CH 2.Dewi Es,Bing Mei Lan

Disebuah pondok kecil. Didepannya ada sebuah taman bunga kecil yang ditutupi salju, terlihat seorang wanita muda bersama seorang anak kecil yang mungkin baru berusia 9 tahun sedang duduk. Anak kecil itu duduk sambil melahap semangkuk sup yang masi hangat.

Mereka berdua tidak lain adalah Mei Lan dan Xue Tian.

"siapa namamu?" tanya Mei Lan.

"Xue Tian." jawab Xue Tian setelah melahap habis sup hangat.

"Apa yang terjadi denganmu, mengapa kamu bisa sampai kesini?" tanya Mei Lan yang sedikit bingung karena untuk mencapai Danau Es, seseorang harus masuk jauh kedalam Hutan terlarang, sedangkan Xue Tian yang usianya baru 9 tahun tiba-tiba saja bisa masuk.

"aku di kejar seekor Beruang. . ." Xue Tian juga tidak menyembunyikan dari Mei Lan, Ia dengan jujur menceritakan semua kejadian yang Dia alami kepada Mei Lan. Tapi kali ini Xue Tian tidak menangis lagi, mata Xue Tian di penuhi tekad yang membarah.

"Xue Tian, apakah kamu ingin menjadi seorang kultivator?" tanya Mei Lan kepada Xue Tian ketika dia melihat tatapan penuh tekad yang terpancar dari mata Xue Tian.

"Ya, aku ingin menjadi seorang kultivator yang tangguh. Sekarang aku hanya seorang diri aku ingin menjelajahi dunia." jawab Xue Tian mantap dengan tangan terkepal erat. "Bibi Lan maukah kamu membimbingku dalam bela diri?" lanjut Xue Tian bertanya kepada Mei Lan.

"Baik, aku akan membimbingmu dalam latihan, aku juga akan memberikan sebuah metode kultivasi yang cocok untukmu. Tapi aku tidak akan mengangkatmu sebagai muridku." kata Mei Lan.

"benarkah?" tanya Xue Tian yang sedikit tidak menyangka kalau Mei Lan bersedia membimbingnya dan juga memberikan metode kultivasi pada Xue Tian.

Mei Lan hanya mengangguk menjawab pertanyaan Xue Tian.

"Yeaahhh, horeee . . ." teriak Xue Tian dengan meloncat gembira karena terlalu senang, Xue Tian tanpa sadar suda memeluk Mei Lan. Sedangkan Mei Lan sedikit terkejut karena di peluk oleh Xue Tian.

Mei Lan sedikit risih dengan perlakuan Xue Tian, karena waktu di alam atas Mei Lan tidak pernah seperti ini. Dialam atas Mei Lan adalah dewi es yang sangat dingin, membunuh tanpa berkedip tapi karena dia terluka parah makannya di bersembunyi ke Alam Bawah.

Meskipun risih, Mei Lan hanya diam karena melihat wajah polos Xue Tian yang tidak sedikit pun memiliki niat jahat. Seandainya orang lain yang seperti Xue Tian kemungkin dia sudah mati ditebas oleh Mei Lan.

Xue Tian sangat senang karena untuk orang pinggiran seperti Xue Tian sangat sulit untuk mendapatkan metode kultivasi, kecuali dia memasuki sebuah sekte atau menemukan sebuah warisan yang di tinggalkan oleh seorang kultivator.

"Xue Tian kemari sebentar." panggil Mei Lan yang sudah masuk kedalam pondok seteleh Xue Tian melepaskan pelukannya.

"Ada apa bibi?" tanya Xue Tian yang sudah berada di depan Mei Lan.

Mei Lan tidak menjawab, tetapi ia mengetuk ringan kening Xue Tian dengan jarinya. Xue Tian hanya sedikit pusing karena ada informasi yang tiba-tiba membanjiri otaknya. Ternyata Mei Lan memberikan metode kultivasi kepada Xue Tian.

Setelah itu,dia menyerahkan sebuah cincin untuk Xue Tian dan berkata, "Xue Tian, di dalam cincin ini ada semua hal yang kamu perlukan untuk berkultivasi."

"Terimakasih bibi Lan." kata Xue tian dengan mata tertuju pada cincin putih yang di berikan Mei Lan. "Bagaimana cara menggunakannya..?" tanya Xue Tian dengan sedikit bingung.

