Bab 4. Menonton Perdebatan.

Tok.. Tok.. Tok..

Pintu ruang rawat itu di ketuk membuat orang-orang berada di dalam nya mengalihkan perhatian nya pada sosok yang baru saja membuka pintu tersebut.

"Selamat malam" Sapa Gama membungkuk hormat pada para orang tua di hadapan nya.

Melihat kekasih putri nya datang, tentu dengan cepat Casey berdiri dan menyambut pria yang membawa buah tangan itu.

"Kamu datang?" Tanya Casey.

"Tentu tante, bagaimana aku bisa mengabaikan kekasih ku yang baru saja kecelakaan" Jawab Gama melirik sendu Bella yang berada di atas ranjang rawat sama.

Kemudian mata nya menangkap sosok wanita gila di samping kekasih nya, seketika saja tangan nya terkepal.

"Tante juga tidak menyangka akan terjadi hal seperti ini, kaki kanan Bella patah dan selama beberapa bulan ini dia harus melakukan terapi untuk pemulihan"

Terkejut, itu lah ekspresi yang Gama tunjukkan saat mendengar hal tersebut.

"Aku dan Jenni pulang terlebih dahulu, kasihan Rayyan sendirian di rumah" Ucap Garrick seraya berdiri dan di iringi Jennifer.

Ricard mengangguk. "Mom juga ikut pulang saja, biar aku yang menjaga Bella"

Victoria menggeleng dan hendak mengeluarkan kata-kata penolakan nya tetapi dengan cepat cucu kedua nya menyela.

"Grandma pulang lah, ada aku di sini yang akan menjaga adik ku" Sela Atlanta.

"Kamu pulang sana An, besok kamu masih harus bekerja" Pinta Casey.

"Mama--"

"Pulang sayang, lalu istirahat. Jangan sampai kamu ikut sakit" Potong Casey.

Pada akhirnya setelah perdebatan kecil itu Garrick, Jennifer, Victoria dan juga Atlanta pun kini melangkah menuju pintu.

"Kamu masih mau di sini sayang?" Tanya Jennifer pada Ivy.

Mendapat pertanyaan itu Ivy melirik pada Bella yang menggelengkan kepala nya.

"Temani aku kak.." Pinta lirih wanita itu.

"Emm aku akan pulang nanti" Jawab Ivy.

Jennifer mengangguk. "Baiklah, jika mengantuk telepon supir rumah untuk menjemput" Pesan nya.

Ivy mengangguk cepat dengan kedua ibu jari yang terangkat, hingga akhirnya ke empat orang itu pergi meninggalkan ruang rawat tersebut.

"Sana, Bella pasti menunggu mu" Desak pelan Casey pada Gama.

Kemudian wanita itu mendekati suami nya lalu menarik pelan lengan nya. "Ayo cari makan, aku lapar" Ajak Casey.

Ricard mengangguk. "Ivy, apa kamu lapar?" Tanya nya pada sang keponakan.

"Gak kok om, nanti kalau lapar aku beli sendiri" Jawab Ivy.

"Baiklah, Om sama Tante keluar cari makan dulu 'ya"

Ivy mengangguk sampai akhirnya kedua orang tua itu pun ikut meninggalkan ruangan. Menyisakan Ivy, Bella, serta Gama yang saat ini berjalan mendekat dengan tatapan membunuh yang tertuju pada Ivy.

"Say--" Gama yang baru saja menyentuh kepala Bella ingin mengusap nya, tiba-tiba saja terdiam saat tangan nya di sentak kasar oleh wanita itu.

"Jangan sentuh aku!" Tekan lirih Bella.

"Emm, seperti nya aku harus keluar juga" Ucap Ivy seraya berdiri.

Tetapi tangan nya langsung di genggam erat oleh Bella.

"Jangan kemana-mana kak, temani aku" Pinta memelas wanita itu.

"Tapi.." Dari ekspresi nya Ivy terlihat merasa tidak enak.

"Please kak.." Mohon Bella.

Sedangkan Gama yang melihat itu langsung terkekeh sinis, sungguh pria itu muak dengan drama yang Ivy mainkan.

"Apa kamu tau, siapa sebenarnya sepupu kamu ini. Sayang?" Tanya lembut Gama yang hendak kembali mengusap kepala Bella.

Tetapi lagi-lagi wanita itu menyentak nya bersamaan dengan tatapan tajam nya kali ini.

