CH 5.Practice Controlling Qi

Di hutan kecil di belakang pondok terlihat Xue Tian sedang berlatih menggunakan sebuah pedang kayu di bawah teriknya matahari pagi. Sedangkan Mei Lan Berdiri di bawah pohon untuk mengawasi Xue Tian.

Seluruh pakian Xue Tian sudah basah dengan keringat.

Bam...

Tiba-tiba pedang Xue Tian hancur menjadi serpihan kayu kecil karena Xue Tian belum bisa mengontrol Qinya. Meskipun gagal, Xue Tian langsung menggunakan pedang kayu lain yang suda Ia siapkan di dalam Ring Spacenya.

"Xue Tian, kontrol Qi kamu sehingga kayu itu tidak hancur, alirkan secara perlahan dan sehalus mungkin." Mei Lan memberikan arahan kepada Xue Tian.

"Baik Bibi Lan." jawab Xue Tian tanpa menoleh kearah Mei Lan.

Xue Tian mengikuti arahan Mei Lan, tetapi masi tetap gagal.

Meskipun terdengar mudah, tapi untuk melakukannya sangat sulit. Untungnya Xue Tian Tidak gampang menyerah.

Dia terus berusaha sehingga saat hari sudah hampir gelap, Xue Tian Sudah bisa sedikit mengontrol Qinya, meskipun hanya 3 napas dan setelah itu pedang kayu Xue Tian langsung meledak menjadi serpihan kecil.

"Hmmm kontrol Qinya mulai membaik." bisik Mei Lan yang melihat Xue Tia bertahan hingga 3 napas sebelum kayu itu hancur.

"Xue Tian perhatikan ini." kata Mei Lan yang sudah menggenggam ranting kering.

Setelah itu Mei Lan memperagakan sebuah teknik pedang yang sangat indah, pergerakan Mei Lan sangat cepat. Ia seperti menari dengan udara. Meskipun ranting kayu itu sudah mengering dan lapuk, tapi tidak hancur bahkan Qi Mei Lan tidak bocor sedikit pun.

Tingkat kontrol Qi Mei Lan sudah mencapai tahap yang tidak bisa di bayangkan lagi, sangat halus. Kalau di lihat dari dekat, ranting kayu itu seperti di selubungi oleh Qi transparan yang sangat tipis. Itu tidak bisa di lihat dengan mata telanjang.

Meskipun kelihatannya indah, tetapi di balik keindahan itu tersimpan serangan pedang yang sangat mematikan.

Tiba-tiba seberkas cahaya putih melesat keluar dari ranting kayu yang di gunakan Mei Lan dan mengenai sebuah pohon yang ada di depannya.

Bam....

Pohon itu langsung hancur menjadi serpihan kayu kecil.

Mei Lan seperti seekor poenix es yang sedang menari.

Xue Tian yang melihat Mei Lan memperagakan teknik pedang hanya terpaku diam dengan wajah sedikit melongo.

"Sangat Cantik." gumam Xue Tian tanpa mengedipkan mata. Xue Tian tidak lagi fokus untuk melihat cara Mei Lan mengontrol Qi tetapi fokus melihat Mei Lan yang seperti melakukan tarian indah.

Beberapa saat kemudian, akhirnya Mei Lan selesai memperagakan teknik pedang tersebut. Sedangkan Xue Tian masi berdiri terpaku disana, seakan-akan Mei Lan masih menari di depannya.

"Alakah kamu mendapatkan sedikit pencerahan setelah melihat aku memperagakan teknik pedang itu?" tanya Mei Lan yang saat ini sedang membelakangi Xue Tian.

Mei Lan sedikit mengerutkan kening ketika tidak mendapat jawaban dari Xue Tian. Ketika dia berbalik dia mendapati Xue Tian sedang menatapnya tanpa mengedipkan mata.

"Dasar bocah nakal!" geram Mei Lan dan langsung melempar ranting kayu yang ia gunakan kearah Xue Tian.

Suara mendesing...

Bamm....

Tiba-tiba terjadi ledakan keras di samping Xue Tian ketika ranting kayu Mei Lan mendarat di sampingnya.

"Ah!",Xue Tian menjerit kaget karena tiba tiba terjadi ledakan keras di sampingnya. "Aih, Bibi Lan, kamu hampir mengejutkanku sampai mati!" kata Xue Tian dengan mengelus dadanya.

"kamu . . Dasar bocah nakal! Apa yang kamu pelajari ketika melihat aku memperagakan teknik pedang itu?" tanya Bing Mei Lan dengan sangat dingin.

