Saat ini Lei sedang berjalan menyusuri jalanan menuju kantin bersama Aurora. Pandangan semua orang tidak satu pun lepas kepada diri nya karena bertanya siapa gadis bule yang sangat cantik itu, seperti nya murid pindahan baru.
”Lei kau sangat cantik, aku saja berjalan tidak pernah menjadi pusat perhatian. Tapi sekarang,”takjub Aurora melihat ke sekeliling nya.
“Maka aku berharap menjadi kau,”singkat Lei mengatakan itu.
Saat mereka sedang berjalan, tiba-tiba ada segerombolan gadis yang terdiri dari 3 orang itu. Lei yang menatapkan tatapan tajam, tidak mau kalau membalikan tatapan itu dengan tajam tanpa berkedip, para pria yang awal nya memberikan bunga kepada gadis yang berada di tengah itu.
Seketika terdiam menatap Lei dengan penuh pesona, mereka langsung menyimpan bunga itu. Berharap mendekat kepada gadis baru yang belum pernah mereka temui itu, lalu memberikan bunga tersebut kepada Lei, merasa saingan nya ada.
Gadis yang tadi nya bertiga itu mendekat kepada Lei, dengan kesal gadis itu menghalangi jalan Lei. Mau tidak mau langkah nya dan Aurora harus terhenti belum sempat sampai menuju kantin.
”Apa maksudmu menatap ku dengan bola mata aneh mu itu,”kesal gadis tersebut.
“Bola mata aneh? Kau yang menatap ku dengan tajam terlebih dahulu, aku hanya melakukan nya kembali,”jawab Lei dengan tenang.
“Kau tau siapa aku? Jaga sikap mu murid pindahan,”gertak gadis itu dengan keras.
Lei hanya terdiam menaikan kedua bahu nya seolah tidak peduli dengan perkataan gadis di depan nya, diri nya bersiap berjalan menghindari tiga orang itu bersama Aurora yang mengikuti nya, tapi gadis itu langsung menarik kerah baju Lei dengan kasar.
“Berhenti, kau pergi saat aku sedang bicara gadis sombong,”ucap wanita itu dengan keras.
”Lei sudah jangan di ladenin itu Gracia dengan geng nya, dia anak ketua komite di sini. Mereka memang sering membully seseorang, anak kelas unggulan tingkat 2,”bisik Aurora menjelaskan agar Lei tidak memperpanjang urusan.
“Aku juga sedang malas berdebat,”ujar Lei kepada Aurora.
“Lepaskan, terserah mu aku tidak peduli.”datar Lei berusaha kembali menghindar.
Seolah tidak terima dengan pernyataan Lei, Gracia dengan kasar menahan kembali tangan Lei. Tapi belum sempat dia menarik tangan Lei, gadis itu lebih dulu membalikan keadaan dengan diri nya yang menarik tangan Gracia dan memutar nya ke belakang.
Seketika Gracia yang tadi nya merasa unggul merasa kesakitan akibat tangan nya di putar itu, melihat Gracia yang berteriak kesakitan para dayang-dayang Gracia yang bernama Lucy dan Yola terlihat mendekat.
”Heh sakit gila, apa kau mau aku laporkan hah!”teriak Gracia dengan keras.
“Ups reflek, tangan ku memang selalu reflek kalau ada orang buruk rupa yang jahat. Jadi menjauhlah, sebelum aku melakukan nya lebih dari ini, ingat di atas langit masih ada langit Gracia Abigail!”teriak Lei sambil berbisik.
Grep..,
Lei melepaskan pegangan nya pada tangan Gracia dan menghempaskan nya secara kasar. Dia meninggalkan ketiga orang itu yang terus menatap nya, dengan panik Aurora berusaha menyamai langkah nya.
Tidak habis pandangan Aurora kepada 3 gadis yang menatap mereka sinis memasuki ruangan kantin yang besar itu, Aurora merasa takut pandangan Gracia seolah menyiratkan sesuatu yang tidak dapat di perkirakan.
“Sialan, siapa dia? Dari kelas unggulan satu saja sudah bangga, apa dia mau bermain dengan ku hah? Tangan ku sakit,”ringis Gracia mengatakan itu.
