Bab 3 - Daftar Sekolah

Seketika Nanda terbangun dari mimpi buruknya.

"Hah...hah... hah..."

Napasnya seketika tak beraturan dan keringat dinginnya pun membanjir. Tak lama, ia menggigit bibirnya sendiri guna menahan isak tangisnya. Ia tak mau Elang yang sedang pulas tertidur, harus bersedih karena mendengar ibunya menangis.

"Maafkan aku, Ibu. Putrimu ini telah banyak dosa padamu. Hiks...hiks...hiks..." batin Nanda menangis dan air matanya menetes membanjiri wajah sayunya.

"Ya Tuhan, ampunilah dosa hamba. Maafkan seluruh khilaf dan dosa keluargaku,"

"Bapak, maafkan putrimu yang kotor ini. Penyebab segala kehancuran keluarga kecil kita. Maaf, aku belum bisa membahagiakan Ibu dan Fitri sebelum Tuhan memanggil mereka dariku. Semoga Rahmat juga bisa segera bebas dari penjara. Jika memang keadilan tak berpihak pada keluarga kita saat di dunia. Semoga di akhirat, kita bisa mendapatkan keadilan itu. Aamiin..." batin Nanda seraya berdoa.

☘️☘️

Keesokan paginya, Nanda dan Elang bersiap untuk mendaftar di SLB Pelita Hebat. Salah satu SLB yang berada tak jauh dari rumah kontrakan Nanda. Letak SLB tersebut berada di depan komplek perumahan mewah. Sedangkan kampung tempat Nanda dan Elang tinggal, berada di belakang komplek perumahan tersebut.

"Sudah siap, Nak?" tanya Nanda yang sudah duduk di atas motornya dan siap tancap gas. Motor merek Scaapy yang ia beli secara bekas dan kredit. Di mana kreditannya belum lunas. Motor bekas tersebut menjadi kendaraan satu-satunya yang ia miliki untuk mobilitasnya sehari-hari.

"Siap 86, Bun." Elang pun menjawabnya dengan penuh antusias. Ia sudah duduk di jok bagian belakang.

"Berangkat," ucap Nanda penuh semangat dan senyum.

Nanda bergegas mengendarai motornya. Elang memeluk ibunya dari arah belakang dengan kuat. Keduanya pun melaju perlahan-lahan membelah jalanan kampung yang sempit dan memang hanya bisa dilalui kendaraan roda dua saja. Tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat.

Tiba-tiba...

"Lihat tuh janda gatel lewat," ucap wanita dengan nada sinis pada arah Nanda yang barusan lewat di depannya.

Nama wanita tersebut adalah Susi atau biasa dipanggil warga sekitar, Bu Tedjo. Suaminya bernama Tedjo dan mereka punya satu anak yakni Cokro. Ya, dia adalah pemilik kontrakan tempat Nanda dan Elang tinggal.

"Eh siapa, Bu?" tanya tetangga yang lain bernama Bu Juleha pada Bu Tedjo.

"Aduh Bu Juleha ini gimana sih!"

"Ya itu loh yang ngontrak salah satu rumah punya saya. Rumah yang paling murah di ujung sana. Kan dia janda gatel. Sok kecantikan di kampung sini. Sampai-sampai kabarnya Pak Broto, juragan beras di kampung kita ini naksir dia. Mau dijadikan istri keempat sama Pak Broto. Tapi sombongnya minta ampun. Huft !!"

"Bu Nanda sombong kenapa Bu?" tanya Bu Juleha pada Bu Tedjo.

"Sudah miskin, eh masih saja sombongnya minta ampun. Aduh gusti !!"

"Ampun deh..." sinis Bu Tedjo.

"Jauh-jauh saja dari rumput benalu macam dia. Takut ketularan virus miskinnya. Belagu banget pakai nolak lamaran Pak Broto. Padahal duitnya Pak Broto itu banyak. Ora nganggo seri. Pasti dia mau ngincer suami salah satu warga kampung sini. Hati-hati saja Bu," ujar Bu Tedjo seraya menyelipkan nada berhati-hati dengan maksud terselubung pada Bu Juleha mengenai Nanda.

"Ah, masak sih Bu?"

"Kok kayaknya saya lihat Bu Nanda itu orangnya baik. Kadang suka bantu tetangga sini kalau ada yang hajatan atau arisan. Malah enggak mau dikasih upah. Katanya bantu secara ikhlas namanya juga tetangga jadi saling tolong-menolong. Begitu katanya," ujar Bu Juleha.

