Bab 3. Kecelakaan

Brak!

Pintu ruangan Ivy di buka kasar oleh seseorang, tentu hal itu membuat Ivy langsung mengangkat pandangannya menatap tajam orang yang baru saja membuka pintunya tanpa mengetuk.

Tetapi tatapan tajam itu hanya saat sebelum berganti dengan senyum lebar saat melihat sosok yang dinantinya.

"Berhenti bermain-main nona Grania!" seru Gama untuk pertama kalinya dengan tatapan penuh kebencian.

"Maaf nona, saya sudah--"

"Keluar lah dan jangan biarkan siapa pun keruangan ku" Tita Ivy memotong ucapan sang asisten yang menunduk takut.

"Baik nona"

Setelah pintu tertutup rapat Ivy pun bersandar di kursi kebesaran kemudian kuku cantik nya kembali mengetuk meja dengan irama.

"Kenapa barang saya bisa ditahan di pelabuhan?! Saya sudah memberikan uang untuk barang itu agar melewati wilayah anda!"

Emosi Gama sudah tidak dapat di bendung lagi, wajah pria itu memerah saking emosi nya melihat wajah menjengkelkan di depan nya.

Ivy terkekeh pelan dengan kepala menggeleng. "Aku kira kamu menerobos masuk seperti ini karena foto-foto kita yang aku kirim pada.. Bella" Ucap nya menjeda sesaat.

Gama mendekat kemudian menggeser kasar kursi yang Ivy duduki lalu mencengkram dagu wanita jahat itu.

"Saya bisa saja membunuh anda saat ini, tetapi saya masih memandang anda karena anda sepupu kekasih saya!" Tekan kuat Gama.

Mata nya menunjukkan kemarahan, namun jika di perhatikan di balik tatapan itu tersimpan tatapan lain.

"Aku juga bisa membunuh Bella saat ini juga" Balas tenang Ivy.

Ekspresi wajah wanita itu telah berubah dari yang semula terlihat penuh puja menatap Gama kini menjadi tatapan tenang dengan penuh arti.

Gama melepas cengkraman nya kemudian langsung memukul meja kerja Ivy hingga meja kerja tebal itu retak.

"Siall, taham Gama!" Batin Gama menyeru pada dirinya sendiri.

Selama beberapa saat setelah kejadian itu ruangan menjadi hening dimana hanya terdengar deru napas dan berat dari Gama.

"Aku sakit hati saat tahu kamu akan melamar Bella saat dia wisuda" Ujar Ivy menatap lekat Gama.

Gama sedikit menoleh melirik wajah Ivy dengan kekehan sinis nya. "Jadi karena itu anda menahan kapal saya di pelabuhan?"

Tanpa rasa bersalah Ivy malah mengangguk diiringi senyuman tipisnya.

"Tidak waras!" Maki kesal Gama yang menegakkan posisi nya hendak kembali menjauhi Ivy.

Tetapi tiba-tiba saja lengan nya di tahan oleh tangan wanita itu lalu di angkat.

"Lep--"

"Tangan kamu berdarah, ayo aku obati" Potong Ivy panik dan langsung berdiri lalu menarik Gama hingga pria itu terduduk di kursi kebesaran nya.

"Anda--"

"Stt diam lah, kamu mau tangan mu terinfeksi lalu di amputasi?!" Decak galak Ivy menekan bahu Gama yang hendak berdiri.

Setelah nya wanita itu berjalan mencari kotak obat nya, sedangkan Gama? Jika kalian pikir pria itu akan diam saja maka jawaban nya salah!

Pria itu kini beranjak dari tempat nya dan hendak keluar, tentu tidak ingin berlama-lama dengan perempuan gila penuh obsesi itu.

"Keluar dari sini, aku tidak akan segan-segan menyakiti Bella"

Gama yang hendak menarik handle pintu itu pun seketika berhenti dan berbalik menatap punggung wanita yang terlihat sibuk mencari kotak obat itu.

Menegakkan tubuh nya kemudian Ivy berbalik menatap datar Gama. "Kembali duduk" Perintah nya mendominasi.

"Gila!" Maki Gama, tanpa memperdulikan ancaman Ivy pria itu kembali berbalik lalu keluar dari ruangan Ivy.

"Kamu menganggap ucapan ku hanya bualan ternyata" Kekeh Ivy menatap pintu yang terbuka.

