Bab 9 - Hari Pertama Sekolah

Bibir kedua wanita ini terus berkomat-kamit menggerutu sebal karena kehadiran Nanda bisa mencoreng kredibilitas keluarga mereka.

"Mana mungkin Langit seperti itu. Dia aku didik dengan baik. Menyentuh alkohol saja tidak pernah apalagi menyentuh wanita. Binar saja yang ia cintai begitu dalam sampai rela akan memberikan ginjalnya, Langit jaga sepenuh hati. Sedikit pun tak pernah menyentuh Binar. Kok dia perempuan enggak jelas tiba-tiba datang menjelekkan putraku. Mana ngaku-ngaku hamil anak Langit. Huft !!" gerutu Ayu.

"Iya, Ma. Aku enggak percaya kalau Bang Langit berbuat begitu kecuali dirayu sama dia," timpal Alea.

"Turunan miskin palingan nanti anaknya juga penyakitan. Mana mau aku punya cucu yang penyakitan," gumam Ayu tanpa sadar mengucapkan sesuatu yang seharusnya tidak ia lontarkan.

Entah bagaimana nanti di masa depan jika Langit sampai tahu perihal ini. Ibu dan saudara kembarnya menutupi hal sepenting ini darinya. Membuatnya semakin terperosok dan berkubang dalam penyesalannya.

Sepeninggal Nanda dan Charlie pergi, Ayu menyuruh Alea membawakan orang yang ahli untuk menghapus jejak cctv. Ayu tak mau sang suami maupun Langit tahu jika Nanda pernah datang ke rumah mereka untuk meminta pertanggungjawaban atas kehamilannya.

Ingatlah pepatah bahwa serapi-rapinya sebuah rahasia yang kita simpan, suatu saat pasti akan terkuak juga. Bangkai yang tersimpan, suatu hari pasti baunya akan tercium juga. Hanya menunggu waktu dan bagaimana tangan Tuhan bekerja.

☘️☘️

Suara murid bersorak gembira memulai pembelajaran hari pertama di SLB Pelita Hebat. Senyum di wajah para orang tua yang hadir mewarnai pagi yang cerah saat ini.

Tap...tap...tap...

Derap langkah dua orang setengah berlari menuju salah satu ruang kelas di SLB Pelita Hebat.

"Ayo Non, buruan. Sudah terlambat kita," ucap Bik Sari, pengasuh Ara. Ia baru datang pagi ini untuk bekerja di kediaman Langit dan Kayla.

Sebab pengasuh Ara yang lama mendadak resign. Sudah puluhan pengasuh yang Kayla pekerjakan untuk membantunya dalam menjaga Ara. Namun semuanya rata-rata tak bertahan lama. Paling lama hanya tiga bulan saja. Padahal gaji dan fasilitas yang diberikan Langit terbilang lumayan oke untuk menjadi pengasuh putrinya tersebut.

Ara memang dikenal sebagai anak yang pendiam tetapi menghanyutkan. Ia tak mudah menerima orang asing. Sehingga banyak pengasuh yang dibuatnya tak betah.

Bik Sari menggandeng tangan Ara menuju kelasnya.

"Maaf, Bu. Kami terlambat," ucap Bik Sari dengan sopan seraya meminta maaf pada Bu Mila, guru kelas Ara.

"Oh, iya tidak apa-apa Bik. Apa orang tua Ara ikut datang ke sekolah di hari pertama ini?" tanya Bu Mila.

"Maaf, Bu. Tidak,"

"Bapak sedang dinas ke luar kota. Kalau ibunya, ehmm..."

Bik Sari mendadak bingung. Berkata jujur atau bohong. Akhirnya mau tak mau dirinya berusaha menutupinya.

"Ibunya Ara masih ada urusan lain, Bu. Jadi saya yang menemani Non Ara hari ini ke sekolah," jawab Bik Sari sedikit berbohong.