"Hari gini Bu Juleha percaya omongan tuh janda gatel. Kalau saya sih, ogah banget. Manis di mulutnya doang tapi hatinya penuh tipu muslihat dan busuk!" maki Bu Tedjo dengan ketus.

"Hati-hati Bu Tedjo, nanti takutnya fitnah. Atau justru balik pada keluarga Bu Tedjo sendiri," saran Bu Juleha yang sangsi dengan ucapan Bu Tedjo padanya tentang Nanda.

"Ya enggaklah, Bu Juleha. Suami saya enggak akan tergoda sama janda gatel macam dia. Apalagi anaknya yang buta itu. Mungkin mereka memang turunan keluarga cacat semua," sarkas Bu Tedjo.

"Astaghfirullah hal adzim..." ucap Bu Juleha seraya mengelus dada.

"Istighfar, Bu. Sabar atuh..."

"Ah, Bu Juleha ini enggak asyik orangnya. Saya pulang dulu saja kalau begitu!" ketus Bu Tedjo yang langsung pergi meninggalkan Bu Juleha yang geleng-geleng kepala melihatnya.

"Kok ada orang yang julid model Bu Tedjo begitu," batin Bu Juleha heran.

☘️☘️

Setibanya di SLB Pelita Hebat, Nanda langsung mendaftarkan putranya ke pihak sekolah. Kebetulan hari ini adalah hari terakhir mendaftar. Satu minggu lagi, murid-murid sudah mulai pembelajaran sekolah.

"Bun, aku di sini dulu saja. Aku mau keliling lihat sekolah baruku biar hafal seluk beluk ruangan dan tempat bermain di sini. Nanti aku pulang sendiri saja," pinta Elang.

"Ayo sayang. Enggak apa-apa Bunda antar pulang ke rumah terus berangkat kerja," ucap Nanda.

"Sudah, Bunda berangkat saja. Nanti telat loh," ucap Elang.

Nanda pun melihat jam ponselnya memang sudah mepet waktunya.

"Ya sudah, kamu hati-hati ya Nak. Kabari Bunda kalau ada apa-apa," ucap Nanda.

"Iya, Bun. Ashiapp..." ucap Elang yang memberi tanda jempol tangannya ke atas pada Bundanya yang artinya oke.

Setelah Elang mencium tangan bundanya secara takzim, Nanda pun bergegas pergi untuk bekerja di sebuah pabrik tekstil di Bandung.

Selepas kepergian Nanda, Elang berjalan menyusuri area sekolah barunya tersebut menggunakan tongkatnya. Saat berada di area taman sekolah, Elang merasakan ada seseorang yang juga berada di sana. Lalu ia pun berusaha menyapanya. Akan tetapi ia tak tahu siapa yang berada di taman sekolah dengannya saat ini.

"Halo. Aku Elang," sapa Elang dengan ramah.

"Kamu siapa?" tanya Elang dengan senyum sumringahnya berusaha menyapa secara hangat dengan sosok tersebut.

Tatapan ketus dan tajam seketika memandang Elang dari jarak beberapa langkah yang tak jauh dari tempatnya berdiri saat ini. Lalu sosok tersebut berjalan perlahan mendekat ke arah Elang. Seketika...

BYURR !!

Elang yang tak siap, mendadak terjatuh di kolam ikan dangkal yang ada di taman sekolah tersebut setelah tubuhnya didorong oleh seseorang. Alhasil Elang tercebur di kolam ikan. Beruntung ponselnya ada di dalam tas miliknya yang ia letakkan di bangku taman dekat kolam ikan. Tak berselang lama, tiba-tiba...

"Aaaa !!" jerit seorang wanita paruh baya dari kejauhan yang tengah menenteng tas mewah dengan dandanan yang rapi dan formal. Ia begitu terkejut memandang cucunya yang sedang berada di tepi kolam ikan dalam kondisi basah.

Bersambung...

🍁🍁🍁

*Siapa dia?

Terpopuler

Comments

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

terkadang memang harus dibuat merana dulu yah tokoh utamanya😒😒

2024-04-12

2

Shyfa Andira Rahmi

Shyfa Andira Rahmi

Aamiin...

2024-04-14

1

ayudya

ayudya

aku gak bisa baca yg sedih gini, aku baper orang nya.