"Untuk sekarang kamu belum bisa menggunakannya, karena kamu belum memiliki Qi, ikuti petunjuk yang ada di metode kultivasi yang aku berikan untuk mengolah Qi." kata Mei Lan dengan sedikit memberikan arahan pada Xue Tian

Setelah mendapat arahan dari Mei Lan, Xue Tian langsung duduk dalam posisi lotus untuk mencoba mengolah Qi sesuai dengan metode kultivasi yang di berikan Mei Lan.

Saat Xue Tian memutar metode kultivasi yang di berikan Mei Lan, Xue Tian seperti memiliki mata ketiga sehingga ia bisa melihat setiap pori-porinya menyerap sesuatu yang berwarna seputih salju. Ada banyak warna berbeda tetapi menurut metode kultivasinya, Xue Tian hanya boleh menyerap yang berwarna seputih salju kedalam tubuhnya untuk di olah menjadi Qi murni.

Itu adalah berbagai energi langit dan bumi, setiap warna mewakili satu elemen.

Semua itu Xue Tian lakukan dengan sangat lancar karena di dukung oleh fisik bawaannya dan juga akar spiritualnya yang cocok dengan metode kultivasi yang di berikan Mei Lan.

Sedangkan Mei Lan yang melihat Xue Tian dengan lancar mengolah energi spiritual menggunakan metode kultivasi yang Ia berikan sangat terkejut. Ia tanpa sadar mundur dua langkah karena dugaannya benar kalau Xue Tian memilik fisik dan akar spiritual yang hanya muncul dalam legenda.

"Huh, anak kecil yang beruntung." bisik Mei Lan dengan menghembuskan napasnya yang tertahan. Setelah berkata seperti itu, Mei Lan kembali duduk dan membersikan sitar yang berwarna putih salju, dengan motif poenix es.

Sedangkan Xue Tian yang baru pertama kali menyerap energi spiritual sangat bersemangat sehingga ia tidak mempedulikan waktu dan terus berkultivasi.

Ketika malam baru saja tiba. Didalam pondok kecil, Xue Tian baru saja membuka matanya, sedangkan Mei Lan masih terus membersihkan sitarnya.

"Fiuh,,ternyata suda malam." bisik Xue Tian.

"Kruk!"

Tiba-tiba terdengar suara gemuruh kecil dari perut Xue Tian.

"Aduh aku sangat lapar." bisik Xue Tian sambil mengusap perutnya dengan raut wajah sedikit malu.

Mei Lan yang melihat raut wajah Xue Tian sedikit tersenyum tipis, tapi hanya 1 kedipan mata dan wajah Mei Lan sudah kembali dingin.

"Pergi ke belakang dan buatlah sup untuk kamu makan. Setelah kamu sudah memadatkan Qi dengan benar, kamu boleh pergi ke hutan belang untuk berburu binatang buas untuk kamu makan." kata Mei Lan kepada Xue Tian.

"baik bibi Lan." jawab Xue Tian dan langsung berjalan kearah belakang. Setelah tiba di belakang Xue Tian langsung masak sup hangat dan juga bubur.

Xue Tian melakukan semua itu dengan sangat terampil. Itu semua karena saat bersama ayahnya, Xue Tian sering memasak.

Sesudah selesai masak, dia membawakan 1 mangkuk sup dan bubur untuk Mei Lan.

Xue Tian tidak tahu kalau seorang kultivator tingkat tinggi seperti Mei Lan tidak perlu makan lagi. Sehingga ia dengan polosnya membawakan makanan untuk Mei Lan.

"Bibi Lan aku membuatkanmu bubur hangat, ayo makan cuacanya sangat dingin." kata Xue Tian sambil meletakan mangkuk sup dan bubur di depan Mei Lan.

Mei Lan juga tidak banyak bicara dan langsung makan. Mungkin dia sesikit kasihan dengan Xue Tian Sehingga ia langsung makan.

Ketika melihat Mei Lan makan, Xue Tian langsung berlari kebelakang. Beberapa napas kemudian ia kembali sambil membawa makanannya untuk makan bersama Mei Lan.

Terpopuler

Comments

Harman LokeST

Harman LokeST

seeeerriiiiiiuuuuuuuuuuuuuussssss teeeeeeeeerrrrrrrrrrruuuuussssss Xue Tian untuk berkultivasi

2024-03-12

0

Sebelum up diteliti dulu Tor 🙏🙏

2024-03-03

0

Al^Grizzly🐨

Al^Grizzly🐨

maaf awalnya usiany 10...ini sudah berkurang 9 tahun...sewaktu memasak harusnya di jelaskan mc sudah di ajari memasak...jangan langsung pergi memasak..tanpa ada penjelasan.

2024-03-01

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!