Langit memang tengah dinas luar kota sejak kemarin dan belum pulang. Sedangkan Kayla sedang pulas tertidur di atas ranjangnya. Ia sangat jarang bangun pagi. Segala hal urusan Ara berangkat sekolah seperti mandi, sarapan dan sebagainya dominan dilakukan oleh pembantu di rumahnya.

Ada Bik Sum yang mengurusi urusan dapur dan rumah. Sedangkan Bik Sari bertugas mengasuh Ara.

"Oh ya sudah. Ayo Ara, kita masuk." Bu Mila mengajak Ara masuk ke dalam kelas.

Saat Ara berjalan akan duduk di bangku yang telah disiapkan untuknya, ia melihat anak laki-laki tampan yang kemarin ia ceburkan dalam kolam. Ara menatap Elang dengan seksama. Mata Elang terpejam dan selalu membawa tongkat ke mana-mana. Senyum terbit di wajah Ara.

Ia semakin bersemangat ke sekolah setelah melihat Elang satu kelas dengannya. Elang duduk di bangku bagian belakang. Sedangkan Ara diberi bangku oleh Bu Mila di bagian depan.

"Bu, aku mau duduk di citu boleh?" pinta Ara seraya menunjuk bangku sebelah Elang yang kosong.

"Kenapa duduk di belakang? Orang tuamu mengatakan pada pihak sekolah kalau Ara harus duduk di depan," ujar Bu Mila.

"Pokok na aku mau duduk di citu. Titik !!" bentak Ara seraya menunjuk dengan jarinya yakni tempat duduk di sebelah Elang.

Nanda yang melihat dari luar kaca kelas Elang, ia sempat tertegun melihat bocah perempuan yang digandeng Bu Mila berjalan menuju tempat duduk putranya. Namun wajah Ara sedikit terhalang oleh tubuh Bu Mila. Sehingga Nanda tidak begitu jelas melihatnya.

"Anak siapa ya itu?"

"Kok kayaknya dia mau duduk sama Elang," batin Nanda cukup heran.

Sebab putranya boleh dibilang sering dikucilkan oleh teman-teman sekitarnya. Akan tetapi sekarang ini justru ada bocah perempuan yang mendekati putranya. Dari penampilannya, ia yakin bocah perempuan itu dari keluarga berpunya.

Entah apa maksud bocah tersebut mendekati Elang. Perihal membuka pertemanan atau permusuhan ?

Bersambung...

🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

MakBarudakh

MakBarudakh

Astagfirullah...kejam mulutmu Nek...
Hhhh untung didunia novel..
Coba bertetangga dg Nenek julid kayak gini..
Dah ta santroni bawa ulekan sama sambel goang rawit setan, hhhh buat olesin ginjalnya..