2024-03-18

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Perundungan
2 Bab 2 - Bunda Jangan Nangis
3 Bab 3 - Daftar Sekolah
4 Bab 4 - Hinaan
5 Bab 5 - Membacakan Dongeng
6 Bab 6 - Penyesalan
7 Bab 7 - Bertemu Pria Baik Hati
8 Bab 8 - Mulutmu Harimaumu
9 Bab 9 - Hari Pertama Sekolah
10 Bab 10 - Ara vs Elang
11 Bab 11 - Kemiripan
12 Bab 12 - Kawan Lama
13 Bab 13 - Tokcer Banget Euyy
14 Bab 14 - Ara Si Anak Spesial Yang Malang
15 Bab 15 - Emosi
16 Bab 16 - Ara Sakit
17 Bab 17 - Saling Berpelukan
18 Bab 18 - Mantan Kekasih
19 Bab 19 - Sakit Dan Rindu
20 Bab 20 - Tetangga Julid
21 Bab 21 - Tamparan
22 Bab 22 - Benih Cinta Kita
23 Bab 23 - Berbagi Bekal
24 Bab 24 - Siapa Nama Papamu ?
25 Bab 25 - Bermain Bersama
26 Bab 26 - Cinta Terlarang
27 Bab 27 - Who Is She?
28 Bab 28 - Kehilangan Jejak
29 Bab 29 - Rencana Kayla
30 Bab 30 - Bertemu Bu Merry
31 Bab 31 - Musibah Membawa Berkah
32 Bab 32 - Pertemuan Perdana Edo dan Ara
33 Bab 33 - Syok
34 Bab 34 - Pertengkaran
35 Bab 35 - Keluarga Sastro
36 Bab 36 - Menghabisi Atau Dihabisi ?
37 Bab 37 - Elang Rindu Ara
38 Bab 38 - Jogjakarta
39 Bab 39 - Sahabat Rasa Saudara
40 Bab 40 - Kampus Penuh Kenangan
41 Bab 41 - Pertemuan Perdana Setelah Sekian Lama
42 Bab 42 - Cemburu Tak Kasat Mata
43 Bab 43 - Alden Oh, Alden
44 Bab 44 - Porak Poranda
45 Bab 45 - Hampir Tenggelam
46 Bab 46 - Hamil Lagi ?
47 Bab 47 - Sidang Ala Binar
48 Bab 48 - File
49 Bab 49 - Nasehat Binar
50 Bab 50 - Jejak Digital
51 Bab 51 - Drama Megalodon
52 Bab 52 - Map Usang
53 Bab 53 - Kenyataan Pahit
54 Bab 54 - Mertua vs Menantu Kesayangan
55 Bab 55 - Egois
56 Bab 56 - Ara Menghilang
57 Bab 57 - Mencari Ara
58 Bab 58 - Pertemuan Tak Terduga
59 Bab 59 - Momen Terakhir Bersama Charlie
60 Bab 60 - Wasiat
61 Bab 61 - Masih Sebatas Dugaan
62 Bab 62 - Skakmatt !!
63 Bab 63 - Perubahan Elang
64 Bab 64 - Semakin Kacau
65 Bab 65 - Masuk IGD
66 Bab 66 - Janda Tajir
67 Bab 67 - Langit vs Alea
68 Bab 68 - Rekaman CCTV
69 Bab 69 - Maafkan Papa
70 Iklan Sejenak
71 Bab 70 - Tamu di Rumah Komandan
72 Bab 71 - Kondisi Ara
73 Bab 72 - Kecurigaan ?
74 Bab 73 - Golongan Darah
75 Bab 74 - Perselingkuhan
76 Bab 75 - Bersiap Pergi
77 Bab 76 - Menjenguk Ara
78 Bab 77 - Siapa Namanya ?
79 Bab 78 - Permintaan Maaf Elang
80 Bab 79 - Saksi Bisu Malam Itu
81 Bab 80 - Sudah Pindah
82 Bab 81 - Sepucuk Surat
83 Bab 82 - Saran Komandan
84 Bab 83 - Hasil Tes DNA
85 Bab 84 - Mendesak Kayla Berbicara
86 Bab 85 - Talak
87 Bab 86 - Syok
88 Bab 87 - Tahi Lalat
89 Bab 88 - Edo dan Kayla (1)
90 Bab 89 - Edo dan Kayla (2)
91 Bab 90 - Darah
92 Bab 91 - Bed Rest
93 Bab 92 - Menemui Binar
