Kabur di malam hari

“Jadi kendaraan kalian guna nya begitu yah?”introgasi Lenka kepada dua anak kembar nya.

Setelah pulang sekolah tadi, Lei dan Der langsung di panggil menuju ruang keluarga. Terlihat kedua anak nya berdiri di depan nya yang sedang di sofa, dengan santai wanita cantik itu terus memakan cemilan nya sambil menatap anak-anak nya.

Tanpa wajah bersalah sama sekali, mereka hanya cengegesan memperlihatkan deretan gigi rapi milik mereka. Terutama Der yang berusaha membujuk keras sang mommy agar tidak melarang mereka kembali berkendara ke sekolah.

“Ayolah mom, nama nya anak muda kan?”tanya Der berusaha memberikan pendapat dan meminta tolong kepada Daddy nya yang juga duduk di samping Lenka.

”Kalau kamu masih mommy maklumi tapi Lei, astaga aku tidak mengerti lagi, kau itu seorang gadis kau itu harus anggun, tidak motor-motor an. Mommy dahulu di seusia kalian bisa lulus lebih cepat, menyelesaikan studi s2 mommy,”geleng Lenka menahan kepala nya yang sakit.

“Buat apa buru-buru terjun ke dunia kerja mom, kalau dirimu minta kami bisa juga melakukan nya. Mommy tau kan otak kami turunan dari mu dan daddy, tentu kami juga pintar. Tapi mom uang daddy masih banyak lebih baik aku menikmati masa muda dengan Der, benarkan Daddy?”tanya Lei kepada Samuel yang hanya terdiam mendengar jawaban itu.

”Sayang, biarkan saja mereka. Nama nya anak-anak,”bujuk Samuel mengelus tangan istri nya.

“Anak-anak? Sayang mereka udah setinggi ini loh, bukan bayi yang kau gendong seperti ini lagi,”kesal Lenka kepada Samuel.

“Benarkah? Aku masih bisa mengendong Lei dan Der bersamaan,”ucap pria itu ingin berdiri.

”Ih daddy!!!”teriak Lei dan Der berlari menghindar duduk di samping mommy nya.

Akhirnya mereka tertawa bersama, sungguh Lenka menghela nafas nya dengan berat, di usia nya yang masih cukup muda ini Lenka harus menghadapi dua bocah kematian yang bukan nya mirip sifat nya malah plak ketiplek dengan Daddy dan Uncle mereka.

Tapi mau bagaimana pun, gadis itu tetap menyayangi anak nya. Walaupun kelakuan mereka seperti itu, Lenka tau si kembar pasti tau cara nya bagaimana menghindari yang buruk dan baik, tapi tetap saja dia harus memberikan pengarahan bukan?

“Kalian ini, Lei bersifatlah seperti seorang gadis, mommy malah takut kalau pria yang mendekati mu jadi nyali nya ciut,”ucap Lenka kepada sang putri.

“Kalau begitu berarti dia tidak cocok dengan ku mommy, yakali mau menikahi gadis anak ketua Aeros penakut,”kekeh Lei kepada sang mommy.

“Ini semua juga gara-gara uncle Lukas kalian yang mengajarkan kalian hal yang tidak benar,”kesal Lenka mengingat kembaran nya itu.

“Jangan salahkan uncle Lukas mom. Justru uncle yang mengajarkan kami bela diri, itu hal dasar yang harus di pelajari keluarga william kan mom? Walaupun kita bukan anggota utama keluarga william, tapi aku bangga menjadi bagian Morgan,”senyum Der menimpal perkataan itu.

“Hei buat apa kalian sedih sayang, siapa yang tidak kenal Morgan. Cukup kalian sebut nama belakang kalian di Roma semua orang pasti sudah mengenalku,”jelas Samuel dengan bangga.

Ya walaupun Lenka bagian keluarga William, diri nya yang sudah menikahi Samuel. Harus rela membuang nama kebanggan nya itu, tapi sama sekali tidak ada rasa sedih di hati Lenka, diri nya tetap bagian keluarga william.

Walaupun sekarang Luis sebagai anak pertama yang akan mewari garis keturunan william sampai anak-anak nya. Bercerita tentang Luis, pria itu sudah berkeluarga, tapi tidak akan kami bahas di sini, tapi tunggu di cerita yang terpisah okey.