2024-04-19

2

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

apa nantinya Ara dan Elang malah jadi sahabat dekat,,,

2024-04-12

1

Soraya

Soraya

kok Ara sekolah nya bisa satu kelas sama Elang kn umur nya tu'aan Elang

2024-02-27

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Perundungan
2 Bab 2 - Bunda Jangan Nangis
3 Bab 3 - Daftar Sekolah
4 Bab 4 - Hinaan
5 Bab 5 - Membacakan Dongeng
6 Bab 6 - Penyesalan
7 Bab 7 - Bertemu Pria Baik Hati
8 Bab 8 - Mulutmu Harimaumu
9 Bab 9 - Hari Pertama Sekolah
10 Bab 10 - Ara vs Elang
11 Bab 11 - Kemiripan
12 Bab 12 - Kawan Lama
13 Bab 13 - Tokcer Banget Euyy
14 Bab 14 - Ara Si Anak Spesial Yang Malang
15 Bab 15 - Emosi
16 Bab 16 - Ara Sakit
17 Bab 17 - Saling Berpelukan
18 Bab 18 - Mantan Kekasih
19 Bab 19 - Sakit Dan Rindu
20 Bab 20 - Tetangga Julid
21 Bab 21 - Tamparan
22 Bab 22 - Benih Cinta Kita
23 Bab 23 - Berbagi Bekal
24 Bab 24 - Siapa Nama Papamu ?
25 Bab 25 - Bermain Bersama
26 Bab 26 - Cinta Terlarang
27 Bab 27 - Who Is She?
28 Bab 28 - Kehilangan Jejak
29 Bab 29 - Rencana Kayla
30 Bab 30 - Bertemu Bu Merry
31 Bab 31 - Musibah Membawa Berkah
32 Bab 32 - Pertemuan Perdana Edo dan Ara
33 Bab 33 - Syok
34 Bab 34 - Pertengkaran
35 Bab 35 - Keluarga Sastro
36 Bab 36 - Menghabisi Atau Dihabisi ?
37 Bab 37 - Elang Rindu Ara
38 Bab 38 - Jogjakarta
39 Bab 39 - Sahabat Rasa Saudara
40 Bab 40 - Kampus Penuh Kenangan
41 Bab 41 - Pertemuan Perdana Setelah Sekian Lama
42 Bab 42 - Cemburu Tak Kasat Mata
43 Bab 43 - Alden Oh, Alden
44 Bab 44 - Porak Poranda
45 Bab 45 - Hampir Tenggelam
46 Bab 46 - Hamil Lagi ?
47 Bab 47 - Sidang Ala Binar
48 Bab 48 - File
49 Bab 49 - Nasehat Binar
50 Bab 50 - Jejak Digital
51 Bab 51 - Drama Megalodon
52 Bab 52 - Map Usang
53 Bab 53 - Kenyataan Pahit
54 Bab 54 - Mertua vs Menantu Kesayangan
55 Bab 55 - Egois
56 Bab 56 - Ara Menghilang
57 Bab 57 - Mencari Ara
58 Bab 58 - Pertemuan Tak Terduga
59 Bab 59 - Momen Terakhir Bersama Charlie
60 Bab 60 - Wasiat
61 Bab 61 - Masih Sebatas Dugaan
62 Bab 62 - Skakmatt !!
63 Bab 63 - Perubahan Elang
64 Bab 64 - Semakin Kacau
65 Bab 65 - Masuk IGD
66 Bab 66 - Janda Tajir
67 Bab 67 - Langit vs Alea
68 Bab 68 - Rekaman CCTV
69 Bab 69 - Maafkan Papa
70 Iklan Sejenak
71 Bab 70 - Tamu di Rumah Komandan
72 Bab 71 - Kondisi Ara
73 Bab 72 - Kecurigaan ?
74 Bab 73 - Golongan Darah
75 Bab 74 - Perselingkuhan
76 Bab 75 - Bersiap Pergi
77 Bab 76 - Menjenguk Ara
78 Bab 77 - Siapa Namanya ?
79 Bab 78 - Permintaan Maaf Elang
80 Bab 79 - Saksi Bisu Malam Itu
81 Bab 80 - Sudah Pindah
82 Bab 81 - Sepucuk Surat
83 Bab 82 - Saran Komandan
84 Bab 83 - Hasil Tes DNA
85 Bab 84 - Mendesak Kayla Berbicara
86 Bab 85 - Talak
87 Bab 86 - Syok
88 Bab 87 - Tahi Lalat