Tangan nya menggenggam erat kotak obat tersebut hingga urat-urat nya tercetak pada punggung tangan berkulit putih itu.

*

*

"Daddy dengar kapal yang mengangkut barang milik Gama ditahan di pelabuhan, apa itu benar?" Tanya Garrick yang saat ini tenga duduk berhadapan dengan putri sulung nya.

Ivy mengangguk tenang. "Sedang ada patroli di Marina Grande, jadi aku sengaja menahan kapal itu" Jawab nya.

Garrick menegakkan posisi nya. "Sejak kapan hal itu menjadi urusan kita?" Tanya Garrick.

"Aku hanya kasihan saja jika sampai kapal itu tertangkap, karena mau bagaimana pun kita kenal siapa Gama"

"Tapi itu bukan tugas kita, Ivy. Memberi jalan untuk kapal itu lewat saja sudah cukup lalu kenapa harus di tahan?"

Ivy berdecak pelan. "Nanti kalau kapal itu tertangkap pasti para detektif tikus itu menyelidiki jalur yang di lewati, tentu wilayah kita akan terkena dampak nya. Dad" Jelas gemas Ivy.

Garrick terdiam selama beberapa saat, mencerna penjelasan putri nya yang saat ini meneruskan langkah nya ke lingkaran gelap itu.

Pada awalnya Garrick menolak keras begitu Ivy secara tidak sengaja mengetahui identitas lain dari diri nya.

Putri nya memang begitu cerdas bahkan mengancam akan memberitahu Jennifer jika diri nya tidak di izinkan memasuki lingkaran itu.

Tentu Garrick tidak ingin anak-anak nya masuk ke dalam dunia keras itu, tetapi pada akhir nya pria itu kalah dengan ancaman putri manja nya.

"Baiklah kita tidak usah membahas itu lagi. Sekarang, kapan kamu akan membiarkan Daddy mencari pengganti mu untuk memimpin Siceillia?"

"Ck, ayo lah Dad aku sangat senang dengan lingkungan ini" Decak merengek Ivy.

"Tidak, kamu seorang perempuan dan itu tidak baik. Apa lagi saat nanti kamu sudah memiliki pasangan"

Mendengar itu mata Ivy pun berbinar, perempuan itu menahan wajah nya dengan kedua tangan yang bertumpu di meja kerja sang Daddy.

"Jadi Daddy sudah--"

"Nanti" Potong menekan Garrick seraya menyentil kening putri nya.

Bibir Ivy mencebik di iringi dengusan kesal nya.

Di saat tengah terkekeh tiba-tiba handphone Garrick berdering membuat kekehan pria itu terhenti.

"Mommy kamu nelepon nih, kayak nya kangen deh sama Daddy" Ujar percaya diri Garrick seraya menunjukkan layar handphone nya pada putri nya.

"Cih" Ivy hanya berdecih membuat Daddy nya tertawa begitu puas.

"Ada apa sayang" Tanya Garrick begitu menggeser ikon hijau di layar nya lalu meng-loudspeaker panggilan tersebut.

"Aku sama yang lain lagi di rumah sakit, hon"

Mendengar itu baik Garrick atau pun Ivy langsung menegakkan tubuh nya.

"Mom sakit?" Tanya Ivy panik.

"Eoh? Ada Ivy juga?"

"Mom.." Rengek Ivy saat sang Mommy tidak langsung menjawab.

"Ah ini, Bella kecelakaan kalau bisa kalian langsung ke sini" Jawab Jennifer pada akhirnya.

Garrick dan Ivy saling bertatapan sebelum akhirnya kedua orang itu langsung berdiri.

"Baiklah aku sama Ivy ke rumah sakit sekarang" Putus Garrick yang tentu langsung di angguki oleh Ivy.

...****************...

Terpopuler

Comments

atiyah9389

atiyah9389

thor plis jangan ky gituh donk ivy nyh masa ky emak nyh yg ngejar"Garrick dulu aku gk ikhlas thor 🤣

2024-02-08

1

kymlove...

kymlove...