"Sudah aku bilang, jangan sentuh aku dan untuk apa kamu ke sini. Pria brengsek!" Seru marah Bella.

"Bell--"

"Please kak temani aku hikss.." Pinta Bella yang sudah terisak.

Melihat itu Ivy pun langsung memeluk tubuh Bella dengan wajah yang menoleh ke arah Gama.

"Tenang lah" Ucap lembut Ivy bak bisa mematikan.

Sampai detik ini pun Gama masih mengepalkan tangan nya, menahan agar tidak memukul wajah memuakkan yang tengah tersenyum miring itu.

"Lepaskan!" Desak muak Gama menarik kasar bahu Ivy hingga pelukan wanita itu terlepas dari tubuh kekasih nya yang masih terbaring lemah.

"Aww.." Ringis Ivy memegang bahu nya.

"Gama!" Bentak Bella menatap benci pada Gama.

"Stop sayang, percaya pada ku sepupu kamu ini ular berbisa. Dia yang bikin kamu kecelakaan sampai jadi seperti ini!" Beber tidak tahan Gama.

Hening, seketika ruangan itu hanya di isi keheningan selama beberapa saat hingga tiba-tiba terdengar suara kekehan dan itu berasal dari Bella.

"Dan sekarang kamu ingin menjelekkan sepupu ku sendiri dengan ucapan tidak masuk akal mu?"

Ivy mengigit pipi terdalam nya dalam diam mendengar itu, kemudian saat Bella menatap nya Ivy langsung berekspresi menyedihkan.

"Kamu harus percaya sayang, aku--"

"Sejak aku lahir bahkan kak Ivy terus di samping ku dan mengajak ku bermain. Lalu kamu memfitnah sepupu ku dengan fitnahan keji ini?!"

Rahang Gama mengetat, gigi nya bergemeletuk menahan amarah nya. Percuma ia berkata apapun karena kekasih nya tidak akan percaya dengan tampang memuakkan di hadapan nya.

"Aku akan menunjukkan bukti--"

"Pergi kamu pria tua sialan! Mulai sekarang kita tidak punya hubungan apapun!" Potong berteriak Bella.

Gama terdiam di posisi nya, sama hal nya dengan Ivy yang dalam hati tentu tengah bersorak penuh kemenangan melihat perdebatan yang berujung berakhirnya hubungan kedua nya.

"Tidak!"

Satu kata penolakan itu mampu membuat mata Ivy melotot tajam pada Gama.

"Aku tidak peduli kamu setuju atau tidak, intinya kita putus pria tua!" Maki pedas Bella yang sudah berlinang air mata.

"Kita tidak akan putus sampai kamu tau siapa wanita ular yang saat ini tangan nya kamu genggam!" Tajam Gama.

Bella terkekeh dan menggeleng, jelas ia tau seberapa baik dan penyayang nya kakak sepupu nya itu pada diri nya.

"Pergi dan jangan pernah temui saya lagi, tuan Gamariel Vier Huston" Usir Bella menekan di setiap kata nama pria itu.

Tanpa mengatakan apapun dan dengan tatapan tajam nya yang tertuju pada Ivy, Gama pun berbalik keluar dari ruangan itu.

Sedangkan Bella? Wanita muda itu langsung memecahkan tangis nya yang membuat Ivy langsung mendekat dan kembali memeluk sepupu nya itu.

"Tenang lah Bell, pria masih banyak di luar sana dan aku akan mencarikan yang lebih tampan dari pada pada pria itu!"

Bella mengangguk tetapi masih terisak.

"Aku imbangi permainan mu, Ivy" Gumam Gama yang berdiri di balik pintu ruangan itu.

...****************...

Terpopuler

Comments

kymlove...

kymlove...