89 Bab 88 - Edo dan Kayla (1)
90 Bab 89 - Edo dan Kayla (2)
91 Bab 90 - Darah
92 Bab 91 - Bed Rest
93 Bab 92 - Menemui Binar
94 Bab 93 - Senyumlah Syukuri Hidupmu
95 Bab 94 - Dilarikan ke Rumah Sakit
96 Bab 95 - Minta Sun
97 Bab 96 - Menceritakan Semuanya
98 Bab 97 - Butuh Kesabaran
99 Bab 98 - Maafkan Bunda, Sayang.
100 Bab 99 - Masih Dalam Kebekuan
101 Bab 100 - Adik Kandung Abang (Saudara Kembar)
102 Bab 101 - Butuh Waktu
103 Bab 102 - Ayah
104 Bab 103 - Berita Viral
105 Bab 104 - Tak Ingin Hancur Sendirian
106 Bab 105 - Resmi Bercerai
107 Bab 106 - Di Ujung Tanduk (Pernikahan Edo dan Silvia)
108 Bab 107 - Bersimbah Darah
109 Bab 108 - Semakin Frustasi (Edo)
110 Bab 109 - Mendadak Drop
111 Bab 110 - Janji Suci Pernikahan
112 Bab 111 - Mega Skandal (Aib Masa Lalu)
113 Bab 112 - Klarifikasi
114 Bab 113 - Operasi
115 Bab 114 - Setelah Operasi
116 Bab 115 - Maaf dan Air Mata Penyesalan
117 Bab 116 - Acara Syukuran
118 Bab 117 - Kebebasan Rahmat
119 Bab 118 - Bias Ara di Masa Lalu
120 Bab 119 - Tabur Tuai
121 Bab 120 - Kebahagiaan Sejati (LADA with ERA)
122 INFO & GA
123 Extra Chapter 1 - Persiapan ke Bali
124 Extra Chapter 2 - The Island of Paradise
125 Extra Chapter 3 - Buah Dari Kesabaran
126 Extra Chapter 4 - Paris Van Java
127 Extra Chapter 5 - Acara Lamaran Yumna dan Alden
128 Extra Chapter 6 - Hamil
129 Last Bonus Chapter - Permata Hatiku
130 Spoiler Next Novel Othor Tidak Solehot
131 Launching Novel Baru
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Bab 1 - Perundungan
2
Bab 2 - Bunda Jangan Nangis
3
Bab 3 - Daftar Sekolah
4
Bab 4 - Hinaan
5
Bab 5 - Membacakan Dongeng
6
Bab 6 - Penyesalan
7
Bab 7 - Bertemu Pria Baik Hati
8
Bab 8 - Mulutmu Harimaumu
9
Bab 9 - Hari Pertama Sekolah
10
Bab 10 - Ara vs Elang
11
Bab 11 - Kemiripan
12
Bab 12 - Kawan Lama
13
Bab 13 - Tokcer Banget Euyy
14
Bab 14 - Ara Si Anak Spesial Yang Malang
15
Bab 15 - Emosi
16
Bab 16 - Ara Sakit
17
Bab 17 - Saling Berpelukan
18
Bab 18 - Mantan Kekasih
19
Bab 19 - Sakit Dan Rindu
20
Bab 20 - Tetangga Julid
21
Bab 21 - Tamparan
22
Bab 22 - Benih Cinta Kita
23
Bab 23 - Berbagi Bekal
24
Bab 24 - Siapa Nama Papamu ?
25
Bab 25 - Bermain Bersama
26
Bab 26 - Cinta Terlarang
27
Bab 27 - Who Is She?
28
Bab 28 - Kehilangan Jejak
29
Bab 29 - Rencana Kayla
30
Bab 30 - Bertemu Bu Merry
31
Bab 31 - Musibah Membawa Berkah
32
Bab 32 - Pertemuan Perdana Edo dan Ara
33
Bab 33 - Syok
34
Bab 34 - Pertengkaran
35
Bab 35 - Keluarga Sastro
36
Bab 36 - Menghabisi Atau Dihabisi ?
37
Bab 37 - Elang Rindu Ara
38
Bab 38 - Jogjakarta
39
Bab 39 - Sahabat Rasa Saudara
40
Bab 40 - Kampus Penuh Kenangan
41
Bab 41 - Pertemuan Perdana Setelah Sekian Lama
42
Bab 42 - Cemburu Tak Kasat Mata
43