“Yang mana Ra, yang mana sakit,”tanya Yola kepada Gracia.
“Kamu sih sok banget, ga semua orang bisa di sama ratakan,”jelas Lucy sambil melipat kedua tangan nya di dada.
“Diam bisa ga? Dan apa kau dengar? Dia menyebut nama lengkap ku? Apakah dia mengenal ku? Tentu aku memang seterkenal itu anak dari keluarga Abigail,”jelas Gracia.
“Benar sekali, jadi jangan takut Ra. Kami di belakang mu kalau kamu kalah kita kabur,”kekeh Yola.
“Bacot ah, ga guna bego kalian!”kesal Gracia mengatakan itu.
Akhirnya Lei melangkah kan kaki nya di kantin, gadis itu memesan makanan begitu pula dengan Aurora. Mereka yang telah selesai makan hanya mengobrol singkat padat, apalagi Aurora yang terus nyerocos dengan cerewet nya.
Kantin yang ramai dan sibuk itu, membuat semua orang seperti zombi kelaparan yang mengantri dan memesan beberapa jenis makanan di sana. Sekolah mereka adalah sekolah elit makanan saja seperti di restoran, menu nya steak, sushi dan makanan bintang lima lain nya.
Saat semua orang fokus dengan makanan mereka, seketika terlihat pandangan para gadis langsung berteriak dengan histeris nya kala tiga pria masuk ke kantin. Siapa lagi jika bukan Sebastian si ketua basket yang terkenal dan tampan, lalu Antara si ketua osis yang tampan dengan vibes softboy nya.
Dan di circle dua orang itu bertambah dengan kehadiran Ryder di sana, seperti seorang artis para gadis berteriak dengan heboh nya dan penuh dengan semangat. Terlihat seorang gadis dan teman nya dengan pede memberhentikan langkah ketiga pria itu.
“Hei sebastian, apa kau ada waktu malam ini untuk makan malam?”tanya gadis cantik itu.
“Mmm malam ini? Entahlah aku belum memiliki schedule apapun, sepertinya tidak bisa,”tolak Sebastian dengan ramah dan senyum mengoda nya.
“Jika kau tidak bisa, kenalkan kami dengan teman baru mu ini, dia sangat tampan Sebastian. Apakah dia murid baru?”tanya gadis itu kembali.
“Kau tanyakan langsung saja,”ucap Sebastian dengan ramah merangkul gadis itu.
Belum sempat perkataan gadis itu keluar ingin menanyakan hal itu kepada Ryder, dengan tegas Ryder langsung menjawab nya dengan cepat. Membuat para gadis itu kecewa mendengar jawaban Ryder yang langsung to the point.
“Aku tidak berminat berkenalan dengan siapa pun, jadi jauhkan para hama ini dariku,”datar Ryder kepada Sebastian.
“Yah kasar banget, padahal cakep,”kecewa gadis itu.
“Tidak apa-ap Beb, dia memang selalu seperti itu. Kau hubungi aku saja malam ini, aku akan bermain dengan mu,”bisik Sebastian kepada gadis itu.
“Hmm baiklah, walaupun aku lebih suka dia sekarang.”tunjuk gadis itu pada Ryder.
“Baiklah, bisa kah kalian pergi sekarang nona-nona,”sopan Antara mengusir gadis itu.
“Eh iyah ketos, bye Sebastian,”lambai gadis itu.
Akhirnya mereka bergabung dengan meja Lei dan Aurora, semua orang terlihat sangat iri kepada dua gadis itu karena bisa semeja dengan para pria tampan yang ada di sana, sedangkan Lei? Ayolah dia sudah bosan melihat wajah tampan di kehidupan nya, kalau aurora jangan di tanga diri nya sedang spot jantung saat ini.
“Mimpi apa aku semalam bisa sedekat ini dengan kak Antara,”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
It's me caca
Hehe
2024-02-07
0
It's me caca
Pokok nya maaciw
2024-02-07
0
It's me caca
Maaciw lagi
2024-02-07
0