Bertemu Untuk Pertama Kali nya

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

17 Desember 2023

Keesokan harinya, setelah kemarin Vero menyuruh Jack untuk mencari informasi mengenai Mafia Poisoned Rose yang menjadi misi Vero itu.

"Ah lelahnya, dan ku rasa hari ini aku akan menjadi lebih lelah lagi" keluh Vero. "Yah walau rasa lelah ini tak tak sebanding dengan hadiah yang kudapatkan setelah menyelesaikan misi dari sistem" ucap Vero.

"Baiklah mari kita mulai rencana nya" senyum Vero. Setelah dia membersihkan tubuhnya, dan sarapan dengan yang lain, Vero pun pergi menggunakan motor sport nya dari mansion menuju suatu tempat yang di rencanakan Vero.

Vero pun berhenti di sebuah restoran yang semalam dia tempati. Setelah masuk dia langsung menyuruh pelayan untuk memanggil Lily.

"Selamat datang Presdir" ucap Lily membungkuk. "Ah ku rasa lebih baik kau tidak memanggil ku dengan sebutan itu" ucap Vero. "Ah kalau begitu, tuan Vero" ucap Lily. "Yah kurasa itu lebih baik" jawab Vero dengan tersenyum.

Dia pun masuk ke dalam ruangan yang di tunjukan oleh Lily. "Ini semua adalah berkas berkas yang harus tuan tanda tangani mengenai pemindahan akuisisi ini" ucap Lily menjelaskan. "Eum baiklah, aku akan menandatangani nya" ucap Vero yang duduk di kursinya, dan mulai menandatangani berkas berkas itu satu persatu.

Setelah selesai. "Ah syukurlah sudah selesai, oh ya sesuai omongan ku kemarin, mulai sekarang ku angkat diri mu menjadi manager di restoran ini beserta seluruh cabang nya, kalau ada masalah atau sesuatu keputusan serius kau bisa memberitahukan kepada ku secara langsung" jelas Vero.

"Baik tuan, dan terimakasih atas kepercayaan tuan kepada hamba" ucap Lily dengan membungkuk hormat. "Ah tidak usah terlalu dipikirkan, cukup bekerja semampu mu dan kembangkan restoran ini, mengerti?" tanya Vero. "Baik hamba mengerti tuan" ucap Lily.

"Baiklah kalau begitu aku pergi dulu ada beberapa hal yang harus aku kerjakan" ucap Vero meninggalkan ruangan itu. "Baik tuan hati hati dijalan, dan semoga hari hari tuan menyenangkan" ucap Lily.

Setelah menyelesaikan urusannya di restoran itu, Vero kembali melajukan motornya ke arah restoran lain, bukan untuk mengakuisisi lagi, namun memulai rencana penaklukan Mafia Poisoned Rose.

Sesuai informasi dari Jack bahwa restoran ini adalah salah satu aset yang di miliki oleh Mafia Poisoned Rose.

Setelah dia duduk di tempat kosong, dia langsung memesan beberapa makanan serta minuman.

Namun, di lantai 3 di suatu ruangan yang lebih tepatnya disebut kantor, terdapat 3 orang wanita yang ribut sendiri di karenakan ada seseorang yang menerobos situs keamanan mereka sehingga beberapa informasi mereka pun berhasil tercuri, ya mereka adalah anggota Mafia Poisoned Rose lebih tepatnya mungkin para petinggi nya.

"Bagaimana ini beberapa informasi kita sudah bocor dan berhasil dicuri" ucap seorang wanita berambut pendek bernama Via.

"Ah entahlah lagipula siapa yang dapat menembus situs keamanan digital kita, jika dia mampu menembus nya maka dapat di pastikan dia memiliki kemampuan yang lebih hebat dari kita" ucap wanita lain dengan rambut pirang bernama Glenda. "Ya siapapun itu pelakunya, lebih baik kita lebih berhati-hati untuk kedepannya" ucap wanita lain yang berambut bewarna hitam pekat dan di ikat beberapa helai ke belakang yang memiliki wibawa paling besar diantara mereka, dia adalah Violet Cristo yang tidak lain adalah ketua dari Mafia Poisoned Rose.

Di tengah pembicaraan mereka, "krucuk krucuk" suara perut di antara mereka, semua orang yang disitu seketika tertawa bersama.

"Mumpung ini sudah waktunya makan siang apa kalian mau makan disini atau di lantai bawah?" tanya Violet.

"Eummmm sebenernya aku tidak terlalu menyukai keramaian, tapi entah kenapa aku memiliki firasat untuk makan di bawah kali ini" ucap Glenda. "Ah aku juga dibawah mungkin saja aku bisa mendapatkan beberapa informasi di bawah sana, dan mungkin juga aku bisa mendapatkan beberapa dari mereka untuk ku jadikan boneka mainan ku" ucap Via dengan tersenyum jahat. Masing masing mereka memiliki sifat yang berbeda (akan di jelas di satu bab nanti nya)

"Baiklah kalau gitu ayo kita makan di bawah" ajak Violet yang keluar dari ruangan itu dan turun ke lantai pertama.