94 Bab 93 - Senyumlah Syukuri Hidupmu
95 Bab 94 - Dilarikan ke Rumah Sakit
96 Bab 95 - Minta Sun
97 Bab 96 - Menceritakan Semuanya
98 Bab 97 - Butuh Kesabaran
99 Bab 98 - Maafkan Bunda, Sayang.
100 Bab 99 - Masih Dalam Kebekuan
101 Bab 100 - Adik Kandung Abang (Saudara Kembar)
102 Bab 101 - Butuh Waktu
103 Bab 102 - Ayah
104 Bab 103 - Berita Viral
105 Bab 104 - Tak Ingin Hancur Sendirian
106 Bab 105 - Resmi Bercerai
107 Bab 106 - Di Ujung Tanduk (Pernikahan Edo dan Silvia)
108 Bab 107 - Bersimbah Darah
109 Bab 108 - Semakin Frustasi (Edo)
110 Bab 109 - Mendadak Drop
111 Bab 110 - Janji Suci Pernikahan
112 Bab 111 - Mega Skandal (Aib Masa Lalu)
113 Bab 112 - Klarifikasi
114 Bab 113 - Operasi
115 Bab 114 - Setelah Operasi
116 Bab 115 - Maaf dan Air Mata Penyesalan
117 Bab 116 - Acara Syukuran
118 Bab 117 - Kebebasan Rahmat
119 Bab 118 - Bias Ara di Masa Lalu
120 Bab 119 - Tabur Tuai
121 Bab 120 - Kebahagiaan Sejati (LADA with ERA)
122 INFO & GA
123 Extra Chapter 1 - Persiapan ke Bali
124 Extra Chapter 2 - The Island of Paradise
125 Extra Chapter 3 - Buah Dari Kesabaran
126 Extra Chapter 4 - Paris Van Java
127 Extra Chapter 5 - Acara Lamaran Yumna dan Alden
128 Extra Chapter 6 - Hamil
129 Last Bonus Chapter - Permata Hatiku
130 Spoiler Next Novel Othor Tidak Solehot
131 Launching Novel Baru
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Bab 1 - Perundungan
2
Bab 2 - Bunda Jangan Nangis
3
Bab 3 - Daftar Sekolah
4
Bab 4 - Hinaan
5
Bab 5 - Membacakan Dongeng
6
Bab 6 - Penyesalan
7
Bab 7 - Bertemu Pria Baik Hati
8
Bab 8 - Mulutmu Harimaumu
9
Bab 9 - Hari Pertama Sekolah
10
Bab 10 - Ara vs Elang
11
Bab 11 - Kemiripan
12
Bab 12 - Kawan Lama
13
Bab 13 - Tokcer Banget Euyy
14
Bab 14 - Ara Si Anak Spesial Yang Malang
15
Bab 15 - Emosi
16
Bab 16 - Ara Sakit
17
Bab 17 - Saling Berpelukan
18
Bab 18 - Mantan Kekasih
19
Bab 19 - Sakit Dan Rindu
20
Bab 20 - Tetangga Julid
21
Bab 21 - Tamparan
22
Bab 22 - Benih Cinta Kita
23
Bab 23 - Berbagi Bekal
24
Bab 24 - Siapa Nama Papamu ?
25
Bab 25 - Bermain Bersama
26
Bab 26 - Cinta Terlarang
27
Bab 27 - Who Is She?
28
Bab 28 - Kehilangan Jejak
29
Bab 29 - Rencana Kayla
30
Bab 30 - Bertemu Bu Merry
31
Bab 31 - Musibah Membawa Berkah
32
Bab 32 - Pertemuan Perdana Edo dan Ara
33
Bab 33 - Syok
34
Bab 34 - Pertengkaran
35
Bab 35 - Keluarga Sastro
36
Bab 36 - Menghabisi Atau Dihabisi ?
37
Bab 37 - Elang Rindu Ara
38
Bab 38 - Jogjakarta
39
Bab 39 - Sahabat Rasa Saudara
40
Bab 40 - Kampus Penuh Kenangan
41
Bab 41 - Pertemuan Perdana Setelah Sekian Lama
42
Bab 42 - Cemburu Tak Kasat Mata
43
Bab 43 - Alden Oh, Alden
44
Bab 44 - Porak Poranda
45
Bab 45 - Hampir Tenggelam
