Bab 9

Suasana di balai desa pun telah ramai warga sudah memenuhi ruangan yang disediakan pihak desa untuk pertemuan. Tanpa diduga ternyata para warga sangat antusias sekali datang ke balai desa.

Pertemuan pun dimulai salah satunya yang dibahas adalah tentang teror Asih.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh selamat malam bapak bapak dan ibu ibu semua nya. " pak Kades membuka acara pertemuan itu dan seluruh warga pun menjawab salam Pak Kades.

"Mohon maaf saya mengganggu waktu istirahat bapak bapak dan ibu ibu semua. Pertemuan malam ini saya ingin membahas teror kuntilanak. Sudah banyak laporan yang masuk kepada saya bahwa teror kuntilanak yang makin kesini makin meresahkan warga. Ada usul dari beberapa warga yang ingin mengadakan do'a bersama sehabis shalat isya di surau desa kita. Apakah bapak bapak dan ibu ibu setuju usulan tersebut? " pak Kades pun bertanya kepada para warga yang hadir di balai desa.

"Setuju pak. " Jawab para warga yang hadir.

"Iya Pak setuju, semoga dengan adanya doa bersama ini kampung kita bebas dengan teror kuntilanak itu pak. " seorang bapak bapak pun sangat semangat menjawab usulan itu.

"Oke karena banyak yang setuju mulai besok habis shalat isya berjamaah di surau kita lanjut untuk do'a bersama disana semoga desa kita kembali aman. " ujar pak Kades.

Semua warga pun mengaamiinkan ucapan pak Kades.

"Tadinya saya mau usul pak kita ngadain doa bersama nya dirumah mbok Inah namun setelah saya pikir pikir lagi kasian ya nanti akan merepotkan mbok Inah. "

"Iya bu jangan dirumah mbok Inah nanti malah merepotkan si mbok. " timpal bapak bapak yang hadir.

"Sepertinya pertemuan malam ini cukup sampai disini dan jangan lupa mulai besok malam hadir di surau ya bapak bapak dan ibu ibu semuanya, saya tutup pertemuan malam ini hati hati dijalan dan selamat beristirahat. " ucap pak Kades menutup pertemuan malam ini.

Pertemuan pun berjalan lancar dan para warga pun meninggalkan balai desa.

Pak Karyo dan Pak Dirman berjalan bersisian rumah keduanya lumayan jauh dari balai desa mereka tinggal diperbatasan antara desa Rengas dan desa sebelah.

"Sepi banget ya pak mana rumah kita paling jauh lagi. " keluh pak Karyo.

"Iya pak untung ada bapak yang searah rumahnya dengan rumah saya jadi saya ada temennya pulang dari balai desa, tadi saya sudah takutan aja kalau saya pulang ndak ada temennya gimana nasib saya? " pak Dirman menghela nafas berat.

"Iya pak mana cuma kita doang berdua. " jawab pak Karyo.

"Walaupun ada temennya gini tetap lagi mana gitu ya pak perasaan saya. " ujar pak Dirman.

Sebenarnya mereka pun sangat malas untuk datang ke pertemuan malam ini namun dia harus mewakili warga disekitar rumah nya takut takut ketinggalan info dari pak Kades.

Kedua warga itu pun terus berjalan untuk mengusir ketakutan mereka pun mengobrol sepanjang perjalanan.

"Perasaan saya kita udah jalan cepet ya ko baru sampe sini ya pak. " tanya pak Karyo.

"Mungkin karena kita buru-buru dan ada rasa takut mangkanya kita nggak sampe sampe pak. " ledek pak Dirman.

Hawa dingin pun tiba-tiba menerpa kulit hingga menusuk tulang. Suara pohon bambu yang bergesekan pun membuat bulu kuduk berdiri. Kedua bapak bapak pun menoleh ke arah pohon bambu yang bergerak tidak lazim. Saat mereka menengok....

"Astagfirullah itu apa pak? " pak Karyo pun bertanya kepada pak Dirman memastikan apa yang baru dia lihat.

"Mana pak? " pak Dirman yang memiliki penglihatan tidak jelas pun bertanya balik kepada pak Karyo.

"Itu loh pak yang lagi duduk didekat pohon bambu. " tunjuk pak Karyo.

"Astagfirullah larik yok pak itu setannn. " pak Dirman pun berlari terlebih dahulu namun kalah cepat larinya dengan pak Karyo. Pak Dirman pun tertinggal jauh.

"Pak tunggu saya pak. " teriak pak Dirman.

"SINI PAK ASIH TUNGGUIN. " Asih pun menjawab teriakan pak Dirman.

"Astagfirullah Asih. " pak Dirman pun mencoba untuk menambah kecepatan larinya.

"Hiihihihihihiiiiiii." tawa Asih pun memecah keheningan malam di desa Rengas.

Pak Karyo terlihat lari terbirit-birit tanpa menoleh kebelakang. Sedangkan pak Dirman merasa ada yang aneh dengan dirinya.

"Ya Allah, ko aku lari sudah kencang masih disini sini juga. " pak Dirman pun sadar kalau dia hanya lari ditempat.

