Bab 18

Di dalam ruang rapat kasino yang mewah, suasana tegang menyelimuti setiap sudut ruangan. Berbagai ekspresi wajah tergambar jelas pada para peserta rapat. Ada yang nampak geram, kesal, bahkan ketakutan. Sebuah perdebatan sengit sedang berlangsung di antara mereka.

Angel duduk dengan tenang. Kali ini dia datang dengan tekad dan keberanian yang bertambah. Lucifer memberikan kekuasaan yang penuh untuknya. Angel akan mempelajari apapun yang akan diberikan oleh Lucifer padanya. Jika ingin menjadi orang hebat, Angel perlu belajar dari yang sulit lebih dulu. Bukan hanya perusahaan cabang Wilson. Lucifer memberikan sedikit kekuasaan untuk Angel di bagian kasino miliknya.

"Tuan, benar-benar sudah di mabuk cinta. Aku takut dia akan kecewa pada akhirnya. Siapa yang bisa mempercayai wanita lebih dari mempercayai diri sendiri?"bisik Dark Marco. Esen hanya menggelengkan kepalanya mendengar itu. Dua orang tersebut duduk berdampingan. Esen menatap Lucifer lalu beralih menatap Angel yang saat ini sedang berdebat dengan Johnson.

"Saya tidak setuju dengan rencana ini, ini terlalu berisiko!" ucap seorang pria berambut sedikit gondrong, tangannya mengepal erat di atas meja. Keringat dingin bercucuran di keningnya.

"Lalu, apa solusi yang Anda tawarkan?" balas wanita berbaju merah dengan nada sinis, melipat tangannya di dada. Pria yang duduk di samping wanita itu terus memperhatikan wanitanya dan sesekali tersenyum bangga akan sikap dan ketelatenan Angel saat berhadapan dengan Johnson.

"Kita perlu mengambil langkah cepat, atau kasino ini akan segera bangkrut!"sahut Lucifer kemudian. Kasino itu adalah milik Johnson yang diambil alih oleh Lucifer beberapa Minggu lalu sebelum kerja sama berlangsung antara dua kelompok mafia tersebut.

Perdebatan semakin memanas. Seorang pria muda berdiri, memukul meja dengan kekuatan penuh, membuat suara keras bergema di seluruh ruangan.

"Kalian semua hanya bicara omong kosong! Tidak ada satupun yang memberikan solusi konkret!" wajah-wajah peserta rapat semakin merah padam, mulut mereka bergumam saling menyalahkan.

Namun, tiba-tiba pintu ruang rapat terbuka, seorang pria dengan jas hitam dan rambut rapi memasuki ruangan.

"Tenang, semua!" tegas pria tersebut, membuat seisi ruangan seketika terdiam.

"Kita semua di sini ingin kasino ini sukses, jadi mari kita bekerja sama dan temukan solusi yang terbaik untuk menghadapi masalah ini." Perlahan, para peserta rapat mulai menenangkan diri, menyadari bahwa perdebatan sengit tak akan membawa mereka ke mana-mana. Mereka mulai berbicara lebih tenang, berusaha mencari jalan keluar bersama untuk menyelamatkan kasino yang sedang terancam kehancuran. Kedatangan Mark membuat semuanya diam dan tak bergeming. Mereka tahu, Mark adalah alih dalam menyelesaikan masalah kasino.

Rapat itu berlangsung tak lama. Setelah menemukan solusi Lucifer membubarkan rapat. Solusinya hanya satu, Johnson harus menyerah pada kekuasaannya di kasino itu dan Lucifer akan mengambil alih sepenuhnya jika tidak pria itu tidak akan membantu kasino itu kembali berkembang.

Keesokan paginya....

Lucifer kembali mengadakan rapat di perusahaan cabang Wilson di mana semua klien yang bekerja sama harus hadir pada rapat itu.

Pagi itu, Angel CEO baru dari perusahaan teknologi ternama cabang perusahaan Wilson, sedang duduk di ruang pertemuan besar bersama beberapa orang stafnya.