46
Bab 46 - Hamil Lagi ?
47
Bab 47 - Sidang Ala Binar
48
Bab 48 - File
49
Bab 49 - Nasehat Binar
50
Bab 50 - Jejak Digital
51
Bab 51 - Drama Megalodon
52
Bab 52 - Map Usang
53
Bab 53 - Kenyataan Pahit
54
Bab 54 - Mertua vs Menantu Kesayangan
55
Bab 55 - Egois
56
Bab 56 - Ara Menghilang
57
Bab 57 - Mencari Ara
58
Bab 58 - Pertemuan Tak Terduga
59
Bab 59 - Momen Terakhir Bersama Charlie
60
Bab 60 - Wasiat
61
Bab 61 - Masih Sebatas Dugaan
62
Bab 62 - Skakmatt !!
63
Bab 63 - Perubahan Elang
64
Bab 64 - Semakin Kacau
65
Bab 65 - Masuk IGD
66
Bab 66 - Janda Tajir
67
Bab 67 - Langit vs Alea
68
Bab 68 - Rekaman CCTV
69
Bab 69 - Maafkan Papa
70
Iklan Sejenak
71
Bab 70 - Tamu di Rumah Komandan
72
Bab 71 - Kondisi Ara
73
Bab 72 - Kecurigaan ?
74
Bab 73 - Golongan Darah
75
Bab 74 - Perselingkuhan
76
Bab 75 - Bersiap Pergi
77
Bab 76 - Menjenguk Ara
78
Bab 77 - Siapa Namanya ?
79
Bab 78 - Permintaan Maaf Elang
80
Bab 79 - Saksi Bisu Malam Itu
81
Bab 80 - Sudah Pindah
82
Bab 81 - Sepucuk Surat
83
Bab 82 - Saran Komandan
84
Bab 83 - Hasil Tes DNA
85
Bab 84 - Mendesak Kayla Berbicara
86
Bab 85 - Talak
87
Bab 86 - Syok
88
Bab 87 - Tahi Lalat
89
Bab 88 - Edo dan Kayla (1)
90
Bab 89 - Edo dan Kayla (2)
91
Bab 90 - Darah
92
Bab 91 - Bed Rest
93
Bab 92 - Menemui Binar
94
Bab 93 - Senyumlah Syukuri Hidupmu
95
Bab 94 - Dilarikan ke Rumah Sakit
96
Bab 95 - Minta Sun
97
Bab 96 - Menceritakan Semuanya
98
Bab 97 - Butuh Kesabaran
99
Bab 98 - Maafkan Bunda, Sayang.
100
Bab 99 - Masih Dalam Kebekuan
101
Bab 100 - Adik Kandung Abang (Saudara Kembar)
102
Bab 101 - Butuh Waktu
103
Bab 102 - Ayah
104
Bab 103 - Berita Viral
105
Bab 104 - Tak Ingin Hancur Sendirian
106
Bab 105 - Resmi Bercerai
107
Bab 106 - Di Ujung Tanduk (Pernikahan Edo dan Silvia)
108
Bab 107 - Bersimbah Darah
109
Bab 108 - Semakin Frustasi (Edo)
110
Bab 109 - Mendadak Drop
111
Bab 110 - Janji Suci Pernikahan
112
Bab 111 - Mega Skandal (Aib Masa Lalu)
113
Bab 112 - Klarifikasi
114
Bab 113 - Operasi
115
Bab 114 - Setelah Operasi
116
Bab 115 - Maaf dan Air Mata Penyesalan
117
Bab 116 - Acara Syukuran
118
Bab 117 - Kebebasan Rahmat
119
Bab 118 - Bias Ara di Masa Lalu
120
Bab 119 - Tabur Tuai
121
Bab 120 - Kebahagiaan Sejati (LADA with ERA)
122
INFO & GA
123
Extra Chapter 1 - Persiapan ke Bali
124
Extra Chapter 2 - The Island of Paradise
125
Extra Chapter 3 - Buah Dari Kesabaran
126
Extra Chapter 4 - Paris Van Java
127
Extra Chapter 5 - Acara Lamaran Yumna dan Alden
128
Extra Chapter 6 - Hamil
129
Last Bonus Chapter - Permata Hatiku
130
Spoiler Next Novel Othor Tidak Solehot
131
Launching Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!