Dikarenakan tidak ada tempat lain yang kosong mereka menghampiri sebuah meja yang hanya di isi oleh satu orang. Ya, dia adalah Vero.

"Permisi apa boleh kami duduk disini? Sudah tidak ada tempat lain lagi soalnya" ucap Via dengan wajah imutnya. "Ah silahkan saja ini bukan milik pribadi ku juga" jawab Vero yang melirik sebentar langsung memandang ke arah lain dengan cuek.

Glenda dan Violet yang melihat seorang Via di acuhkan untuk pertama kalinya merasa ingin tertawa namun mereka tahan mengingat banyak nya orang di sana, ditakutkan akan menganggu pelanggan lain.

Via tidak mengajak Vero berbicara lagi melihat pesanan Vero yang sudah sampai, dia cukup tau adab untuk tidak menganggu orang yang sedang makan. Sedangkan saat ini ada satu wanita yang terus menerus melihat ke arah Vero. Tentunya Vero menyadari hal itu, tapi tak ia hiraukan.

Ketiga wanita itu pun ikut makan setelah pesanan mereka sampai. Ditengah acara makan mereka secara tiba-tiba Vero menarik tangan Violet, sebenarnya Violet ingin marah namun sepersekian detik sebuah peluru menghantam piring wanita itu dan menghancurkan nya.

Seketika itu juga seisi restoran menjadi ricuh dengan suara tembakan. Kalau aja Vero tidak mengambil tindakan cepat mungkin Violet sudah tergeletak tidak bernyawa sekarang.

"Ini semua belum selesai" ucap Vero melihat ke arah luar, terlihat beberapa orang berbadan besar yang memasuki restoran itu.

Vero menggunakan mata dewa nya untuk melihat apa saja yang mereka bawa. Mereka berjumlah 6 orang 3 menggunakan pisau lipat, 3 lain nya sebuah pistol.

"Eum menarik" ucap Vero yang ingin menghampiri orang orang tadi. "Kalian tunggu lah disini aku akan melakukan sedikit pertunjukan" ucap Vero yang senang dengan apa yang di beritahukan sistem beberapa saat lalu.

Misi: Bunuh 6 orang bersenjata itu, dan 1 orang sniper.

Hadiah: 6 kotak penuh senjata beserta amunisinya.

Vero pun dengan kecepatan super cepat menghajar kepala salah seorang dari mereka yang menyebabkan kepala membentur lantai restoran dengan keras. Sedangkan untuk yang lain sejenak mereka terkejut, namun terlepas dari keterkejutan nya, mereka marah akan nasib teman nya dan mulai menyerang Vero. Vero dengan kemampuan dewa bela diri nya dia dengan mudah dapat menghindari serangan mereka termasuk tembakan demi tembakan yang mereka lontarkan kepada Vero.

Melihat Vero yang berhasil menghindari tembakan nya mereka sedikit gentar dan takut untuk menghadapi Vero. Melihat ada celah Vero langsung menghabisi mereka. Setelah ke lima orang sisanya tumbang, Vero mengambil pistol dari salah satu mereka dan mengarah kan moncong pistol ke arah atap gedung sebelah yang digunakan sniper untuk menembak Violet tersebut.

Dengan kekuatan mata dewa nya ia bisa melihat targetnya dengan mudah, dan "Duar!!!" sebuah peluru yang Vero tembakan mengenai tepat di bagian kepala/ headshot lah istilahnya.

"Eum sistem apa harus aku yang membunuh mereka?" tanya Vero.

[Tidak tuan, tuan bisa menyerahkan mereka kepada ketiga wanita tadi, di jamin mereka akan membunuh orang orang itu tuan]

"Jadi, itu tetap terhitung? Dan misi ku selesai?" tanya Vero.

[Benar tuan]

Vero hanya tersenyum mendengar jawaban yang memuaskan.

Vero sejenak melihat ke arah mereka. "Baiklah mulai sekarang sisanya aku serah kan kepada kalian, dan jangan khawatir ini bukan akhir dari pertemuan kita, aku yakin kalau berjodoh kita akan bertemu lagi suatu saat nanti" ucap Vero.

Mendengar itu ketiga wanita itu bertanya tanya siapa sebenarnya laki-laki itu? Dan apa mereka akan saling bertemu lagi nantinya?

Mereka bertiga pun membereskan kekacauan yang terjadi, Glenda senang dengan mayat mereka, dia bisa menyerahkan mayat itu untuk di jadikan makanan hewan yang dia simpan, sedangkan Via dengan pemikiran liciknya senang mendapatkan mainan baru nya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***