Bab 15

Plak!

Satu tamparan melayang di pipi Mona saat wanita itu akan menarik tangan Angel. Tetapi, Angel langsung menangkap tangan Mona dan menampar wanita itu hingga wajahnya berpaling. Mendengar suara tersebut beberapa orang yang masih berada di dalam ruangan itu terkesiap dan langsung menoleh ke arah sumber suara.

"Kenapa kau menamparku?"tanya Mona geram dan Donita langsung menghampiri anak tiri dan anak kandungnya yang sedang berselisih.

"Kau menghalangi jalanku dan berniat berbuat kurang ajar kepadaku,"jawab Angel dengan lantang. Hal itu menarik perhatian seluruh pengunjung pada tempat tersebut. Hardian dan Lucifer sama-sama menghampiri dua wanita itu. Begitu juga dengan Renov dan Donita.

"Apa yang terjadi?"Lucifer bertanya kepada semua orang yang ada di sana. Angel menoleh. Lucifer langsung merangkul pinggang sang istri yang membuat Mona begitu geram.

"Kau...." langkah Mona terhenti saat dia akan kembali membalas perbuatan Angel. Hardian menghalangi Mona untuk membalaskannya karena di situ ada Lucifer yang tak mungkin bisa mereka lawan berdua. Terlebih lagi Lucifer bukan orang yang sembarangan.

"Apa ada masalah?"Lucifer bertanya dengan raut wajah yang dingin membuat dua wanita dan dua pria di depan Lucifer dan Angel terdiam dan saling bertatap satu sama lain.

"Jika tidak ada silakan tinggalkan tempat ini,"lanjut Lucifer. Pria itu berbalik dan membawa Angel pergi bersama dengannya. Mona sekali lagi menghentakkan kakinya yang kesal. Tetapi, tak bisa melakukan apapun untuk melawan Angel saat itu juga.

"Tunggu! Tuan. Aku belum selesai memberi pelajaran untuk mereka,"ucap Angel kesal dengan raut wajah yang mengkerut. Lucifer tak peduli dan langsung membawa wanita itu ke ruangannya yang ada di lantai dua.

"Sudah ku katakan jangan ikut campur dan merusak rencanaku. Kita butuh kerja sama ini agar perusahaan kita kembali meningkat. Jalan satu-satunya bekerja sama dengan perusahaan dari keluarga Wilson,"ungkap Hardian dengan kesal. Semenjak, Shapire mengalami masalah skandal tentang kasus Tuan Shapire perusahaan itu mengalami penurunan yang begitu drastis. Bahkan, banyak klien yang memutuskan kerja sama dengan mereka dalam beberapa hari ini.

"Anda terlalu bersemangat. Apa Anda tidak pernah merasa capek?"tanya Angel di saat Lucifer sibuk menciumi leher dan seluruh wajah. Lucifer tak menjawab karena saat ini ada hasratnya tak dapat dibendung lagi. Pria itu sudah menahan diri saat Angel pertama kali turun dan keluar dari kamar hingga pergi ke perusahaan. Tetapi, saat melihat Angel digoda oleh pria lain membuat Lucifer begitu cemburu dan ingin sekali memberikan sentuhan yang begitu kasar kepada wanita itu agar dapat membuatnya tak berpaling kepada pria lain.

Sore hari....

Angel bersama dengan Lucifer baru saja kembali ke kediaman Wilson. Tetapi, Lucifer tiba-tiba mendapat kabar dan harus pergi lagi meninggalkan kediaman Wilson saat itu juga.

"Apa yang terjadi? Kenapa dia harus terburu-buru?"gumam Angel menatap mobil Lucifer yang meninggalkan halaman mansion dari lantai atas. Lucifer pergi bersama dengan Dark Marco. Lalu, Angel membuka ponsel dan melihat berita heboh hati ini. Berita tentang kekacauan di perusahaan Lucifer tadi pagi.

"Siapa yang berani menyebar berita ini?"gumam Angel. Tidak ada yang tahu siapa yang menyebar berita hoax. Tetapi, isi berita itu yang membuat Angel tak nyaman. Di sana Angel di tuding menganggu suami dari Kakak tirinya yaitu mantan suaminya dulu.