Seperti mereka yang tinggal di mansion William, semua orang tentu tetap menghormati mereka. memilih kembali ke tanah kelahiran nya membuat Lenka sangat bahagia, Samuel sangat setuju, melihat gadis itu yang sangat rindu mansion serta keluarga nya.

“Daddy dasar.”kekeh mereka tertawa.

Malam harinya, saat semua orang sudah terlelap. Mansion yang menunjukan pukul 11 malam itu, terlihat di kamar Lei, Der masuk ke kamar kakak nya itu pelan. Pria itu terlihat mendekat dan bercermin. Lei tampak cantik menggunakan jeans hitam kebanggan nya.

Dan baju kaos hitam, lalu jaket hitam yang melekat di tubuh gadis itu. Yang bertuliskan Dramor. Apa itu Dramor? Sebuah kumpulan Geng motor yang mereka bentuk sudah sedari lama, anggota mereka memang ada di sini.

Terlebih saat liburan ke Indo mereka sering tour bareng, jadi sekarang untuk berkumpul dengan para anggota lebih banyak waktu nya. Dramor singkatan dari Dragon Morgan yang di ketua sendiri oleh Ryder? Oh tentu bukan, tentu ketua nya adalah Ryleig Morgan.

Dengan lambang Naga yang di padukan lambang anggota Aeros yang di padukan menjadi satu, tampak sangat menyala ketika di malam hari. Lei melirik adik nya yang sudah masuk menandakan mereka bisa kabur malam ini.

“Kau jangan pasang jaketmu dulu, apa kau mau ketauan satpam hah! Nanti di aduin ke mommy sama daddy Lei!”kesal Ryder kepada wanita itu.

“Banyak bacot, aku lepas,”kesal Lei melepas jaket nya.

“Yasudah ayo,”senyum Ryder.

Akhirnya mereka keluar dari mansion dengan mengendap-endap para pelayan memang ada beberapa tapi seolah mereka berjalan dengan santai tidak melakukan apa pun. Padahal Lei dan Der sudah memakai sarung tangan dan syler yang menutupi leher mereka.

Kali ini Ryder menggunakan motor sport biru gelap nya, sedangkan Lei? Menggunakan motor sport hitam nya yang mengkilat, sungguh akibat sudah di modif motor mereka sangat keren seperti kebanyakan anak motor lain nya.

“Balapan nya jam berapa Der?”tanya Lei kepada pria itu.

“Jam 12 masih ada waktu,”jelas Der kepada Lei.

“Tapi kenapa cuman aku yang di tantang anak Vratis? Bukan kau saja, aku sudah bilang ketua tidak turun lapangan, dan kau terima!”teriak Lei menepuk bahu pria itu dengan kasar.

“Tentu aku terima, mereka menghina Dramor Lei. Mengatakan ketua kita cacat karena selalu menolak ajakan untuk balapan, aku tidak menerima itu,”kesal Ryder kepada Lei.

“Ck kau gampang tersulut emosi, kita ke markas dulu kumpul sama anak-anak.”ucap Lei langsung menggunakan helm nya.

Untuk jarak beberapa meter Lei dan Ryder mendorong motor mereka terlebih dahulu sedikit menjauh, hingga akhirnya geberan berisik knalpot itu menghiasi malam yang sepi di lapangan mansion william. Motor mereka berselisihan dengan sebuah mobil yang baru masuk mansion.

Melihat itu Ryder dan Lei seketika panik, tapi seseorang dalam mobil itu tidak memanggil mereka sama sekali. Mau tidak mau mereka akhirnya tetap mengas motor mereka menuju jalan raya yang ramai.

“Siap itu Der!”teriak Lei kepada kembaran nya.

“Aku yakin uncle Lukas, soalnya dia tidak menghentikan kita. Cabut Lei,”gas Ryder dengan kencang mengebut.

Suara berisik motor mereka saling sahut bersahutan, sedangkan pria yang ada di dalam mobil itu bersama asisten nya hanya melirik dari kaca spion. Entahlah dia harus berekspresi seperti apa.

“Seperti nya itu tuan Ryder dan Nona Lei tuan,”ucap asisten nya.

“Biarkan saja, apa mereka meremehkan keluarga william? Sebelum mereka membangun komunitas itu saja, aku sudah tau, tidak apa-apa selagi batas wajar. Lenka tidak harus tau,”jelas Luis.

“Baik tuan,”

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***