dan ivy pasti di jadikan tersangka oleh gama🤣🤣

2024-02-08

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Menikah Dengan Ku
2 Bab 2. Kejutan
3 Bab 3. Kecelakaan
4 Bab 4. Menonton Perdebatan.
5 Bab 5. Ingin Bermain?
6 Bab 6. Menyerah atau Mulai Luluh?
7 Bab 7. Pertarungan.
8 Bab 8. Adik Kecil
9 Bab 9. Tinggal Bersama
10 Bab 10. Aku Mencintai Mu
11 Bab 11. Tampan Berbahaya.
12 Bab 12. Perjanjian
13 Bab 13. Pelelangan
14 Bab 14. Mendiamkan
15 Bab 15. Keterlaluan
16 Bab 16. Lebih Gila
17 Bab 17. Rindu
18 Bab 18. Lelah
19 Bab 19. Anak Daddy?
20 Bab 20. Tahan!
21 Bab 21. Kekacauan
22 Bab 22. Membawa Pulang.
23 Bab 23. Lebih Memperhatikan Cio
24 Bab 24. Pergi dan Kembali
25 Bab 25. Kegagalan
26 Bab 26. Semakin Dekat
27 Bab 27. Kembali Dengan Kegilaan
28 Bab 28. Ternyata?!
29 Bab 29. Jadilah Wanita Ku
30 Bab 30. Mencari Kepercayaan
31 Bab 31. Jangan Pernah Berniat
32 Bab 32. Cio Yang Aneh
33 Bab 33. Permainan Licik
34 Bab 34. Melangkah Lebih Dulu
35 Bab 35. Di Buang
36 Bab 36. Dua Penghalang
37 Bab 37. Baru Percobaan.
38 Bab 38. Topeng.
39 Bab 39. Mengambil Kesempatan
40 Bab 40. Makan atau Dimakan?
41 Bab 41. Marah
42 Bab 42. Peringatan Dari Bella
43 Bab 43. Rindu Hingga Sakit
44 Bab 44. Mendapatkannya
45 Bab 45. Musnahkan
46 Bab 46. Kebakaran dan Kehancuran
47 Bab 47. Puas
48 Bab 48. Hampir
49 Bab 49. Hari Sidang
50 Bab 50. Hadiah
51 Bab 51. Panggilan Dari Daddy
52 Bab 52. Daddy Yang Buruk?
53 Bab 53. Topeng Yang Tebal.
54 Bab 54.
Episodes

Updated 54 Episodes

1
Bab 1. Menikah Dengan Ku
2
Bab 2. Kejutan
3
Bab 3. Kecelakaan
4
Bab 4. Menonton Perdebatan.
5
Bab 5. Ingin Bermain?
6
Bab 6. Menyerah atau Mulai Luluh?
7
Bab 7. Pertarungan.
8
Bab 8. Adik Kecil
9
Bab 9. Tinggal Bersama
10
Bab 10. Aku Mencintai Mu
11
Bab 11. Tampan Berbahaya.
12
Bab 12. Perjanjian
13
Bab 13. Pelelangan
14
Bab 14. Mendiamkan
15
Bab 15. Keterlaluan
16
Bab 16. Lebih Gila
17
Bab 17. Rindu
18
Bab 18. Lelah
19
Bab 19. Anak Daddy?
20
Bab 20. Tahan!
21
Bab 21. Kekacauan
22
Bab 22. Membawa Pulang.
23
Bab 23. Lebih Memperhatikan Cio
24
Bab 24. Pergi dan Kembali
25
Bab 25. Kegagalan
26
Bab 26. Semakin Dekat
27
Bab 27. Kembali Dengan Kegilaan
28
Bab 28. Ternyata?!
29
Bab 29. Jadilah Wanita Ku
30
Bab 30. Mencari Kepercayaan
31
Bab 31. Jangan Pernah Berniat
32
Bab 32. Cio Yang Aneh
33
Bab 33. Permainan Licik
34
Bab 34. Melangkah Lebih Dulu
35
Bab 35. Di Buang
36
Bab 36. Dua Penghalang
37
Bab 37. Baru Percobaan.
38
Bab 38. Topeng.
39
Bab 39. Mengambil Kesempatan
40
Bab 40. Makan atau Dimakan?
41
Bab 41. Marah
42
Bab 42. Peringatan Dari Bella
43
Bab 43. Rindu Hingga Sakit
44
Bab 44. Mendapatkannya
45
Bab 45. Musnahkan
46
Bab 46. Kebakaran dan Kehancuran
47
Bab 47. Puas
48
Bab 48. Hampir
49
Bab 49. Hari Sidang
50
Bab 50. Hadiah
51
Bab 51. Panggilan Dari Daddy
52
Bab 52. Daddy Yang Buruk?
53
Bab 53. Topeng Yang Tebal.
54
Bab 54.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!