Bab 43 - Alden Oh, Alden
44
Bab 44 - Porak Poranda
45
Bab 45 - Hampir Tenggelam
46
Bab 46 - Hamil Lagi ?
47
Bab 47 - Sidang Ala Binar
48
Bab 48 - File
49
Bab 49 - Nasehat Binar
50
Bab 50 - Jejak Digital
51
Bab 51 - Drama Megalodon
52
Bab 52 - Map Usang
53
Bab 53 - Kenyataan Pahit
54
Bab 54 - Mertua vs Menantu Kesayangan
55
Bab 55 - Egois
56
Bab 56 - Ara Menghilang
57
Bab 57 - Mencari Ara
58
Bab 58 - Pertemuan Tak Terduga
59
Bab 59 - Momen Terakhir Bersama Charlie
60
Bab 60 - Wasiat
61
Bab 61 - Masih Sebatas Dugaan
62
Bab 62 - Skakmatt !!
63
Bab 63 - Perubahan Elang
64
Bab 64 - Semakin Kacau
65
Bab 65 - Masuk IGD
66
Bab 66 - Janda Tajir
67
Bab 67 - Langit vs Alea
68
Bab 68 - Rekaman CCTV
69
Bab 69 - Maafkan Papa
70
Iklan Sejenak
71
Bab 70 - Tamu di Rumah Komandan
72
Bab 71 - Kondisi Ara
73
Bab 72 - Kecurigaan ?
74
Bab 73 - Golongan Darah
75
Bab 74 - Perselingkuhan
76
Bab 75 - Bersiap Pergi
77
Bab 76 - Menjenguk Ara
78
Bab 77 - Siapa Namanya ?
79
Bab 78 - Permintaan Maaf Elang
80
Bab 79 - Saksi Bisu Malam Itu
81
Bab 80 - Sudah Pindah
82
Bab 81 - Sepucuk Surat
83
Bab 82 - Saran Komandan
84
Bab 83 - Hasil Tes DNA
85
Bab 84 - Mendesak Kayla Berbicara
86
Bab 85 - Talak
87
Bab 86 - Syok
88
Bab 87 - Tahi Lalat
89
Bab 88 - Edo dan Kayla (1)
90
Bab 89 - Edo dan Kayla (2)
91
Bab 90 - Darah
92
Bab 91 - Bed Rest
93
Bab 92 - Menemui Binar
94
Bab 93 - Senyumlah Syukuri Hidupmu
95
Bab 94 - Dilarikan ke Rumah Sakit
96
Bab 95 - Minta Sun
97
Bab 96 - Menceritakan Semuanya
98
Bab 97 - Butuh Kesabaran
99
Bab 98 - Maafkan Bunda, Sayang.
100
Bab 99 - Masih Dalam Kebekuan
101
Bab 100 - Adik Kandung Abang (Saudara Kembar)
102
Bab 101 - Butuh Waktu
103
Bab 102 - Ayah
104
Bab 103 - Berita Viral
105
Bab 104 - Tak Ingin Hancur Sendirian
106
Bab 105 - Resmi Bercerai
107
Bab 106 - Di Ujung Tanduk (Pernikahan Edo dan Silvia)
108
Bab 107 - Bersimbah Darah
109
Bab 108 - Semakin Frustasi (Edo)
110
Bab 109 - Mendadak Drop
111
Bab 110 - Janji Suci Pernikahan
112
Bab 111 - Mega Skandal (Aib Masa Lalu)
113
Bab 112 - Klarifikasi
114
Bab 113 - Operasi
115
Bab 114 - Setelah Operasi
116
Bab 115 - Maaf dan Air Mata Penyesalan
117
Bab 116 - Acara Syukuran
118
Bab 117 - Kebebasan Rahmat
119
Bab 118 - Bias Ara di Masa Lalu
120
Bab 119 - Tabur Tuai
121
Bab 120 - Kebahagiaan Sejati (LADA with ERA)
122
INFO & GA
123
Extra Chapter 1 - Persiapan ke Bali
124
Extra Chapter 2 - The Island of Paradise
125
Extra Chapter 3 - Buah Dari Kesabaran
126
Extra Chapter 4 - Paris Van Java
127
Extra Chapter 5 - Acara Lamaran Yumna dan Alden
128
Extra Chapter 6 - Hamil
129
Last Bonus Chapter - Permata Hatiku
130
Spoiler Next Novel Othor Tidak Solehot
131
Launching Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!