"Siapa yang mau menganggu sampah seperti itu? Terlalu percaya diri mereka. Aku tahu ini pasti ulah Hardian dan Mona,"lanjut Angel. Lalu, melempar ponsel tersebut di atas kasur dan berbaring di sana merasakan tubuhnya yang amat lelah.

Sementara itu, di tempat lain. Lucifer baru saja tiba di markas Mark. Terlihat Esen menunggu di sana.

"Kita di serang!"Esen berteriak ketika melihat bayangan laser yang menyentuh tembok beton itu. Terlihat begitu jelas saat malam.

Dor!

Dark Marco mendorong tubuh Lucifer hingga tersungkur ke tanah. Beberapa pengawal siap menjaga dan melindungi Lucifer dari serangan para musuh.

"Apa ini ulah Johnson?"Esen bertanya saat menarik Lucifer dan membawa pria itu masuk ke dalam markas.

"Siapa tahu pria itu berani melakukan hal kotor seperti ini,"geram Mark yang beberapa kali melepaskan serangannya. Esen dan Dark Marco membawa Lucifer masuk ke dalam markas. Pria itu butuh rompi anti peluru setidaknya tubuhnya bisa terlindungi.

Tak lama terdengar suara seruan mobil yang datang ke halaman Markas. Beberapa mobil masuk ke kawasan itu. Hal itu diyakini Lucifer yang berani melakukan hal itu hanyalah Johnson. Pria yang selalu punya keberanian untuk menyerang musuh dari dekat.

Malam itu langit berwarna gelap pekat, suasana kota dipenuhi ketegangan. Dua kelompok mafia yang selama ini bersaing, kini bersiap untuk menyerang satu sama lain. Ruas jalan yang biasanya ramai, kini sepi dari kendaraan dan orang-orang yang lewat.

Semua tahu, pertempuran besar akan segera pecah. Di salah satu sudut kota, kelompok mafia pertama, yang dipimpin oleh Johson, berkumpul sambil mengasah senjata mereka. Johnson, pria berbadan kekar dengan tato naga melingkar di lengannya, mengatur strategi penyerangan dengan tegas dan dingin.

Matanya tajam menatap ke arah anggotanya, menyatakan tekad yang kuat untuk menghabisi kelompok lawan.

Sementara itu, di tempat yang berseberangan, kelompok mafia kedua, yang dipimpin oleh Lucifer, juga bersiap. Lucifer, pria berambut ikal dan kumis yang lebat, tengah memeriksa persenjataan yang akan digunakan oleh anggotanya. Dia mengayunkan pisau belatinya, seolah merasakan berat dan kekuatan dari senjata tersebut. Anggota kelompok Lucifer saling pandang, meneguhkan tekad mereka untuk memenangkan peperangan ini.

Tak lama kemudian, di tengah keheningan malam, suara tembakan dan benturan senjata terdengar keras. Kedua kelompok mafia itu akhirnya bertemu di sebuah jalan sempit, dan pertempuran pun dimulai.

Lucifer dan Johnson saling berhadapan, mata mereka menyala penuh emosi dan dendam. Mereka mengayunkan senjata, saling serang tanpa ampun, sementara anggota-anggota mereka juga berlaga dengan sengit. Darah tumpah di jalanan, dan teriakan kesakitan terdengar di antara suara tembakan dan benturan senjata. Kedua kelompok mafia itu terus berperang, tanpa tahu kapan akan berakhir. Mereka hanya tahu satu hal mereka akan bertarung hingga salah satu kelompok musnah.

Namun, bukan itu tujuan yang sebenarnya. Mereka saling menyerang untuk menunjukkan siapa yang paling kuat di antara mereka. Johson berani datang ke markas Lucifer untuk menyerang tentu saja punya tekad yang bulat untuk membuat para lawan berketuk lutut pada dirinya.

Terpopuler

Comments

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝒏𝒈𝒆𝒓𝒊 𝒋𝒈 😱😱😱

2024-05-01

0

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

seram eh.....

2024-05-01

0

Anita yoongia

Anita yoongia

lanjut

2024-04-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!