"SUDAH PAK NDAK USAH LARI ASIH NDAK GIGIT BAPAK KO. HIHIHIHIHIIIII. " ledek Asih.

"Jangan ganggu saya Asih. " mohon pak Dirman.

"ASIH NDAK GANGGU BAPAK, ASIH MAU NEMANIN BAPAK, HIHIHIHIHIIIII. "

"Ampun Asih ampun. " Pak Dirman sudah sangat ketakutan wajahnya pun sangat pucat keringat dingin pun bercucuran. Namun tiba-tiba pak Dirman pun pingsan di jalan dan Asih pun menghilang entah kemana.

Sedangkan pak Karyo sudah sampai rumahnya dengan selamat degup jantung nya pun ramai sekali bagai habis nembak doi ehhh.

"Alhamdulillah sampe juga kita pak dirumah ku. " ujar pak Karyo yang mengira dia sampai berdua dengan pak Dirman.

Pak Karyo pun belum sadar kalau pak Dirman tertinggal jauh. Setelah tidak ada jawaban pak Karyo pun menoleh kebelakang.

"Lah pak Dirman kemana ko nggak ada ya? Apa dia langsung pulang kerumah? Ah sudah lah pasti sudah langsung kerumah. " pak Karyo pun akhirnya masuk ke dalam rumahnya tanpa dia tau temannya pingsan di jalan.

🍀🍀🍀

Pagi pun tiba.

Warga sudah mulai beraktifitas seperti biasa. Bu Ayu yang sedang berjalan ke warung sayur dikejutkan oleh orang yang tergeletak di jalan.

"Loh itu siapa ya ko tidur dijalanan? " tanya Bu Ayu kepada warga lain.

"Mana bu? "

"Itu loh pak. " tunjuk bu Ayu ke arah orang yang tergeletak itu.

"Oalah iya, ayok kita liat bu. " ajak si bapak.

Mereka pun mendekati orang yang tergeletak itu. "Yaallah ini pak Dirman bu. "

"Coba cek pak, pak Dirman tidur atau pingsan. "

Si bapak pun mengecek kondisi pak Dirman. "Ini mah pingsan bu. "

"Sebentar pak kayak aku bawa minyak angin di dompet. " Bu Ayu pun mencari minyak angin yang selalu ia bawa bawa di dompet nya setelah ketemu bu Ayu pun menyerah kan minyak itu kepada si bapak.

Si bapak pun langsung mengoleskan minyak angin di hidung pak Dirman agar cepat sadar.

"Eughhh" pak Dirman pun mengerjapkan matanya.

"Astaghfirullah saya dimana ini. " kaget pak Dirman.

"Pak Dirman ko bisa pingsan dijalan sih? " tanya si bapak.

"Iya pak, emang bapak habis dari mana ko bisa pingsan disini. " tanya bu Ayu.

Pak Dirman pun mengingat ingat kejadian semalam.

"Yang saya ingat itu saya habis datang ke pertemuan warga di balai desa terus pulang bereng pak Karyo habis itu saya ketemu Asih disini bu pak dan saya nggak ingat lagi. " terang pak Dirman.

"Hahh!!!! Bapak ketemu Asih? " tanya bu Ayu terkejut.

"Dimana pak? " tanya si bapak.

"Disini pak. " pak Dirman menjawab.

Bulu kuduk mereka pun berdiri mendengar cerita pak Dirman.

"Terus pak Karyo nya mana pak? " tanya si bapak kepada pak Dirman.

Pak Dirman pun menggeleng. "Entah kemana pak Karyo pak habis ketemu Asih kita lari terbirit-birit dan terpisah. Perasaan saya sudah lari kencang tapi pas saya sadar ternyata saya masih disini sini juga. " ujar pak Dirman.

"Yasudah kalau gitu, ayok bapak saya antar pulang. "

"Nggak usah pak terimakasih, maaf ya saya sudah merepotkan bapak dan ibu. " ucap pak Dirman.

"Sama-sama pak, bapak hati-hati ya. " pesan bu Ayu.

"Iya bu. "

Pak Dirman pun berjalan dengan lunglai dan.....

"DORRRR!!!! "

Terpopuler

Comments

Bening🍆

Bening🍆

asih iseng bener 😂😂 sampe pingsan itu pak dirman😂

2024-04-13

1

Dee 3-Edélwééis🌸

Dee 3-Edélwééis🌸

halaahh Sih malah nakutin kalau kmu mau nemenin 😁😁

2024-04-06

2

𒁍⃝🦊𝑛𝑜𝑣𝑖𝑡𝑎 ➳ᴹᴿˢ᭄

𒁍⃝🦊𝑛𝑜𝑣𝑖𝑡𝑎 ➳ᴹᴿˢ᭄

𝑐𝑖𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑙𝑖 𝑑𝑎ℎ 𝑑𝑖 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎𝑙 𝑝𝑖𝑛𝑔𝑠𝑎𝑛 𝑝𝑢𝑙𝑎🤭

2024-04-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!