"O itu . . Ah itu, teknik pedang Bibi Lan sangat indah." jawab Xue Tian sekenanya karena dia tidak memperhatikan bagaimana cara mengontrol Qi, tapi Ia asik mengagumi kecantikan Mei Lan.

Mei Lan yang mendengarkan itu sedikit geram, "Mungkinkah kamu meminta aku untuk menampar bokongmu lagi?" tanya Mei Lan semakin dingin.

"Aduh,tidak Bibi Lan, benar-benar tidak!" jawab Xue Tian sambil memegang bokongnya.

"Perhatikan sekali lagi!" kata Mei Lan dan langsung mengulangi teknik tersebut.

Kali ini Xue Tian tidak lagi memperhatikan Mei Lan yang seperti sedang menari, tetapi matanya sangat fokus memperhatikan ranting kering yang di gunakan Mei Lan.

Xue Tian sangat fokus kali ini, sehingga saat Mei Lan selesai memperagakan teknik pedang, Xue Tian Langsung menutup matanya untuk mencoba mengontrol Qi nya.

Saat ini pedang kayu yang di pegang Xue Tian sedkit mengeluarkan cahaya putih tetapi bedanya, kali ini pedang kayu yang di genggam Xue Tian tidak hancur. Setelah bertahan beberapa napas, Xue Tian membuka matanya dan menebas pedangnya kearah pohon terdekat di depannya.

Seberkas cahaya putih transparan melesat keluar dari pedangnya kearah pohon, tapi sebelum mencapai pohon, cahaya itu sudah memudar sehingga hanya sedikit menggores kulit pohon.

Tetapi meskipun begitu Xue Tian sangat senang karena akhirnya dia bisa sedikit mengontrol Qinya agar pedang kayu itu tidak hancur.

Mei Lan yang melihat itu, sedikit menganggukan kepalanya.

Xue Tian terus mengulangi mengontrol Qinya hingga malam tiba. Setelah itu dia kembali kepondok untuk berkultivasi di atas batu giok dingin yang berada di samping pondok. Sedangkan Mei Lan memperhatikan Xue Tian beberapa waktu sebelum masuk kedalam pondok.

Keesokan paginya, saat matahari baru saja terbit Xue Tian bangun dari kultivasinya. Dia langsung melatih tubuh fisiknya dengan mengangkat beban berat. Setelah itu Xue Tian Langsung pergi ke hutan untuk berlatih mengontrol Qinya.

Xue Tian terus berlatih mengontrol Qi di hutan. Hari terus berganti, hingga beberapa minggu kemudian akhirnya Xue Tian sudah bisa dengan halus mengontrol Qinya.

Bam.......

Terdengar ledakan keras saat cahaya pedang Xue Tian menghancurkan pohon yang ada di depannya menjadi serpihan kecil.

Setiap serangan Xue Tian membawa udara sedingin es. Itu bahkan membekukan ruang di sekitar jalur cahaya pedang.

bam...

Pohon lain lagi hancur terkena cahaya pedang Xue Tian.

Meskipun tidak menggunakan teknik apa pun, tapi setiap serangan Xue Tian sangat tajam dan tepat. Saat ini Xue Tian belum memilki teknik bertarung mau pun teknik gerakan.

Tetapi pergerakan kaki Xue Tian begitu cepat. Itu seperti Xue Tian melakukan teleportasi jarak pendek. Itu adalah teknik gerakkan kaki yang sangat sulit untuk dikuasai. Itu disebut Langkah Kilat.

Ketika dikuasai hingga tahap penguasaan mahir, itu bisa bergerak secepat kilat. Tetapi itu hanya gerakkan jarak pendek, itu adalah teknik gerakan dasar yang bisa dipahami oleh semua kultivator.

Mei Lan yang melihat Xue Tian sudah bisa dengan halus mengontrol Qi nya sedikit tersenyum dan langsung kembali ke pondok, sedangkan Xue Tian terus berlatih hingga malam tiba.

Terpopuler

Comments

Anto Dmt

Anto Dmt

cerita nya bagus ,cuman bahasa nya tolong jangan campuran

2024-05-09

1

Harman LokeST

Harman LokeST

kuuaaaaaaaaaaattkkaaaannnnnnn teeeeeeeeerrrrrrrrrrruuuuuuuusssss teekaaaaaaaaaaaaaaaayaaaaaddmuuuuu Xue Tian untuk mengontrol energi Q mu

2024-03-12

0

Bisa2 Xue Rian jatuh cinta sama bibi Lan

2024-03-03

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!