luar biasa ivy... sungguh kau benar2 queennya ular berbisa 🤣🤣🤣

2024-02-08

1

+86

+86

alter ikut bersorak untukmu ivy.. kamu generasi Aqila, kwkwkwkwkwkwkwk

2024-02-08

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Menikah Dengan Ku
2 Bab 2. Kejutan
3 Bab 3. Kecelakaan
4 Bab 4. Menonton Perdebatan.
5 Bab 5. Ingin Bermain?
6 Bab 6. Menyerah atau Mulai Luluh?
7 Bab 7. Pertarungan.
8 Bab 8. Adik Kecil
9 Bab 9. Tinggal Bersama
10 Bab 10. Aku Mencintai Mu
11 Bab 11. Tampan Berbahaya.
12 Bab 12. Perjanjian
13 Bab 13. Pelelangan
14 Bab 14. Mendiamkan
15 Bab 15. Keterlaluan
16 Bab 16. Lebih Gila
17 Bab 17. Rindu
18 Bab 18. Lelah
19 Bab 19. Anak Daddy?
20 Bab 20. Tahan!
21 Bab 21. Kekacauan
22 Bab 22. Membawa Pulang.
23 Bab 23. Lebih Memperhatikan Cio
24 Bab 24. Pergi dan Kembali
25 Bab 25. Kegagalan
26 Bab 26. Semakin Dekat
27 Bab 27. Kembali Dengan Kegilaan
28 Bab 28. Ternyata?!
29 Bab 29. Jadilah Wanita Ku
30 Bab 30. Mencari Kepercayaan
31 Bab 31. Jangan Pernah Berniat
32 Bab 32. Cio Yang Aneh
33 Bab 33. Permainan Licik
34 Bab 34. Melangkah Lebih Dulu
35 Bab 35. Di Buang
36 Bab 36. Dua Penghalang
37 Bab 37. Baru Percobaan.
38 Bab 38. Topeng.
39 Bab 39. Mengambil Kesempatan
40 Bab 40. Makan atau Dimakan?
41 Bab 41. Marah
42 Bab 42. Peringatan Dari Bella
43 Bab 43. Rindu Hingga Sakit
44 Bab 44. Mendapatkannya
45 Bab 45. Musnahkan
46 Bab 46. Kebakaran dan Kehancuran
47 Bab 47. Puas
48 Bab 48. Hampir
49 Bab 49. Hari Sidang
50 Bab 50. Hadiah
51 Bab 51. Panggilan Dari Daddy
52 Bab 52. Daddy Yang Buruk?
53 Bab 53. Topeng Yang Tebal.
54 Bab 54.
Episodes

Updated 54 Episodes

1
Bab 1. Menikah Dengan Ku
2
Bab 2. Kejutan
3
Bab 3. Kecelakaan
4
Bab 4. Menonton Perdebatan.
5
Bab 5. Ingin Bermain?
6
Bab 6. Menyerah atau Mulai Luluh?
7
Bab 7. Pertarungan.
8
Bab 8. Adik Kecil
9
Bab 9. Tinggal Bersama
10
Bab 10. Aku Mencintai Mu
11
Bab 11. Tampan Berbahaya.
12
Bab 12. Perjanjian
13
Bab 13. Pelelangan
14
Bab 14. Mendiamkan
15
Bab 15. Keterlaluan
16
Bab 16. Lebih Gila
17
Bab 17. Rindu
18
Bab 18. Lelah
19
Bab 19. Anak Daddy?
20
Bab 20. Tahan!
21
Bab 21. Kekacauan
22
Bab 22. Membawa Pulang.
23
Bab 23. Lebih Memperhatikan Cio
24
Bab 24. Pergi dan Kembali
25
Bab 25. Kegagalan
26
Bab 26. Semakin Dekat
27
Bab 27. Kembali Dengan Kegilaan
28
Bab 28. Ternyata?!
29
Bab 29. Jadilah Wanita Ku
30
Bab 30. Mencari Kepercayaan
31
Bab 31. Jangan Pernah Berniat
32
Bab 32. Cio Yang Aneh
33
Bab 33. Permainan Licik
34
Bab 34. Melangkah Lebih Dulu
35
Bab 35. Di Buang
36
Bab 36. Dua Penghalang
37
Bab 37. Baru Percobaan.
38
Bab 38. Topeng.
39
Bab 39. Mengambil Kesempatan
40
Bab 40. Makan atau Dimakan?
41
Bab 41. Marah
42
Bab 42. Peringatan Dari Bella
43
Bab 43. Rindu Hingga Sakit
44
Bab 44. Mendapatkannya
45
Bab 45. Musnahkan
46
Bab 46. Kebakaran dan Kehancuran
47
Bab 47. Puas
48
Bab 48. Hampir
49
Bab 49. Hari Sidang
50
Bab 50. Hadiah
51
Bab 51. Panggilan Dari Daddy
52
Bab 52. Daddy Yang Buruk?
53
Bab 53. Topeng Yang Tebal.
54
Bab 54.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!