 Mereka tengah membahas tawaran kerja sama dari perusahaan rival, yang sudah lama menjadi pesaing mereka di industri. Angel mendengarkan dengan seksama argumen yang disampaikan oleh timnya, lalu menghela napas panjang sebelum mengambil keputusan.

"Dengan pertimbangan yang matang, saya memutuskan untuk menolak tawaran kerja sama ini," ucap Angel dengan tegas. Wajahnya menunjukkan keteguhan hati, meski sebenarnya ada perasaan ragu yang menghantui pikirannya.

Namun, Angel yakin bahwa keputusan ini adalah yang terbaik demi perusahaan.

"Kita tidak bisa bekerja sama dengan perusahaan yang selama ini selalu berusaha menjatuhkan kita. Kita harus fokus pada pertumbuhan perusahaan kita sendiri," lanjutnya. Beberapa staf mengangguk setuju, sementara yang lain tampak kecewa. Apalagi, pemilik perusahaan yang ditolak hadir pada rapat itu.

Namun, Angel menegaskan bahwa ini adalah keputusan akhir dan tidak bisa diubah. Dia lantas berdiri dari kursinya, sebelum memutuskan untuk meninggikan ruangan tersebut. Beberapa staf yang tak mau berpihak pada Angel memberikan komentar dengan berbisik dan bergosip di dalam ruangan tersebut. Di mana Angel masih di sana. Lucifer tak hadir di dalam ruangan rapat. Tetapi, pria itu ada di dalam ruangan sang CEO.

"Tidak bisa begitu! Kami sudah kerja sama begitu lama dengan perusahan cabang Wilson. Kenapa kau mengambil keputusan dengan begitu mudah?"tanya Hardian. Renov setuju dengan pendapat Hardian.

"Benar, Bu. Perusahaan Shapire sudah lama bekerja sama dengan kita. Apa salahnya proyek kali ini tetap melibatkan mereka,"ujar Renov memberi saran.

"Anda adalah manager perusahaan. Jika terjadi kerugian yang besar apa Anda mau bertanggung jawab?"tanya Angel dengan lantang. Hal itu membuat Renov mengepalkan tangannya.

"Siapapun yang hadir hari ini. Jika ada di antara kalian yang bekerja sama dengan perusahaan Shapire, maka kalian semua menentang keputusan perusahaan Wilson!"Angel berkata dengan tegas dan meninggalkan ruangan tersebut dengan ditemani oleh Mark pada pagi itu.

"Angel, kau tidak bisa begitu. Berhenti!" Hardian berteriak dan ingin mengejar Angel. Tetapi, Mark menghalangi jalan pria itu hingga bayangan Angel tak lagi terlihat di depan mereka.

Beberapa staf dan klien berbisik mengenai ucapan terakhir yang Angel lontarkan.

"Maaf, Tuan Hardian. Sepertinya kami semua juga harus mengambil keputusan yang sama. Memutuskan kerja sama dengan Shapire adalah jalan untuk menyelamatkan perusahaan kami,"ucap salah satu klien Wilson. Pria itu berdiri dari tempat duduknya dan di susul oleh berbeda orang lainnya.

Hardian tak terima. Jika semua menolak kerja sama, tentu saja Shapire akan diambang kebangkrutan. Hardian tahu ini semua adalah rencana Angel untuk menjatuhkannya. Tetapi, Hardian tak mungkin bisa melawan Angel jika Lucifer masih melindunginya.

Renov, nampak bingung. Dia tak mungkin bisa membantu Hardian jika posisinya ikut terancam. Tetapi, pria ini bisa membuat Lucifer mencampakkan Angel.

"Kita butuh waktu. Aku punya rencana,"bisik Renov. Hardian mengangguknya dan mulai memikirkan satu rencana untuk menyingkirkan Angel.

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

belum tentu rencana kalian berhasil Hardian dan Renov 😏

2024-05-01

0

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝒓𝒆𝒏𝒄𝒂𝒏𝒂 𝒌𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏 𝒑𝒂𝒔𝒕𝒊 𝒈𝒂𝒕𝒐𝒕 𝒅𝒆𝒉 😅😅

2024-05-02

0

Ani

Ani

rencana opo meneh iki

2024-02-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!