92
Novel Baru Rilis Di noveltoon
93
Bos Duda Kesayangan
94
PO Labuhan Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!